• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Semakin meningkatnya permintaan layanan pengobatan di rumah disebabkan tingginya tingkat kesibukan pasien sehingga seringkali dapat membuat mereka melewatkan waktu berobat ataupun minum obat serta jadwal check up jika urgent untuk dilakukan. Pada beberapa penyakit, kondisi ini sungguh merugikan, karena dapat membuat pasien harus mengulang proses pengobatan sejak awal. Hal ini tentunya butuh waktu dan biaya kembali. Mengingat tingginya tingkat kesibukan pasien, maka perlu diingatkan hal-hal terkait proses pengobatan supaya tidak terlewatkan (Sevani & Wilieyam, 2015).

Berdasarkan survey yang menggunakan kuesioner online, dengan responden sejumlah 100 orang dari berbagai latar belakang usia, pendidikan, dan asal daerah, menunjukan bahwa lupa minum obat merupakan permasalahan yang paling banyak dialami oleh pasien. Sedangkan lupa membawa obat merupakan permasalahan kedua yang paling banyak dialami oleh pasien. Masalah lainnya adalah 48 dari 100 responden mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui risiko ketidakpatuhan minum obat (Sartono, Abdul Hafidz, Radityo, & Rahmanianto, 2013).

Begitu juga permasalahan yang sering dihadapi di Klinik Averum antara lain banyaknya permintaan pasien berulang kali meminta resep dari awal, pembelian obat antibiotik dalam jangka waktu dekat, jadwal check up yang tidak teratur, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang informasi obat. Beberapa permasalahan yang muncul tersebut, menuntut penyedia layanan kesehatan,

(2)

pasien, dan stakeholder lainnya termasuk pemerintah untuk membuat solusi guna meningkatkan kepatuhan pasien untuk menghindari resiko buruk yang mungkin muncul (Sartono et al., 2015). Solusi dari permasalahan objek penelitian kali ini adalah sebuah sistem layanan berupa aplikasi alarm pengingat minum obat dan jadwal check up berbasis android yang dapat membantu pasien dalam rutinitas minum obat. Pembuatan aplikasi pengingat minum obat telah dilakukan oleh Wilieyam dan Gisela Nina Sevani dalam penelitian tentang aplikasi reminder

pengobatan pasien berbasis SMS Gateway. Sistem ini dapat membantu pihak rumah sakit untuk meningkatkan kinerja rumah sakit dalam mengontrol atau mengawasi pasien yang sedang dalam kondisi rawat jalan, membantu proses pengobatan pada pasien yang menderita sakit yang memerlukan pengobatan secara rutin, seperti pasien tuberkulosis, tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit serius lainnya, agar tidak mengulang proses pengobatannya dari awal karena lupa meminum obatnya.

Penelitian lainnya yaitu sistem layanan apotek – pasien terintegrasi berbasis xampp guna meningkatkan kualitas layanan apotek terhadap pola konsumsi obat (Sartono et al., 2015), sistem ini merupakan suatu metode terintegrasi antara apotek-pasien sehingga dapat meningkatkan angka kepatuhan pasien akan kedisiplinan konsumsi obat yang tentunya akan mengurangi kegagalan terapi terhadap pasien. Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka penelitian kali ini difokuskan pada pembuatan aplikasi berbasis android untuk media pengingat bagi pasien dengan penyakit tertentu.

(3)

1.2. Perumusan Masalah

Perumasan masalah dalam penelitian dan pembuatan aplikasi alarm pengingat minum obat berbasis android sebagai berikut:

1. Apakah aplikasi berbasis android cukup efektif digunakan untuk alarm pengingat minum obat dan check up di Klinik Averum yang terintegrasi dengan pasien?

2. Dapatkah aplikasi berjalan sesuai dengan sistem pelayanan yang sedang berjalan di Klinik Averum ?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian dan pembuatan aplikasi alarm pengingat minum obat berbasis android ini antara lain:

1. Menghasilkan aplikasi alarm pengingat minum obat dan check up di Klinik Averum berbasis android.

2. Menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan sistem pelayanan yang sedang berjalan di Klinik Averum.

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata satu (S1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas BSI.

