BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Zaman modern ini internet adalah layanan utama yang sangat diminati dari berbagai kalangan dari yang muda maupun yang tua sudah banyak mengakses internet. Melalui Internet, masyarakat dapat mengakses jutaan informasi, dari berbagai WEB dengan mudah baik yang lama maupun terkini, dan berkomunikasi dengan orang lain lewat situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, google+, atau yahoo messenger. Berkembangnya kebutuhan akses internet di masyarakat memunculkan akses internet murah yang biasa disebut "RT/RW-Net". RT/RW- Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW-Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dimana biaya yang akan
dikeluarkan akan murah karena semua biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama (Pratama, Susilo, &
Coastera, 2018).
Konsep RT-RW-net sebetulnya sama dengan konsep warnet (Herawati, Nurasiah, & Dewanada, 2014) , dengan begitu sering kali terjadi adanya dominasi bandwidth antar client yang diakibatkan salah satu atau beberapa client melakukan download sehingga akan mengganggu client lain. Salah satu solusi agar bandwidth dapat dimanfaatkan lebih optimal adalah dengan mengelola
bandwidth yang tersedia dalam jaringan tersebut. Dengan demikian, jika ada client yang mengakses internet yang membutuhkan kapasitas bandwidth yang
besar, maka client lain tidak akan terganggu, karena setiap client sudah mempunyai kapasitas bandwidth masing-masing yang dapat dipakai untuk mengakses internet (Jumiati, 2017).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat banyak perubahan bagi kehidupan manusia saat ini. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi berbagai perangkat keras maupun perangkat lunak yang telah membawa dampak yang cukup besar dalam hal penyajian informasi.
Penyajian informasi menjadi lebih cepat, tepat dan akurat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu (Jumiati, 2017). Banyak nilai tambah yang diperoleh dengan mengakses internet di rumah. Anak sekolah bisa berinteraksi dengan siswa lain bukan saja di kota yang sama, tapi juga siswa kota lain, bahkan siswa negara lain sekaligus mengembangkan kemampuan bahasanya (Herawati et al., 2014).
Saat ini telah banyak dilakukan perancangan jaringan RT/RW-Net. Seperti halnya pada perancangan menurut (Februariyanti, 2008), berdasarkan dari perancangan tersebut didapatkan bahwa akses poin yang digunakan dalam pembangunan RT/RW-Net adalah antena Omni 2.4 Ghz 10dB, yang menyebabkan jangkauan area wifi RT/RW-Net menjadi sangat sempit (Andani, 2017). Perancangan-perancangan yang telah dilakukan tersebut masih terbatas pada jangkauan Wireless Local Area Network (WLAN) (Andani, 2017).
Penelitian ini akan dibuat teknologi RT/RW-Net untuk menghubungkan komputer server dan komputer client dengan menggunakan sistem management
user menggunakan voucher. Dengan mikrotik sebagai management bandwidth
dan sistem operasi menggunakan ubuntu 18.04.1. Dengan memperhatikan hal tersebut, penulis membuat serta mengerjakan tugas akhir dengan judul
”IMPLEMENTASI JARINGAN RT/RW NET MENGGUNAKAN E- VOUCHER BERBASIS MIKROTIK”.
1.2 Maksud dan Tujuan
Penelitian ini penulis akan merancang sebuah topologi jaringan RT/RW- Net, antara lain:
1. Mengusulkan penerapan jaringan RT/RW-Net untuk komplek BTN Desa Gembor.
2. Memberikan kemudahan berbagi informasi dengan cepat menggunakan Mikrotik serta management bandwidth.
3. Menerapkan topologi star untuk mempermudah deteksi saat ada kerusakan dan kesalahan pada pengelolaan jaringan.
Tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam mencapai kelulusan program strata 1 (S1) program studi Teknik Informatika pada Universitas BSI.
1.3 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode Prototype untuk membuat jaringan RT/RW-Net menggunakan mikrotik dengan sistem operasi menggunakan ubuntu 18.04.
1.3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Observasi (Observation)
Melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang diambil. Observasi ini ditunjukan untuk mengetahui dan mendapatkan basis data yang valid atau benar. Penulis melakukan observasi langsung ke lokasi yang dituju untuk mengetahui keadaan jaringan di komplek BTN Desa Gembor.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara dilakukan dengan sesi tanya jawab secara langsung mengenai jaringan yang ada pada kepala Desa Gembor tersebut.
3. Kepustakaan (Literature)
Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang akan menunjang terhadap materi pembahasan masalah yang diteliti.
1.3.2 Analisa Penelitian
Penelitian ini akan merancang sebuah jaringan RT/RW-Net dengan menggunakan mikrotik sebagai management bandwidth dan sistem operasi menggunakan ubuntu 18.04
1. Analisa kebutuhan
Perancangan jaringan RT/RW-Net dibutuhkan perangkat yang mendukung jaringan tersebut yang menjadi objek dari penelitian ini, dari mulai piranti perangkat lunak (software) dan piranti perangkat keras (hardware), hingga koneksi internet.
2. Design
Tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat model atau prototype dari permasalahan yang ada. Titik beratnya dalam hal ukuran dan pemilihan bahan yang sesuai.
3. Testing
Testing akan dilakukan pada jaringan komputer yang telah dibuat dan akan dilakukan uji coba untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jaringan RT/RW- Net tersebut.
4. Implementasi
Hasil perancangan dan pengujian sistem dapat di implementasikan pada Desa tersebut terkait sebagai solusi masalah yang sebelumnya sudah terindefikasi.
1.4 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya terfokus pada implementasi jaringan RT/RW-Net
2. Perancangan dilakukan dengan mikrotik yang di setting pada komputer server.
3. Konfirgurasi mikrotik akan menggunakan software winbox.
4. Perancangan yang dilakukan pada komputer server melalui virtual box.
5. Simulasi server dan client divirtualisasikan pada satu aplikasi didalam dua komputer.