• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kedelai (Glycine max) merupakan salah satu jenis tanaman kekacangan semusim. Meskipun produksi kedelai terutama berada di daerah sedang, seperti Brazilia yang merupakan salah satu produsen kedelai utama, tentu tidak menutup kemungkinan produksi yang sangat besar dilakukan di daerah tropika, seperti Indonesia. Kedelai menjadi tanaman penghasil bahan makanan penting, di beberapa negara Asia, baik sebagai pakan ternak, penghasil minyak, maupun penyubur tanah.

Namun ada beberapa jenis penyakit pada tanaman kedelai yang harus diketahui.

Penyakit pada tanaman kedelai dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu penyakit biotik dan abiotik. Usaha terbaik untuk menangulangi penyakit tanaman kedelai dengan cara pemantauan, varietas tahan penyakit, pengendalian penyakit dengan budidaya, serta pengendalian secara mekanis, hayati, nabati dan secara kimia (Setiawan & Wahidah, 2016).

Badan Pusat Statistik dalam buku Berita Resmi Statistik (2013) mengemukakan bahwa produksi kedelai pada tahun 2013 (ARAM I) diperkirakan 847,16 ribu ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 4,00 ribu ton (0,47 persen) dibandingkan tahun 2012. Peningkatan produksi tersebut diperkirakan terjadi di luar Jawa sebesar 4,85 ribu ton, sementara di Jawa produksi kedelai diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,84 ribu ton. Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 3,94 ribu hektar

(2)

ii

(0,69 persen) meskipun produktivitas diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,03 kuintal/hektar (0,20 persen).

Penyebab rendahnya hasil kedelai di Indonesia antara lain adalah gangguan penyakit tanaman. Penyakit yang sering merusak tanaman kedelai adalah karat daun. Selain menurunkan hasil, penyakit karat daun juga berpotensi menurunkan kualitas biji kedelai. Tanaman kedelai yang tertular penyakit ini memiliki biji lebih kecil. Selain penyakit tersebut masih banyak lagi penyakit yang terdapat pada tanaman kedelai (Pratama, Jusak, & Sudarmaningtyas, 2013).

Perkembangan dalam bidang teknologi informasi semakin cepat dan murah, mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan kinerja pengambilan keputusan. Sistem pakar bisa diartikan sebagai sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer dan dirancang sebagai pemodelan dari kemampuan layaknya seorang pakar untuk penyelesaian sebuah masalah. Diharapkan dengan sistem ini dapat meringankan para pakar sehingga bisa menjadi asisten yang memiliki pengetahuan dan pengalaman. Didalam penyusunan sistem pakar ini, mampu mempadukan kaidah-kaidah sehingga dapat menarik kesimpulan dengan basis pengetahuan yang diberikan dari ahli pakar dalam bidang tertentu. Paduan dari hal tersebut disimpan ke dalam perangkat komputer dan digunakan sebagai proses pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tentang hama dan penyakit tertentu (Rojak & Setiawan, 2017).

Certainty Factor (CF) adalah untuk mengakomodasikan ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar yang diusulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Seorang pakar (misalnya dokter) sering menganalisis informasi yang dengan ungkapan dengan ketidakpastian, untuk mengakomodasikan

(3)

iii

hal ini digunakan Certainty Factor (CF) guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi. Certainty Factor (Faktor Ketidak pastian) menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesa) berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Certainty Factor menggunakan suatu nilai untuk mengansumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data.

Certainty Factor memperkenalkan konsep keyakinan dan ketidakyakinan (Fanny,

Hasibuan, & Buulolo, 2017).

Berdasarkan dari permasalahan diatas penulis didorong membuat aplikasi sistem pakar berbasis android, sehingga nantinya penelitian tentang penyakit pada tanaman kedelai dapat memberi manfaat yang signifikan. Dalam hal ini penulis mengangkat suatu tema “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Android”.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana membangun sistem pakar mendiagnosa penyakit pada tanaman kedelai menggunakan metode Certainty Factor berbasis android?

2. Bagaimana sistem pakar tersebut dapat memberikan informasi mengenai penanganan pada penyakit yang di diagnosa?

3. Apakah sistem pakar mendiagnosa penyakit pada tanaman kedelai menggunakan metode Certainty Factor dapat menghasilkan solusi?

4. Apakah sistem pakar mendiagnosa penyakit pada tanaman kedelai dapat memberikan manfaat yang maksimal?

(4)

iv 1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam membuat skripsi ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana cara mendiagnosis penyakit pada tanaman kedelai.

2. Merancang dan membagun aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit pada tanaman kedelai menggunakan metode Certainty Factor berbasis android.

3. Sistem pakar mendiagnosis penyakit menggunakan metode Certainty Factor dapat menghasilkan solusi dan tingkat keakuratan yang tinggi.

4. Membuat aplikasi yang bermobilitas tinggi dan mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat dalam menentukan analisa terhadap penyakit pada tanaman kedelai sehingga kegunaannya maksimal.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

1.4. Metode Penelitian

Untuk membangun sistem pakar berbasis android yang dapat membantu dalam mengidentifikasi penyakit pada tanaman kedelai dengan efektif dan efisien maka diperlukan beberapa metode penelitian antara lain:

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini adalah:

(5)

v 1. Observasi

Pada tahap ini penulis melakukan observasi ke Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Jawa Barat guna mendapatkan informasi tentang gejala penyakit dari tanaman kedelai

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada para ahli / pakar penyakit tanaman kedelai dan para petani kedelai.

3. Studi Pustaka

Untuk mendukung pembuatan skripsi ini, penulis juga melakukan studi pustaka dengan megumpulkan bahan dari beberapa sumber, seperti buku referensi, jurnal, dan sumber yang berada dari internet.

1.4.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode waterfall sering disebut siklus kehidupan klasik yang sistematis untuk pengembangan perangkat lunak melalui proses perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan penyebaran, yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012). Metode waterfall berupa pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Adapun tahapan – tahapan metode waterfall sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini, penulis menggali sebanyak-banyaknya data dan informasi dalam pembuatan software yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi ini didapat dengan cara wawancara, diskusi atau survey langsung. Data ini akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

(6)

vi 2. Desain Sistem

Tahapan ini menggambarkan penuangan pikiran dan perancangan sistem.

Desain sistem membantu mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Penulisan Kode Program

Pada tahapan ini penulis menerjemahkan desain sistem ke dalam coding atau bahasa pemrograman. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain sistem yang dilakukan oleh programmer.

4. Pengujian Program

Tahapan akhir dari sebuah sistem yaitu pengujian kemampuan dan efektifitas dari sistem sehingga diketahui kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian dan perbaikan terhadap aplikasi agar lebih sempurna.

5. Penerapan Program dan Pemeliharaan

Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan atau perkembangan kebutuhan secara fungsional. Aplikasi yang dibuat harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan.

1.5. Ruang Lingkup

Agar Pembahasan tidak meluas maka penulis telah memberikan ruang lingkup sebagai berikut. Aplikasi sistem pakar yang dibangun untuk mengetahui penyakit pada tanaman kedelai berdasarkan gejala yang timbul, yang dapat dilihat secara fisik kemudian memberikan saran dan solusi untuk menanganinya. Aplikasi

(7)

vii

yang dibuat menggunakan metode Certainty Factor, dengan berbasis android menggunakan android studio dengan bahasa pemrograman Java dan XML.

Referensi

Dokumen terkait

semen, maka diperlukan peningkatan produktivitas yang dapat dicapai dengan sistem produksi yang efektif, efisien, dan handal untuk mendukung peningkatan produksi dalam skala