• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengabdian Kepada Masyarakat. Dwi Fitriyanti 1, Sri Puguh Kristiyawati 1, Naviatul Fadilla Nurrohmah 1, Ling Lian Lauzah 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengabdian Kepada Masyarakat. Dwi Fitriyanti 1, Sri Puguh Kristiyawati 1, Naviatul Fadilla Nurrohmah 1, Ling Lian Lauzah 1."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Corresponding author:

Dwi Fitriyanti

Pengabdian Kepada Masyarakat

Optimalisasi Peran Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Dan Pencegahan Kanker Serviks Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kelurahan Karang Ayu Kota Semarang

Dwi Fitriyanti1, Sri Puguh Kristiyawati1, Naviatul Fadilla Nurrohmah1, Ling Lian Lauzah1

1 Program Studi S1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, Indonesia

Informasi Artikel Abstrak

Riwayat Artikel:

• Submit: 21 April 2022

• Diterima: 2 Mei 2022

• Diterbitkan: 12 Mei 2022 Kata kunci:

Deteksi dini dan pencegahan kanker serviks; Masa Pandemi covid-19; Peran Kader

Kanker merupakan istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Kanker dapat mengancam kesehatan baik secara fisik maupun psikologis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu kanker yang paling sering menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker serviks. Upaya pencegahan kanker serviks dengan program skrining kanker serviks tahun 2018 hanya mencakup 7,34% dari total sasaran 37.415.483 perempuan di Indonesia. Sementara pada tahun 2020 mengalami hambatan oleh karena adanya pandemi covid-19. Pandemi COVID-19 berdampak besar pada skrining kanker serviks. Lebih dari separuh dari 155 kementerian kesehatan yang disurvei oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunda program skrining publik pada tahun 2020 dan melaporkan layanan pengobatan kanker terganggu. Upaya dalam pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid-19 adalah dengan memberikan pengabdian masyarakat tentang optimalisasi peran kader kesehatan dalam deteksi dini dan pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid-19 di wilayah kelurahan karang ayu kota semarang. Pengabdian masyarakat dilaksanakan mulai dari tahap persiapan yaitu melaksanakan rapat koordinasi bersama kader kesehatan masyarakat, selanjutnya pelaksanaan dilaksanakan dengan melaksanakan pretest terkait pengetahuan kader masyarakat diperoleh hasil tingkat pengetahuan 6% dalam kategori kurang, 67% dalam kategori cukup dan 27% dalam kategori baik. Posttest tingkat pengetahuan kader masyarakat setelah dilaksanakan pengabdian masyarakat mengalami peningkatan dimana diawal tingkat pengetahuan baik sebesar 27%

meningkat menjadi 93%. Rancana tindak lanjut dari pengabdian masyarakat adalah dikader kesehatan masyarakat dapat memberikan informasi atau edukasi tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks yang bertujuan untuk mencegah kejadian kanker serviks.

PENDAHULUAN

Kanker merupakan istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Sel-sel abnormal yang tumbuh secara cepat dan tidak terkendali tersebut, kemudian dapat menyerang pada bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Kanker dapat mengancam kesehatan baik secara fisik

maupun psikologis dan bahkan dapat menyebabkan kematian (Hextan Y S NGAN, 2017). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa lima besar kasus kanker penyebab kematian terbesar di dunia adalah kanker paru-paru, kanker hati, kanker lambung, kanker serviks, dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker paling umum kedua di dunia dan

(2)

yang paling sering di antara perempuan(Department of Health Hong Kong, 2016).

Salah satu kanker yang paling sering menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker serviks terutama di negara berkembang (Setiawan, 2010). Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks yaitu sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina atau yang biasa disebut kanker leher rahim/mulut rahim (Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 2016). Kanker serviks merupakan masalah kesehatan global paling umum di seluruh dunia (Bermudez A, Ghatl N, 2015;

Global cancer statistics, 2016).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kanker adalah penyebab utama kematian kedua di dunia dan perkiraan 9,6 juta kematian pada tahun 2018. Secara global, sekitar 1 dari 6 kematian disebabkan oleh kanker (NCCN, 2017). Kementrian Kesehatan RI menyatakan data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23(WHO, 2017).

