• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada masa pandemi masyarakat dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah penularan covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pada masa pandemi masyarakat dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah penularan covid-19"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai global pandemic dan di Indonesia dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat serta bencana non alam, yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan termasuk pencegahan dan pengendaliannya (Kemenkes RI, 2020). Pada masa pandemi masyarakat dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah penularan covid-19. Adapun protokol kesehatan yang dimaksud adalah melalui pola hidup sehat dan perilaku hidup bersih, pengukuran suhu tubuh, penggunaan masker, menjaga jarak aman (physical distancing), menghindari kerumunan, merubah kebiasaan yang berhubungan

dengan kontak fisik seperti berjabat tangan, sering mencuci tangan dengan sabun (handsanitaizer), menyemprotkan desinfeksi, memperhatikan etika batuk, karantina mandiri (Sutrayanti, 2020).

Berbagai kebijakan telah diambil pemerintah untuk menurunkan angka kasus covid namun kejadian kasus positif terus meningkat setiap harinya. namun penambahan kasus covid-19 terjadi setiap harinya dengan angka penularan yang masih cukup tinggi. Kemenkes RI (2020) dalam situs resminya mengungkapkan bahwa penambahan kasus hari per hari menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh masyarakat. Peningkatan jumlah kasus covid-19

(2)

berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, WHO melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia.

Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020. Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020. Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal. Kemenkes RI, (2020) dalam situs resmi gugus tugas covid-19 mengungkapkan hingga 24 Juli 2020 puku 19.32 wib secara global prevalensi penderita yang terkonfirmasi positif sebanyak 15.12.731 penderita, dengan kematian mencapai 619.150 (4,1%).

Namun, seiring berjalannya waktu virus COVID-19 mudah bermutasi. Setelah beberapa bulan kasus menurun dan landai, pada 08 Juni 2021 terdapat virus COVID-19 varian baru dengan jumlah kasus baru yaitu 6.294 dan mengalami peningkatan pada puncaknya pada tanggal 17 Juli 2021 yaitu 51.952 kasus.

Dimana varian baru ini dapat menyebar dan menular dengan sangat mudah.

Dan saat ini Indonesia sendiri mencapai 141.000 kasus meninggal dunia yang diakibatkan oleh COVID-19 (World Health Organization, 2021).

Kabupaten Jember sendiri melalui situs resmi Pemerintah Kabupaten Jember merupakan wilayah berisiko dengan angka kejadian mencapai 231 penderita terkonfirmasi positif serta angka kematian mencapai 7 orang (3,03%) dimana 2.638 orang dengan status kontak erat dan 292 orang merupakan supek covid-19. Adapun kecamatan dengan prevalensi tertinggi kasus covid-19 adalah Kecamatan Kaliwates sebanyak 26 penderita, Kecamatan Patrang mencapai 23 penderita, Kecamatan Sumbersari mencapai 22 penderita, dan

(3)

kecamatan Puger mencapai 19 penderita. Dilihat dari situasi penyebaran COVID-19 yang sudah hampir menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus atau jumlah kematian semakin meningkat dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia (Gugus Tugas Covid19, 2020).

Risiko komplikasi dari COVID-19 lebih tinggi pada beberapa populasi rentan, terutama lanjut usia, kasus terbanyak yaitu terjadi pada lanjut usia, individu yang menderita kelemahan, atau yang memiliki beberapa kondisi kronis kematian meningkat dengan bertambahnya usia, dan juga lebih tinggi pada mereka yang memiliki diabetes, penyakit jantung, masalah pembekuan darah, atau yang telah menunjukkan tanda-tanda sepsis. Dengan tingkat kematian rata-rata 1%, tingkat kematian meningkat menjadi 6% pada orang dengan kanker, menderita hipertensi, atau penyakit pernapasan kronis, 7%

untuk penderita diabetes, dan 10% pada penderita penyakit jantung. Sementara tingkat kematian di antara orang berusia 80 atau lebih berisiko 15% lebih tinggi (Kemenkes RI, 2020).

