• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

Covid-19 (coronavirus disease 2019) merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu SARS-Cov-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam di atas 38oC, batuk dan sesak nafas bagi manusia (Kemenkes, 2020).Menurut Kemenkes RI didalam penelitian Anggraeni (2020) bahwa Covid-19 merupakan suatu masalah dalam bidang kesehatan yang saat ini menjadi sorotan utama didunia.Coronavirus atau yang lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 merupakan suatu penyakit yang menular antara manusia ke manusia yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona 2 atau SARS-Cov-2.

World Health Organization (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi dunia dan merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia (WHO, 2020).Pemerintah menetapkan pemberlakuan PPKM darurat di mulai pada 3 juli 2021 untuk jawa-bali bertujuan untuk dapat menurunkan jumlah penularan Covid-19 terutama dilingkungan keluarga dan untuk menegaskan pentingnya protokol kesehatan kepada masyarakat yang selama ini mengabaikan protokol

(2)

kesehatan, mengabaikan protokol kesehatan tidak hanya membahayakan diri sendiri melainkan lingkungan di sekelilingnya (Satgas Covid-19, 2021).

Jumlah kasus Covid-19 di dunia pertanggal 17 Juni 2022 mencapai hingga 543 juta. Menurut data World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa angka kematian Covid 19 mencapai 6,33 juta jiwa sedangkan total kasus positif secara global lebih dari 18,37 juta. (WHO, 2022). Berdasarkan data Kementrian kesehatanRepublik Indonesia pertanggal17Juni 2022 jumlah kasus positif sebanyak 6.065.644 jiwa dan sebanyak 156.679 jiwa dengan kasus meninggal (Kemenkes RI, 2022).

Sedangkan di Kota Cilegon jumlah kasus positif sebanyak 17.552 orang dan 336 orang meninggal.Data ini dapat berubah dengan seiring bertambahnya jumlah kasus Covid-19 (Direktorat Provinsi Banten, 2022).

Pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan terkait pencegahan pandemi Covid-19 dengan memperbolehkan masyarakat untuk tidak memakai masker di ruang terbuka. Ada sejumlah pengecualian yang mengaharuskan seseorang memakai masker antara lain yang berkegiatan di ruangan tertutup dan ditransportasi umum. Pemakaian masker masih diwajibkan untuk populasi rentan seperti lansia yang memiliki penyakit komorbid, ibu hamil, dan anak yang belum vaksin, dan bagi masyarakat yang bergejala batuk, pilek, dan demam. (Kemenkes RI, 2021)

Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia per tanggal 17 Juni 2022 bertambah 1.242 kasus.DKI Jakarta menjadi daerah penambahan kasus

(3)

Covid-19 terbanyak. Berdasarkan data Satgas Covid-19 DKI Jakarta merupakan daerah terbanyak penambahan kasus Covid-19 yaitu sebanyak 730 kasus Covid-19.Diikuti oleh Jawa Barat dengan penambahan 216 kasus Covid-19.Lalu Banten dengan penambahan 146 kasus.Jumlah tersebut adalah hasil tracing melalui pemeriksaan PCR.(Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2022).

Saat ini Indonesia memasuki Era New normal yang menjadikan suatu negara harus siap dengan kebiasaan baru dalam situasi pandemi New normal akan seiring dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, namun jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan maka akan berdampak dengan terus bertambahnya jumlah kasus Covid-19 dan akan mengakibatkan second wave atau gelombang kedua (Marpaung, 2020).

Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan ( Notoatmodjo, 2013). Kepatuhan dapat ditingkatkan melalui peningkatan kesadaran masyarakat dengan komunikasi efektif melalui berbagai media dan metode yang sesuai dengan keragaman masyarakat, kampanye yang lebih jelas dan terarah, mempermudah akses kesehatan dengan infromasi yang jelas dan terus menerus sehingga masyarakat cepat melakukan tindakan pemeriksaan, pengobatan dan isolasi mendiri ketika terinfeksi serta kebijakan yang konsisten sehingga tidak membingungkan masyarakat. Kepatuhan masyarakat

(4)

masih menjadi fenomena yang harus ditingkatkan untuk meningkatkan perilaku dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 (Sekarasih, 2020).

Kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19 yaitu dengan selalu memakai masker, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun/hand sanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter (Sekarasih, 2020). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan diantara nya adalah motivasi, pengetahuan, persepsi keparahan masalah kesehatan, kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus, warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit dilakukan(Kamidah, 2015)

Berdasarkan hasil penelitian Kozier (2010) menyatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh motivasi, tingkat perubahan gaya yang dibutuhkan, persepsi keparahan masalah kesehatan, pengetahuan, dampak dari perubahan, budaya, tingkat kepuasan serta kualitas pelayanan kesehatan yang diterima. Semakin tinggi dukungan yang diberikan untuk melakukan suatu perilaku maka semakin kuat pula keingingan individu tersebut (Hasaini, 2021).

Pasien Covid-19 meningkat sangat pesat diseluruh dunia namun sampai saat ini warga masyarakat masih menganggap sepele dan mengabaikan situasi pandemi yang sedang terjadi. Maka dengan itu selain kepatuhan dan pencegahan yang harus dilakukan terhadap Covid-19, keluarga juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengingatkan dan meningkatkan kesadaran pada setiap anggota keluarga nya dalam upaya

(5)

pencegahan penyebaran virus Covid-19, keluarga dapat memberikan motivasi atau dukungan kepada setiap anggota keluarganya serta ,menanamkan kebiasaan hidup sehat dan bersih, selalu membiasakan diri untuk mencuci tangan dan memakai masker jika ingin beraktivitas diluar rumah (Alvita, 2021).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hasaini, 2021) yang berjudul hubungan stigma dan dukungan keluarga dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, menunjukkan bahwa semakin baik dukungan keluarga, maka akan semakin baik pula kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Keluarga dapat memberikan dukungan dan membuat keputusan mengenai protokol kesehatan Covid-19.

Dukungan keluarga merupakan suatu proses yang terjadi secara terus menerus sepanjang masa kehidupan manusia. Bentuk dukungan keluarga dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 meliputi dukungan informasional, keluarga dapat memberikan suatu informasi kepada anggota keluarganya terkait Covid-19 tidak lupa juga selalu mengingatkan untuk mencuci tangan dan mengigatkan jika lupa membawa dan menggunakan masker. Dukungan instrumental, keluarga perlu menyediakan kebutuhan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menyediakan masker, makanan bergizi dan menjaga kebersihan rumah.Dukungan penghargaan, keluarga perlu memberikan pujian untuk anggota keluarga yang mempertahankan penerapan protokol kesehata dengan baik sehingga

(6)

meningkatkan motivasi untuk anggota keluarganya.Dukungan emosional, keluarga harus tetap memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anggota keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri atau sedang menjalankan pengobatan Covid-19 (Friedman, 2015).

Dukungan keluarga dinilai sangat penting untuk menghadapi situasi yang dianggap tidak terkontrol ini karena seiring dengan lamanya waktu pandemi yang terjadi, masyarakat sangat membutuhkan orang terdekat yang tinggal serumah untuk dapat menerapkan protokol kesehatan.Kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan adalah hal penting yang seharusnya diterapkan/dilakukan oleh masyarakat terutama yang melakukan kegiatan diluar rumah. Jika dukungan keluarga dan kepatuhan masyarakat dilakukan dengan baik maka akan semakin baik juga upaya pencegahan Covid-19 (Alvita, 2021)

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Berdasarkan penelitian Fausi (2021) sebagian besar remaja di Mlaja Bangkalan mengalami dukungan keluarga rendah berhubungan dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan dengan kategori rendah sebanyak 25 responden (36,2%). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

(7)

