BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sebagaimana di atur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik merupakan hal yang penting dalam mendukung aktifitas masyarakat sehari-hari.Partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk membantu dan memperbaiki kinerja pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik dalam upaya pembangunan nasional (Kristanto, 2018)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik yaitu mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan masyarakat. Tentunya dalam dunia yang sudah mengglobal ini, kemajuan teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satu bidang yang terkena sentuhan teknologi informasi adalah pelayanan pemerintah kepada publik, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik good governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang popular disebut E-Government (Mahdanisa dan Nurlim, 2018)
E-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan (Keppres No. 20 Tahun 2006).
LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) adalah sebuah sarana aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 81 Kementerian/Lembaga, 5 Pemerintah Daerah, serta 44 BUMN di Indonesia. LAPOR dikembangkan oleh Kantor Staf Presiden dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengawasan program dan kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan public (www.lapor.go.id)
Kota Bandung sebagai salah satu kota di Indonesia yang serius mengembangkan program Smart City Indonesia telah membawa prestasi dalam pelayanan publik Kota Bandung berada pada peringkat ke empat nasional versi ombudsman. Kota Bandung terpilih menjadi salah satu kota Smart City karena beberapa keunggulan yang salah satunya adalah banyaknya ruang untuk warga bisa berinteraksi aktif dalam mengawasi pembangunan kota melalui inovasi (Ramdani, 2018)
Pengukuran kesuksesan sistem teknologi informasi sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengetahui nilai tambah bagi perusahaan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan sistem teknologi informasi (Yuliana, 2016)
Penelitian tentang E-government pernah dilakukan sebelumnya oleh (Saputro, Budiyanto dan Santoso, 2015) yaitu meneliti kesuksesan E-government di kota pekalongan menggunakan model Delone dan Mclean, penelitian tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa Delone dan Mclean dapat digunakan untuk mengukur kesuksesan E-government pada pemerintahan kota pekalongan.
Dari pembahasan di atas, maka peneliti tertarik mengambil judul: ”Analisa
Kesuksesan E-Government LAPOR Dengan Model Delone Dan Mclean Menggunakan Metode PLS-SEM ( Studi Kasus: Kelurahan Cicaheum)”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan maslah yang penulis angkat adalah:
1. Apakah terdapat hubungan antara kualitas informasi (information quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction)?
2. Apakah terdapat hubungan antara kualitas sistem (system quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction)?
3. Apakah terdapat hubungan antara kualitas layanan (service quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction)?
4. Apakah terdapat hubungan antara kepuasan pengguna (user satisfaction) dengan manfaat-manfaat (net benefit)?
5. Apakah terdapat hubungan secara tidak langsung antara antara kualitas informasi (information quality) dengan manfaat-manfaat (net benefit)?
6. Apakah terdapat hubungan secara tidak langsung antara kualitas sistem (system quality) dengan manfaat-manfaat (net benefit)?
7. Apakah terdapat hubungan secara tidak langsung antara kualitas layanan (service quality) dengan manfaat-manfaat (net benefit)?
8. Apakah sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR) tergolong sukses?
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara kualitas informasi (information quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction) pada sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat.
2. Hubungan antara kualitas sistem (system quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction) pada sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat.
3. Hubungan antara kualitas layanan (service quality) dengan kepuasan pengguna (user satisfaction) pada sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat.
4. Hubungan antara kepuasan pengguna (user satisfaction) dengan manfaat- manfaat (net benefit) pada sistem Layanan Aspirasi dan pengaduan online rakyat.
5. Hubungan secara tidak langsung antara kualitas informasi (information quality) dengan manfaat-manfaat (net benefit) pada sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat.
6. Hubungan secara tidak langsung antara kualitas sistem (system quality) dengan manfaat-manfaat (net benefit) pada sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat.
7. Hubungan secara tidak langsung antara kualitas layanan (service quality) dengan manfaat-manfaat (net benefit) pada sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat.
8. Persentase kesuksesan sistem layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR)
Tujuan penelitian ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam mencapai kelulusan program Strata Satu (S1) pada Universitas BSI Bandung.
