• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (2016) selama periode tahun 2013- 2015 aksi kejahatan pencurian rumah tangga di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 tercatat terjadinya kejahatan pencurian sebanyak 1.058.289 rumah, kemudian pada tahun 2014 kejahatan pencurian meningkat dengan jumlah sebanyak 1.258.973 rumah. Pada tahun 2015 kejahatan pencurian meningkat lagi dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.405.562 rumah. Kurangnya tingkat keamanan dan mahalnya biaya pengaman ekstra menjadi penyebab sering terjadinya pencurian pada rumah (Mubarok et al., 2018).

Keamanan rumah harus menjadi masalah utama yang perlu dipikirkan bagi pemilik rumah, sebab keamanan keluarga dan rumah seseorang merupakan hal yang sangat penting (Chitnis et al., 2016). Berbagai macam pengembangan dalam bidang teknologi dirancang untuk memberikan keamanan bahkan melindung aset yang dimiliki, sehingga diharapkan dengan sistem keamanan yang dirancang dapat memberikan rasa aman dan nyaman (Tempongbuka et al., 2015).

Salah satu inovasi teknologi yang bisa diterapkan untuk keamanan rumah adalah sistem Smart Home. Sistem Smart Home merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat fitur pengontrolan serta monitoring peralatan elektronik rumah tangga maupun sistem keamanan rumah secara langsung oleh pemilik rumah di manapun ia berada (Rachman, 2016). Smart Home ini dapat berjalan dengan sistem Internet of Things (IoT).

(2)

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus- menerus, berikut kemampuan remote control, berbagi data, dan sebagainya, termasuk pada benda-benda di dunia fisik (Susanto et al., 2017). IoT memungkinkan perangkat komputer secara otomatis dapat melakukan kontrol terhadap suatu sistem dan memungkinkan pula untuk memberi aksi ke sistem terhadap kejadian yang terjadi pada sistem yang dikontrol secara realtime (Fraifer

& Fernström, 2016).

Internet of Things ini mengacu pada identifikasi suatu benda (objek) yang diinterprestasikan secara visual melalui jaringan kabel ataupun nirkabel ke dunia maya (internet) kemudian diolah menggunakan perangkat lunak aplikasi khusus untuk mendapat suatu informasi. Implementasi dari IoT tergantung keinginan dari pengembang termasuk perangkat lunak yang dibuatnya (Limantara et al., 2017).

Konsep IoT ini memungkinkan untuk di terapkan dalam sistem keamanan rumah dengan menggunakan mikrokontroler arduino. Dalam hal ini sistem keamanan pada rumah dapat diakses melalui aplikasi android secara online dan pengguna bisa mendapatkan notifikasi dari sistem secara realtime. Dengan memperhatikan hal tersebut, penulis membuat serta mengerjakan tugas akhir dengan judul “Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Mikrokontroler Arduino Berbasis Android”.

(3)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis sebagai berikut :

1. Bagaimana cara penerapan mikrokontroler arduino sebagai sistem keamanan pada rumah?

2. Bagaimana aplikasi android dapat memonitoring sistem dan menampilkan notifikasi keamanan secara realtime?

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang masalah, maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat sistem keamanan rumah menggunakan mikrokontroler arduino yang bisa mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di dalam rumah ketika rumah sedang ditinggalkan oleh pemiliknya.

2. Merancang aplikasi android berbasis IoT untuk mengontrol sistem keamanan dan juga dapat memberikan notifikasi secara realtime.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika di Universitas BSI Bandung.

1.4. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya adalah cara mengumpulkan data dan informasi untuk tujuan tertentu.

(4)

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi:

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan dan pengembangan terhadap alat yang sudah ada. Observasi ini ditunjukan untuk mengetahui dan mendapatkan basis data yang valid atau benar mengenai objek yang diteliti.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara berupa tanya jawab dengan orang- orang yang berkompeten dalam bidang mikrokontroler.

3. Studi Pustaka

Penulis juga melakukan studi pustaka sebagai tambahan dalam pembuatan aplikasi. Penulis mengumpulkan berbagai sumber pendukung lainnya sepeti jurnal, buku dan data penunjang lainnya yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi ini.

1.4.2. Metode Pengembangan Aplikasi

Metode pengembangan aplikasi yang digunakan adalah model Waterfall.

Metode ini sering dinamakan siklus hidup klasik (Classic Life Cycle) karena memiliki gambaran dengan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahap-tahap peremcanaan (Planning), pemodelan (Modeling), konstruksi (Construction), serta penyerahan sistem kepada pengguna (Deployment) yang di akhiri dengan dukungna pada perangkat lunak yang di hasilkan (Pressman, 2012).

(5)

Metode Waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Sommerville, 2011:31) :

1. Requirements analysis and definition Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and software design Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.

3. Implementation and unit testing Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.

Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and system testing Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer.

5. Operation and maintenance Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.

(6)

1.5. Ruang Lingkup

Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup aplikasi dengan tujuan agar fokus perancangannya tidak meluas dan lebih terarah. Adapun ruang lingkup dalam perancangan aplikasi ini adalah :

1. Aplikasi yang dibuat dapat mengatur alarm sistem, menambahkan kartu pengguna baru dan dapat menampilkan notifikasi keamanan secara realtime.

2. Aplikasi ini dirancang pada platform android sehingga hanya bisa digunakan pada mobile device yang menggunakan sistem operasi android dengan minimum versi Android Kitkat.

3. Mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini adalah Arduino Uno.

4. Dalam pengoperasian aplikasi ini membutuhkan koneksi internet.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Kreativitas Berkarya Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Steam Dengan Media Loose Parts.. Kesiapan Guru Terhadap Penerapan Pembelajaran