Peningkatan jumlah penderita secara signifikan ini dikaitkan dengan perilaku ketidakpatuhan atau ketidakdisiplinan masyarakat, terutama yang menjadi perhatian khusus adalah lansia. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit covid-19 masih rendah serta adanya anggapan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit flu biasa dimana ketidakpatuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, status pekerjaan dan adanya aspek

(4)

psikologis yang berperan dalam ketidakpatuhan yang meliputi sifat pribadi, reaksi stres, psicological wellbeing (Devi Pramita Sari dkk, 2020).

Menurut Budilaksana, (2020) dengan jelas mengemukakan ada tiga faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap tingkat kepatuhan seseorang yakni berkenaan dengan soal kepribadian yang dimiliki oleh masing- masing individu. Faktor ini akan berperan kuat dalam mempengaruhi intensitas kepatuhan seseorang ketika berada pada suatu situasi yang lemah dan ditopang dengan pilihan yang bersifat ambigu serta mengandung banyak hal. Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi seluruh negara di dunia. Oleh sebab itu, penanggulannya juga harus melibatkan masyarakat global. Solusi yang diberikan dalam konteks hubungan sosial yakni pertama menerapkan physical distancing bukan social distancing, kedua mengoptimalkan peran teknologi

komunikasi, ketiga mengkampanyekan social engagment, dan keempat membangkitkan trust masyarakat terhadap pemerintah, dan serta kelima membangkitkan optimism (Ruskandi, 2021). Besarnya dampak penyakit dan penyebaran pandemi Covid-19 secara cepat memberikan efek luar biasa terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat khususnya kesehatan.

Kepatuhan protokol kesehatan masih sangat rendah dikalangan masyarakat. Baik dari usia anak-anak hingga lansia. Keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap penularan covid19 sangat rendah. Sehingga mengakibatkan menurunnya kepatuhan dalam protokol kesehatan. Penularan covid19 dapat dicegah dengan protokol kesehatan yang sesuai. Semakin rendah kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan akan meningkatkan penularan dan angka penyakit covid19. Dalam penerapan protokol kesehatan

(5)

berbagai dukungan memang diperlukan. Keluarga menjadi salah satu pendukung terdekat yang dapat memonitoring antar masing-masing anggota keluarga. Satu sama lain anggota keluarga memang diperlukan dan diharuskan untuk mendukung terlaksananya protokol kesehatan. Lansia menjadi perhatian dalam penerapan hal tersebut.

Dukungan keluarga sangat diperlukan lansia agar kualitas hidup dan kesehatan lansia dapat tetap terjaga seoptimal mungkin selama masa Covid- 19, hal yang perlu diperhatikan keluarga yang tinggal bersama lansia selama masa Covid-19 ialah memastikan bahwa lansia tidak terpapar dengan Covid- 19. Keluarga perlu memperhatikan protokol kesehatan dan memastikan bahwa seluruh anggota keluarga khususnya lansia mengikuti aturan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, dan physical distancing.

Dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain, khususnya lansia. Mulai dari dukungan emosional keluarga berpengaruh terhadap status alam perasaan dan motivasi diri dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkan yaitu protokol kesehatan. Selain itu, dukungan penghargaan keluarga merupakan bentuk fungsi afektif keluarga terhadap lanjut usia yang dapat meningkatkan status psikososial lansia.

Salah satu sifat lansia adalah terjadinya penurunan kemandirian sehingga membutuhkan bantuan orang lain yang berkaitan dengan perawatannya. Lansia cenderung mengalami gangguan psikososial yang disebabkan oleh penurunan status kesehatan akibat penyakit akut dan kronis, pensiun atau kehilangan jabatan atau pekerjaan, serta teman atau relasi. Lansia yang berada di Kecamatan Gebang khususnya masih kurang patuh terhadap protokol

(6)

kesehatan, masih banyak lansia yang tidak memakai masker saat bepergian ataupun saat berada diluar rumah. Hal ini akan beresiko meningkatnya penularan Covid-19 pada lansia. Sehingga dukungan keluarga dalam upaya pencegahan tertularnya Covid-19 pada lansia dengan menerapkan protokol kesehatan sangat diperlukan. Karena keluarga merupakan unit terdekat dalam kehidupan sehari-hari dan perawatan pada lansia. Berkaitan dengan hal tersebut dukungan keluarga menjadi faktor pendukung menurunnya penularan Covid-19 pada lansia. Seberapa jauh sebuah dukungan keluarga yang diberikan kepada lansia menjadi perhatian khusus bagi peneliti untuk mengetahui keoptimalan keluarga mencegah lansia terpapar Covid-19. Sehingga peneliti membuat sebuah penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Menjalankan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember”

B. Rumusan Masalah 1. Pernyataan Masalah

Kepatuhan terhadap protokol kesehatan masa pandemi covid-19 penting dilaksanakan oleh karena penyebaran penyakit yang masif. Khususnya populasi rentan, yaitu pada populasi lanjut usia. Kelompok lanjut usia (lansia) adalah salah satu kelompok rentan yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi dalam pandemi Covid-19. Dukungan keluarga menjadi salah satu indikator tercapainya kepatuhan lansia terhadap protokol kesehatan. Keluarga bisa menjadi motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia, mengingatkan lansia, dan berusaha

(7)

membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. Dengan dukungan yang adekuat akan membuat lansia bisa patuh pada protokol kesehatan dan menurunkan resiko tertular Covid-19 pada lansia.

2. Pertanyaan Masalah

a. Bagaimanakah dukungan keluarga pada lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

b. Bagaimanakah kepatuhan lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

c. Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi dukungan keluarga pada lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember

(8)

b. Mengidentifikasi penerapan kepatuhan lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember

c. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Posbindu Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember D. Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian ini dan di publikasikan, maka dengan penulisan penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Responden (Lansia)

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan dan memahamkan lansia terutama tentang pentingnya kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan dapat mempengaruhi tidak tertularnya covid-19.

2. Profesi Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia kesehatan dan ilmu keperawatan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan covid-19, serta sebagai pedoman untuk melakukan intervensi pada keperawatan gerontik

3. Tenaga Kesehatan

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan guna dapat memberikan informasi dalam menyusun program atau penyuluhan tentang hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan lansia dalam menjalankan protokol kesehatan dengan tujuan akhir tercapai.

4. Instansi Pendidikan Kesehatan

(9)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dibidang keperawatan gerontik yang diharapkan bisa membantu pembelajaran khususnya yang berhubungan dengan covid-19.

5. Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar, acuan atau memberikan informasi kepada masyarakat pada umumnya dan pada lansia khususnya tentang dukungan keluarga terhadap kepatuhan lansia untuk tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas masyarakat yang perlu dilakukan pemantauan di masa pandemi COVID-19 adalah aktivitas transportasi dalam menggunakan angkutan umum yang perlu mematuhi protokol

Bela negara yang dapat dilakukan dalam kondisi pandemi dengan mematuhi anjuran pemerintah sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya dengan menjaga protokol

Data diperoleh secara primer dengan mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19, dimana variabel dependen yaitu praktik keamanan pangan serta variabel

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui health belief masyarakat Desa Pandanrejo yang tidak menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19..

Upaya dalam pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid-19 adalah dengan memberikan pengabdian masyarakat tentang optimalisasi peran kader kesehatan dalam

Adendum Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona

WHO pada website resminya mensosialisasikan langkah preventif untuk mencegah dan memperlambat penularan Covid-19 yang dikenal sebagai protokol kesehatan (prokes)

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi protocol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 di dusun Pletukan ini dilakukan melalui Sosialisasi tentang cara jitu