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki – laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata- rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata- rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker

payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for research on cancer (IARC) tahun 2018 kanker serviks merupakan penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri yang utama pada wanita selain kanker payudara, dengan angka prevalensi kanker serviks di dunia sebesar 569.847 (6.6%) dan untuk kasus baru kanker serviks di Indonesia sebesar 32.469 (10.69%) (Kemenkes RI, 2017). Di Indonesia kanker serviks masih menjadi penyakit kanker dengan jumlah penderita terbesar kedua setelah kanker payudara. Angka kejadian kasus baru kanker serviks sesuai data Globocan 2018 untuk wanita di Indonesia berkisar 32.469 kasus (17.2%) dengan angka kematian 18.279 (8.8%) (Indonesia Cancer Care Community, 2021). Di Provinsi Jawa Tengah kasus penyakit kanker serviks yang ditemukan pada tahun 2013 2.295 kasus (25,10%) (Profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2013, 2013).

Upaya pencegahan kanker serviks dengan program skrining kanker serviks tahun 2018 hanya mencakup 7,34% dari total sasaran 37.415.483 perempuan di Indonesia. Selain itu, WHO menargetkan 90% perempuan tervaksinasi pada usia 15 tahun dan 70% terskrining pada usia 35 tahun dan 45 tahun pada tahun 2030.

Bedasarkan data WUS yang dilakukan IVA test sebelum masa pandemic covid-19, ditemukan IVA positif pada 4.493 orang atau 4,75 persen, angka ini lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu 3 persen. Berdasarkan Data di Dinkes Kabupaten Semarang tahun 2017 pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA Tahun 2016 jumlah IVA positif sebanyak 4,61% dan jumlah angka kanker servik sebanyak 1,79% dari 6.246 WUS. Tingginya persentase IVA positif

(3)

menunjukan faktor risiko kanker leher rahim yang cukup tinggi di wilayah tersebut (Pencegahan Penyakit Tidak Menular &

Surveilans Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2019).

Pandemi COVID-19 berdampak besar pada skrining kanker serviks. Lebih dari separuh dari 155 kementerian kesehatan yang disurvei oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunda program skrining publik pada tahun 2020 dan melaporkan layanan pengobatan kanker terganggu. Di antara alasan paling umum untuk mengurangi layanan skrining, negara-negara melaporkan pembatalan kunjungan yang direncanakan, penurunan ketersediaan transportasi umum, kekurangan staf, dan kekurangan obat-obatan, diagnostik, dan teknologi. Dalam laporan baru-baru ini, 63% dari 57 laboratorium rujukan dan skrining HPV yang disurvei di laboratorium berpenghasilan tinggi dan rendah hingga menengah negara-negara melaporkan penangguhan sementara skrining kanker serviks rutin karena COVID-19.

Upaya dalam pencegahan kanker serviks pada masa pandemic covid-19, perlu melibatkan peran kader dalam masyarakat agar masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan terkait pencegahan dan deteksi dini kanker seviks meskipun dalam masa pandemi covid-19. Oleh karena itu perlu adanaya optimalisasi peran kader kesehatan dalam deteksi dini dan pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid-19 di wilayah kelurahan karang ayu kota semarang. Bedasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p-value 0,015), sikap (p- value 0,015), karakteristik usia (p-value 0,033), dan status pekerjaan (p-value 0,005) dengan perilaku deteksi dini kanker serviks, sehingga perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam melakukan deteksi dini kanker serviks (Susanti, 2018).

METODE

Metode penyelesaian masalah yang disepakati bersama mitra dalam menyelesaikan masalah. Metode penyelesaian masalah yang disepakati dengan mitra adalah melakukan optimalisasi kader, melakukan pelatihan dan pembinaan pada kader dan keluarga.

