• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya kebutuhan penyandang disabilitas tidak jauh berbeda dengan kebutuhan manusia pada umumnya, begitupun dalam hal pendidikan.Kelainan bukanlah penghalang seseorang untuk memperoleh pendidikan, para penyandangdisabilitas berhak untuk memperoleh pendidikan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sekolah atau lembaga pendidikan harus menyiapkan program pemenuhan kebutuhan dalam bentuk kurikulum yang sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa.

Kurikulum di lembaga pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) biasanya dapat digolongkan sebagai bidang studi dan sebagai keterampilan khusus, begitupun dengan SLB YKS Mangunreja. Secara keseluruhan program atau kurikulum tersebut memiliki tujuan untuk meniadakan atau mengurangi hambatan belajar akibat ketunanetraan, dan membantu mereka untuk memahami atau menyadari akan potensi dan kemampuannya.

Dalam pelaksanaan proses pendidikan, sering kali peserta didik dituntut untuk dapat mengikuti kurikulum yang ada tanpa peduli dengan kemampuan yang ada dalam dirisiswa. Kurangnya pemahaman pendidik tentang kemampuan yang dimiliki dan kebutuhan yang diperlukan peserta didik dapat menghambat proses pembelajaran, oleh karna itu pendidik harus mampu mencari cara untuk mengetahui apa yang dibutuhkan peserta didik, sejauh mana pemahaman peserta

(2)

didik mengenai materi sehingga pendidik dapat menentukan bagaimana metode dan materi yang diterapkan pada setiap individu (siswa).

Untuk Menentukan metode pembelajaran pendidik harus melakukan identifikasi siswa dengan mengambil keputusan berdasarkan kriteria-kriteria yang muncul pada diri peserta didik, Dengan demikian dibutuhkan sebuah system pendukung keputusan yang dapat memberikan informasi secara cepat terkait dengan kriteria yang ada.

Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) memberikan kemudahan dengan penilaian Kriteria majemuk dengan suatu kerangka berfikir yang komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukan perhitungan bobot untuk masing-masing kriteriadalam menentukan metode pembelajaran sesuai dengan level kondisi anak.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas, beberapa masalah kemudian dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengimplementasikan metode AHP dalam pengambilan

keputusanuntuk level kondisi anak agar pendidik dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat?

2. Kriteria apa saja yang layak untuk dimasukan dalam pengambilan keputusan?

3. Metode pembelajaran seperti apa yang harus diterapkan pendidik untuk setiap alternatip yang digunakan peneliti ?

(3)

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk:

1. Untuk meningkatkan kinerja pendidik dalam pengambilan keputusan.

2. Dengan diterapkannya Sistem Pendukung Keputusan denganmetode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai salah satu metode pengambilan keputusan pemecahan suatu masalah multi criteria dapat membantu penyajian dan pemrosesan keputusan dengan tepat dan akurat. Hal tersebut juga dapat memaksimalkan kinerja pendidik sehingga mampu memngambil keputusan metode pembelajaran apa yang paling tepat untuk setiap peserta didik.

Tujuan dari penulisan Penelitian ini yaitu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi FakultasTeknik Informatika Universitas BSI.

1.4. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan pengumpulan data untuk pembuatan Skripsi ini adalah:

1. Metode Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pihak Koperasi untuk memberikan data sesuai dengan kebutuhan penelitian.

2. Metode Observasi

Selain melakukan wawancara penulis juga melakukan pengamatan langsung, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang

(4)

merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk langkah pengolahan data.

3. Metode Studi Kepustakaan

Untuk menambah kelengkapan dalam penulisan, penulis melakukan metode studi kepustakaan yaitu dengan cara mengambil referensi dari buku-buku dan literature-literature maupun sumber lain dari internet yang sesuai dengan isi dari penyusunan Skripsi ini.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan dalam perancangan system ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).

2. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya sebagai alat bantu bagi pihak sekolah dalam menentukan level kondisi anak,dimana level kondisi anak terbagi menjadi tiga level yaitu Independent Level,Instruction level,dan Frustration Level.

3. Kriteria yang digunakan peneliti dalam metode AHP ini yaitu klasifikasi, korespondensi, seriasi, dankonservasi.

4. Data yang digunakan adalah data yang bersumber dari SLB YKS Mangunreja.

(5)

1.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan hasil kajian penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian bahwa metode Analytical Hierarchy Process (AHP) memiliki pengaruh baik dalam proses pengambilan keputusan pendidik.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan sistem evaluasi yang baik maka akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik

Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut dapat mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak bertentang dengan nilai-nilai

Dengan melihat pentingnya konsep diri dalam proses pendidikan yang nantinya berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, serta profil konsep diri peserta

Dalam pendidikan karakter ini, segala sesuatu yang dilakukan pendidik harus mampu mempengaruhi karakter peserta didik sebagai pembentuk watak peserta didik,

Pada kegiatan pembelajaran ada kesatuan yang tidak dipisahkan diantara peserta didik yang belajar bersama tenaga pendidik yang mengajar tenaga pendidik berperan menjadi

Sebagai sistem kontrol alat ini dapat mengambil keputusan dalam menentukan waktu dan komposisi yang tepat dalam melakukan penyiraman, pemupukan dan pestisida yang

Dalam proses belajar mengajar (PMB) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik, peserta didik adalah sorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik mata pelajaran kimia dan peserta didik kelas XI MIA di SMA Negeri 4 Senayang Lampiran 1 dan Lampiran 2 didapatkan informasi bahwa pada proses