1 1.1. Latar Belakang Masalah
Peran dari sistem terhadap kemajuan organisasi sudah tidak diragukan lagi.
Dengan adanya suatu sistem akuntansi, aktivitas penjualan pada perusahaan diharapkan berjalan dengan baik. Selain itu, suatu sistem informasi akuntansi sangat diperlukan dalam merumuskan berbagai keputusan untuk memecahkan masalah (Mulyani, 2018:103). Salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan karena mampu memenuhi semua syarat informasi adalah sistem informasi akuntansi (Putriyandari, 2014:230). Dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin kompetitif para pelaku usaha dituntut untuk menciptakan strategi yang dapat memenangkan persaingan (Widjaja dan Febi, 2017:72).
Perusahaan sering melakukan strategi dengan menjual barangnya secara kredit untuk dapat memperluas pasar (Wijaya, 2013:2). Penjualan kredit melibatkan pihak yang memberi kredit dan pihak yang menerima kredit.
Penjualan kredit memiliki resiko tertundanya penerimaan kas dan mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagihnya piutang. Piutang tak tertagih terjadi karena pelanggan tidak membayar atau terjadi kemungkinan klien bangkrut atau menghilang (Naruli, 2013:13). Piutang menempati tempat kedua terpenting dalam asset perusahaan setelah persediaan sehingga pada beberapa perusahaan, piutang dijadikan sebuah dasar dalam asset perusahaan (Ramana, 2013:163). Oleh karena itu penangananya memerlukan perlakuan yang sangat
khusus sehingga kerugian piutang tak tertagih dapat dihindari (Dera et al., 2016:1499).
Kemampuan perusahaan dalam menangani permasalahan piutang tak tertagih akan berdampak pada besarnya pendapatan yang merupakan faktor keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam pengendalian piutang tak tertagih dapat tercapai, salah satunya dengan menetapkan sebuah kebijakan yang diimplementasikan melalui sebuah sistem informasi (Maulana, 2016:48).
Tidak adanya sebuah sistem yang baik dan benar, maka sebuah rencana tidak akan bisa disusun dengan sempurna (Mulyani, 2018:103).
Piutang memegang peranan penunjang aktivitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan (Siregar, 2016:2). Seperti halnya pada CV Nusantara Era Teknologi Bandung sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Sebagian besar penjualan yang dilakukan oleh CV Nusantara Era Teknologi adalah penjualan kredit
.
Perusahaan ini telah memiliki sistem akuntansi penjualan yang memadai ini terlihat dengan sistem pemprosesan data yang menggunakan komputerisasi. Meskipun telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi CV Nusantara Era Teknologi mengalami kendala keterlambatan pembayaran pada saat jatuh tempo. CV Nusantara Era Teknologi selalu mendapatkan hasil catatan yang kurang baik dalam piutang usahanya. Dari setiap periode CV Nusantara Era Teknologi mendapatkan hasil catatan untuk piutang tak tertagih, berikut tabel jumlah piutang tak tertagih pada CV Nusantara Era Teknologi:Tabel I.1
Jumlah Piutang Tak Tertagih CV Nusantara Era Teknologi Tahun 2013-2017
Sumber : CV Nusantara Era Teknologi, data diolah
Dilihat dari tabel I.1 terdapat data piutang dan persentase kenaikan piutang tak tertagih dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Pada tahun 2013 CV Nusantara Era Teknologi mendapatkan 5,2 % piutang tak tertagih dari piutang perusahaan, di tahun 2014 mendapatkan 7,9 %, tahun 2015 sampai dengan 7,5 %, tahun 2016 mendapatkan 9,5% dan di tahun 2017 mendapatkan 10,3 % piutang tak tertagih dari jumlah piutang.
Adanya piutang yang tertunggak bahkan tidak dibayarkan tersebut, maka terjadi penurunan sumber dana perusahaan. Piutang tak tertagih setiap tahun terjadi dikarenakan banyak pelanggan yang tidak mengikuti prosedur perusahaan, masalah lainnya adalah terjadi lemah nya dalam penagihan pada pelanggan, hal ini dapat mengakibatkan kecurangan yang akhirnya dapat menimbulkan kerugian besar pada perusahaan. Menghindari adanya hal-hal yang merugikan perusahaan maka perusahaan harus berupaya untuk memberikan informasi yang tepat mengenai tingkat piutang tak tertagih yang akan timbul dari penjualan kredit.
Usaha yang dilakukan perusahaan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya Tahun Piutang Total Piutang Tak Tertagih Persentase
2013 2.006.283.575,66 105.828.928 5,2 %
2014 2.098.830.244,20 167.869259,5 7,9 %
2015 2.809.691.700,00 212.877.157.8 7,5 %
2016 2.509.033.000,00 265.718.000 9.5 %
2017 2.422.277.501,00 250.309.000 10,3 %
piutang tak tertagih adalah dengan menetapkan berbagai prosedur penjualan kredit melalui sebuah sistem akuntansi penjualan.
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT UNTUK MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH CV NUSANTARA ERA TEKNOLOGI BANDUNG”
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun isi dari identifikasi dan rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Sistem akuntansi penjualan kredit pada CV Nusantara Era Teknologi cenderung belum efektif.
2. Adanya peningkatan piutang tak tertagih dari tahun ke tahun.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang penulis identifikasi, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi penjualan kredit pada perusahaan CV Nusantara Era Teknologi ?
2. Bagaimana Piutang tak tertagih pada CV Nusantara Era Teknologi ? 3. Seberapa besar pengaruh sistem akuntansi penjualan kredit untuk
meminimalisir piutang tak tertagih pada CV Nusantara Era Teknologi ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian pada CV Nusantara Era Teknologi adalah sebagai berikut :
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk membantu menganalisis penjualan kredit pada CV Nusantara Era Teknologi guna memberikan gambaran untuk langkah-langkah apa yang akan diambil demi kelangsungan hidup perusahaan supaya dalam proses pengambilan keputusan dalam hal penjualan kredit lebih cepat dan tepat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui sistem akuntansi penjualan kredit pada CV Nusantara Era Teknologi.
2. Mengetahui piutang tak tertagih pada CV Nusantara Era Teknologi.
3. Menganalisis pengaruh sistem akuntansi penjualan kredit untuk meminimalisir piutang tak tertagih CV Nusantara Era Teknologi.
1.4. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis, adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut : 1.4.1. Manfaat Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara teori dilapangan dan mengembangkan ilmu akuntansi.
2. Penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi penelitian selanjutnya.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan kepustakaan bagi mahasiswa diperguruan tinggi khususnya yang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perusahaan ini.
1.4.2. Manfaat Praktis
Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi peneliti lain
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang akuntansi dan dapat mengembangkan dalam hal pengendalian piutang ataupun faktor lain.
2. Bagi pihak perusahaan yang terkait
Sebagai bahan masukan dalam mengefektifkan penjualan kredit dan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan penjualan.
3. Bagi perusahaan lain
Sebagai bahan evaluasi terhadap penjualan dan piutang.