BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)1. Kehamilan, persalinan dan menjadi seorang ibu merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita. Namun, sebagaimana tahap transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres, sehingga respons yang terjadi dapat berupa kebahagiaan, maupun sebaliknya, dapat juga menyebabkan kecemasan, baik untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali2. Tak jarang kecemasan tersebut berkembang menjadi trauma yang berdampak pada kematian Ibu.
Beberapa negara berkembang di dunia beresiko tinggi terjadinya gangguan psikologis pada ibu hamil = 15,6% dan ibu paska persalinan = 19,8%, diantaranya Ethiopia, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Uganda, dan Zimbabwe3. Di Uganda sebanyak 18,2% ibu hamil mengalami depresi ataupun kecemasan, di Nigeria sebanyak 12,5%, Zimbabwe sebanyak 19%, dan Afrika Selatan 41%3. Sebanyak 81% wanita di United Kingdom pernah mengalami gangguan psikologis pada kehamilan. Sedangkan di Perancis sebanyak 7,9% ibu primigravida mengalami kecemasan selama hamil, 11,8% mengalami depresi selama hamil, dan 13,2%
mengalami kecemasan dan depresi . Angka kejadian kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai 373.000.000. Sebanyak 107.000.000 atau 28,7% diantaranya kecemasan terjadi pada ibu hamil menjelang proses persalinan4. Penelitian yang dilakukan pada ibu primigravida 22,5% mengalami cemas ringan, 30% mengalami cemas sedang, 27,5% cemas berat, dan 20% mengalami cemas sangat berat5.
Penelitian di Indonesia pada tahun 2012 hampir 76,8% ibu mengalami kecemasan pada akhir kehamilan, kecemasan ibu 80% diantaranya dialami oleh ibu primigravida, sedangkan 20% dialami oleh ibu yang multigravida, baik dengan riwayat persalinan normal ataupun dengan riwayat persalinan dengan SC.
Berdasarkan laporan tahunan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012, hampir 73,5% ibu mengalami kecemasan pada akhir kehamilan. Hal ini, merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi kelancaran proses dalam persalinan6.
Dampak buruk dari kecemasan ibu hamil memicu terjadinya rangsangan kontraksi rahim. Akibat dari kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah sehingga mampu memicu terjadinya preeklamsi dan keguguran. Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan bayi prematur juga merupakan dampak negatif dari kecemasan ibu hamil7. Usia, paritas ibu hamil, tingkat pendidikan, dan pekerjaan menjadi faktor penyebab munculnya tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida8. Usia ibu akan berpengaruh terhadap kehamilan. Usia aman seorang ibu hamil diantara 20 tahun sampai dengan 35 tahun. Sedangkan tingkat pendidikan juga akan berpengaruh pada respon ibu dalam 3 menghadapi sesuatu yang datang dari dalam diri ibu maupun dari luar atau lingkungan9. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting terbentuknya perilaku seseorang. Kecemasan pada ibu
primigravida dapat disebabkan kurangnya pengetahuan ibu akan kehamilannya.
Kunjungan ANC yang dilakukan oleh ibu dapat membantu ibu memperoleh informasi terkait kehamilannya, sehingga ibu hamil dapat mengendalikan rasa cemas yang muncul pada saat kehamilannya10.
Kecemasan merupakan respons terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya11. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik12. Respon yang timbul karena kecemasan yaitu khawatir, gelisah, tidak tenang, dan dapat disertai dengan keluhan fisik. Kondisi dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal 13. Ketika ibu merasa sangat cemas menghadapi persalinan secara otomatis otak mengatur dan mempersiapkan tubuh untuk merasa sakit, akibatnya saat persalinan nanti persepsi nyeri semakin meningkat13. Pada periode trimester ketiga timbul sindroma persalinan (childbirth syndrome), sindrom persalinan ini menimbulkan rasa cemas seperti apakah prosespersalinan akan berjalan dengan selamat baik bagi janin maupun bagi dirinya. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan takut melahirkan, cemas, sedih, stress dan depresi yang menambah beban bagi perempuan hamil14. Kecemasan yang terjadi secara terus menerus pada ibu hamil berdampak pada bayi maupun ibu hamil seperti solusio plasenta, berat badan lahir rendah, dan prematuritas15.
Hal-hal yang dicemaskan oleh ibu hamil diantaranya cemas akan nyeri saat melahirkan, cemas bila nanti dijahit, serta cemas terjadi komplikasi pada saat
persalinan sehingga menimbulkan kematian16. Terdapat berbagai faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan ibu hamil beberapa diantaranya yaitu usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu hamil17.
Pengalaman, dukungan keluarga serta dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut 9.
Untuk menghilangkan rasa cemas tersebut harus di tanamkan kerja sama antara pasien dengan tenaga kesehatan dan diberikan informasi kepada ibu hamil selama kehamilan18. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan dan proses melahirkan19 serta manajemen nyeri selama melahirkan sehingga kecemasan ibu berkurang dan lebih siap dalam menghadapi persalinan.
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu untuk memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang baik20. Penelitian21 menyatakan bahwa meningkatnya kasus partus lama karena kecemasan/takut dalam menghadapi persalinan dimana ibu tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang persalinan sehingga pengetahuannya kurang.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik As-Syifa Medika Subang dari 5 ibu hamil yang diwawancarai didapatkan mengalami kecemasan sebanyak 4 orang. Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil diantaranya disebabkan karena baru pertama kali akan mengalami persalinan, takut tidak bisa melahirkan normal,
takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada bayinya, dan takut akan nyeri persalinan. Hasil wawancara dengan salah satu petugas kesehatan di Klinik As- Syifa Medika Subang menyatakan bahwa ibu hamil yang melakukan pemeriksaan rata-rata mengungkapkan merasa cemas menjelang persalinan terutama ibu hamil primigravida. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan terhadap kecemasan ibu hamil di Klinik As- Syifa Medika Subang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Klinik As-Syifa Medika Kab. Subang?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan terhadap tingkat pengetahuan persalinan pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan penelitian ini, sebagai berikut:
a. Diketahui tingkat pengetahuan tentang persalinan di Klinik As-Syifa Medika subang sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan.
b. Diketahui tingkat pengetahuan tentang persalinan di Klinik As-Syifa Medika Subang setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan.
c. Diketahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil di Klinik As-Syifa Medika Subang.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat TeoritisManfaat teoritis penelitian ini adalah untuk menambah literatur mengenai pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan terhadap pengetahuan ibu hamil. Sedangkan bagi institusi pendidikan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengembangan program dan diintegrasikan pada mata ajar kebidanan,
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini ditujukan kepada beberapa pihak, antara lain:
a. Bagi Pelayanan Kebidanan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi bidan dalam menjalankan perannya, sebagai pendidik kesehatan dan penyuluh kesehatan dalam melaksanalan program penyuluhan atau pendidikan
kesehatan bagi ibu hamil tentang persalinan.
b. Bagi Ibu Hamil
Penelitian ini diharapkan dapat membantu ibu hamil dalam menambah pengetahuan tentang persalinan.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan dalam melakukan penelitan lebih lanjut yang berkaitan dengan pengetahuan kehamilan pada ibu hamil.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode Pre- eksperimen. Penelitian Pre-eksperimen hasilnya merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen57. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang persalinan terhadap pengetahuan pada ibu hamil.