PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan Badan resmi yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2011.
BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintahan nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama. Tujuan dibentuknya BAZNAS untuk menyalurkan sedekah, zakat, dan infaq secara nasional. Lembaga ini memiliki beberapa Unit Kerja salah satunya yaitu BAZNAS Tanggap Bencana (BTB). Tujuan dibentuknya Unit Kerja ini untuk membantu korban yang terkena dampak bencana.
Relawan penanggulangan bencana atau disebut dengan relawan merupakan seorang atau sekelompok orang yang mempunyai kepedulian dan kemampuan untuk bekerja secara ikhlas dan sukarela dalam upaya penanggulangan bencana alam (Anam, Jupriono, & Kasiati, 2018:205). Dalam upaya penanggulangan bencana relawan harus mempunyai peran yang baik dan berkompeten, sehingga mampu membantu korban yang terdampak bencana alam.
BAZNAS Tanggap Bencana memiliki Program Kerelawanan dan diadakan kegiatan Rekrutmen Relawan. Proses penyeleksian calon relawan masih dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi, sehingga membutuhkan waktu lama dan hasil kurang objektifitas. Penyeleksian tersebut dilakukan oleh beberapa tim penyeleksi dari BTB. Hasil dari penyeleksian sering dipengaruhi oleh faktor subjektifitas dari pihak penyeleksi. Terdapat perbedaan bobot kriteria
1
yang diberikan oleh masing-masing penyeleksi, sehingga dapat mengakibatkan pemilihan calon relawan yang kurang tepat, kurang kompeten dan tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia terhadap relawan BTB diperlukan pembenahan dengan melakukan perekrutan relawan sesuai dengan kriteria sehingga dapat diperoleh relawan yang mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan. Atas dasar latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka diperlukan sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam merekrut relawan BAZNAS Tanggap Bencana yaitu dengan meggunakan Sistem Pendukung Keputusan. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat mempermudah tim penyeleksi untuk menentukan calon relawan yang lolos dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) digunakan untuk membangun sebuah sistem yang dirancang untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Masalah yang dipecahkan dengan sistem ini berupa masalah semiterstuktur (Sari, 2018:2). Perekrutan relawan BTB dengan Sistem Pendukung Keputusan ini dapat membantu tugas tim penyeleksi dengan hasil yang maksimal.
Untuk penyelesaian masalah pada SPK memerlukan suatu metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Metode ini mempunyai konsep yang sederhana dan memiliki kompleksitas pemecahan masalah yang baik. Konsep penyelesaian metode ini yaitu memilih alternatif terbaik yang tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif (Nofriansyah & Defit, 2017:41). Metode TOPSIS dalam Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Relawan pada BTP dapat mempermudah tim penyeleksi pada saat melakukan perhitungan bobot dari masing-masing kriteria yang sudah ditentukan.
Website merupakan teknologi informasi yang bersifat multi platform dan dapat bekerja secara optimal dalam suatu jaringan. Adanya website dapat memicu metode baru dalam mengakses dan mengelola sumber informasi secara efektif dan efisien (Sanjaya, 2015:305). Sistem Pendukung Keputusan pemilihan relawan berbasis web dapat membantu tim penyeleksi pada saat penginputan data dan memudahkan dalam penyimpanan data.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka judul penelitian yang penulis ambil yaitu “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON RELAWAN PADA BAZNAS TANGGAP BENCANA DIY DENGAN METODE TOPSIS”.
1.2 Identifikasi Masalah
Hasil penelitian dalam sistem yang berjalan saat ini, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses penentuan relawan pada BAZNAS Tanggap Bencana, antara lain :
1. Menggunakan perhitungan secara manual dengan data-data yang ada sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam hal perhitungan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
2. Hasil dari penyeleksian sering dipengaruhi oleh faktor subjektifitas dari pihak penyeleksi.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terlah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah
1. Bagaimana merancang dan membuat Sistem Pendukung Keputusan seleksi calon relawan pada BAZNAS Tanggap Bencana?
2. Bagaimana merancang dan membuat suatu aplikasi yang dapat mempermudah petugas dalam menyeleksi calon relawan dan menghasilkan relawan sesuai dengan kriteria menggunakan Metode TOPSIS?