1.4. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam melaksanakan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode pendekatan yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengumpulan data dan informasi dalam penulisan laporan skripsi, antara lain:

(4)

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Djaelani (2013) dalam Pengumpulan data kualitatif, yang dicari bukan hanya hasil datanya tetapi lebih pada proses dan makna yang terkandung dalam data tersebut. Secara umum metode pengumpulan data menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi, penulis melakukan pengamatan langsung ke Klinik Averum Bandung untuk mendapatkan data secara umum dengan melihat secara langsung, mengamati dan mencatat sistem yang sedang berjalan.

2. Wawancara

Pada tahap wawancara penulis melakukan wawancara untuk melengkapi bahan yang sudah ada selama observasi. Penulis melakukan tanya-jawab kepada Pemilik, Apoteker, dan karyawan Klinik Averum Bandung tentang sistem pelayanan yang sedang berjalan.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu Teknik pengumpulan data informasi, keterangan dan cara mengambil informasi yang terdapat pada buku-buku dan jurnal yang berlandaskan teoritis atau sumber-sumber tertulis lainnya yang menunjang penulis dalam pembuatan skripsi.

1.4.2. Metode Pengembangan Aplikasi

Metode pengembangan aplikasi pada skripsi ini penulis menggunakan model prototype. Metodologi prototype merupakan metode yang menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistem, pemesan dapat melihat pemodelan sistem

(5)

dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun (Amalina, Wahid, Satriadi, Farhani, & Setiani, 2017).

Dalam metode prototype, aplikasi perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentikan kepada klien, dan klien tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan kritikan, sehingga aplikasi perangkat lunak atau software yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Perubahan aplikasi perangkat lunak dapat dilakukan berkali-kali hingga dicapai 6 kesepakatan bentuk dari software yang akan dikembangkan (Priyambudi, 2017).

Tahapan yang ada dalam model prototype dapat dijabarkan sebagai berikut:

Sumber: (Hasif, 2017)

Gambar I.1. Metode Prototype 1. Pengumpulan Kebutuhan

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara bersama-sama untuk mendefinisikan kebutuhan perangkat lunak dan sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototype

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus penyajian kepada pelanggan.

3. Evaluasi Prototype

(6)

Tahap ini dilakukan oleh pelanggan atau klien, apakah prototyping yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan atau belum.

Jika tidak sesuai, prototyping akan direvisi dengan mengulangi langkahlangkah sebelumnya. Tapi jika sudah sesuai, maka langkah selanjutnya akan dilaksanakan.

4. Mengkodekan Sistem

Di tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam Bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu aplikasi yang siap pakai, maka aplikasi harus di tes dahulu sebelum digunakan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisirkan kesalahan aplikasi tersebut. Pengujian dilakukan dengan Black Box, White box, Pengjian arsitektur, Basis path dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Di tahap ini pelanggan atau klien mengevaluasi sistem yang sudah dibuat sudah sesuai yang diinginkan. Jika tidak, maka pengembang akan mengulangi langkah dari mengkodekan sistem dan menguji sistem. Tapi jika iya, maka langkah selanjutnya akan dilakukan.

7. Menggunakan sistem

Aplikasi perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan atau klien siap digunakan.

(7)

1.5. Ruang Lingkup

Penyusunan skripsi ini mempunyai ruang lingkup yang berfungsi agar pembahasan pada skripsi tidak keluar dari pokok pembahasan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada:

1. Apikasi yang akan dibangun terbatas pada aplikasi alarm pengingat minum obat dan check up saja.

2. Aplikasi yang dibangun menggunakan platform android.

3. Aplikasi yang dibangun mengikuti standar sistem pelayanan yang sedang berjalan di Klinik Averum.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep Solusi Permasalahan Salah satu konsep solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan rancang bangun sebuah aplikasi berbasis web yang dapat memberikan informasi tentang obyek