1.4. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Cicaheum, Bandung. Metode penelitian yang digunkan dalam penyelesaian skripsi ini adalah analisis kuantitatif. Untuk pengumpulan data terkait penelitian, penulis memperoleh data dari observasi, wawancara, penyebaran angket (kuisioner) dan studi pustaka
1. Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap objek penelitian secara langsung kepada pengguna sistem yang berada di area kelurahan cicaheum. Observasi dalam penelitian ini berupa pengamatan terhadap situasi wilayah cicaheum untuk membantu menentukan siapa saja orang yang akan dijadikan responden atau informan
2. Wawancara
Penulis dalam mengumpulkan data-data selain dengan menggunakan angket atau kuesioner dalam bentuk google form juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada beberapa pengguna sistem yang berada di kelurahan cicaheum, Bandung.
3. Studi Pustaka
Selain melalui teknik observasi dan wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Di dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan
mempelajari berbagai buku, jurnal, E-book, E-journal, referensi dari internet dan perpustakaan kampus Universitas BSI Bandung.
4. Kuesioner
Penulis akan mengumpulkan data dengan menyebarkan kuesioner atau angket kepada pengguna sistem LAPOR (layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat) yang berusia 19 keatas yang berada di Kelurahan cicaheum, Bandung.
1.5. Ruang Lingkup
Pembatasan masalah dilakukan untuk menspesifikasi masalah pada fokus tertentu sehingga dimungkinkan dapat mengkaji dan meneliti lebih mendalam tentang permasalahan tertentu. Penulis memberi batasan masalah antara lain:
1. Penelitian ini hanya mencakup analisa kesuksesan Sistem E-government pada area kelurahan Cicaheum.
2. Penelitian ini hanya mencakup variabel-variabel yang dikemukakan oleh Delone dan Mclean (2003).
3. Metode analisis menggunakan SEM (structural equation modeling) berbasis komponen atau varian (component based) yang popular dengan PLS (Partial Least Square).
1.6. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya. (Jaya, 2019). Hipotesis nol (H0) yaitu suatu dugaan awal terhadap pernyataan tertentu yang belum diketahui benar atau salah (Pujiati & Rusliah, 2007) Adapun hipotesis yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas adalah:
1. Kualitas sistem (system quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
H0(1) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kualitas sistem (system
quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ha(1) : Ada pengaruh signifikan antara kualitas sistem (system quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
2. Kualitas informasi (information quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
H0(2) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kualitas informasi
(information quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ha(2) : Ada pengaruh signifikan antara kualitas informasi (information quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
3. Kualitas layanan (service quality) terhadap kepuasan Pengguna (user satisfaction)
H0(3) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kualitas layanan (service
quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ha(3) : Ada pengaruh signifikan antara kualitas layanan (service quality) terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction)
4. Kepuasan pengguna (user satisfaction) Terhadap manfaat-manfaat (net benefit).
H0(4) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kepuasan pengguna (user
satisfaction) terhadap manfaat-manfaat (net benefit).
Ha(4) : Ada pengaruh signifikan antara kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap manfaat-manfaat (net benefit).
5. Kualitas sistem (system quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
H0(5) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kualitas sistem (system
quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ha(5) : Ada pengaruh signifikan antara kualitas sistem (system quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
6. Kualitas informasi (information quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
H0(6) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kualitas informasi (system
information) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ha(6) : Ada pengaruh signifikan antara kualitas informasi (system information) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
7. Kualitas layanan (service quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
H0(7) : Tidak ada pengaruh signifikan antara kualitas layanan (service
quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ha(7) : Ada pengaruh signifikan antara kualitas layanan (service quality) terhadap manfaat-manfaat (net benefit) melalui kepuasan pengguna (user satisfaction)
8. Tingkat kesuksesan sistem LAPOR
H0(8) : Sistem LAPOR berada pada tingkat tidak sukses
Ha(8) : Sistem LAPOR berada pada tingkat sukses