• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan penyakit muskuloskeletal yang disebabkan karena adanya kelainan pada otot-otot skeletal.

Kelainan tersebut disebabkan karena otot terus menerus menerima paparan berulang berupa beban statis yang menyebabkan adanya kerusakan pada otot, saraf, dan jaringan lain di daerah punggung bagian bawah.1 Berdasarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) LBP adalah keluhan nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya.2 Nyeri terasa di antara batas bawah tulang rusuk ke-12 sampai ke lipatan bokong yaitu di daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki.2,3

Berdasarkan penyebabnya LBP dibagi menjadi dua. Pertama LBP yang disebabkan oleh penyebab spesifik seperti tumor, infeksi, osteoporosis, fraktur, ankylosing spondylitis, proses inflamasi, sindroma radicular atau sindroma kauda equina, dan hernasi nucleus pulposus. Kedua LBP yang disebabkan oleh penyebab non-spesifik seperti aktivitas fisik yang berat, postur tubuh yang statis saat bekerja, posisi saat bekerja, faktor gaya hidup dan faktor psikologis.4

Pada tahun 2018 prevalensi penyakit musculoskeletal di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) adalah 7,3% yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan.5 LBP merupakan gangguan muskuloskeletal yang paling sering terjadi. LBP mempengaruhi 70-85% populasi dewasa, dengan

(2)

angka kejadian di negara berkembang lebih banyak dibandingkan dengan negara maju.6 Di negara berkembang 49-90% orang setidaknya pernah mengalami satu periode LBP selama hidupnya.4

Prevalensi LBP di Indonesia diperkirakan 6,6-37%.7 LBP yang paling sering terjadi disebabkan oleh penyebab non-spesifik yaitu 85-95% dari seluruh kasus.4 Penyebab LBP non-spesifik 80% berkaitan dengan pekerjaan yang mengharuskan pekerja untuk mengangkat beban saat bekerja.8,9 Pekerjaan tersebut akan memberikan beban yang berat terhadap otot, sendi, tendon, dan intervertebral disc yang dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan otot dan proses inflamasi. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya LBP.9

Faktor risiko terkait dengan kejadian LBP di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), masa kerja, kebiasaan merokok, riwayat pendidikan, tingkat pendapatan, riwayat kelainan muskuloskeletal dan riwayat trauma. Selain itu LBP juga dipengaruhi oleh beban kerja, kapasitas kerja dan lingkungan kerja.9

Beban kerja merupakan suatu kegiatan yang harus diselesaikan dalam durasi waktu tertentu. Beban kerja terdiri dari beban mental, sosial dan beban fisik. Beban kerja fisik adalah suatu pekerjaan yang memerlukan energi fisik otot sebagai sumber tenaganya.10

Kegiatan mengangkut beban secara manual dengan beban yang berat menyebabkan beban kerja fisik semakin tinggi. Berat beban yang diangkat tersebut menyebabkan adanya penekanan pada segmen tulang belakang (L5/S1) yang kemudian mengakibatkan terjadinya kerusakan lapisan intervertebral disk (elemen yang berada diantara tulang belakang). Kerusakan lapisan tersebut

(3)

menyebabkan penekanan dan mengiritasi akar saraf sehingga menimbulkan adanya nyeri. Kerusakan lain yang disebabkan oleh berat beban yang diangkat secara terus-menerus adalah kerusakan pada otot, ligamen dan tendon pada daerah tersebut yang memperparah keluhan nyeri.10,11

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tiara Devi T pada tahun 2017 mengenai faktor risiko keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada aktivitas pengangkutan beras di PT Buyung Poetra pangan pegayut ogan ilir menunjukkan tidak ada hubungan antara beban yang diangkut dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Menurut penelitian tersebut kemungkinan tidak adanya hubungan tersebut karena jarak tempuh yang tidak begitu jauh dan toleransi kekuatan otot pekerja, tetapi faktor risiko tertinggi yang dapat menyebabkan keluhan tersebut adalah beban yang diangkut oleh pekerja. Beban berat yang diangkut >60kg meningkatkan risiko terjadinya keluhan MSDs.12

