• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BUMDES SEKTOR KOPERASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KARET (Studi Pada Kampung Adi Jaya Kabupaten Way Kanan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN BUMDES SEKTOR KOPERASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KARET (Studi Pada Kampung Adi Jaya Kabupaten Way Kanan)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN BUMDES SEKTOR KOPERASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KARET

(Studi Pada Kampung Adi Jaya Kabupaten Way Kanan)

1*Karnila Ali, 2Fitriani,

1*Universitas Muhammadiyah

2 Universitas Muhammadiyah E-mail : karnila.ali85@gmail.com1*

Fitriasrin2606@gmail.com2

FIDUSIA

Jurnal Ilmiah Keuangan dan Perbankan

ISSN Cetak : 2621-2439 ISSN Online : 2621-2447

Kata kunci: kesejahteraan petani karet, peran koperasi

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh peran BUMDes Jaya Abadi pada sektor koperasi sebagai lembaga pendanaan pada masa pandemi covid-19 terhadap kesejahteraan petani karet. 2) Untuk mengetahui pengaruh peran BUMDes Jaya Abadi pada sektor koperasi dalam menciptakan lapangan kerja pada masa pandemi covid-19 terhadap kesejahteraan petani karet.

3) Untuk mengetahui pengaruh peran BUMDes Jaya Abadi pada sektor koperasi sebagai bagian dari edukasi masyarakat pada masa pandemi covid-19 terhadap kesejahteraan petani karet. 4) Untuk mengetahui pengaruh peran BUMDes Jaya Abadi pada sektor koperasi sebagai stabilisator pada masa pandemi covid-19 terhadap kesejahteraan petani karet. 5) Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama peran BUMDes Jaya Abadi pada sektor koperasi sebagai lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator pada masa pandemi covid-19 terhadap kesejahteraan petani karet. populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani karet yang ada di Kampung Adi Jaya yang berjumlah 125 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t, dan uji f. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa lembaga pendanaan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet. Menciptakan lapangan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet.

Edukasi masyarakat memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet.Stabilisator memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet. Lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan petani karet.

.

The objectives of this study are 1) to determine the effect of the role of BUMDes Jaya Abadi in the cooperative sector as a funding institution during the COVID-19 pandemic on the welfare of rubber farmers. 2) To determine the effect of the role of

(2)

BUMDes Jaya Abadi in the cooperative sector in creating jobs during the COVID-19 pandemic on the welfare of rubber farmers.

3) To determine the effect of the role of BUMDes Jaya Abadi in the cooperative sector as part of public education during the COVID-19 pandemic on the welfare of rubber farmers. 4) To determine the effect of the role of BUMDes Jaya Abadi in the cooperative sector as a stabilizer during the covid-19 pandemic on the welfare of rubber farmers. 5) To find out the joint influence of the role of BUMDes Jaya Abadi in the cooperative sector as a funding institution, creating jobs, public education, and stabilizing during the COVID-19 pandemic on the welfare of rubber farmers. The population used in this study were rubber farmers in Kampung Adi Jaya, amounting to 125 people. The sample used in this study were 95 people. The data obtained were analyzed using multiple linear regression equations, coefficient of determination, t test, and f test. Based on the results of research and discussion, several conclusions can be drawn that funding institutions have a direct positive and significant influence on the welfare of rubber farmers. Creating jobs has a direct positive and significant impact on the welfare of rubber farmers. Public education has a direct positive and significant effect on the welfare of rubber farmers. Stabilizers have a direct positive and significant effect on the welfare of rubber farmers. Funding institutions, creating jobs, public education, and stabilizers together have a positive and significant influence on the welfare of rubber farmers.

.

I. PENDAHULUAN

Sebelum berlaku UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pengelolaan keuangan desa didasarkan pada UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan merupakan bagian dari keuangan daerah. Permasalahan pengelolaan keuangan daerah yang disampaikan Kementerian Keuangan, pelaksanaan pengelolaan keuangan desa memunculkan keraguan. Berbagai permasalahan tersebut dapat menghambat pencapaian tujuan kebijakan dana desa, yaitu peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa. Badan Usaha Milik Desa adalah Lembaga Usaha Desa yang dikelola oleh Masyarakat dan Pemerintah Desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. (UU No. 32 Tahun 2004)

Pembangunan ekonomi desa didasarkan atas kebutuhan, potensi, kapasitas desa, dan penyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan dan aset-aset desa yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa. BUMDes sebagai tumpuan terdepan dalam pembangunan desa yang mempunyai dasar pembentukan partisipatif dan emansipatif dari masyarakat desa secara penuh.

Masyarakat desa dapat menjadi penggerak dan pelaksana di dalam pembangunan daerah.

Keberadaan BUMDes dengan unit usahanya dapat menjadi solusi atas masalah ekonomi yang dihadapi oleh sektor pertanian di desa. Dalam jangka pendek, BUMDes dapat berperan dalam menyediakan permodalan yang relatif lebih murah dibandingkan dengan sumber pembiayaan lain, sekaligus mengurangi praktik pinjaman kepada rentenir dan pengijon. Dalam jangka menengah, BUMDes dapat berperan sebagai distributor hasil-hasil pertanian yang diusahakan di wilayahnya, bahkan jika

(3)

memungkinkan BUMDes juga dapat bekerjasama dengan penyalur untuk dapat membantu menjadi pemasok komoditas pangan untuk program bantuan sosial pangan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Adapun dalam jangka panjang, BUMDes dapat menjadikan potensi usaha pertanian di wilayahnya sebagai alternatif penerimaan desa selain sumber-sumber penerimaan yang ada saat ini.

Berdasarkan data dapat dijelaskan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat di Kampung Adi Jaya Kabupaten Way Kanan pada Tahun 2020 mengalami penurunan tingkat kesejahteraan. Dimana keluarga prasejahtera memiliki angka yang cukup tinggi sedangkan tingkat keluarga sejahtera 3 plus mengalami penurunan dengan angka yang cukup rendah. Dengan kata lain keluarga yang sejahtera hanya ada 0,9% dari jumlah total keluarga yang ada di Kampung Adi Jaya Kabupaten Way Kanan yaitu sebanyak 672 keluarga. Hal ini ini menunjukkan bahwa peran BUMDes masih belum berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Kampung Adi Jaya Kabupaten Way Kanan khususnya pada petani karet. BUMDes sektor Koperasi sangat berperan penting untuk membangun serta mensejahterakan masyarakat, karena sebagian besar penduduk Desa Adi Jaya ini pendapatannya 80% dari karet. Apabila pendapatan seorang petani meningkat maka kemungkinan besar kesejahteraan petani karet tersebut meningkat.

II. KAJIAN PUSTAKA A. Peran BUMDes

Di masa pandemi Covid-19, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi dampak sosial dan ekonomi akibat adanya pembatasan sosial.

Salah satu upaya afirmasi penanganan di tingkat desa, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2020 yang menderegulasi ketentuan tentang Penggunaan Dana Desa Tahun 2020. Dengan adanya ketentuan tersebut, Dana Desa dapat dialokasikan untuk kegiatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19, Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD) Pemerintah perlu mengambil langkah serupa terkait dengan PMD kepada BUMDes untuk mempertahankan keberlanjutan UMK dan mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak Covid-19.

BUMDes merupakan instrument pendayagunaan ekonomi local dengan berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi warga Kampung melalui pengembangan usaha ekonomi mereka.

Disamping itu, keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli Kampung yang memungkinkan Kampung mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal.

BUMDes perlu didirikan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa dalam mensejahterakan masyarakatnya. BUMDes merupakan badan usaha yang dimiliki oleh masing-masing desa yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat desa dengan cara mengelola aset yang dimiliki oleh desa yang modalnya berasal dari kekayaan desa dan usaha lainnya yang dikelola oleh desa sehingga masyarakat desa benar-benar sejahtera dengan adanya BUMDes tersebut.

BUMDes perlu didirikan untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa dalam mensejahterakan masyarakatnya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong gerak ekonomi desa melalu kewirausahaan desa, dimana kewirausahaan desa menjadi strategi dalam pengembangan dan pertumbuhan kesejahteraan.

(4)

B. Koperasi Unit Desa

Koperasi unit desa hampir sama dengan berwirausaha sama-sama mendapatkan keuntungan sesuai apa yang dikelola, dan sistem kepemimpinannya sama , setiap usaha pasti membutuhkan seorang pemimpin. Kepribadian akan ikut mempengaruhi perilaku kepemimpinan, situasi untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dapat ditemui di kegiatan sehari-hari serta dengan cara bergaul dengan orang lain ataupun karyawan.

Sebagai pemimpin bertanggung jawab untuk mengembangkan organisasinya, semakin berkualitasnya pemimpin semakin besar pula memikul tanggung jawab.

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan koperasi yang secara langsung berhubungan dengan usaha yang dilakukan oleh masyarakat di desa. Keberadaan KUD mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memenuhi perekonomian masyarakat. Peran koperasi seharusnya sebagai pusat pelayanan dalam mengembangkan usaha masyarakat di daerah tersebut, serta memberi bantuan kepada masyarakat desa untuk mengembangkan usaha yang mereka jalankan baik dari segi peminjaman modal, produksi dan pemasaran.

Koperasi unit desa sebagai wadah pusat pelayanan kegiatan perekonomian pedesaan harus didirikan serta dikembangkan dengan perhitungan dan pertimbangan ekonomis yang membutuhkan pemikiran yang jauhy kemasa depan. Koperasi unit desa harus melibatkan daya pikir masyarakat. Serta untuk memajukan dan mengembangkan Koperasi Unit Desa sangat dibutuhkan tenaga pemimpin (pengurus-manajer pengelola koperasi) yang ahli dan mempunyai pengetahuan tentang ilmu ekonomi, berwatak trampil. Pemimpin Koperasi Unit Desa haruslah orang-orang yang mempunyai harga diri dan kesadaran berkoperasi yang tinggi.

Pengertian Koperasi Unit desa berupa badan usaha dalam rangka membangun ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam rangka memperluas kesempatan berusaha bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan agar masyarakat memperoleh manfaat dan kesejahteraan. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi yang semakin berkembang sesuai dengan dinamika dan perubahan tatanan ekonomi dan sosial masyarakat.

C. Kesejahteraan Petani Karet

Sebelum menuju kesejahteraan membutuhkan pembangunan ekonomi, karena pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan tarif hidup masyarakat dalam rangka mencapai kemakmuran, kesejahteraan, yang ditunjukkan peningkatan pendapatan perlkapita dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan aray aktivitas ekonomi untuk meningkatkan tarif hidup/ kemakmuran (income per-kapita) dalam jangka panjang.

Ukuran kesejahteraan awalnya hanya diukur melalui aspek fisik dan income saja, namun berkembangnya zaman saat ini kesejahteraan diukur melalui beberapa indikator-indikator seperti kesehatan, pendidikan dan sosial ekonominya. Kesejahteraan ditunjukan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat adanya keseimbangan antara supplay dan demand di pasar. Proses pembangunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang ikut dengan perubahan dalam perubahan struktur ekonomi, dari pertanian ke industri atau jasa. Perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi maupun reformasi kelembagaan.

(5)

Sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik,kondisi manusia dimana orang- orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan, dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, serti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagainya. Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan, lingkungan budaya,. Dengan melihat dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya. Konsep kesejahteraan urbanisasi dan kemiskinan di dunia ketiga, dapat dirumuskan sebagai konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari rasa aman, kesejahteraan, kebebasan, dan jati diri.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian Monika Bilqis Pratiwi, dkk (2020) dengan judul Strategi Bertahan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam Pandemi COVID-19 pada Desa Cibodas Kecamatan Lambang Kabupaten Bandung Barat menyatakan bahwa BUMDes karya mandiri tetap bisa bertahan ditengah pandemi COVID-19 melalui kearifan lokal dan igitalisasi usaha meskipun terjadi penurunan omzet usaha sampai dengan 33%.

Penelitian Herey Azhar Pradana, dkk (2019) dengan judul Pemberdayaan dan Percepatan Perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Peningkatan Pendapatan Asli Desa menyatakan bahawa Strategi pemberdayaan BUMDes adalah dengan penguatan SDM dan kelembagaan desa, peningkatan pola kerjasama swakelola dengan swalaya dan pihak ketiga dalam rangka optimalisasi potensi desa meningkatkan program pelatihan bagi para anggota BUMDes baik mengebai administrasi maupun tata cara kelembagaan.

Penelitian Sayekti Saudiyah dwiningwarni, dkk (2020) dengan judul Peranan Pengelolaan Dana Desa Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Jombang Jawa Timur menyatakan bahwa bahwa Pembangunan fisik dan pembangunan pemberdayaan dapat meningkatkan peranan BUMDes, dan BUMDes juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dalam hal ini perencanaan pengelolaan dana desa sebaiknya diarahkan pada program pemberdayaan melalui BUMDes untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Menurut Selvia Lestari, dkk (2018) dengan judul Peranan koperasi gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bukit Barisan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota ditinjau dari Ekonomi Islam (Studi Di Desa Sukarami Kecamatan Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan) menyatakan bahwa Dengan adanya pendirian Koperasi maka dapat memperbaiki perekonomian serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei.

Sugiyono (2018 : 80) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Berdasarkan tingkat eksplansinya peneliti ini di golongkan dalam penelitian asosiatif kausal atau hubungan, yaitu peneliti untuk mengetahui sebab akibat. Hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terkait (Y).

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar suatu sampel. Teknik pengambilan sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang

(6)

representative dari populasi. Representative maksudnya sampel yang diambil benar- benar mewakili dan menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Untuk menentukan besarnya sampel yang dapat diambil dari populasi yang ada, kita dapat menggunakan teknik sampling yang ada. Untuk menentukan sebagian yang dapat mewakili populasi dibutuhkan suatu cara yang disebut sampling. Sampling adalah pengambilan sampel dari suatu populasi.

Cara yang ditempuh untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan random sampling. Random sampling adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Peneliti menggunakan random sampling dengan cara semua anggota populasi dicatat dan diberi nomor urut, kemudian nomor-nomor inilah yang akan diundi dengan membuat gulungan-gulungan yang nantinya di acak untuk dijadikan sampel.

Pendapatan masyarakat Adi Jaya kebanyakan dari Perkebunan Karet, ada juga dari Usaha Tani lainnya tetapi yang lebih cenderung diminati yaitu Perkebunan Karet.

Jadi populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani karet yang ada di Kampung Adi Jaya yang berjumlah 125 orang. untuk populasi 125 dengan tingkat kesalahan 5% jumlah sampelnya adalah 95 responden.

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kasual antara dua atau lebih variabel bebas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa jelas dan tingkat kepercayaan antara variabel bebas (independen) lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terhadap variabel terikat (dependen) kesejahteraan dengan bantuan program SPSS versi 20, dilanjutkan dalam pengujian model analisis regresi berganda dengan hasil uji pada kolom unstandardized coefficients dengan melihat nilai (β) dalam tabel regresi linier berganda sebagai berikut:

Tabel 1. Coefficientsa

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 24,621 7,641 3,222 ,002

Lembaga Pendanaan ,678 ,124 ,704 5,460 ,000

Menciptakan Lapangan Kerja ,064 ,116 ,084 3,554 ,011

Edukasi Masyarakat ,061 ,078 ,070 2,782 ,006

Stabilisator ,043 ,086 ,046 4,502 ,017

a. Dependent Variable: Kesejahteraan Sumber: Diolah Peneliti (2021)

Berdasarkan pada tabel 1. hasil uji regresi linier berganda pada kolom tabel Coefficients untuk mencari regresi linier berganda adalah pada kolom (B) Unstandardized Coefficients yaitu dengan nilai konstanta sebesar 24,621. Sedangkan untuk nilai variabel bebas (independen) dengan hasil uji berdasarkan nilai signifikansi pada lembaga pendanaan sebesar 0,678; menciptakan lapangan kerja sebesar 0,064;

(7)

edukasi masyarakat sebesar 0,061; stabilisator sebesar 0,043. Sehingga dapat dituliskan pada persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 24,621+ 0,678 X1 + 0,064 X2 + 0,061 X3 + 0,043 X4

1) Nilai konstanta sebesar 24,621 maka nilai variabel bebas (independen) lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator sama dengan 0 (nol) artinya nilai variabel terikat (dependen) kesejahteraan adalah sebesar 24,621 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstanta, maka menyebabkan meningkatnya kesejahteraan petani karet sebesar 0,678.

2) Nilai konstanta sebesar 24,621 maka nilai variabel bebas (independen) lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator sama dengan 0 (nol) artinya nilai variabel terikat (dependen) kesejahteraan adalah sebesar 24,621 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstanta, maka menyebabkan meningkatnya kesejahteraan petani karet sebesar 0,064.

3) Nilai konstanta sebesar 24,621 maka nilai variabel bebas (independen) lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator sama dengan 0 (nol) artinya nilai variabel terikat (dependen) kesejahteraan adalah sebesar 24,621 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstanta, maka menyebabkan meningkatnya kesejahteraan petani karet sebesar 0,061.

4) Nilai konstanta sebesar 24,621 maka nilai variabel bebas (independen) lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator sama dengan 0 (nol) artinya nilai variabel terikat (dependen) kesejahteraan adalah sebesar 24,621 dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstanta, maka menyebabkan meningkatnya kesejahteraan petani karet sebesar 0,043.

Uji t

Dari hasil uji t dilihat pada tabel Coefficients. Uji parsial (Uji t) dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (0,025 : 95) sehingga dapat diperoleh nilai ttabel sebesar 1,985. Apabila nilai thitung > ttabel atau dengan nilai sig < 0,05 maka hipotesis Ho diterima dan hipotesis Ha ditolak. Apabila nilai thitung

< ttabel atau dengan nilai sig > 0,05 maka hipotesis Ha diterima dan hipotesis Ho ditolak.

Uji parsial dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.

Berdasarkan uji parsial (Uji t) dapat diketahui bahwa:

1) Nilai thitung variabel ini adalah sebesar 5,460 dan variabel lembaga pendanaan ini adalah lebih besar dari ttabel, (5,460 >1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel lembaga pendanaan memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel lembaga pendanaan (0,000 < 0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel lembaga pendanaan terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

2) Nilai thitung variabel ini adalah sebesar 3,554 dan variabel menciptakan lapangan ini adalah lebih besar dari ttabel, (3,554 >1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel menciptakan lapangan memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel menciptakan lapangan (0,011 < 0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel menciptakan lapangan terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

3) Nilai thitung variabel ini adalah sebesar 2,782 dan variabel edukasi masyarakat ini adalah lebih besar dari ttabel, (2,782>1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel edukasi masyarakat memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari

(8)

nilai propitabilitas variabel edukasi masyarakat (0,006<0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel edukasi masyarakat terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

4) Nilai thitung variabel ini adalah sebesar 4,502 variabel stabilisator ini adalah lebih besar dari ttabel, (4,502 >1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel stabilisator memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel stabilisator (0,017<0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel stabilisator terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Uji F

Untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel independen yaitu orientasi belanja, kepercayaan online, dan pengalaman pembelian secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu berbelanja online, digunakan uji Fhitung. Apabila nilai thitung lebih besar dari ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka pengaruh variabel independen yaitu lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu kesejahteraan adalah positif dan signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. ANOVAa

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 2672,915 4 668,229 26,010 ,000b

Residual 2312,243 90 25,692

Total 4985,158 94

a. Dependent Variable: Kesejahteraan

b. Predictors: (Constant), Stabilisator, Edukasi Masyarakat, Lembaga Pendanaan, Menciptakan Lapangan Kerja

Sumber: Diolah Peneliti (2021)

Berdasarkan hasil uji tersebut menyatakan bahwa nilai sig 0.000 < 0.005, maka variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terhadap variabel kesejahteraan adalah signifikan dan nilai Fhitung 26,010 >

Ftabel 2,47, berarti variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terdapat pengaruh positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kesejahteraan petani karet.

Uji Koefesien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi dapat dianalisis melalui uji koefisien determinasi dengan menghitung adjusted R2. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai adjusted R2 merupakan suatu ukuran ikhtisar yang menunjukkan seberapagaris regresi sampel cocok dengan data populasinya. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Koefisien determinasi yang semakin mendekati angka 0 maka semakin kecil pengaruh semua variabel dependen terhadap variabel independen. Jika mendekati angka 1 maka semakin besar pengaruh semua variabel dependen terhadap variabel independen.

(9)

Tabel 3. Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,732a ,536 ,516 5,069

a. Predictors: (Constant), Stabilisator, Edukasi Masyarakat, Lembaga Pendanaan, Menciptakan Lapangan Kerja

b. Dependent Variable: Kesejahteraan Sumber: Diolah Peneliti (2021)

Dari tabel 3. di atas hasil uji determinasai (Uji R2) dengan model summary dapat diketahui nilai R2 Square menunjukkan nilai sebesar 0,536 atau 53,6%. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa 53,6% kemampuan variabel bebas memberikan konstruksi terhadap variabel dependen sebesar 53,6% dan sebesar 46,4% dipengaruhi faktor lain.

Hal ini dapat diartikan bahwa variabel independen terhadap variabel dependen memberikan konstruksi cukup.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan merupakan kesimpulan yang diuji kebenarannya.

Tabel 4. Pengujian Hipotesis

Sampel Variabel Koefisien β t hitung t tabel (0,05)

95

Lembaga Pendanaan 0,678 5,460

1,985

Menciptakan Lapangan Kerja 0,064 3,554

Edukasi Masyarakat 0,061 2,782

Stabilisator 0,043 4,502

Sumber: Diolah Peneliti (2021)

Berdasarkan tabel 4. bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Ho: β1 > 0 : (0,678 > 0) : adanya pengaruh positif dan signifikan antara lembaga pendanaan (X1) terhadap kesejahteraan petani karet (Y)

2) Ho: β2 > 0 : (0,064 > 0) : adanya pengaruh positif dan signifikan antara menciptakan lapangan kerja (X2) terhadap kesejahteraan petani karet (Y)

3) Ho: β3 > 0 : (0,061 > 0) : adanya pengaruh positif dan signifikan antara edukasi masyarakat (X3) terhadap kesejahteraan petani karet (Y)

4) Ho: β3 > 0 : (0,043 > 0) : adanya pengaruh signifikan antara stabilisator (X4) terhadap kesejahteraan petani karet (Y)

5) Ho: β1, β2, β3 > 0 : adanya pengaruh positif dan signifikan antara lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terhadap kesejahteraan petani karet (Y).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terhadap kesejahteraan petani karet.

1. Pengaruh Lembaga Pendanaan terhadap Kesejahteraan Petani Karet

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung variabel ini adalah sebesar 5,460 dan variabel lembaga pendanaan ini adalah lebih besar dari ttabel, (5,460 >1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel lembaga pendanaan memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel lembaga pendanaan (0,000 <

0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel lembaga pendanaan terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Lembaga pendanaan merupakan badan usaha yang menyediakan dana atau modal dalam bentuk kegiatan pembiayaan dengan berpegang pada prinsip kepercayaan,

(10)

kesepakatan antar anggota, dengan jangka waktu yang sesuai dengan kondisi, risiko yang minim, dan adanya balas jasa antar anggota.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Choiriyah dan Dela, 2019) yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Modal (Lembaga Pendanaan) BMT Surya Barokah Palembang terhadap Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan Pengusaha Mikro” yang menyatakan bahwa pembiayaan modal berpengaruh terhadap kesejahteraan pengusaha mikro. Hal ini menunjukkan bahwa lembaga pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan.

2. Pengaruh Menciptakan Lapangan Kerja terhadap Kesejahteraan Petani Karet Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung variabel ini adalah sebesar 3,554 dan variabel menciptakan lapangan ini adalah lebih besar dari ttabel, (3,554 >1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel menciptakan lapangan memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel menciptakan lapangan (0,011

< 0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel menciptakan lapangan terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Lapangan pekerjaan adalah bidang kegiatan dari suatu usaha atau perusahaan/instansi. Menciptakan lapangan kerja atau kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi. Kesempatan kerja ini akan dapat menampung semua tenaga kerja yang tersedia dan seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia, dengan ketentuan lapangan kerja atau usaha yang tersedia tersebut mencukupi dan seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang ada. Lapangan kerja merupakan tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan yang bersifat berkelanjutan, memiliki upah yang layak, serta jaminan sosial yang dibebankan kepada perusahaan.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi dan Indrajaya, 2019) yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Bali”

yang menyatakan bahwa menciptakan lapangan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan.

3. Pengaruh Edukasi Masyarakat terhadap Kesejahteraan Petani Karet

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung variabel ini adalah sebesar 2,782 dan variabel edukasi masyarakat ini adalah lebih besar dari ttabel, (2,782>1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel edukasi masyarakat memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel edukasi masyarakat (0,006<0,05).

Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel edukasi masyarakat terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Edukasi bisa disebut juga pendidikan adalah suatu proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari seseorang ke orang lain dan buka seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam individu, kelompok, atau masyarakat sendiri. Edukasi atau pendidikan merupakan proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu yang dinilai dari aspek kognitif dan aspek sosial.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Aini, Isnaini, dan Sukamti, 2018) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan (Edukasi) Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Kesatrian Kota Malang” yang

(11)

menyatakan bahwa edukasi masyarakat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesejahteraan.

4. Pengaruh Stabilisator terhadap Kesejahteraan Petani Karet

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung variabel ini adalah sebesar 4,502 variabel stabilisator ini adalah lebih besar dari ttabel, (4,502 >1,985). Hal ini dapat diartikan bahwa variabel stabilisator memiliki pengaruh positif dan nilai signifikan lebih kecil dari nilai propitabilitas variabel stabilisator (0,017<0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan signifikan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dari variabel stabilisator terhadap kesejahteraan petani karet memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Stabilisator merupakan alat atau orang yang mampu membuat keadaan menjadi stabil dengan mengarah kepada pertumbuhan ekonomi yang baik, neraca pembayaran yang stabil, tingkat inflasi, efek penularan krisis, suku bunga yang rendah, dan nilai tukar yang tinggi.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yasa dan Arka, 2015) yang berjudul “Pengaruh Stabilisator Pertumbuhan Ekonomi dan Disparitas Pendapatan Antar Daerah terhadap Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Bali” yang menyatakan bahwa stabilisator memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan.

5. Pengaruh Lembaga Pendanaan, Menciptakan Lapangan Kerja, Edukasi Masyarakat, dan Stabilisator Terhadap Kesejahteraan Petani Karet

Berdasarkan hasil uji simultan menunjukkan bahwa nilai sig 0.000 < 0.005, maka variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terhadap variabel kesejahteraan adalah signifikan dan nilai Fhitung 26,010

> Ftabel 2,47, berarti variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator terdapat pengaruh positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kesejahteraan petani karet.

Lembaga pendanaan merupakan badan usaha yang menyediakan dana atau modal dalam bentuk kegiatan pembiayaan dengan berpegang pada prinsip kepercayaan, kesepakatan antar anggota, dengan jangka waktu yang sesuai dengan kondisi, risiko yang minim, dan adanya balas jasa antar anggota. Lapangan kerja merupakan tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan yang bersifat berkelanjutan, memiliki upah yang layak, serta jaminan sosial yang dibebankan kepada perusahaan.

Edukasi atau pendidikan merupakan proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu yang dinilai dari aspek kognitif dan aspek sosial. Stabilisator merupakan alat atau orang yang mampu membuat keadaan menjadi stabil dengan mengarah kepada pertumbuhan ekonomi yang baik, neraca pembayaran yang stabil, tingkat inflasi, efek penularan krisis, suku bunga yang rendah, dan nilai tukar yang tinggi.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wardani, 2021) yang berjudul “Pengaruh Lembaga Pembiayaan, dan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan di Indonesia Periode 2015-2019” yang menyatakan bahwa lembaga pendanaan dan edukasi masyarakat secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan.

V. KESIMPULAN

(12)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu 1) Lembaga pendanaan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet. 2) Menciptakan lapangan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet. 3) Edukasi masyarakat memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet. 4) Stabilisator memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kesejahteraan petani karet. 5) Lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan petani karet.

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel lembaga pendanaan, menciptakan lapangan kerja, edukasi masyarakat, dan stabilisator memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan petani karet, baik secara parsial maupun simultan, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi BUMDes

a. Agar kesejahteraan petani karet dapat meningkat, maka langkah yang harus dilakukan oleh BUMDes sektor koperasi sebaiknya BUMDes sektor koperasi menambah pendanaan atau modal pertanian pada petani lebih besar untuk mengembangkan lahan pertanian petani karet agar hasil yang didapat lebih banyak sehingga petani karet lebih sejahtera.

b. Agar kesejahteraan petani karet dapat meningkat, maka langkah yang harus dilakukan oleh BUMDes sektor koperasi adalah hendaknya BUMDes sektor koperasi memperluas lapangan kerja bagi para petani karet, seperti membuka lahan pertanian baru milik BUMDes tetapi yang mengelola adalah petani, sehingga dengan kesempatan kerja tersebut para petani karet akan sejahtera.

c. Agar kesejahteraan petani karet dapat meningkat, maka langkah yang harus dilakukan oleh BUMDes sektor koperasi adalah hendaknya BUMDes meningkatkan program pendidikan atau edukasi dan pelatihan untuk para petani agar petani karet memahami, mengerti, dan melaksanakan program tersebut sehingga kesejahteraan petani karet meningkat.

d. Agar kesejahteraan petani karet dapat meningkat, maka langkah yang harus dilakukan oleh BUMDes sektor koperasi adalah hendaknya BUMDes sektor koperasi memperkuat stabilisator dalam menstabilkan ekonomi masyarakat desa, sehingga dengan adanya koperasi sebagai alat stabilisator, maka ekonomi para petani karet menjadi sejahtera.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya dapat memperbaiki keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dan memperbanyak jumlah sampel dan cara pengambilan data untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh.

b. Penelitian lain diharapkan dapat memperluas variabel diluar sektor koperasi seperti sektor brokering (lembaga perantara), trading (usaha produksi/perdagangan), renting (usaha sewa menyewa) dan serving (pelayanan publik) yang dapat mempengaruhi kesejahteraan.

DAFTAR PUSTAKA Sumber Jurnal:

Santosa, Rusgianto Heri, dan Putri, Runtyani Irjayanti. Keefektifan Strategi Reactditinjau Dari prestasi Belajar, Kemampuan Penyelesaian Masalah, Koneksi Matematis, Self Efficacy.

Jurnal Riset Pendidikan Matematika. Volume 2 –Nomor 2, November2015, (262-272).

(13)

Karnain, Nurain, dan Rahman Misran. Peran Koperasi Unit Desa (KUD) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Melalui Program Keterampilan Mengolah Makanan. Vol 6, No 1 (2020).

Sumber Buku:

Mulyadi, et. all. (2020). Metamorfosis Desa di Kabupaten Karawang. Jawa Barat: Media Sains Indonesia.

Siombo, Marhaeni Ria. (2019). Lembaga Pembiayaan Dalam Perspektif Hukum. Jakarta:

Universitas Katolik Indonesia Atmajaya.

Fatihudin, Didin. (2019). Membedah Investasi Menuai Geliat Ekonomi. Yogyakarta:

Deepublish.

Judisseno, Rimsky K. (2018). Perpajakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widiyanti, Nanik. Sunindhia. (2018). Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT Renika Cipta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, penulis mengangkat judul “Optimalisasi Pelaksanaan Bantuan Sosial Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid 19”

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan infromasi, mengenai strategi bertahan hidup keluarga petani karet di Desa Jeriji Bangka Selatan pada masa pandemi

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai kondisi harga barang pada Pasar Bintaro Jaya di masa pandemi Covid-19 serta melihat keterkaitannya terhadap etika

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan di Implementasi Bantuan Pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Dinas Koperasi,

Tabel 4.6 Penghasilan Saat Ini Jika Dibandingkan dengan Penghasilan Per Bulan Sebelum Masa Pandemi Berdasarkan Sektor Pekerjaan Utama Pada Masa Pandemi COVID-19 (Survei 1)

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi dampak pandemi Covid -19 terhadap sektor perbankan, mengidentifikasi apakah pandemi Covid -19 dapat digolongkan

Upaya dalam pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid-19 adalah dengan memberikan pengabdian masyarakat tentang optimalisasi peran kader kesehatan dalam

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Besarnya motivasi belajar selama masa pandemi Covid-19 siswa kelas XII pada materi turunan fungsi