• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, pariwisata merupakan penunjang ekonomi masyarakat, bagi Indonesia adalah peluang besar dan sangat menjanjikan. Berdasarkan WTO yakni, 1.046 milyar orang pada tahun 2010 dan 1.602 milyar pada tahun 2020. Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Faktor-faktor itu terkait lima unsur pokok yang harus ada dalam suatu daerah tujuan wisata, yang meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, tata laksana, atau infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan.

Memasuki tahun 2011, pemerintah mendirikan Indonesia Indah yaitu Wonderful Indonesia sebagai branding pariwisata Indonesia. Setelah sekian lama tidak memiliki merek pariwisata, tepat pada tanggal 1 Januari 2011, Indonesia memiliki merek baru untuk parwisata. Branding atau merek pariwisata Indonesia Indah Wonderful Indonesia ini memperkuat posisi Indonesia dalam peta pariwisata dunia, (BPS Provinsi Riau, 2015). Selain itu Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau mengusung sebuah Brand yaitu Riau The Homeland Of Melayu pada HUT RIAU ke-58 pada tahun 2015. Untuk menunjukkan dan mempertegas bahwa Riau memiliki sebuah Identitas di bidang Pariwisata yang berbasis Budaya Melayu.

Provinsi Riau memiliki destinasi wisata yang termasuk kedalam RIPPARNAS adalah Pulau Rupat Utara adalah salah satu destinasi wisata yangnmasuk dalam kawasan strategis Pariwisata Nasional. Pulau Rupat memiliki luas 1.524 Km yang berbatasan langsung dengan selat Melaka bagian utara. Pulau Rupat Terdiri dari 2 kecamatan yaitu Rupat dan Rupat Utara merupakan pulau

(2)

2 terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Pulau Rupat memiliki nilai sangat eksotis karena kapal-kapal asing yang melintas di selat Melaka bisa langsung merapat ke pulau yang memiliki pasir putih terpanjang di Indonesia. Pantai pasir putihnya membentang sepanjang ±17 km mulai dari desa Teluk Rhu, Tanjung Samak, sampai dengan sungai Cingam. (Rheza Muhammad, 2019). Adapun potensi wisata yang ada di kawasan wisata Rupat Utara sebagai berikut.

Tabel 1.1 Nama Objek Wisata Pulau Rupat No Nama Objek Wisata Jenis Objek

1 Pantai Pesona Wisata Alam

2 Pantai Tanjung Lapin Wisata Alam

3 Pulau Beting Aceh Wisata Alam

4 Pantai Ketapang Wisata Alam

5 Makam Putri Sembilan Wisata Budaya

6 Mandi Safar Wisata Buatan

7 Festival Pantai Rupat Wisata Buatan

Sumber : Penyusunan Rencana Induk Dan Rencana Detail KSPN Pulau Rupat Utara, 2016

Menurut (Mutiara Sri, 2018). Pulau rupat memiliki wisata alam yang sangat menjanjikan yaitu wisata pasir berbisik Pulau Beting Aceh. Wisatawan akan di suguhkan dengan pemandangn hamparan pasir putih yang indah. Salah satu inovasi yang dapat mendukung Wisata Alam Pulau Rupat adalah kapal wisata.

Namun kondisi saat ini untuk menuju kepulau Beting Aceh harus menggunakan boat atau kapal nelayan yang ada. Lama perjalanan menuju ke Pulau Beting Aceh sekitar 20 – 30 Menit dari Teluk Rhu. Untuk biaya penyewaan kapal Rp.750.000 – Rp.800.000 per rombongan. Yang mana pulau rupat sendiri merupakan salah satu pulau terluar yang berhadapan langsung dengan selat Melaka, yang memiliki kondisi perairan/gelombang setinggi 1 hingga 2 meter.

Pada umumnya desain kapal wisata menggunakan lambung jenis rounded hull hard chine planning, mono hull atau, double hull (catamaran). Aspek lain yang tidak kalah penting dalam perencanaan kapal wisata adalah aspek olah gerak atau (performance). Kapal yang direncanakan dengan mutu manufer yang tidak

(3)

3 baik akan mengakibatkan kecelakaan dilaut. Dalam bidang seakeeping terdapat 4 subjek yang perlu diperhatikan yaitu ride quality, speed dan powering, sea load,serta extreme effect. Ride quality atau kwalitas selama perjalanan, merupakan indikasi dari kenyamanan dan keselamatan sebuah kendaraan atau transportasi.

Ride quality berkaitan dengan gerak dan kecepatan sehingga jelas bahwa gerak dan yang besar menyebabkan kondisi tidak nyaman bagi penumpang.

