1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ayam merupakan salah satu jenis unggas yang sudah sejak lama menjadi hewan peliharaan manusia, karakternya yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru menjadikan alasan ayam menjadi salah satu hewan peliharaan yang paling banyak dipilih baik sekedar untuk dijadikan sebagai teman bermain atau hewan ternak yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dibalik mudahnya adaptasi ayam di lingkungan manusia tak menutup kemungkinan ayam juga akan terserang berbagai penyakit yang kadang tanpa sang pemilik ketahui, Penyakit yang menyerang ayam banyak ragam dan seringkali gejalanya hampir sama. Oleh karena itu, peternak membutuhkan pengalaman tentang penyebab penyakit secara umum sehingga dapat membedakan penampilan ayam yang sakit dengan ayam sehat (Ening & Sutiatuti,2012:1). Hal inilah yang membuat penulis membuat tugas akhir mengenai penyakit ayam yang dapat dilihat dari ciri fisik ayam yang sudah terkena penyakit dengan aplikasi berbasis android karena sekarang semua orang dipastikan memiliki perangkat ponsel dengan operating system android.
Pesatnya perkembangan teknologi dari masa ke masa tentunya tak terlepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus berinovasi dari waktu ke waktu, teknologi memiliki peranan penting bagi semua pihak terutama Teknologi Informasi (TI). Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini tidak menutup kemungkinan dalam hitungan jam saja perubahan bisa saja terjadi.
Kemampuan komputer kini semakin ditingkatkan mengingat kepraktisan dan
kemampuan komputer dalam mengolah dan menyimpan data secara cepat tentu hal itu sangat membantu pekerjaan manusia yang tidak bisa dilakukan manusia secara manual, dengan kemampuan komputer dalam mengolah data sedemikian rupa dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa harus bergantung kepada hambatan-hambatan manusia pada umumnya, yaitu seperti : lapar, haus atau emosi. Yang mana akan mengakibatkan keputusan yang berbeda ketika kondisi sedang sehat atau fit, dengan demikian kemampuan komputer menyimpan data informasi atau penalaran yang memadai memungkinkan komputer memberikan kesimpulan atau memberikan keputusan yang kualitasnya sama dengan seorang pakar dalam bidang tertentu, salah satu cabang ilmu teknik informatika yang dapat mendukung yaitu Sistem Pakar.
Sistem Pakar (expert system) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya sistem pakar berupa perangkat lunak yang dibuat untuk mengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah : kepakaran di transfer dari seorang pakar (atau dari sumber kepakaran yang lain ) ke komputer , pengetahuan yang di peroleh lalu disimpan di komputer, dan pengguna (user) dapat berkonsultasi pada komputer tanpa harus bertemu langsung dengan seorang pakar untuk mendapat sebuah nasehat, lalu komputer akan mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeteksi, dll) seperti layaknya seorang pakar kemudian menjelaskanya kepada pengguna (user) , bila perlu disertai dengan alasan-alasan yang terkait dengan permaslahan tersebut.
Namun Sistem Pakar terkadang bisa lebih baik cara kerjanya dibandingkan dengan seorang pakar manusia, sistem pakar yang baik dirancang agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. (Sri Kusumadewi, 2003: 109).
Sistem Pakar dibuat untuk tujuan saling bertukar informasi tentang pengetahuan dalam tugas akhir ini khususnya ragam penyakit pada ayam, sampai saat ini sudah ada beberapa hasil dari perkembangan sistem pakar dalam berbagai bidang sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang pertanian, peternakan, kedokteran dan pendidikan. Aplikasi dalam bidang peternakan seperti yang diusulkan penulis dalam tugas akhir ini didasarkan pada pengalaman pribadi yang mengalami kerugian karena tidak mengetahui penyakit apa yang menjangkiti ayam yang di pelihara, apalagi untuk para pemula dan awam yang baru terjun ke dunia peternakan seperti penulis yang ingin mendapatkan hasil terbaik dari ternakanya , dan tidak menutup kemungkinan aplikasi ini dibuat dan digunakan untuk memberikan tambahan informasi dan penyuluhan untuk semua peternak.
Karena ayam adalah jenis ungas yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru hal inilah yang membuat ayam paling banyak diminati untuk diternakan karena perawatanya yang cukup mudah, menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan. Dengan perawatan yang baik dan intensif pada ayam akan menghasilkan keuntungan yang berlipat.
