• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut laporan Dinas Kesehatan Jawa Barat di tahun 2015, disampaikan bahwa jumlah kasus kematian ibu melahirkan karena kehamilan, persalinan dan nifas meningkat cukup tajam dari 784 kasus di tahun 2014 menjadi 823 kasus di tahun 2015. Serupa pada bayi baru lahir, yakni meningkat dari 3098 kasus di tahun 2014 menjadi 3369 kasus di tahun 2015.

Rata rata setiap hari di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 kehilangan 2 ibu dan 9 bayi akibat kematian tersebut. Adapun faktor penyebab tingginya AKI adalah perdarahan 28%, preeklamsi dan eklamsi 24%, infeksi 11%, komplikasi masa puerpurium 8%, abortus 5%, partus lama 5%, emboli Obretrik 3% , lain-lain 11%.1

Menurut Kemenkes (2014) Angka Kematian Ibu (AKI) akibat preeklampsia di Asia Tenggara adalah sebesar 17%, sedangkan di Indonesia angka kematian ibu akibat preeklampsia adalah 25%. AKI di Indonesia termasuk yang cukup tinggi di Asia Tenggara.2

Salah satu faktor penyebab kematian ibu pada saat persalinan adalah disebabkan karena preeklampsia. Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan yang ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan edema yang biasanya terjadi setelah umur

(2)

kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan tambahan gejala kejang-kejang atau koma.3

Dampak yang diakibatkan dari kehamilan Preeklampsia bagi ibu adalah mengalami keguguran, gagal ginjal, pembengkakan paru-paru, pendarahan otak, pembekuan darah intravaskuler dan eklampsia. Pada bayi Preeklampsia dapat mencegah plasenta mendapat asupan darah yang cukup sehingga bayi dapat kekurangan oksigen (hypoxia) dan makanan. Komplikasi yang sering ditemukan pada bayi Preeklampsia-eklampsia antara lain: BBLR, IUFD, asfiksia neonatorum, kematian neonatal dini dan komplikasi lainnya.4

Menurut data yang dikeluarkan WHO, kekurangan kalsium bisa menyebabkan 200 jenis penyakit. Pada ibu hamil kekurangan kalsium dapat beresiko terhadap kejadian preeklamsia pada kehamilan. Hipotesis yang menyatakan kalsium merupakan faktor predisposisi pertama kali disebutkan pada tahun 1980.6

Selain penting bagi kesehatan tulang ibu dan janin, asupan kalsium yang cukup dapat mengurangi kejadian hipertensi selama kehamilan, mengurangi risiko preeklampsia dan mencegah kelahiran prematur. Kalsium mempunyai fungsi dalam otot jantung yang dapat menimbulkan peningkatan kontraksi, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan volume darah yang dipompa oleh jantung dalam 1 menit yang kemudian tekanan darah tersebut dapat dipertahankan. Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup kalsium dalam

(3)

makanan, janin akan menyerap kalsium dari tulang ibu sehingga dapat mengganggu kesehatan ibu.5

Kalsium direkomendasikan oleh WHO (2013) agar dikonsumsi oleh ibu hamil sebanyak 1,5 – 2,0 gram per hari. Frekuensi pemberian suplemen kalsium adalah setiap hari dan terbagi menjadi tiga dosis. Waktu mengkonsumsi adalah sejak kehamilan 20 minggu hingga akhir kehamilan.

Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan pada janinnya seperti pembentukan janin kurang sempurna, tulang dan giginya. Sedangkan pada ibu hamil kekurang kalsium bisa mengakibatkan osteoporosis dini, sakit gigi dan kram. Kekurangan asupan kalsium didapatkan pada sebagian besar kasus study yang berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan. Kejadian hipertensi disebabkan antar lain zal gizi dalam makanan.7

Kekurangan kalsium juga dapat mempengaruhi perkembangan kardiovaskuler pada janin dan meningkatkan tekanan darah tinggi setelah bayi lahir. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi, 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak.

Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya.10

Kadar kalsium dalam darah yang rendah akan merangsang hormon paratiroid dan menyebabkan kadar ion kalsium intra sel meningkat, yang akan menyebabkan sel otot polos pembuluh darah hiperreaktif terhadap zat-zat

(4)

penekan sehingga resistensi perifer pembuluh darah meningkat dan akan meningkatkan tekanan darah.8

Menurut Guyton absorsi kalsium makanan oleh usus sekitar 35%

sehingga pemberian kalsium sebanyak 500-1000 mg akan mampu mencegah terjadinya perubahan tekanan darah dan memberi cadangan kalsium pada janin untuk pertumbuhan tulang dan gigi.9

Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai hubungan pemberian suplementasi kalsium pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam asuhan kebidanan ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana hubungan pemberian suplementasi kalsium pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui manfaat pemberian suplementasi kalsium pada ibu hamil sebagai penurun kejadian preeklampsia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui manfaat dari pemberian suplementasi kalsium pada ibu hamil

(5)

b. Mengetahui peranan pemberian suplementasi kalsium pada ibu hamil dengan preeklampsia

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Mengembangkan pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan pengetahuan tentang metode penelitian berdasarkan fenomena yang ada dalam masyarakat.

b. Mengetahui hubungan pemberian suplementasi kalsium pada ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai bahan tambahan untuk pengetahuan dan informasi agar dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dalam konteks yang berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

5 : View garden The French Internasional School Of Beijing .... 10 : Analisa Vegetasi dan Drainase

xiv Institut Teknologi Nasional DAFTAR TABEL Tabel 1 Data set Gambar Training .... 26 Tabel 2 Data set Gambar Training Augmentasi