Sedangkan menurut penelitian Nanda Susanto pada tahun 2013 mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri pinggang pada buruh gendong di Pasar Bandungan Kab. Semarang menyatakan hal berbeda, bahwa terdapat hubungan antara beban berat dengan nyeri pinggang. Kecenderungan terjadinya nyeri pinggang berat disebabkan oleh pekerja yang mengangkat berat beban >40kg.8

Pasar Induk Gede Bage adalah salah satu pasar di kota Bandung.

Berdasarkan Data Pasar Sekota Bandung PD. Pasar Bermartabat, pasar Gede Bage merupakan pasar kelas 1 yang memiliki jumlah pedagang sebanyak 1.088 yang menjual berbagai produk kebutuhan pokok. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bandung yang mengonsumsi beras sebagai makanan pokok,

(4)

kebutuhan beras menjadi semakin meningkat. Pertambahan kebutuhan beras tersebut menyebabkan beban kerja fisik para kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage juga meningkat.13,14

Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada tanggal 28 januari 2019, hasil observasi dan wawancara kepada sebagian pekerja kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage menunjukkan bahwa para pekerja mengangkat beban berat yaitu beberapa karung beras secara manual dalam setiap harinya. Mereka tidak memperhatikan faktor risiko terjadinya LBP yang dapat terjadi, mereka cenderung mengangkat beban dengan posisi yang salah, mereka juga tidak memperhatikan berat beban dan frekuensi angkat beban maksimal dalam sehari.

Hal ini berisiko menyebabkan terjadinya LBP.8

Kejadian LBP dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup individu, seperti menurunkan tingkat produktivitas kerja dan kualitas kerja.1,10 Dilihat dari segi sosial ekonomi, LBP dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan sehingga menjadi beban ekonomi yang besar pada individu, keluarga, masyarakat, dan pemerintah.4,15

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan beban kerja fisik dengan kejadian Low Back Pain (LBP) pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran diatas, didapatkan beberapa masalah yang perlu diteliti berupa:

(5)

1. Bagaimana gambaran beban kerja fisik pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage?

2. Bagaimana gambaran kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage?

3. Apakah terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage?

4. Apa saja faktor risiko lain yang berhubungan dengan kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja fisik dengan kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage.

1.3.2 Tujuan Khusus

Berikut ini adalah tujuan khusus penelitian ini:

1. Mengetahui gambaran beban kerja fisik pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage.

2. Mengetahui gambaran kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage.

3. Menganalisis hubungan antara beban kerja fisik dengan kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage.

4. Menganalisis faktor risiko lain yang memiliki hubungan dengan kejadian LBP pada kuli panggul beras di Pasar Induk Gede Bage.

(6)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

Berikut adalah manfaat teoritis penelitian ini:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang beban kerja fisik yang dapat mengakibatkan terjadinya LBP bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang faktor lain yang dapat mengakibatkan terjadinya LBP bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pekerja kuli angkut, pemberi kerja, dan masyarakat tentang pengetahuan dan pencegahan LBP akibat faktor fisik yang ada pada pekerja. Bagi pemerintah dan instalasi terkait seperti BPJS Ketenagakerjaan, diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi untuk program keselamatan kesehatan kerja.

Referensi

Dokumen terkait

NCERT Solutions for Class 9 English Literature Reader ● Chapter D.2 The Bishop's Candlesticks ● Chapter F.2 A Dog Named Duke ● Chapter F.3 The Man Who Knew Too Much ● Chapter F.4

Curriculum Study Plan of Computer Sciences transitional Program 63 credit hours * Prerequisite – list course code numbers that are required prior to taking this course.. Kingdom of