• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelainan Refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Hal ini membuat bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam. Penyebabnya bisa karena panjang bola mata terlalu panjang atau bahkan terlalu pendek, perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa mata (P. K. RI, 2018).

Dalam setiap tahunnya kelainan refraksi semakin meningkat, badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 253 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan, 36 juta mengalami kebutaan dan 217 juta mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat (Andriani, 2020).

Kelainan refraksi juga menjadi salah satu penyebab utama gangguan penglihatan pada anak, terutama usia 5-15 tahun. Sekitar 90% anak biasanya mengalami kelainan refraksi, terlebih miopia yang meningkat secara tajam, Saat ini prevalensi kelainan refraksi pada anak meningkat tajam, salah satunya di bagian Asia Tenggara. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kasus kelainan refraksi mencakup 70% dari seluruh penyebab kebutaan (Bella, 2021).

Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi adalah penyebab gangguan penglihatan pada anak-anak yang mengenai 12,8 juta anak-anak usia 5 – 15 tahun di seluruh dunia.

Selain itu, ametropia yang tinggi dinilai berhubungan erat dengan strabismus dan/atau ambliopia yang masing-masing ditemukan pada lebih dari 2% anak prasekolah (Mariana, 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh (Mariana, 2019) di taman kanak-kanak (tk) active palembang menunjukkan bahwa lebih banyak memiliki gagngguan tajam penglihatan dengan visus < 6/6

(2)

sebanyak 68,8% sedangkan visus 6/6 sebanyak 31,3% dari 48 anak yang diperiksa.

Orangtua merupakan faktor utama yang mempengaruhi kondisi seorang anak Sikap orangtua terhadap kelainan refraksi sangat mempengaruhi perilaku sehat pada anaknya . Orangtua yang memgalami kelainan refraksi Tidak semua sadar akan pengaruh atau dampak baik langsung atau tidak langsung dari diri orangtua terhadap anak-anaknya. Bagi orang tua yang memiliki riwayat kelainan refraksi harus lebih memperhatikan anak khususnya kesehatan mata, pemeriksaan kesehatan mata sangatlah dianjurkan. (Suparti, 2017)

Dari uraian dan hasil penelitian diatas betapa pentingnya pengetahuan orang tua terhadap kelainan refraksi pada anak prasekolah dikarenakan orang tua yang paling dekat dengan anak.

B. Identifikasi Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan orang tua mengenai kelainan refraksi pada anak di RA Al Barokah Antapani Tengah Bandung ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua mengenai kelainan refraksi pada anak di RA Al Barokah Antapani Tengah Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua mengenai kelainan refraksi pada anak di RA Al Barokah berdasarkan usia.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua mengenai kelainan refraksi pada anak

(3)

di RA Al Barokah berdasarkan pendidikan orang tua.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua mengenai kelainan refraksi pada anak di RA Al Barokah berdasarkan tanda dan gejala kelainan refraksi.

d. Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua mengenai kelainan refraksi pada anak di RA Al Barokah berdasarkan dampak kelainan refraksi.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti serta memberikan informasi tentang gambaran orangtua mengenai kelainan refraksi pada anak di RA Al Barokah Antapani Tengah Bandung.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Orang Tua

Sebagai bahan pengetahuan mengenai pentingnya penglihatan yang baik bagi anak, serta hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang kelainan refraksi pada anak.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, serta bahan edukasi bagi Optometris khususnya dan tenaga kesehatan umumnya, baik praktisi maupun akademisi yang kemudian akan disampaikan ke masyarakat.

c. Bagi Institusi

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah daftar pustaka, literratur, dan referensi bagi institusi khususnya dalam pengembangan keilmuan Optometri.

(4)

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Masalah

Masalah pokok dalam proposal ini adalah membahas pengetahuan orang tua tentang kelainan refraksi pada anak.

2. Ruang Lingkup Metode

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian deskriptif kuantitatf dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer berupa kuesioner.

3. Ruang Lingkup Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan terhitung mulai bulan Juli tahun 2022 di RA Al Barokah Antapani Tengah Kota Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua serta anak mengenai kesehatan gigi dan mulut serta meningkatkan

Gkh Gkhmhmhnjnj UgkUgkmjkmjk ybybmlml sgrsgrjmljml fulfulbb ejsejsgaugautt bmbmb`jb`jsbsb ajbajbybyb tgktgkmjkmjk btbbtbuu bmbbmb`js`jsbb Gkh Gkhmhmhnjnj