Pada tahap berikutnya setelah kader terbentuk dan memiliki kader, maka kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan deteksi dini kanker serviks dan pencegahannya, dimana beberapa kader akan dilatih tentang kompetensi deteksi dini dan pencegahan kanker serviks kemudian akan dibentuk small group yang akan dipimpin oleh fasilitator. Tahap terakhir yang dilakukan adalah evaluasi para kader dalam menjalankan program kader peduli kanker serviks oleh mitra dan pengusul. Mitra dan pengusul berperan aktif dalam melakukan pembinaan dan pendampingan dalam menjalankan rencana kegiatan. Mitra dalam kegiatan ini adalah Puskesmas Karang Ayu. Puskesmas Karang Ayu sebagai salah satu mitra pengusul berperan aktif dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan kader kanker serviks.

Mitra dan pengusul berperan aktif dalam setiap tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Awal proses perumusan masalah akan dilakukan bersama Puskesmas Karang Ayu. Selanjutnya dilakukan optimalisasi struktur kader peduli kanker serviks. Tahap berikutnya pendampingan dan pembinaan akan terus dilakukan oleh pengusul dan mitra, serta pada tahap akhir akan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan oleh pengusul bersama kedua mitra.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan

Persiapan kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pengajuan perijinan di STIKES Telogorejo Semarang dan koordinasi dengan kelurahan karang ayu kota semarang guna perijinan tempat dan pemilihan kader masyarakat. Rapat koordinasi bersama kepala keluarahan dan kader dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Januari 2022 di balai kelurahan karang ayu kota Semarang. Adapaun jumlah kader yang hadir dalam rapat koordinasi adalah 30 kader. Kader adalah seseorang yang

memiliki pengetahuan, kemauan, dan kemampuan dalam menggerakkan dan mendorong individu, kelompok atau masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif (Masruroh &

Hargono, 2015). Sasaran kader yang akan dipilih adalah masyarakat yang telah terpilih menjadi kader kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan karang ayu kota semarang yang terdiri dari 30 kader kesehatan. Kader yang dibentuk ini nantinya akan dilatih dan diberikan tugas untuk dapat memberikan edukasi terkait deteksi dini dan pencegahan kanker serviks.

Gambar 1

Rapat koordinasi bersama kepala kelurahan dan kader masyarakat

Tahap selanjutnya setelah terpilih kader kesehatan, tim pengabdi dan mahasiswa pembantu pelaksanaan pengabdian masyarakat menyiapkan materi berupa edukasi terkait deteksi dini dan pencegahan kanker serviks di masa pandemic covid-19.

Edukasi merupakan upaya yang dirancang untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka dapat melakukan apa yang diharapkan. Adapun media edukasi dapat berupa power point atau video (Aisah et al., 2021). Edukasi deteksi dini dan

pencegahan kanker serviks dimasa pandemi covid-19 diberikan sebagai upaya pencegahan masalah kesehatan yang muncul yaitu kanker serviks yang sering menyerang pada wanita. Deteksi dini kanker serviks merupakan skrining yang memiliki arti sama dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder yaitu usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelaianan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-

(5)

orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Pan American Health Organization, 2019).

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini para kader disiapkan untuk memahami atau meningkatkan pengetahuan tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks dimasa pandemi covid-19.

Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan membagikan kuesioner terkait pengetahuan tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks kepada seluruh kader. Jumlah pernyataan dari kuesioner tersebut terdiri dari 25 poin dengan jawaban benar dan salah dan kuesioner tersebut telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pelaksanaan pre-test pada kader kesehatan di masyarakat didapatkan hasil:

Gambar 2

Pre-Test Tingkat Pengetahuan kader tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks di wilayah

kelurahan karang ayu kota semarang

Bedasarkan hasil pre-test didapatkan 6%

kader masyarakat dalam tingkat pengetahuan kurang, 67% kader masyarakat dalam tingkat pengetahuan cukup dan 27% kader masyarakat dalam kategori baik. Setelah selesai dilakukan

kegiatan pre-test tingkat pengetahuan kader masyarakat tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks, selanjutnya tim pengabdi menyiapkan dan mengarahkan kader masyarakat guna kegiatan edukasi tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks yang nantinya dapat dioptimalkan utuk masyarakat di wilayah keluarhan karangayu kota semarang. Tujuan dari edukasi ini harapankan seluruh kader baik dari kader masyarakat nantinya dapat memberikan dan menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat di wilayah kelurahan karang ayu kota semarang terkait edukasi dan penatalaksanaan seteksi dini dan pencegahan kanker serviks di masa pandemi covid-19.

