• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bhayangkara Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bhayangkara Surabaya"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwihasrianti dkk (2020) dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Samudera Indonesia Tbk”. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Kerjasama Tim Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk menguji manakah variabel komunikasi, kerjasama tim dan lingkungan kerja yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PT.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SIMPULAN DAN SARAN

Landasan Teori

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Komunikasi
    • Pengertian Komunikasi
    • Unsur-Unsur Komunikasi
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
    • Indikator-Indikator Komunikasi
  • Kerjasama Tim
    • Pengertian Kerjasama Tim
    • Hambatan Membangun Kerjasama Tim
    • Membangun Kerjasama Tim
    • Indikator-Indikator Kerjasama Tim
  • Lingkungan Kerja
    • Pengertian Lingkungan Kerja
    • Kondisi Lingkungan Kerja
  • Kinerja Karyawan
    • Pengertian Kinerja Karyawan
    • Standar Kinerja Karyawan
    • Indikator-Indikator Kinerja Karyawan
  • Hubungan antar Variabel terhadap Kinerja Karyawan .1 Hubungan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan
    • Hubungan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Karyawan
    • Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Leonard dalam BA-nya, teamwork adalah orang-orang yang bekerja sama untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan dalam suatu kelompok. Menurut Leonard dalam BA-nya, teamwork adalah orang-orang yang bekerja sama untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan dalam suatu kelompok. Seseorang dapat meraih kesuksesan jika ia mendukung dan menyokong orang lain.

Kerangka Konseptual

Menurut Sunyot, lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting ketika pegawai melakukan aktivitas kerja, memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang dapat memberikan motivasi kerja akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam bekerja. Perbaikan ruang kerja dan prasarana akan membantu pegawai dalam menjalankan tugasnya dengan lancar sehingga akan tercipta rasa kepuasan pegawai. Berdasarkan Gambar 2.1 dijelaskan bahwa variabel Komunikasi (X1), Kerja Sama Tim (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh secara langsung atau parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y).

Artinya apabila variabel-variabel independen tersebut dapat diimplementasikan dengan baik maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan.

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual  Keterangan :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Keterangan :

Hipotesis

Dhita Andriani Rangkuti, dkk (2020), Dampak Kompetensi, Komunikasi, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Vivi Dwihasranti dan Wasiman (2020), Pengaruh komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Komunikasi, kerjasama tim dan lingkungan kerja ini secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.

Bahwa Komunikasi, Kerja Sama Tim dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Dengan demikian, terlebih dahulu disusun kerangka proses berpikir yang diperoleh dari hasil kajian teoritis dan hasil kajian empiris. Kajian empiris diperoleh dengan mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan kajian penelitian.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

  • Definisi Operasional Variabel

Dalam hal ini akan digunakan skala Likert untuk mengetahui respon setiap item instrumen. Menurut Sugiyono, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial. Menurut Sugiyono, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati.

Desain kuesioner memudahkan peneliti untuk menguraikan variabel-variabel dalam indikator-indikator yang nantinya akan dijadikan kuesioner. PG Candi Baru Sidoarjo mempunyai kekompakan antar pegawai satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sebesar-besarnya. PG Candi Baru Sidoarjo melakukan pekerjaannya dengan sangat teliti yang penting dalam mencapai tujuan.

Tabel 3.1         Skala Likert
Tabel 3.1 Skala Likert

Teknik Penentuan Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai populasi dan sampel diatas

  • Populasi dan Penelitian sampel a. Populasi
  • Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81), yang dimaksud dengan sampel adalah sebagai berikut: “Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah sebagian dari jumlah dan ciri-ciri populasi.” Sampel digunakan sebagai ukuran sampel dimana ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besar kecilnya sampel yang akan diambil dalam melakukan suatu penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah sampel yang diambil sebanyak 63 responden, sehingga jumlah yang diteliti dari 167 populasi dalam penelitian ini adalah 63 responden.

Menurut Sugiyono, probabilitas sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, adapun metodenya. Dikatakan sederhana karena pengambilan sampel anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan bintang yang ada dalam populasi tersebut.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Pengumpulan Data

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang dapat mendukung data primer. Jadi penulis menyimpulkan bahwa data sekunder merupakan data tambahan yang dapat membantu penelitian. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan metode atau teknik pengumpulan data tertentu.

Menurut Sugiyono, kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Menurut Sugiyono, dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi berupa buku, arsip, dokumen, angka tertulis dan gambar dalam bentuk laporan serta informasi yang dapat menunjang penelitian. PG Candi Baru Sidoarjo meliputi dokumen primer (ringkasan pekerjaan pegawai) dan dokumen sekunder (laporan atau cerita pegawai lain).

