• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA DI DESA BENDANPETE PADA MASA PANDEMI COVID- 19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA DI DESA BENDANPETE PADA MASA PANDEMI COVID- 19"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA DI DESA BENDANPETE PADA MASA PANDEMI COVID-

19

Oleh :

HANDY KURNIAWAN NIM 201733150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKUKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2021

(2)

ii

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada Siswa Di Desa Bendanpete Pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Handy Kurniawan NIM 201733150 ini telah diseminarkan di depan Tim Penguji pada tanggal 13 November 2021 sebagai syarat untuk melakukan penelitian.

Kudus, 29 November 2021 Tim Penguji

Ika Oktavianti, M.Pd., Ketua NIDN. 0631108401

Lovika Ardana Riswari, M.Pd., Anggota NIDN. 0624089301

Siti Masfu’ah, M.Pd., Anggota NIDN. 0615129001

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Siti Masfu’ah, M.Pd.

NIDN. 0615129001

(3)

iii ABSTRAK

Kurniawan, Handy. 2021. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada Siswa Di Desa Bendanpete Pada Masa Pandemi Covid-19. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing (1) Ika Oktavianti, S.Pd, M.Pd. (2) Lovika Ardana Riswari, M.Pd.

Kata Kunci: Belajar, Kesulitan Belajar dan Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menjelaskan penyebab kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19 (2) mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19 (3) menganalisis upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.

Penelitian ini mengacu pada faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa pada saat pandemi Covid-19. Kesulitan belajar dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

(1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (2) Kesulitan belajar akademik. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.

Metode penelitian yang digunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek yang diteliti adalah siswa dan guru. Penelitian ini dilakukan di Desa Bendanpete, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan cara reduksi, display, dan generalisasi.

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL SKRIPSI ...ii

ABSTRAK ...iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...3

1.4 Manfaat Penelitian ...4

1.4.1 Manfaat Teoretis ...4

1.4.2 Manfaat Praktis ...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...5

2.1 Kajian Teori ...5

2.1.1 Belajar ...5

2.1.2 Kesulitan Belajar ...6

2.1.3 Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19...9

2.1.4 Karakteristik Siswa SD ...10

2.2 Kajian Penelitian Relevan ...11

2.3 Kerangka Berpikir ...14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...15

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ...15

3.1.1 Tempat Penelitian...15

3.1.2 Waktu Penelitian ...15

3.2 Pendekatan Dan Jenis Pendekatan ...15

3.2.1 Pendekatan Penelitian ...15

3.2.2 Jenis Penelitian ...16

(5)

v

3.3 Data Dan Sumber Data...16

3.3.1 Data ...16

3.3.2 Sumber Data ...17

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...18

3.4.1 Observasi ...18

3.4.2 Wawancara ...18

3.4.3 Dokumentasi ...18

3.5 Teknik Keabsahan Data ...19

3.5.1 Uji Kredibilitas ...19

3.6 Analisis Data ...20

DAFTAR PUSTAKA ...22

Lampiran ...25

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ...14 Gambar 3.6 Analisis Data ...20

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.2 Informan Anak ...17

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan ...26

Lampiran 2 Kisi-Kisi Observasi...28

Lampiran 3 Pedoman Observasi ...29

Lampiran 4 Pedoman Pra Wawancara ...30

Lampiran 5 Pedoman Wawancara ...33

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2).

Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar setiap anak berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat memperoleh hasil belajarnya. Anak yang cepat memperoleh hasil belajar tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajarannya. Sedangkan anak yang lambat memperoleh hasil belajar menghadapi beberapa kesulitan belajar.

Kesulitan belajar yaitu hambatan-hambatan tertentu yang ada dalam suatu kondisi pembelajaran untuk mencapai hasil belajar (Mulyadi, 2010:6). Kemudian menurut Blassic dan Jones (dalam Irham, 2013:253), kesulitan belajar yang dialami siswa menunjukkan adanya kesenjangan atau jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai oleh siswa pada kenyataannya.

Sedangkan pendapat kedua mengemukakan bahwa dari kesulitan tersebut akan berimbas pada prestasi akademik siswa di kelas. Kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran memiliki perbedaan satu sama lain. Hal ini dapat menjadikan mereka memiliki perbedaan pendapat dalam mennyelesaikan suatu permasalahan. Semakin dikuasainya suatu konsep dalam pembelajaran diharapkan pemecahan suatu masalah menjadi semakin mudah, dan hasil belajar menjadi lebih baik.

Supriyono (2013: 78-79) mengungkapkan bahwa ada faktor penyebab kesulitan belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor fisiologis (kondisi fisik siswa) dan faktor psikologis (kondisi kejiwaan siswa).

Faktor ekstern berasal dari luar diri siswa yaitu faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam

(10)

2

pembelajaran yang ditandai oleh hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.

Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia banyak sektor kehidupan yang terdampak. Dampak tersebut salah satunya terjadi pada sektor pendidikan Dalam pendidikan perubahan terjadi dalam sistem pembelajaran. Pembelajaran diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru, dan kemampuan menguasai materi pelajaran dengan baik. Pembelajaran perlu didesain dengan baik, karena melibatkan interaksi peserta didik, pendidik (guru) dan sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar. Sebelum ada pandemi Covid-19 pembelajaran berlangsung dengan tatap muka, tetapi sekarang ketika ada wabah Pandemi Covid-19 pembelajaran diselenggarakan dengan system daring. Akan tetapi banyak kendala yang dihadapi dalam menyelenggarakan pembelajaran secara daring khususnya jaringan internet, biaya pulsa, kondisi geografis, serta kemampuan tenaga pendidik.

