• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman kebiasaan dan perilaku manusia mengalami perubahan. Saat ini bagi masyarakat hal baru merupakan sebuah hal yang menarik dan memancing rasa penasaran. Hal baru ini bisa diikuti dalam beberapa bidang seperti informasi, teknologi dan sejenisnya. Tak terkecuali pada perusahaan yang bergerak di bidang ritel.

Bisnis ritel yang terus berkembang di Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan, persaingan yang kompetitif dan kondisi sosial, ekonomi, dan demografi serta perubahan gaya hidup berpengaruh terhadap kegiatan ritel swalayan (Syarifuddin & Alamsyah, 2018). Melihat perubahan gaya hidup masyarakat dalam berbelanja, ini membuat semakin menjamurnya ritel di berbagai kota, tak terkecuali kota bandung.

Ritel di Kota Bandung berada dalam pengawasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin). Disdagin adalah organisasi instansi pemerintah yang salah satu kegiatanya mengurus masalah perdagangan dan perindustrian di Kota Bandung. Banyaknya pilihan ritel di kota Bandung akan memudahkan konsumen untuk berpindah dari satu toko ke toko lainnya yang menurut mereka lebih baik (Alfin & Nurdin, 2017). Saat ini di Kota Bandung sendiri terdapat beberapa ritel salah satunya minimarket. Lebih lanjut disampaikan pada Tabel 1.1.

(2)

Tabel I.1 Ritel di Kota Bandung

No. Nama Ritel Jumlah

1 Indomaret 184

2 Alfamart 247

3 Circle K 47

4 Yomart 61

Sumber: Disdagin kota Bandung (2019)

Data pada Tabel I.1 merupakan data ritel yang masih beroperasi di Kota Bandung. Persaingan sektor ritel di Kota Bandung kian ketat ditandai dengan ekspansi perusahaan ritel modern. kehadiran gerai baru ritel modern di Kota Bandung dianggap sebagai tanda masih potensialnya pasar di kota ini. Kehadiran gerai-gerai baru, membuat konsumen memiliki pilihan toko dan produk yang semakin banyak. Namun di sisi lain, kehadiran gerai baru otomatis akan menambah ketat persaingan usaha di bidang ritel (Newswire, 2010).

Tabel I. 2 Pertumbuhan Omset Ritel di Indonesia

Tahun Pertumbuhan Omset (%)

2010 21,1

2011 4,7

2012 11,8

2013 20,0

2014 12,5

2015 9,6

2016 10,0

2017 3,6

Sumber: Disdagin kota Bandung (2019)

(3)

Berdasarkan pada Tabel I.2 dapat dilihat omzet ritel selalu berubah, petumbuhan tertinggi terdapat pada tahun 2010 dengan omzet 21,1% dan mengalami penurunan pada tahun selanjutnya. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy Nicolas Mandey mengatakan telah terjadi perlambatan penjulan ritel selama tiga bulan pertama di tahun 2018 dan Aprindo mencatat, pertumbuhan ritel sepanjang tahun 2017 lalu hanya mencapai 3,65 persen. Angka tersebut merupakan yang terendah selama 10 tahun terakhir (Sa’diyah, 2018).

Minat beli konsumen dalam membeli kebutuhan sehari-hari tidak dapat diprediksi kapan dan dimana. Maka para perusahaan ritel harus dapat membuat strategi apa yang dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap ritel meraka.

Banyaknya informasi yang kurang tersampaikan, membuat konsumen kurang informasi mengenai berbagai macam promosi produk yang ada di minimarket tersebut. Hal ini membuat para pengusaha ritel gencar bersaing untuk menarik konsumen melalui berbagai macam strategi, salah satunya dengan media iklan (Sunawarman, Rohendi, & Sofyan, 2018).

Minat Beli Konsumen menurut Sundalangi & Jopie Jorie (2014) adalah inisiatif responden dalam pengambilan keputusan untuk membeli sebuah produk.

Model terperinci perilaku konsumen tersebut menjelaskan bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari variabel marketing mix yaitu produk, harga, tempat, promosi sebagai komponen utama dalam pemasaran. Komponen utama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya rangsangan lainnya yaitu bersifat eksternal yaitu ekonomi, teknologi, politik, budaya.

(4)

Daya tarik iklan merupakan salah satu dari bauran promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk konsumen (Fajriani, Suharyono, &

Bafadhal, 2018). Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan jasa produk (target pasar dan penggunaan promotion tools), menganjurkan pelanggan sasaran untuk membeli dan membantu tercapainya tujuan perusahaan (Hubeis, 2012).

Menurut penelitian Oroh, & Sumarauw (2015) daya tarik iklan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Untuk merangsang minat beli dari konsumen sebuah iklan harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar terlihat berbeda dimata konsumen atau unik dari iklan-iklan lainnya. Dalam penyampaian pesan pun harus jelas dan terarah, agar dapat menciptakan daya tarik iklan tersendiri terhadap produk yang diiklankan.

Daya tarik iklan menurut Tampi et al., (2016) adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa yang bermanfaat yang membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk itu. Iklan adalah kegiatan yang digunakan seseorang ataupun sekelompok orang untuk mempengaruhi dan mengarahkan pikiran orang lain pada suatu tujuan tertentu dengan menggunakan media tertentu.

Berdasarkan informasi dan fenomena diatas, dapat diketahui bahwa penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen pada ritel di Kota Bandung. Atas dasar tersebut, maka penelitian ini mengambil judul “Peranan Daya Tarik Iklan untuk Meningkatkan Minat Beli konsumen pada Ritel di Kota Bandung”.

(5)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurang menariknya promosi melalui iklan yang dilakukan oleh ritel di Kota Bandung.

2. Terdapat banyak pesaing bisnis ritel di Kota Bandung yang mengakibatkan persaingan dalam menarik minat beli pada konsumen.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi rumusan masalah sebagai bahan untuk penelitian yaitu Bagaimana pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen pada ritel di Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk memperoleh data mengenai sejauh mana pengaruh daya tarik iklan dalam meningkatkan minat beli konsumen ritel di Kota Bandung. Sebagai bahan penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Program Strata Satu (S-1) Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas BSI Bandung

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penulis dalam meneliti ini yaitu untuk mengetahui pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen pada ritel di Kota Bandung.

(6)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat menjadi referensi, dapat memberikan kontribusi mengenai pemasaran, dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai tema yang sama.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Untuk menerapkan teori-teori selama kuliah, sarana pengembangan wawasan dan pengalaman dalam menganalisis permasalahan khususnya dibidang pemasaran.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan acuan, masukan, dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan apa yang harus perusahaan lakukan dalam membuat iklan yang menarik perhatian konsumen.

3. Bagi Pembaca

Sebagai tambahan pengetahuan juga wawasan untuk bahan referensi dalam penelitian yang berhubungan dengan pemasaran.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis tetapkan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh akun Instagram @infowaykanan

1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi tujuan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 Untuk mengetahui