• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Asuhan sayang ibu merupakan asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan, dan keinginan ibu. Salah satu prinsip asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama persalinan1.

Secara nasional kualitas dan akses terhadap pelayanan kesehatan ibu semakin membaik, peningkatan cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal meningkat sebesar 2,5 % dari 92,7% di tahun 2010 menjadi 95,2% di tahun 2013. Peningkatan 7,9% cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan menjadi 86,9% di tahun 20132.

Kementerian Kesehatan bersama HOGSI POGI, IBI dan WHO pada tahun 2012 melakukan kajian kualitas pelayanan kesehatan ibu, kepatuhan tenaga kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan terhadap standar pelayanan yang meliputi sumber daya manusia, sistem, maupun sumber daya fisik perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Kepatuhan tenaga kesehatan terhadap prosedur asuhan persalinan normal berkisar 75%, kepatuhan terendah adalah kepatuhan terhadap prosedur manajemen kala I sebesar 0%. Kala I persalinan merupakan penentu kemajuan persalinan fase selanjutnya2. Kualitas asuhan persalinan merupakan bagian penting dari proses persalinan yang merupakan proses transformasional bagi perempuan, pengalaman persalinan yang positif merupakan awal dan kunci bagi masa depan3. Lima benang merah dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman meliputi asuhan sayang ibu dan bayi, membuat keputusan klinik, pencegahan infeksi, pencatatan dan rujukan4.

Empati dan dukungan merupakan kebutuhan perempuan dalam persalinan. Penelitian Hodnett (2012) menyebutkan perempuan yang memperoleh dukungan selama proses persalinan memiliki waktu

(2)

persalinan lebih singkat, lebih sedikit mendapatkan anestesi serta lebih banyak melahirkan pervaginam secara normal5. Pengalaman positif perempuan selama proses persalinan dan kelahiran memiliki kaitan dengan adaptasi perannya menjadi ibu serta perasaan positif terhadap bayinya, pengalaman traumatis dapat mempengaruhi kemampuan menyusui, pengabaian dan pelecehan anak serta ikatan emosional yang kurang baik terhadap anak6 .

Pelaksanaan asuhan sayang ibu selama proses persalinan mencakup asuhan yang diberikan kepada ibu yang dimulai sejak kala I hingga kala IV. Pelaksanaan yang mendasar atau menjadi prinsip dalam pemberian asuhan sayang ibu dalam proses persalinan meliputi pemberian dukungan emosional, pemberian cairan dan nutrisi, keleluasaan untuk BAK, dan defeksi, serta pencegahan infeksi7.

Fenomena yang terjadi di PMB Bidan D Kota Bandung yaitu terdapat 5 dari 10 ibu bersalin mengalami kecemasan serta takut menghadapi proses persalinan ditinjau kasus pasien bersalin seperti trauma setelah persalinan, dan pengguntingan atau episiotomi tidak menggunakan anestesi sehingga dituntut untuk peningkatan mutu dalam memberikan pelayanan pada masyarakat seperti pemberian asuhan sayang ibu yang optimal.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu tidak mau meminta pertolongan tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi dengan alasan, bahwa tenaga penolong tersebut tidak benar-benar memperhatikan kebutuhan atau kebudayaan, tradisi, dan keinginan pribadi para ibu dalam persalinan dan kelahiran bayi. Alasan ini yang juga berperan adalah bahwa sebagian fasilitas kesehatan memiliki peraturan dan prosedur kurang bersahabat dan menakutkan bagi para ibu. Peraturan dan prosedur tersebut, tidak memperkenankan ibu untuk berjalan-jalan sebelum dilakukan proses persalinan, tidak mengizinkan anggota keluarga menemani ibu, mengeluarkan air kencing ibu melalui selang kateter, membatasi ibu hanya

(3)

pada posisi tertentu selama persalinan dan kelahiran bayi dan memisahkan ibu dari bayi segera setelah bayi dilahirkan8.

Masih banyak ibu-ibu dalam masyarakat di Indonesia yang lebih menyukai melahirkan dengan pertolongan dukun. Salah satu alasannya adalah karena dukun dapat memberikan dukungan emosi dengan menghormati adat istiadat serta kebiasaan dan melibatkan keluarga.

Sebagai bidan, kita seharusnya juga dapat memberikan asuhan yang menghormati adat istiadat, kebutuhan sosial dan emosional, dan juga kebutuhan fisik ibu 9.

Musbikin (2007) menemukan bahwa para ibu yang didampingi seorang sahabat atau keluarga dekat (khususnya suami), selama persalinan berlangsung, berpeluang jauh lebih kecil mengalami komplikasi yang memerlukan tindakan medis dari pada mereka yang tanpa pendamping.yang mengherankan, persalinan ibu-ibu dengan pendamping, dalam menjalani persalinan berlangsung lebih cepat dan mudah10.

Ibu-ibu dengan pendamping juga cenderung lebih lama terjaga setelah melahirkan dan mereka lebih banyak tersenyum, membelai, atau berbicara dengan bayi mereka yang baru lahir. Dengan adanya keterlibatan para suami sejak awal kehamilan sampai dengan persalinan akan mengurangi rasa takut ibu hamil dan dapat mempermudah dalam proses persalinan2 .

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik dan termotivasi untuk menyusun laporan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma Tiga Kebidanan dengan mengambil kasus berjudul “Gambaran Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Pada Persalinan di PMB Bd. “D” Kota Bandung Periode 08 Maret – 15 Mei 2021”.

(4)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya adalah “Bagaimana pelaksanaan asuhan sayang ibu pada persalinan di PMB Bd. D Kota Bandung ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan sayang ibu pada persalinan di PMB Bd. D Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Untuk menganalis pelaksanaan asuhan sayang ibu pada persalinan yang dilakukan oleh bidan di PMB Bd. D Kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan untuk pengembangan kurikulum ilmu kebidanan khususnya mengenai asuhan sayang ibu pada persalinan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Penulis

Merupakan ilmu dalam melakukan asuhan kebidanan dengan menerapkan asuhan sayang ibu pada ibu bersalin serta menggali pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan.

b. Bagi Pihak PMB Bidan D

Manfaat bagi bidan yang bertugas di PMB bidan D kota Bandung yaitu sebagai bahan untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan dan diharapkan dapat menjadi tambahan kepustakaan dalam asuhan kebidanan.

(5)

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam laporan tugas akhir ini yaitu menganalisis gambaran pelaksanaan asuhan sayang ibu pada persalinan.

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Penelitian ini me- recall pengalaman ibu mengenai pelaksanaan asuhan sayang ibu pada proses persalinan dengan menggunakan lembar ceklis yang sudah valid.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas dan ibu menyusui yang bersalin pada bulan Maret sampai Mei 2021 di PMB Bd. D Kota Bandung. Penggunaan sampel yaitu total sampling dan pengumpulan data primer menggunakan ceklis.

Referensi

Dokumen terkait

This classroom action research aims to determine how effective the cooperative script learning model is in improving students' listening skills in class XI.IPS.2 at SMA Negeri 1

KNOWLEDGE BASE 1 IF Pistons is cracked AND The chip detector doesn't work THAN Plug replacement on the piston 2 IF Pistons is cracked AND all indicators exceed the limitations