iv ABSTRAK
Briket Ampas Tebu Sebagai Bahan Bakar Alternatif Oleh : Hasanuddin/2011
Ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar minyak (BBM) membuat harga energi yang tidak bisa diperbarui ini terus meningkat.
Meningkatnya jumlah penduduk dan taraf hidup masyarakat mengakibatkan bertambahnya jumlah energi yang dibutuhkan. Salah satu energi terbarukan yang mempunyai potensi besar di Indonesia adalah biomassa.
Rendahnya penggunaan biomassa dalam hal ini limbah pertanian dan limbah peternakan, sebagai bahan bakar altenatif adalah karena rendahnya informasi yang berkaitan dengan nilai kalor dan karakteristik pembakaran.
Pemanfaatan limbah ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang dapat dijadikan briket.
Menjawab permasalahan tersebut di atas, diperlukan suatu penelitian mengenai kualitas briket ampas tebu sebagai bahan bakar alternatif terutama dilihat dari lama nyala api dan nilai kalor. Hal ini merupakan salah satu solusi yang tepat dalam menjawab permasalahan ini melakukan pemanfaatan limbah pertanian menjadi briket sebagai bahan bakar pengganti BBM.
Pembuatan briket menggunakan bahan utama berupa ampas tebu terlebih dahulu dicacah sampai halus dan ditimbang sesuai kebutuhan pemakaian 70%. Selanjutnya getah damar yang sudah kering dan dihaluskan dipersiapkan sebanyak 10%. Bahan pengikat briket digunakan tepung tapioka sebanyak 20%. Proses pembuatan briket dilakukan secara manual tanpa tekanan kompaksi. Briket ampas tebu ini dibuat berbentuk selinder dengan ukuran diamater ± 50 mm dan tinggi ± 45 mm. Briket ampas tebu yang telah kering kemudian dilakukan pengujian terhadap kualitasnya.
Beberapa hal yang diuji menyangkut kualitas briket yaitu lama nyala api dan nilai kalor briket. Pada pengujian ini digunakan alat bomb kalorimeter menurut standard ASTM D2015. Pengujian lama nyala api briket ampas tebu dilakukan pada tungku masak untuk mengetahui performanya.
Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi mengenai karakteristik briket ampas tebu. Nilai kalor atas (HHV) briket ampas tebu rata-rata 18382,4 kJ/kg dan nilai kalor bawah (LHV) 15142,4 kJ/kg. Lama nyala api briket ampas tebu dapat berlangsung selama 87,93 menit dengan banyaknya briket 1000 gram. Pembakaran sempurna (complete combustion) dapat dicapai dengan pencampuran antara bahan bakar dan oksidator tepat atau baik, dengan rasio udara dan bahan bakar yang tepat. Dengan demikian pemakaian briket ampas tebu sebagai bahan bakar sangat dimungkinkan dan briket sangat berpotensi dijadikan sebagai bahan bakar padat pengganti bahan bakar cair (minyak tanah).
Kata-kata kunci : Briket ampas tebu, Biomassa, Nilai Kalor, Bomb kalorimeter