Dari latar belakang masalah yang telah penulis buat maka dibuatlah aplikasi sistem pakar berbasis android dan di susun di dalam tugas akhir dengan
judul “ SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT AYAM MENURUT GEJALA FISIK BERBASIS ANDROID”.
1.2. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan dapat diidentifikasi permasalahanya sebagai berikut :
1. Minimnya pengetahuan mengenai penyakit ayam di kalangan peternak skala kecil.
2. Peternak hanya membuang ayam yang mati terkena penyakit tanpa di cari penyebabnya
3. Peternak hanya mengira-ngira penyakit apa yang telah menjangkiti pada ternaknya.
1.3. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa menjadi beberapa masalah yakni diantaranya :
1. Bagai mana membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ayam menggunakan metode forward chaining berbasis android.
2. Bagaimana menerapkan metode forward chaining untuk mendiagnosa penyakit pada ayam.
3. Apakah aplikasi yang di buat bisa dan berdampak bagus bagi user khususnya peternak awam ?
1.4. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penulis membuat aplikasi sistem pakar ini untuk lebih mengenalkan berbagai penyakit ayam ke semua pihak dan beberapa tujuan diantaranya :
1. Membuat suatu aplikasi sistem pakar dengan kemampuan memberi saran dan solusi secara tepat dengan menggunakan dan memperhatikan aturan-aturan yang berlaku, sehingga keterbatasan informasi pada masyarakat yang awam khususnya dapat terbantu dengan dibuatnya aplikasi ini.
2. Pembuatan aplikasi berbasis android dengan metode forward chaining untuk mendiagnosa penyakit pada ayam, penulis pilih karena kini semua kalangan masyarakat memiliki perangkat mobile dengan open source android.
1.5. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
1.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan sebagai acuan, penulis menggunakan :
A. Observasi
Observasi diperlukan karena melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang sedang di teliti, dalam hal ini penulis melakukan observasi ke beberapa tempat yakni peternakan ayam dan dokter hewan khususnya specialist unggas.
B. Wawancara
Pengumpulan data yang kedua yakni dengan teknik wawancara melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pembuatan program untuk mengidentifikasi penyakit apa saja yang dapat menyerang ayam yakni penulis melakukan interview kepada para penggemar ayam , mantri (dokter hewan) dan peternak ayam.
C. Studi Pustaka
Untuk mendukung pembuatan sistem aplikasi ini, dilakukan studi pustaka dengan mengumpulkan bahan dari beberapa sumber, seperti media internet, jurnal-jurnal, dan beberapa buku referensi yang membahas tentang penyakit pada ayam.
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem
Menurut (presman, 2010) metode waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, dimana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (kontruksi), dan pengujian. Dalam pengembangan metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut:requitmen (analisis kebutuhan), design sistem (sistem coding), coding, testing, penerapan program, pemeliharaan. Tahapan-tahapan dari pengembangan metode waterfall ladalah sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan Software
Pada tahap ini penulis melakukan proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan di buat, maka pada software engineering harus
mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface.
b. Design
Pada tahap ini penulis melakukan proses yang digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk ”blueprint” software sebelum coding dimulai. Design harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
c. Code Generation
Pada tahap ini penulis melakukan penulisan coding untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka design tadi harus di ubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui coding.
Tahap ini merupakan implementasi tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
d. Testing
Pada tahap ini penulis melakukan sesuatu yang dibuat haruslah diuji cobakan. Demikian dengan software.Semua fungsi-fungsi software diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
e. Implementasi
Pada tahap ini penulis melakukan pengimplementasian dalam bentuk aplikasi mobile berbasis android, sehingga pengguna dapat dengan mudah menggunakannya.
1.6. Ruang Lingkup
Agar pembahasan tidak meluas maka harus adanya ruang lingkup diantaranya :
1. Aplikasi yang dibuat untuk mengetahui jenis penyakit yang di idap oleh ayam berdasarkan gejala yang timbul dari luar atau dilihat secara fisik kemudian merekomendasikan apa solusinya.
2. Tidak dibahas mengenai penyakit secara detail hanya jenis penyakit yang umum terjadi pada ayam peliharaan mengingat cukup banyaknya dan sangat beragam penyakit pada ayam atau unggas.
3. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan metode forward chaining.
4. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan android studio.
5. Aplikasi yang digunakan berbasis android.
6. Aplikasi ini bersifat offline.