Pengujian Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Validitas berasal dari kata validitas yang berarti sejauh mana suatu alat ukur akurat dan tepat dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Suatu alat ukur atau alat ukur dapat mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut memenuhi fungsi pengukurannya, atau menghasilkan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuan pengukuran. Instrumen yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai instrumen pengukuran yang validitasnya rendah.

Menurut Sugiyono, validitas menunjukkan derajat keakuratan antara data yang benar-benar terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan peneliti. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui efektivitas suatu instrumen (alat ukur) dalam mengukur gejala yang sama walaupun pada waktu yang berbeda. Reliabilitas instrumen adalah suatu instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

  • Teknik analisis
  • Uji Hipotesis
    • Uji Hipotesis 1 (Uji f / Simultan)
    • Uji Hipotesis 2 (Uji t / Parsial)
    • Penentuan Variabel Dominan
  • Sejarah Berdirinya PT. PG Candi Baru Sidoarjo
  • Lokasi Perusahaan
  • Struktur Organisasi PT. PG Candi Baru Sidoarjo

Artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel bebas (X) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y) b. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara individual antara variabel independen terhadap variabel dependen yang bersangkutan. PG Candi Baru Sidoarjo, hal ini dilakukan dengan melihat rangking koefisien regresi terstandar (β) atau standardized coefisien beta dari masing-masing variabel independen yang signifikan, variabel yang mempunyai koefisien beta (β) terbesar adalah variabel independen (X) yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y).

Jenis gula yang diproduksi oleh SHS Superior Hooft Suiker dengan kapasitas 7500 batang kubik per hari. Investasi besar dilakukan pada tahun 2005 dengan fokus pada perubahan mesin penggilingan dari mesin uap menjadi mesin turbin untuk meningkatkan kapasitas penggilingan dari 15.000 menjadi 20.000 kuintal per hari untuk mengimbangi ketersediaan tebu yang melimpah. Pada tahun 2006, kapasitasnya ditingkatkan menjadi 22.000 kuintal per hari, dengan produksi 1.550 kuintal gula per hari dengan investasi yang difokuskan pada peningkatan hasil seperti High Grade.

Data dan Deskripsi Hasil Penelitian .1 Deskripsi Responden

  • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
  • Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
  • Deskripsi Variabel Penelitian
    • Deskripsi Analisis Karyawan Tentang Komunikasi (X1)
    • Deskripsi Analisis Karyawan Tentang Kerjasama Tim (X2)
    • Deskripsi Analisis Karyawan Tentang Lingkungan Kerja (X3)
    • Deskripsi Analisis Karyawan Tentang Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan tabel 4.5 jawaban responden terhadap variabel Komunikasi dapat dijelaskan: pernyataan 1 berkaitan dengan pengetahuan, sebagian besar responden memberikan jawaban sangat baik dengan nilai rata-rata 3,67%, pernyataan 2 berkaitan dengan keterampilan Dengan nilai rata-rata 3,33 %, mayoritas responden memberikan jawaban benar. Untuk pernyataan 3 mengenai sikap mayoritas responden memberikan jawaban benar dengan nilai rata-rata sebesar 3,40%. Dari hasil tanggapan responden diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan memberikan tanggapan sangat baik dalam bidang komunikasi dengan rata-rata skor sebesar 3,46%. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan jawaban responden terhadap variabel Kerja Sama Tim, antara lain pernyataan 1 berkaitan dengan kerjasama, mayoritas responden memberikan jawaban sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,49%, untuk pernyataan 2 dengan mengenai kepercayaan mayoritas responden memberikan jawaban sangat baik dengan nilai rata-rata 3,51%, pada pernyataan 3 tentang kohesi mayoritas responden memberikan jawaban sangat baik dengan nilai rata-rata 3,57%. tanggapan diatas maka dapat disimpulkan tanggapan tersebut Sumber : Peneliti (2020).

Dari hasil jawaban responden diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan memberikan jawaban sangat baik mengenai lingkungan kerja dengan rata-rata sebesar 3,41%. Berdasarkan Tabel 4.8 jawaban responden terhadap variabel Kinerja Pegawai dijelaskan sebagai berikut: pernyataan 1 berkaitan dengan kualitas, mayoritas responden memberikan jawaban baik dengan nilai rata-rata 3,38%, pernyataan 2 berkaitan dengan kuantitas mayoritas responden memberikan jawaban yang sangat bagus. baik dengan skor rata-rata 3,49%, untuk butir pernyataan 3 mengenai ketepatan waktu mayoritas responden memberikan jawaban sangat baik dengan skor rata-rata. Sumber: Peneliti (2020). Dari hasil jawaban responden diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jawaban responden mengenai kinerja pegawai menghasilkan jawaban sangat baik dengan rata-rata sebesar 3,48%.