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan skripsi ini antara lain :
1. Membangun sistem pendukung keputusan menggunakan Metode TOPSIS berbasis web untuk memperoleh relawan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
2. Merancang sistem pendukung keputusan yang memudahkan petugas dalam menyeleksi data.
Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Stata Satu (S1) Fakultas Teknik Program Studi Sistem Informasi pada Universitas BSI Bandung.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk pembuatan skripsi sebagai berikut:
1. Observasi
Pengumpulan data dengan teknik observasi yaitu penulis dapat mengamati secara langsung bagaimana sistem yang sudah ada berjalan dan menghasilkan keterangan yang lebih baik dibanding teknik lainnya (Sukamto & Shalahuddin, 2014:20). Pengambilan dan pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian atau mengamati secara langsung tentang proses pengolahan data seleksi calon relawan kemudian membuat catatan sebagai hasil dari observasi.
2. Wawancara
Dalam menemukan permasalahan pada penelitian saat melakukan studi pendahuluan maka wawancara diperlukan sebagai teknik pengumpulan data.
Pewawancara atau peneliti mengumpulkan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada orang yang diwawancarai atau narasumber (Sugiyono, 2016). Dalam hal ini, penulis datang ke lokasi dan melakukan tanya jawab dengan Bapak Edo Segara Gustanto selaku Wakil Komandan Besar pada BAZNAS Tanggap Bencana DIY kemudian mengambil kesimpulan untuk informasi yang telah didapat.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dimana penulis mencari referensi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menyusun laporan dan membahas masalah yang ada dengan mempelajari dan membaca buku cetak, jurnal dan laporan penelitian. Penulis juga menggunakan media internet untuk menambah gambaran umum mengenai perancangan Sistem Penunjang Keputusan berbasis web.
1.5.2 Model Pengembangan Sistem
Metode pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model water fall. Menurut Sukamto & Shalahuddin (2014:28) mengemukakan bahwa “ Model SDLC air terjun (waterfall) sering disebut juga model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Terdiri dari 5 tahapan, yaitu:
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan secara mendalam mengenai spesifikasi kebutuhan perangkat lunak supaya mudah dipahami perangkat apa saja yang diperlukan oleh pengguna. Dalam hal ini penulis melakukan analisa terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem yang mendasari pembuatan Sistem Pendukung Keputusan berbasis web seleksi calon relawan pada BAZNAS Tanggap Bencana DIY.
2. Desain
Merupakan tahapan yang fokus pada pembuatan desain perangkat lunak termasuk struktur data, user interface, dan software architecture. Pada tahap ini kebutuhan perangkat lunak direpresentasikan ke tahap desain supaya diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Dalam hal ini penulis membuat rancangan atau desain berdasarkan dari permasalahan yang ada dimulai dari struktur data, user interface, dan software architecture.
3. Pembuatan Kode Program
Tahap ini, mentranslasikan desain ke dalam program perangkat lunak, yang hasilnya merupakan program komputer sesuai dengan tahan desain. Dalam hal ini penulis merepresentasikan desain yang telah dibuat kedalam kode program
dengan menggunakan PHP sehingga menghasilkan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan.
4. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk melihat hasil keluaran sesuai dengan yang diinginkan dan meminimalisir kesalahan. Tahap pengujian fokus pada segi fungsional dan logic serta memastikan seluruh bagian telah diuji. Dalam tahap ini penulis melakukan pengujian menggunakan pengujian kotak hitam (black box testing) dari perangkat lunak yang telah dibuat untuk memastikan fungsi masukan dan keluaran sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pembangunan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
1.6 Ruang Lingkup
Ruang lingkup ini digunakan oleh penulis untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam laporan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan seleksi calon relawan berbasis web agar tidak menyimpang dari pokok masalah.
Adapun yang menjadi ruang lingkup pada skripsi ini yaitu:
1. Hak Akses
Dalam website ini memiliki 2 hak akses, yaitu:
a. Hak Akses Admin, pada hak akses ini akan diperankan oleh Tim Seleksi dari BAZNAS Tanggap Bencana DIY. Admin dapat menambah, mengubah dan menghapus Data Test, Data Kriteria, Data Pendaftaran, Data Peserta,
dan Form Test. Admin dapat melihat hasil peserta yang lolos disetiap Test yang diadakan.
b. Hak Akses Peserta, pada hak akses ini peserta dapat melakukan pendaftaran sebagai calon relawan BAZNAS Tanggap Bencana DIY melalui form registrasi.
9