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Satria, dkk (2021) dengan judul Hubungan Karakteristik Responden dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan p 0,018 (p<0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Penelitian yang dilakukan oleh Shelsa, (2021) dengan judul Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Karakteristik Responden Dengan Kepatuhan Masyarakat Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan (3M) Sebagai Upaya Pencegahan Coronavirus Disease-19 Pada Pusat Perbelanjaan Di Kota Padang membahas tentang kepatuhan 3M dan tidak membahas variabel dukungan keluarga. Berbeda dengan penelitian ini yang membahas tentang dukungan keluarga dan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Desa Rawa Arum merupakan salah satu Desa dengan zona merah dan merupakan desa terpapar Covid-19 dengan jumlah besar di wilayah kerja Puskesmas Grogol sebanyak 148 kasus dibandingkan dengan desa sekitarnya yaitu Desa Kotasari 100 kasus, Desa Grogol 56 dan Desa Gerem 15. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 Maret 2022 kepada 10 orang yang tinggal di Desa Rawa Arum Kota Cilegon dengan menggunakan metode wawancara didapatkan hasil bahwa masyarakat sudah

(8)

mengetahui Covid-19 merupakan penyakit yang menular namun 7 orang mengatakan bahwa dukungan keluarganya kurang karena anggota keluarga acuh terhadap penerapan protokol kesehatan, tidak mengingatkan pada anggota keluarga pentingnya menggunakan masker saat bepergian dan saat bergejala seperti demam, batuk, pilek. kemudian 3 orang mengatakan bahwa dukungan keluarganya baik karena selalu mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan setiap beraktivitas diluar rumah.

Pendapat masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mengatakan sulit untuk menghindari kerumunan karena aktivitas seperti membeli kebutuhan pangan selalu melibatkan orang banyak dan juga saat sedang berada dikendaraan umum yang mengakibatkan sulitnya menghindari kerumunan dan masyarakat memandang bahwa Covid-19 saat ini sudah berkurang.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakat Di Desa Rawa ArumWilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon Tahun 2022”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ BagaimanaHubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakatdi

(9)

Desa Rawa Arum Wilayah Kerja Puskesmas GrogolKota Cilegon Tahun 2022”.

C. Tujuan Peneliti 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakat di Desa Rawa Arum Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Dukungan Keluarga Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakat di Desa Rawa Arum Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon.

b. Mengetahui Kepatuhan Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakatdi Desa Rawa Arum Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon.

c. Mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Masyarakatdi Desa Rawa Arum Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Kota Cilegon.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan dalam lingkup pengendalian

(10)

penyakit menular terutama penyakit Covid-19, sehingga dapat memperoleh informasi ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat.

2. Manfaat Praktis a. Bagi puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi terkait pentingnya dukungan keluarga dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan dalam upaya meningkatkan penanganan dan screning Covid 19 secara dini, sehingga penyebaran virus Covid-19 pada masyarakat dapat diatasi secara optimal.

b. Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat dalam penanganan tanda dan bahaya Covid 19 pada masyarakat, sehingga dapat segera ditangani dengan benar.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan data awal untuk pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan Covid- 19.Objek Penelitian ini adalah masyarakat yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan dinyatakan sembuh di Desa Rawa Arum Wilayah Kerja

(11)

Puskesmas GrogolKota Cilegon.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2022.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan design cross sectional dengan menggunakan penyebaran kuesioner.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Kresnawati dan Kartinah (2010), dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Lansia dalam mengikuti kegiatan di posyandu lansia Desa Gonilan Kecamatan

Menganalisis hubungan dukungan keluarga pasien dengan kepatuhan pengendalian gula darah pada penderita diabetes mellitus di Wilayah Puskesmas Rakit 2 Banjarnegara

Memberikan informasi untuk Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto tentang bagaimana hubungan sikap dan dukungan keluarga mahasiswa terhadap

Berdasrkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan kepatuhan protokol kesehatan dengan tingkat kecemasan petugas kesehatan

Pengaruh Dukungan Sarana Terhadap Kepatuhan Protokol Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan dukungan sarana berpengaruh terhadap kepatuhan protokol kesehatan dengan

1) Fistalina Sukmianti (2014) meneliti tentang “Hubungan persepsi keluarga terhadap stigma masyarakat dengan perilaku perawatan pada anggota keluarga gangguan jiwa di

HUBUNGAN PENDIDIKAN PENGETAHUAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG MANGGIS KOTA

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat pendapatan masyarakat dengan kepatuhan mereka dalam menerapkan protokol