Menurut Watson (1998) salah satu target optimasi efesiensi desain adalah mengenai kecepatan kapal, yaitu bagaimana mendapatkan desain kapal dengan penggunaan daya mesin yang seminimal mungkin untuk penggunaan bahan bakar yang efesien, sehingga dalam perencanaan sebuah desain, hambatan minimum pada kapal dengan kondisi kecepatan dan displacement yang diinginkan merupakan persyaratan yang sangat penting. Untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dari pencapaian kecepatan kapal, banyak caara yang digunakan adalah dengan membuat perubahan atau modifikasi mesin, lambung dan propulsor. Salah satunya dengan melakukan penggunaan bentuk lambung katamaran (double hull) tipe Axe Bow. Hal ini dilakukan untuk mengurangi luas permukaan basah (water surface area) karena munculnya turbulensi dibawah lambung, dan akan menambah kekuatan untuk tekan kapal (gaya angkat).

Sehingga yang dengan sendirinya akan mengurangi hambatan dan peningkatan efesiensi maka akan menghasilkan daya yang beda. Kecepatan mesin lebih kecil dan kebutuhan bahan bakar menjadi berkurang.

Dari hal di atas dalam penelitian ini untuk mendesain kapal penunjang pariwisata di Pulau Rupat. Dimana kapal tersebut akan didesain dengan menggunakan desain Katamaran tipe Axe Bow, dan senyaman mungkin untuk mempengaruhi emosional penumpang diatas kapal tersebut sehingga dapat membantunya menikmati suasana laut dan panorama keindahan alam yang mempesona. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu instansi terkait dalam mendesign kapal wisata yang lebih optimal dan efesien pada rute pelayaran tersebut sehingga dapat meningkatkan arus wisatawan alam di pulau Beting Aceh.

(4)

4 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebagai dasar pembuatan Perencanaan Desain Kapal Katamaran Tipe Axe Bow untuk wisata Pulau Beting Aceh di atas terdapat beberapa permasalahan terkait pengembangan model kapal wisata pengunjung adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan data ukuran utama kapal yang bisa digunakan secara optimal dan sesuai karakteristik daerah Pulau Beting Aceh?

2. Bagaimana menentukan analisa karekteristik desain kapal dilihat dari segi hambatan, perhitungan berat, stabilitas dan perhitungan biayanya?

3. Berapa besarnya daya mesin, dan peralatan yang terpasang dikapal wisata?

1.3. Batasan Masalah

Dengan adanya permasalahan sehingga dapat dipecahkan dalam sistematik yang baik, maka dalam penulisan proposal ini perlu membatasi untuk penyelesaian masalah yaitu :

1. Menentukan data utama kapal.

2. Menghitung hambatan, perhitungan berat, stabilitas, dan biayanya.

3. Mendapatkan daya mesin kapal dan peralatan yang terpasang di kapal wisata.

1.4. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan ukuran utama kapal yang bisa digunakan secara optimal dan sesuai karakteristik daerah Pulau Beting Aceh

2. Mendapatkan bentuk desain kapal wisata Pulau Beting Aceh berdasarkan analisa Hambatan, perhitungan berat, stabilitas dan perhitungan biayanya.

3. Mengetahui besarnya daya motor dan peralatan kapal wisata yang akan digunakan.

(5)

5 1.5. Manfaat

Adapun manfaat dari Tugas Akhir (TA) ini adalah:

1. Sebagai literatur pihak terkait terutama dinas Pariwisata sebagai acuan pengembangan wisata Bahari di Provinsi Riau khususya di Pulau Rupat.

2. Menghasilkan desain kapal wisata yang eronomis, nyaman dapat membantu wisatawan menikmati pemandangan di Pulau Rupat khusus nya Pulau Beting Aceh.

3. Sebagai sarana pembelajaran atau referensi bagi mahasiswa teknik perkapalan dalam mendesain sebuah kapal.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara ringkas rencana isi dari bagian tiap bab pada tugas akhir yang disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan penelitian terdahulu dan penjelasan landasan teori pendukung yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan pembahasan masalah.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang lokasi dan waktu penelitian, objek dan subjek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, metode analisis data, jenis penelitian, serta definisi konsep dan operasional

BAB IV : DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Bab ini akan diuraikan penjelasan mengenai deskripsi data yang telah diperoleh dan analisis data dari penelitian yang telah dilakukan.

(6)

6 BAB V : PENUTUP

Bab ini menjelaskan bagian dari penelitian yang telah dilakukan yang menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Similar to the knowledge aspect, the results of the attitude aspect analysis showed the positive impact of health education using printed posters and e- posters in