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )
    • Uji Hipotesis 1 Secara Simultan (Uji f)
    • Uji Hipotesis 2 secara Parsial (Uji t)
    • Uji Dominan

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel Kerja Sama Tim (X2) mempunyai pengaruh positif (satu arah) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel lingkungan kerja (X3) mempunyai pengaruh positif (satu arah) terhadap kinerja pegawai (Y). Ho: Variabel Kerja Sama Tim (X2) secara parsial (individual) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.

Ha : Variabel Kerja Sama Tim (X2) secara parsial (individu) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Ho : Variabel Lingkungan Kerja (X3) secara parsial (individu) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Ha : Variabel lingkungan kerja (X3) secara parsial (individu) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT.

Tabel 4.10  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Pembahasan

Hubungan Komunikasi Dengan Kinerja Karyawan Yaitu kelancaran komunikasi erat kaitannya dengan peningkatan kinerja setiap karyawan melalui kepuasan kerja. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja yang pada akhirnya akan mengoptimalkan kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Hal ini didukung oleh penelitian Setiani dkk (2020) yang menyatakan bahwa kerjasama tim pada Kantor Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hubungan kerjasama tim dengan kinerja karyawan adalah kerjasama tim yang baik dapat mempermudah pekerjaan dan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. “Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang dapat memberikan motivasi kerja maka akan berdampak pada kinerja karyawan dalam bekerja.” Hubungan lingkungan kerja dengan kinerja pegawai yaitu peranan lingkungan kerja yang baik sebagai insentif bagi pegawai, sehingga pegawai merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya dan dapat lebih bersemangat.

Simpulan

Berdasarkan uji parsial variabel independen yaitu Komunikasi (X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 3,834 > t tabel 1,67109 dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 kurang dari 0,05 atau 5% (bukti) mempunyai pengaruh secara parsial. terhadap Kinerja Pegawai (Y). Hal ini sesuai dengan Mangkunegara. Komunikasi adalah transfer informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.” Berdasarkan uji parsial variabel independen yaitu Kerja Sama Tim (X2), diperoleh nilai t hitung sebesar 32,598 > t tabel 1,67109 dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,002 < 0,05 atau 5% (bukti) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y).

Berdasarkan uji parsial variabel independen Lingkungan Kerja (X3), diperoleh nilai t hitung sebesar 11,520 > t tabel 1,67109 dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05 atau 5% (tervalidasi) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y ). Hal ini sejalan dengan Sunyoto (2015:38) yang mengatakan bahwa “lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting ketika karyawan melakukan aktivitas kerja. Dari pengujian secara simultan dan parsial, variabel bebas (X) yang terdiri dari komunikasi (X1), kerjasama tim (X2) dan lingkungan kerja (X3) mempunyai pengaruh paling dominan atau signifikan dengan nilai standardized coefisien beta terbesar. masing-masing sebesar 0,727 dengan variabel Kerja Sama Tim (X2).

Saran

PG Candi Baru Sidoarjo mampu meningkatkan komunikasi dengan mengadakan kegiatan seperti pertemuan dan jalan-jalan untuk membangun keakraban dan mempererat hubungan antara atasan, bawahan dan rekan kerja. PG Candi Baru Sidoarjo dapat memperbaiki kondisi lingkungan kerja seperti menambahkan penerangan pada area kerja karyawan. PG Candi Baru Sidoarjo dapat meningkatkan kerja sama tim dan sebaiknya rutin melakukan review kerja dalam seminggu sekali seperti rapat. meningkatkan kinerja karyawan dan komitmen terhadap tujuan bersama demi kemajuan PT.

“Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.” Ayu, Endang Setyo, 2017, “Strategi Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Pelatihan Front Office Department”, Politeknik Negeri Sriwijaya. “Pengaruh Insentif, Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Rumah Sakit Umum Darmayu Ponorogo.”

Tabel r untuk df = 51 - 68
Tabel r untuk df = 51 - 68

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual  Keterangan :
Tabel 3.1         Skala Likert
Tabel 4.10  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.13  Uji F (Simultan)
+3

Referensi

Dokumen terkait

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough