• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terserang wabah menumpang tikus hitam yang mengemil biji-bijian. Pandemi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terserang wabah menumpang tikus hitam yang mengemil biji-bijian. Pandemi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam sejarah, Covid-19 bukan merupakan kasus pandemi pertama di dunia ini. Sebelumnya sudah ada berbagai pandemi yang mematikan dan menyebabkan malapetaka bagi masyarakat. Melansir dari History, ada beberapa pandemi terburuk yang pernah terjadi dan dapat berakhir.

Diantaranya yaitu,

1) Wabah Yustinian pada 541-549. Wabah ini disebabkan oleh kutu yang terserang wabah menumpang tikus hitam yang mengemil biji-bijian. Pandemi ini telah menewaskan 30 hingga 50 juta orang, atau bisa dikatakan wabah ini menewaskan hampir setengah populasi pada saat itu.

2) Black Death atau wabah maut hitam pada 1346- 1353 yang merenggut 200 juta nyawa hanya dalam empat tahun..

3) Wabah Besar London Wabah muncul kira-kira setiap 10 tahun dari 1348 hingga 1665—40 wabah hanya dalam waktu 300 tahun. Dan dengan setiap wabah wabah baru, 20 persen pria, wanita, dan anak-anak yang tinggal di ibu kota Inggris terbunuh.

4)Cacar. Cacar menjadi endemik di Eropa, Asia dan Arab selama berabad- abad, ancaman terus-menerus yang menewaskan tiga dari sepuluh orang yang terinfeksi dan meninggalkan sisanya dengan bekas luka bopeng. cacar menjadi epidemi virus pertama yang diakhiri dengan vaksin.

(2)

2

5)Kolera. Pada awal hingga pertengahan abad ke-19, kolera merobek Inggris, menewaskan puluhan ribu orang. kolera masih menjadi pembunuh yang terus- menerus di negara dunia ketiga yang tidak memiliki pengolahan limbah yang memadai dan akses ke air minum bersih

Pada akhir tahun 2019 muncul wabah Covid 19 di Cina yang menyebar sangat cepat ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia. Di indonesia, Covid-19 pertama kali ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua orang yang sudah terinfeksi oleh Covid-19 ini. Yaitu perempuan yang berusia 31 tahun serta perempuan yang berusia 64 tahun. Mereka tertular oleh WNA yang berasal dari Jepang yang berkunjung ke Indonesia. Setelah dikonfirmasi, WNA ini ternyata positif terkena virus covid-19. Setelah itu kasus Covid-19 semakin meningkat di Indonesia

Pandemi ini telah mengakibatkan berbagai kerugian, baik sosial- ekonomi, psikologi, bahkan kesehatan atau nyawa seseorang. Dari segi ekonomi, masyarakat tentunya mengalami kerugian materi. Dampak pada sector ekonomi di Indonesia akibat dari pandemic ini antara lain terjadinya PHK, terjadinya PMI Manufacturing Indonesia, penurunan impor, peningkatan harga (inflasi) serta terjadi juga kerugian pada sector pariwisata yang menyebabkan penurunan okupansi.. Hal ini mengakibatkan merosotnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia(Yamali & Putri, 2020).

Dari segi psikologi, pandemi covid-19 telah membuat seluruh masyarakat stress. Baik tenaga kesehatan, pemerintah, maupun masyarakat saat

(3)

3

ini menghadapi situasi yang rumit. Banyak masyarakat yang mendapatkan stigma ketika mereka terinfeksi virus covid-19 hingga bahkan tenaga medis yang merawat pasien – pasien di rumah sakit pun juga mendapat stigma dalam pandemi ini. Seluruh aspek masyarakat merasakan dampak dari pandemi covid ini, baik itu pengusaha, siswa, pemerintah dan lain lain.

Dampak yang paling buruk dari pandemi ini adalah banyak orang yang tutup usia karena virus covid-19. Terutama kasus yang banyak terjadi di usia lansia. Karena lansia merupakan usia dimana seseorang telah mengalami penurunan kondisi fisik maupun psikis.

Berdasarkan data dari WHO, jumlah kasus Covid-19 hingga saat ini (21/03/2020) berjumlah 123.216.178 kasus. Dengan angka kematian sejumlah 2.714.517 secara global. Angka kasus tertinggi secara global terjadi pada tanggal 20 Desember 2020, yaitu sejumlah 842.992 kasus. Dan angka kematian tertinggi terjadi pada 28 Januari 2021 dengan 16.699 kasus kematian.

Sementara di Indonesia, hingga tanggal 3 Januari 2021, ada 1.465.928 kasus dengan angka kematian sebesar 39.771. Kasus Covid-19 tertinggi terjadi pada 31 Januari 2021 sejumlah 14.518 dan angka kematian tertinggi terjadi pada 29 Januari 2021 dengan 476 angka kematian.

Di Kota Batu, dilansir dari AntaraNews.com pada tanggal 11 April 2020 terdapat 2 kasus pasien covid-19 dirawat di rumah sakit dengan 330 orang dengan resiko (ODR), 32 orang tanpa gejala (OTG), dan tujuh orang berstatus pasien dengan pengawasan. Kasus covid-19 meningkat secara tajam

(4)

4

pada 6 Desember 2020. Dilansir dari detiknews.com selama empat hari terdapat 187 kasus terinfeksi, 76 orang diantaranya meninggal dunia. Pada tanggal 3 Desember 2020 terdapat 33 kasus terinfeksi, pada tanggal 4 Desember 2020 jumlah kasus 63, hari selanjutnya jumlah kasus covid-19 sebesar 40, dan pada 6 Desember terdapat 51 kasus. Total kasus dalam empat hari yaitu 187 kasus. Di Desa Pandanrejo Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota batu, pada tanggal 8 Agustus 2021, terdapat 7 pasien yang dirawat inap, 49 pasien yang telah sembuh dari covid-19, serta 3 orang yang meninggal akibat covid-19.

Berdasarkan jumlah kasus dan angka kematian akibat Covid-19. Baik pemerintah maupun organisasi – organisasi kesehatan selalu menekankan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Hal ini dinilai penting sekali untuk proteksi diri agar terhindar dari virus covid-19, yaitu dengan 3M . 3M merupakan istilah atau singkatan dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Namun untuk memperketat, kini menjadi 5M, yaitu dengan tambahan menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Penggunaan masker sangat penting dalam situasi pandemi saat ini, karena protocol kesehatan perupakan kunci menekan penyebaran covid-19. Dilansir dari covid.go.id penyebaran virus covid-19 ini melalui mukosa mata, hidung, dan mulut. Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi masyarakat untuk selalu menggunakan masker. Tak kalah pentingnya dengan mencuci tangan dan menjaga jarak hal ini ditujukan agar dapat mengendalikan penyebaran.

(5)

5

Informasi mengenai pandemi covid-19 ini ada dimana saja, baik di media tulis, elektronik, dan lainnya. Setiap orang bisa mengakses mengenai panduan panduan dari pemerintah agar kita bisa terhindar dari covid-19.

Dengan semakin meningkatnya angka kematian serta semakin banyaknya kasus covid-19. Sudah sepatutnya masyarakat untuk menjaga diri sendiri serta orang sekitar dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sangat berguna dalam mencegah penyebaran covid-19.

Namun pada realitasnya, masih banyak masyarakat yang enggan untuk menggunakan masker dan menerapkan protocol kesehatan yang lain. Banyak yang sengaja untuk tidak menggunakan masker ketika keluar rumah ataupun dalam kegiatan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Hal ini terjadi dimana saja, salah satunya di dusun pandan yang terkenal akan wisata petik stroberinya. Selain itu tidak sedikit juga orang orang yang menggunakan masker di saat tertentu saja, misal ketika ada petugas kepolisian atau satgas covid. Hal ini pada umumnya ditujukan agar mereka tidak kena denda ataupun hukuman. Penggunaan masker masih banyak yang disalahtujukan, bukan untuk kebaikan diri sendiri agar terhindar dari covid-19, namun hanya sebagai formalitas belaka.

Padahal faktanya sudah banyak orang yang menjadi korban dari pandemi ini, baik secara psikologis, dengan adanya stigma terhadap orang yang terkena Covid-19, segi ekonomi banyak usaha yang gulung tikar, pegawai yang di PHK, dari segi biologis, banyak jutaan orang yang telah berjuang melawan penyakit Covid-19 namun gagal dan tutup usia. Hal ini menjadi menarik untuk

(6)

6

diteliti, ketika banyak korban baik pasien maupun tenaga medis yang berjatuhan, namun di sisi lain masih banyak juga masyarakat yang tidak penerapkan protokol kesehatan.

Penelitian Alda Maharani, Amanda, Nindia (2020) mengenai Hubungan Antara Health Belief Model dengan Perilaku Kepatuhan Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Selama Pandemi COVID-19 pada Emerging Adult. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Health Belief Model untuk

melihat perilaku kesehatan sesorang terhadap suatu kebijakan, apakah individu bersedia atau tidak menerapkannya. Penelitian yang dilakukan di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa timur mendapatkan hasil bahwa tingkat kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan PSBB adalah sedang.(Aradista & Pratitis, 2020)

Penelitian lain, yang berfokus pada pasien pengobatan alternatif supranatural dengan dantuan dukun, Subjek memiliki persepsi bahwa dirinya memiliki sakit yang bukan medis atau bisa disebut sakit kiriman. Maka dari itu subjek berpendapat bahwa dokter tidak akan mampu untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Dalam penelitian ini peneliti juga menambahkan bahwa keluarga memiliki peran yang penting dalam membentuk persepsi klien.

Secara umum diyakini bahwa seseorang akan mengambil tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengontrol kondisi gangguan kesehatan tergantung dari health belief yang dimilikinya Health belief model yang dikembangkan oleh Becker digunakan untuk mempelajari perilaku seseorang terhadap perilaku pencegahan penyakit dan kepatuhan (Wibowo, 2017). Teori HBM sangat tepat digunakan dalam penelitian ini. Teori ini dapat menjelaskan

(7)

7

bagaimana persepsi orang terhadap suatu tidakan kesehatan protokol kesehatan yang dipengaruhi oleh kepercayaan mereka baik itu sesuai atau tidak dengan realitanya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan pertanyaan peneliti adalah ―Bagaimana health belief masyarakat Desa Pandanrejo yang tidak menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 ?‖

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui health belief masyarakat Desa Pandanrejo yang tidak menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diterapkan dapat dipetik dan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

1. Guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan spesialisasi Kesejahteraan Sosial.

(8)

8

2. Untuk memperkaya khasanah Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti terutama yang berhubungan dengan health belief masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Kota Batu.

b. Secara Praktis

1. Sebagai bahan referensi bagi Jurusan maupun Fakultas dan referensi literatur perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Sebagai input kepada masyarakat tentang realita sosial yang ada disekitar kita.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Besarnya motivasi belajar selama masa pandemi Covid-19 siswa kelas XII pada materi turunan fungsi

Lengahnya penerapan protokol kesehatan menunjukkan bahwa aturan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan penyebab kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19 (2) mengkaji faktor-faktor yang

Perubahan gaya hidup yang terjadi pada mahasiswa dapat dikatagorikan kepada perubahan sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat, yang menyangkut perubahan mengenai

2 Masyarakat di Tenggilis Surabaya Pengabdian Masyarakat Kerjasama dengan DPR RI (Komisi IX) : Pelatihan Pencegahan dan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid 19 pada

Permasalahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, antara lain: (1) Pada masa pandemi Covid-19 ini masih terjadi penambahan yang signifikan kasus Covid-19;

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh peran BUMDes Jaya Abadi pada sektor koperasi sebagai lembaga pendanaan pada masa pandemi covid-19 terhadap

“Penggunaan Dana Desa Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 (Pada Desa Kendit Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo).” Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk