1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, penggunaan energi di Indonesia secara umum meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan perekonomian maupun perkembangan teknologi. Pemakaian energi saat ini lebih dari 90 % menggunakan energi yang berasal dari fosil yaitu minyak bumi 54,4 %, gas 26,5 %, dan batubara 14,1 %. Untuk energi dengan panas bumi sebesar 1,4 %, PLTA 3,4 %, sedangkan energi baru dan terbarukan (EBT) lainuya 0,2 %. [3]
Salah satu energi baru dan terbarukan (EBT) adalah limbah organik penghasil biomassa yang banyak dijumpai di beberapa daerah di Indonesia yaitu limbah getah karet atau Lateks, dimana jika limbah Lateks ini setelah melewati beberapa tahap untuk menghasilkan biomassa maka akan dapat digunakan untuk menjadi sumber pembangkitt listrik. Memanfaatkan energi biomassa yang selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik melalui generator gas untuk pembangkitt listrik tenaga biomassa.[3]
Lateks termasuk isoprenoid adalah hormon seperti Giberelin, asam absisat, farnesol xak toksin, sterol karotenoid, terpentin dan fitol dari klorofil. Karet adalah polimer yang mengandung 3000 sampai 6000 satuan isoprene. Limbah Lateks yang masih mengandung kadar bahan organik tinggi (COD) lebih dari 25.000 ppm berpotensi sebagai medium pertumbuhan mikroba, salah satunya adalah bakteri metanogen penghasil metana. Dekomposisi materi organik pada kondisi anaerob akan menghasilkan biogas (metana dan karbon dioksida) dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. [2]
Memanfaatkan limbah karet menjadi sumber energi listrik yang mengandalkan biomassa dari limbah tersebut merupakan suatu upaya pendayagunaan yang bernilai tinggi yang dapat memecahkan masalah krisis bahan bakar di dalam negeri serta menambah nilai guna hasil pertanian dari getah karet.
Dimana limbah getah karet ini yang akan diubah menjadi gas biomassa melalui proses pengendapan dan penambahan katalis dan reaktor yang dapat membantu
2 dalam penguraian bakteri sehingga mempercepat menghasilkan gas biomassa yang akan digunakan untuk sumber energi pembangmit listrik.
Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang mengkaji, baik secara teknis maupun secara ekonomis, memanfaatkan limbah getah karet sebagai sumber energi baru terbarukan yang dapat membantu masyarakat disekitar tempat pengepulan karet, industri karet agar merasakan kebermanfaatan limbah menjadi hal yang bermanfaat. [1]
Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Pembangkitt Listrik Tenaga Biomassa Getah karet/Lateks” dengan tujuan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) serta dapat mengurangi polusi bau yang tidak sedap akibat limbah getah karet/Lateks oleh masyarakat sekitar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari Pemanfaatan Limbah Cair Sisa Endapan Getah Karet (Lateks) sebagai bahan bahan generator set sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang dan membuat formula bahan gas yang bersumber dari limbah cair sisa endapan getah karet (Lateks) sehingga Output gas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar generator set ?
2. Bagaimana proses pembentukan biogas menggunakan reaktor balon ? 3. Bagaimana melakukan pengujian bahan dan alat dalam penelitian ini ? 4. Bagaimana analisa dari hasil pemanfaatan limbah cair sisa endapan getah
karet (Lateks) sebagai bahan bakar generator set ?
3 1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Proses pembentukan limbah getah karet (Lateks) menjadi biogas.
2. Pengujian biomassa menjadi bahan bakar generator set.
3. Hasil energi listrik yang dihasilkan dari bahan bakar biomassa.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah pengujian dan menganalisa biomassa limbah cair sisa endapan getah karet (Lateks) sebagai bahan bakar generator set untuk menghasilkan listrik..
Manfaat dari pembuatan alat ini adalah membantu masyarakat dalam mengelola limbah getah karet sebagai sumber energi pembangkitt listrik terlebih berdampak kurang nya polusi dari bau yang tidak sedap yang dihasilkan, serta Memecahkan masalah krisis energi dengan meneliti limbah getah karet sebagai biomassa yang merupakan salah satu energi baru dan terbarukan (EBT).
1.5 Metode Penyelesaian Masalah
Metode penyelesaian masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data-data referensi yang berhubungan dengan judul skripsi 2. Pembuatan alat berdasarkan desain perancangan
3. Pengujian bahan 4. Pengujian alat 5. Pengambilan data
6. Analisa dari data yang didapat