• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekosistem terumbu karang adalah salah satu ekosistem penting pada perairan.Terumbu karang berasal dari endapan masif kalsium karbonat, dihasilkan oleh hewan karang Cnidaria yang bersimbiosis dengan Zooxanthella (Arisandi et al., 2018). Terdapat banyak manfaat yang di dapat dari terumbu karang salah satu peran penting dari terumbu karang adalah sebagai habitat bagi biota-biota yang bernilai ekonomis dan hal ini menjadi penyokong perikanan tangkap di suatu perairan (Munua dan Hamuna, 2019).

Ekosistem terumbu karang rentan mengalami degradasi oleh berbagai factor (Taofiqurohman et al., 2021) Salah satunya di sebabkan oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia (Mutaqin et al., 2020).Dalam beberapa dekade terakhir kondisi terumbu karang mengalami tekanan yang sangat besar sehingga mengalami penurunan secara global (Pollock et al., 2014). Penelitan yang dilakukan oleh (Hadi, 2018) menyatakan bahwa pada tahun 2018, 6.65% terumbu karang dikategorikan sangat baik, 22.96% di kategorikan baik, 34.3% dikategorikan cukup, dan 36.18% dikategorikan sangat buruk.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyabab menurunnya kondisi kesehatan terumbu karang. Menurut (Aldyza dan Afkar, 2015) kerusakan karang dapat terjadi karena faktor alam dan antropogenik.Dari penelitian yang dilakukan oleh (Manlea et al., 2016) menyimpulkan bahwa kerusakan ekosistem terumbu karang disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam berupa hempasan gelombang dan aktivitas manusia yang mengeskploitasi ekosistem terumbu karang.Faktor lain yang memberikan dampak terhadap penurunana luasan tutupan karang adalah pengembangan pariwisata bahari (Jubaedah dan Anas, 2019), asupan aliran sungai (Dedi dan Arifin, 2016), dan penyakit karang (Arisazandi et al., 2020).

Penyakit karang merupakan gangguan yang mengakibatkan rusak atau hilangnya jaringan pada terumbu karang (Hasma et al., 2019). Pada umumnya penyakit karang terjadi akibat respon hewan karang terhadap tekanan biologis berupa bakteri, jamur dan virus, selain itu juga berasal dari non biologis seperti

(2)

2

suhu permukaan laut, radiasi ultraviolet dan polusi (Endang et al., 2015). Penyakit karang disebabkan oleh kualitas perairan seperti suhu air laut, sedimentasi, dan polutan yang menjadi pemicu meningkatnya pertumbuhan mikroorganisme sebagai faktor dalam penyebaran penyakit pada karang (Ariszandy et al., 2020).Penyakit karang dicirikan dengan adanya perubahan warna, kerusakan dari selekton sampai dengan kehilangan jaringan pada terumbu karang (Nugroho, 2017). Beberapa penyakit karang yang ditemukan di Pulau Tuan adalahUlcrative Whit Spons, Growth Anomalies Unknown Cause, Sediment Damage, Alga Overgrowth, Pink Line Disase dan Pigmentation Responses(Aldyza & Afkar, 2015). Menurut (Riska et al., 2019) Penyakit karang memberikan dampak berupa kegagalan fungsi vital atau sistem organpada hewan karang. Hal tersebut bisa menyebabkanterganggunya proses pertumbuhan dan perkembangbiakan seperti, gangguan dalam proses reproduksi, perubahan struktur komunitas, penurunan keanekaragaman spesies dan kelimpahan asosiasi hewan laut di terumbu karang.

Perairan Bintan Timur merupakan salah satu daerah pesisir di Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki ekosistem terumbu karang yang dimanfaatkan menjadi kawasan penangkapan ikan dan aktivitas pariwisata.Terdapatnya aktivitas masyarakat di sekitar ekosistem terumbu karangdapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan terumbu karang(Yuliani et al., 2016).Selainitu adanya aliran sungai di perairanBintan timuryang bermuara ke laut dapat memengaruhi keberlangsungan terumbu karang di sekitarnyaakibat adanya partikel yang masuk dan sedimentasidi lingkungan laut(Dedi dan Arifin, 2016).

Berdasarkan hal di atas, bahwa terdapatbeberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi dan kesehatan terumbu karang di perairan Bintan timur,maka diperlukan informasi dan kajian mengenai prevalensi penyakit karang yang terdapat pada ekosistem terumbu karang di Pesisr Bintan Timur.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi prevalensi penyakit karang yang berada di perairan Bintan Timur. Apakah ada penyakit yang menginfeksi ekosistem terumbu karang di perairan Bintan Timur.

(3)

3

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pravelensi dan mengidentifikasi penyakit karang serta untuk mengetahui jenis life form karang yang terinfeksi penyakit pada ekosistem terumbu karang di pesisir Bintan Timur.

1.4. Manfaat

Penelitian ini bisa memberikan informasi jenis penyakit karang yang berada di perairan pulau Bintan bagian Timur. Berdasrkan hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dan masyarakat bisa mengambil tindakan untuk mengurangi penyebaran penyakit pada karang di perairan. Manfaat lain dari informasi yang disajikan pada penelitian ini bisa menjadi bahan literasi untuk penelitian selanjutnya dan penelitian yang masih berkaitan dengan penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perlu dilakukan tinjauan untuk mengetahui jenis kerusakan, tingkat kerusakan dan jenis penanganan pada kerusakan yang terjadi serta menghitung

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNTYERSITAS BRAWIJAYA I'AIULTAS ILMU ADMINISTRASI Jl.. Kemah swaan dan Alumni ST