Kegiatan edukasi dilaksanakan secara offline pada hari kamis tanggal 27 Januari 2022 di balai kelurahan karang ayu kota Semarang. Tim pengabdi memberikan edukasi terkait materi deteksi dini dan pencegahan kanker serviks dimasa pandemi covid-19 kepada kader kesehatan masyarakat. Materi yang diberikan oleh tim pengabdi adalah konsep kanker serviks dan deteksi dini sampai pencegahan kanker serviks dimasa pandemi covid-19. Materi pertama yaitu tentang konsep kanker serviks disampaikan oleh Ns. Sri Puguh Kristyiawati, M. Kep.,Sp.MB, sementara untuk seteksi dini dan pencegahan kanker serviks dimasa pandemi covid-19 disampaikan oleh Ns. Dwi Fitriyanti, M. Kep.

Setelah proses edukasi selesai, tim pengabdi membagikan booklet tentang deteksi dini dan pencegahan kanker servik yang dapat dijadikan sebagai acuam bagi kader kesehatan masyarakat agar materi yang di berikan dapat disampaikan ke masyarakat di wilayah kelurahan karang ayu kota semarang. Selanjunya tim pengabdi melaksanakan evaluasi guna mengetahui tingkat pengetahuan kader kesehatan masyarakat setelah diberikan edukasi.

6%

67%

27% KURANG

CUKUP BAIK

(6)

Gambar 3

Kegiatan pelaksanaan pemberian edukasi oleh tim pengabdi kepada kader masyarakat

Setelah selesai pelaksanaan diakhiri dengan post-test terkait tingkat pengetahuan kader kesehatan masyarakat. Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan hasil:

Gambar 4

Post-test Tingkat Pengetahuan Kader Kesehatan Masyarakat tentang deteksi dini dan pencegahan

kanker serviks di masa pandemi covid-19

Bedasarkan data diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan kader masyarakat setelah dilaksanakan pengabdian masyarakat mengalami peningkatan dimana diawal tingkat pengetahuan baik sebesar 27% meningkat menjadi 93%. Hal ini sesuai dengan penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan deteksi dini dan pencegahan kanker serviks (p-value 0,015)(Susanti, 2018).

Sejalan dengan penelitiaan Fitriyani (2020) menyatakan bahwa terdapat pengaruh

pemberian pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan deteksi dini kanker serviks pada masa pandemi Covid- 19 (Fitriyani, 2020). Pengetahuan dan sikap merupakan predisposisi perilaku deteksi dini kanker serviks. Pengetahuan mempengaruhi keikutsertaan wanita untuk ikut menjalani pemeriksaan penapisan kanker serviks. Pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks yang masih sangat minim dan keengganan untuk melakukan deteksi dini merupakan penyebab utama para kaum wanita di Indonesia datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan telat dengan kanker serviks stadium lanjut dan susah untuk disembuhkan.

SIMPULAN

Kanker merupakan istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Kanker dapat mengancam kesehatan baik secara fisik maupun psikologis dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu kanker yang paling sering menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker serviks. Upaya pencegahan kanker serviks dengan program skrining kanker serviks pada tahun 2020 mengalami hambatan oleh karena adanya pandemi covid-19. Pandemi COVID-19 berdampak besar pada skrining kanker serviks. Bedasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunda program skrining publik pada tahun 2020 dan

0%7%

93%

KURANG CUKUP BAIK

(7)

melaporkan layanan pengobatan kanker terganggu. Upaya dalam pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid- 19 adalah dengan memberikan pengabdian masyarakat tentang optimalisasi peran kader kesehatan dalam deteksi dini dan pencegahan kanker serviks pada masa pandemi covid-19 di wilayah kelurahan karang ayu kota semarang. Pengabdian masyarakat dilaksanakan mulai dari tahap persiapan yaitu melaksanakan rapat koordinasi bersama kader kesehatan masyarakat, selanjutnya pelaksanaan dilaksanakan dengan melaksanakan pretest terkait pengetahuan kader masyarakat diperoleh hasil tingkat pengetahuan 6%

dalam kategori kurang, 67% dalam kategori cukup dan 27% dalam kategori baik.

Posttest tingkat pengetahuan kader masyarakat setelah dilaksanakan pengabdian masyarakat mengalami peningkatan dimana diawal tingkat pengetahuan baik sebesar 27% meningkat menjadi 93% yaitu dengan memberikan edukasi tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks di masa pandemi covid-19. Rancana tindak lanjut dari pengabdian masyarakat adalah dikader kesehatan masyarakat dapat memberikan informasi atau edukasi tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks yang beryujuan untuk mencegah kejadian kanker serviks.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan pengabdian masyrakat

“Optimalisasi Peran Kader Kesehatan Dalam Ddeteksi Dini dan Penegahan Kanker Serviks Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kelurahan Karang Ayu Kota Semarang. Penulis banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. dr. Swanny Trikajanti W., M.Kes., Ph.D selaku Ketua STIKES Telogorejo Semarang

2. Ns. Ismonah, M.Kep, Sp. MB Selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STIKES Telogorejo Semarang.

3. Ns. Sri Puguh K., M. Kep., Sp.MB selaku Ketua Prodi S-1 Keperawatan

4. Ibu Sutartik, SE sebagai Kepala kelurahan Karang Ayu Kota Semarang 5. Seluruh staff dan kader kesehatan

masyarakat kelurahan Karang Ayu Kota Semarang

6. Mahasiswa yang berperan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat

REFERENSI

Aisah, S., Ismail, S., & Margawati, A. (2021). Edukasi Kesehatan Dengan Media Video Animasi:

Scoping Review. Jurnal Perawat Indonesia,

5(1), 641–655.

https://doi.org/10.32584/jpi.v5i1.926 Bermudez A, Ghatl N, L. E. (2015). Cancer of the cervix

uteri. 131, S88–S95.

https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2015.06.004 Department of Health Hong Kong. (2016). Statistics

of Cervical Cancer. March, 1–3.

Fitriyani, G. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Masa Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2021, E-ISSN : 2715-616X.

Global cancer statistics. (2016). Center for Disease Control and Prevention.

Hextan Y S NGAN. (2017). Kanker Serviks.

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. (2016).

Panduan Penatalaksanaan Kanker serviks.

Masruroh, S. D., & Hargono, R. (2015). Peran dan Motivasi Kader dalam Pelaksanaan Keluarahan Siaga Aktif Wonokromo Surabaya. Jurnal Promkes, 6(2), 129–141.

NCCN. (2017). Nccn Guidelines for Patients. Nccn Guidelines for Patients, 1.

Profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2013.

(2013). Profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 1–253.

Setiawan, A. (2010). Kanker Serviks Penyebab Utama

(8)

Kematian.

Susanti, I. D. (2018). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku PUS dalam deteksi dini kanker serviks di Desa Pendowoharjo

Sewon Bantul tahun 2017.

WHO. (2017). Guide To Cancer Early Diagnosis. In World Health Organization.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: (1) masyarakat telah memahami pentingnya melakukan pencegahan penularan COVID-19 melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pendidikan kesehatan tentang upaya pencegahan covid-19 pada orang gangguan jiwa melalui kader kesehatan jiwa diberikan kepada para kader kesehatan jiwa dalam proses

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat yang berjudul Upaya Peningkatan Pengetahuan WUS tentang KB MKJP di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Watesumpak

Pengabdian masyarakat ini telah melakukan pemberdayaan terhadap kader kesehatan posyandu selaku kader tanggap kesehatan ibu dan anak di masa pandemi covid-19

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui edukasi pencegahan Covid-19 dan pembagian masker untuk kesehatan masyarakat dapat mengurangi kasus Covid-19 dengan

Persepsi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat dilihat menurut pandangan masyarakat mengenai seberapa penting upaya pencegahan COVID-19, sikap masyarakat

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian Pencegahan Risiko Pandemi Covid-19 melalui Pendidikan Mitigasi Bencana pada Masyarakat Kecamatan Dau Kabupaten

Kegiatan pengabdian pada masyarakat “Pemeriksaan IVA Test Gratis Dengan Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Masa Pandemi” berjalan lancar dan diikuti dengan antusias oleh