• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa tahun kebelakang dapat dilihat bahwa banyak sekali kemunculan perusahaan yang menawarkan jenis produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau. Industri tekstil dalam negeri mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang 2017 (Saputra, 2018). Saat ini di Indonesia sendiri sudah banyak individu atau kelompok yang mendirikan usaha baik usaha kecil, menengah hingga besar.

Menurut pemilik PT Harapan Kurnia, Wendi Kurnia mengatakan bahwa industri tekstil menjadi industri strategis di perekonomian Indonesia, bahkan saat ini kinerja tekstil di Indonesia terbilang baik namun meski begitu, Indonesia harus tetap kreatif (Primus, 2018).

Industri tekstil dan garmen merupakan industri strategis bagi perekonomian Indonesia, bahkan sektor manufaktur menjadi salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja (Akhir, 2018). Pertumbuhan industri tekstil dan produksi tekstil (TPT) di Indonesia akan tumbuh 5% hingga 6% ditahun 2018, salah satu penyebab tumbuhnya TPT tersebut dikarenakan permintaan dari luar negeri yang semakin baik, dengan meningkatnya tersebut maka penjualan meningkat hingga 10%

(Ridwan, 2018).

Mengingat tingkat persaingan usaha semakin meningkat, maka pihak perusahaan harus melakukan peningkatan kinerja perusahaan. Salah satu caranya dengan meningkatkan produktifitas agar penjualan semakin meningkat. Penjualan

1

(2)

dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk memberikan barang bagi masyarakat yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang telah disetujui bersama (Atika & Imelda, 2014). Hasil penjualan yang tinggi akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik ke depannya karena bagi perusahaan tingkat penjualan yang tinggi akan meningkatkan laba yang dicapai (Putra, I Gede Eka Sanjaya, 2016).

Penjualan merupakan peranan yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki tujuan-tujuan yang berbeda, namun salah satu tujuannya adalah memperoleh pendapatan yang maksimal dari hasil penjualan yang baik, dan akan mempertahankannya untuk jangka waktu yang panjang. Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu mencapai volume penjualan, mendapat laba tertentu, menunjang pertumbuhan perusahaan (Wijaya, 2015). Usaha- usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para tenaga penjualan, akan tetapi dalam hal ini perlu adanya kerja sama dari beberapa pihak. Penjualan yang terjadi dan terus meningkat dipengaruhi oleh faktor harga. Harga yang ditetapkan perusahaan harus sesuai dengan target pasar yang dituju, jika tidak maka akan berakibat buruk pada penjualan, tentunya penjualan akan mengalami penurunan (Atika & Imelda, 2014).

Menurut (Mulyadi, 2014:8) dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya yang digunakan untuk membiayai semua proses produksi dinamakan biaya produksi. Biaya produksi diklasifikasikan menjadi tiga yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

(3)

(Pratiwi, 2013). Karena biaya produksi memiliki elemen-elemen maka perusahaan memerlukan pengendalian yang optimal untuk menetapkan anggaran yang optimal.

Biaya bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian dari keseluruhan produk jadi, dan untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan (Kurniawan & Rejo, 2014). Biaya bahan baku merupakan pengaruh yang sangat besar pada penjualan, jika perusahaan meningkatkan volume produksi, secara tidak langsung biaya produksi pun akan bertambah. Jika biaya produksi bertambah maka jumlah produk yang dihasilkan akan bertambah dengan begitu, penjualanpun akan bertambah. Biaya bahan baku merupakan sebuah biaya yang harus ada didalam setiap kegiatan proses produksi didalam sebuah perusahaan (Tukasno, 2017). Contoh biaya bahan baku adalah pembelian tembakau untuk pembuatan rokok dalam perusahaan rokok.

Menurut Simamora (2012) mengatakan bahwa biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk pekerja atau karyawan yang dapat dilihat secara nyata ke dalam pembuatan produk. Seluruh biaya pegawai yang secara langsung ikut serta dalam memproduksi barang disebut Biaya Tenaga Kerja Langsung (Firmansyah &

Darsawati, 2016). Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada tenaga kerja bagian produksi yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi. Pada dasarnya biaya tenaga kerja langsung tidak berpengaruh besar pada penjualan, karena biaya tenaga kerja langsung cenderung tidak berubah, jika ada perubahan, perubahan itu tidak sebesar biaya bahan baku. Biaya tenaga kerja akan berbanding lurus dengan peningkatan produk, karena mengharuskan tenaga kerja bekerja melebihi waktu kerja normal untuk memenuhi permintaan tersebut.

(4)

Dengan begitu maka biaya tenaga kerja langsung akan bertambah dan penjualanpun akan meningkat.

Menurut Bustami & Nurlela (2013) mengatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tidak langsung lainnya. Maka dapat dikatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak dibebankan langsung terhadap proses produksi. Mulyadi (2014) mengatakan bahwa biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka. Contoh biaya overhead pabrik adalah karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan depertemen gudang.

Hasil penelitian terdahulu berdasarkan jurnal oleh (Dinar, Yulianthini, &

Susila, 2016) dengan judul “Pengaruh Biaya Produksi Dan Biya Promosi Terhadap Penjualan UD Tirta di Jembrana” menunjukan bahwa Biaya Produksi (X1), Biaya Promosi (X2) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap Penjualan (Y) pada UD Tirta di Jembrana. dan ada pengaruh secara parsial Biaya Produksi (X1) dan Biaya Promosi (X2) terhadap Penjualan (Y) pada UD Tirta di Jembrana, Biaya Produksi (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penjualan (Y), sedangkan Biaya Promosi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penjualan (Y).

adapun hasil dari penelitian terdahulu berdasarkan jurnal oleh Raditya Kurniawan (2014) dengan judul “Pengaruh Biaya Bahan Baku terhadap Volume Penjualan”

menunjukan bahwa Biaya Bahan Baku (X) ada pengaruh pengaruh positif terhadap Volume Penjualan (Y) dan menunjukkan bahwa sekitar 97,5% dari Volume Penjualan (Y) dipengaruhi oleh Biaya Bahan Baku (X), sedangkan 2,5% Volume

(5)

Penjualan (Y) dipengaruhi oleh faktor lain. Jika dilihat dari penelitian sebelumnya, maka biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung akan berpengaruh terhadap penjualan, karena jika perusahaan meningkatkan volume produksi dan secara langsung biaya produksi akan meningkat. Begitupun dengan biaya tenaga kerja langsung jika perusahaan menambah biaya tenaga kerja langsung bagi karyawan yang melebihi jam kerja agar volume produksi bertambah maka dengan begitu akan meningkatkan penjualan di perusahaan tersebut.

PT. Pan Asia Jaya Abadi merupakan perusahaan yang cukup besar yang bergerak dibidang industri tekstil dan garmen, yang beralamat di jalan Moch.Toha KM.68 no.12 Cigereleng, Regol, Pasawahan, Dayeuhkolot, Kota Bandung. PT. Pan Asia Jaya Abadi membutuhkan perencanaan yang tepat agar dapat berkembang dengan baik lagi dan mampu bersaing dengan perusahaan sejenisnya. Maka dengan itu PT. Pan Asia Jaya Abadi harus memiliki anggaran yang baik agar memiliki pedoman kerja yang baik juga sebagai alat pengawasan. PT. Pan Asia Jaya Abadi perusahaan tekstil dan garmen yang telah menjualkan produknya hingga ke manca negara, salah satunya Eropa. Produk tekstil yang di produksi PT. Pan Asia Jaya Abadi digunakan oleh brand ternama di luar negeri salah satunya yaitu H&M dan Calvin Klein, dan Forever 21.

(6)

Sumber : Laporan Laba Bersih PT. Pan Asia Jaya Abadi

Gambar I.1

Pertumbuhan Penjualan PT. Pan Asia Jaya Abadi

Berikut pertumbuhan penjualan pada PT. Pan Asia Jaya Abadi, dapat dilihat dari beberapa tahun terakhir, penjualan yang diperoleh mengalami kenaikan dan penurunan. Di tahun 2015 pertumbuhan penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi memperoleh nilai 0,069 ditahun 2016 pertumbuhan penjualan mengalami kenaikan yang cukup besar hingga memperoleh nilai sebesar 0,274. Kenaikan pertumbuhan penjualan merupakan hal yang positif bagi perusahaan. Namun di tahun 2017 pertumbuhan penjualan yang diperoleh di PT. Pan Asia Jaya Abadi mengalami penurunan yang cukup besar hingga mencapai -0,183 padahal PT. Pan Asia Jaya Abadi telah menaikkan biaya poduksinya, namun pertumbuhan penjualan yang diperoleh menurun. Dengan penurunan tersebut maka akan berdampak pada laba yang dihasilkan perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Penjualan”.

-0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3

2014 2015 2016 2017

(7)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan, maka permasalahan yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya pendapatan penjualan yang kurang optimal antara biaya yang dikeluarkan dengan penjualan yang diterima perusahaan PT. Pan Asia Jaya Abadi.

2. Terjadinya peningkatan biaya bahan baku yang kurang optimal dibandingkan dengan kenaikan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan pada PT. Pan Asia Jaya Abadi.

3. Terjadinya peningkatan biaya tenaga kerja langsung yang cukup tinggi setiap tahunnya namun tidak sebanding dengan peningkatan penjualan yang dihasilkan PT. Pan Asia Jaya Abadi.

1.2.2. Rumusan Masalah

Isi dari rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran biaya bahan baku di PT. Pan Asia Jaya Abadi?

2. Bagaimana gambaran biaya tenaga kerja langsung di PT. Pan Asia Jaya Abadi?

3. Bagaimana gambaran penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi?

4. Apakah terdapat pengaruh biaya bahan baku terhadap penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi?

(8)

5. Apakah terdapat pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap penjualan di PT.

Pan Asia Jaya Abadi?

6. Apakah terdapat pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi periode 2013 hingga 2017 dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang akhir pada Fakultas Ekonomi Program Akuntansi S1 Universitas BSI.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran biaya bahan baku di PT. Pan Asia Jaya Abadi 2. Untuk mengetahui gambaran biaya tenaga kerja langsung di PT. Pan Asia Jaya

Abadi.

3. Untuk mengetahui gambaran penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya bahan baku terhadap penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya tenaga kerja langsung terhadap penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi.

(9)

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap penjualan di PT. Pan Asia Jaya Abadi.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas dalam ilmu pengetahuan di bidang akuntansi khususnya mengenai pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap penjualan.

2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai biaya produksi terhadap penjualan.

1.4.2. Manfaat Praktis 1. Bagi Penulis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan manfaat serta sebagai uji kemampuan dalam penerapan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Untuk pihak perusahaan diharapkan dari hasil penulisan ini dapat memperoleh manfaat sebagai bahan referensi dan informasi serta masukan-masukan positif yang sifatnya membangun dalam meningkatkan aktivitas penjualan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji kembali di bidang yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, Biaya Umum, merupakan biaya bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yaitu bersangkutan dengan produksi yang bukan atau termasuk dalam biaya