Latar belakang pekerjaan orang tua siswa yang bervariasi dan lingkungan tempat tinggal juga sangat mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Penerapan pembelajaran dari rumah yang dilakukan pemerintah membuat siswa dan orang tua siswa dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berbeda. Dulu siswa belajar di sekolah dengan gurunya sekarang siswa belajar di rumah dengan orang tuanya, perubahan situasi belajar seperti ini tentu akan menimbulkan berbagai dampak khususnya pada siswa.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada bulan November 2020 di Desa Bendanpete. Peneliti sering kali melihat anak-anak berada di luar rumah pada waktu jam belajar di rumah seperti ada yang bermain game, bermain sepeda, dan berkumpul-kumpul. Pelaksanaan pembelajaran daring sendiri masih terbilang belum maksimal sehingga akan menemui berbagai kendala ataupun kesulitan.

Peneliti sebelumnya Muhammad Mahmud Fauzi melakukan penelitian dengan judul Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI Miftakhul Huda Jatisari Kademangan Blitar. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

(11)

3

KESULITAN BELAJAR PADA SISWA DI DESA BENDANPETE PADA MASA PANDEMI COVID-19”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah maka penelitian ini mengambil rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kesulitan belajar yang dialami siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19?

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19?

3. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menjelaskan penyebab kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.

2. Untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.

3. Untuk menganalisis upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam belajar siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.

(12)

4 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang penyebab kesulitan belajar siswa, sehingga dapat melakukan upaya untuk mengurangi kesulitan belajar.

1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa

Dengan mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, maka dapat memberikan pembelajaran yang baik.

2. Bagi Guru

Mengetahui kesulitan belajar apa saja yang dialami oleh siswa pada masa pandemi Covid-19, sehingga dapat melakukan upaya untuk mengurangi kesulitan belajar siswa.

3. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan agar orang tua senantiasa memberikan perhatian terhadap kesulitan belajar anak.

4. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa serta upaya untuk mengatasi kesulitan belajar yang akan bermanfaat bagi peneliti.

(13)

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori

2.1.1 Belajar

Di dunia pendidikan, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhirnya akan didapat keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru yang didapat dari akumulasi pengalaman dan pembelajaran. Menurut Jean Piaget (Ratnawati, 2012) proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa, yang dalam hal ini Piaget membanginya menjadi 4 tahap: yaitu tahap sensory motor (1,5-2 tahun), tahap pra operasioal (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7- 11 tahun) dan operasional formal (14 tahun atau lebih). Berdasarkan pendapat Piaget diatas masa perkembangan siswa siswi mempunyai 4 tahapan, yaitu sensory motor, pra operasional, operasional konkret dan operasional formal yang masing- masing tahapan tersebut mempunyai skala usianya.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013:2). Sedangkan menurut (Suyono, 2014:9) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu hasil interaksi aktifnya dengan lingkungan dan sumber-sumber pembelajaran yang ada disekitarnya.

Berdasarkan pada beberapa pendapat yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang sebagai hasil dari hasil interaksi dengan lingkungannya dan pembelajaran yang ada disekitarnya.

2.1.2 Kesulitan Belajar

(14)

6

Dalam kegiatan belajar siswa, ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di tidak sedikit pula siswa yang belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Menurut Mulyono (2012:1) menyatakan bahwa kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability yaitu ketidakmampuan belajar.

Sedangkan menurut Ahmadi (2013:77) mengemukakan bahwa kesulitan belajar adalah keadaan anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.

Menurut Ahmadi (2013:78-79) juga mengemukakan bahwa kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor non intelgensi.

Abdurrahman (2012:7) mengklarifikasikan bahwa kesulitan belajar secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu kesulitan belajar perkembangan (developmental learning disabilities) dan kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar perkembangan yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial.

Sedangkan kesulitan akademik merupakan kondisi-kondisi yang secara signifikan terdapat pada proses belajar membaca, menulis, dan matematika.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan ketidakmampuan belajar siswa dalam belajar untuk mencapai prestasi akademik secara optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor. Setiap anak yang mengalami kesulitan belajar dikelompokkan menjadi 2 yaitu kesulitan belajar perkembangan dan kesulitan belajar akademik, maka dari itu dibutuhkan upaya untuk mengatasi kesulitan belajar anak tersebut agar dapat mencapai prestasi akademik secara optimal.

Menurut Hasibuan (2018:22) mengklarifikasikan bahwa jenis-jenis kesulitan belajar dibagi ke dalam dua kelompok; 1) Kesulitan belajar yang

(15)

7

berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities), dan 2) Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities). Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.

Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan ketrampilan menulis dan membaca.

Menurut Anurrahman (2010:177) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar muncul karena masalah belajar, dari dimensi siswa, masalah belajar yang dapat muncul sebelum kegiatan pembelajaran dapat diidentifikasi dengan karakteristik atau ciri siswa, baik dengan minat, kemampuan maupun pengalaman-pengalaman.

Menurut Irham (2013:264) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup intelegensi/kemampuan intelektual, perasaan dan kepercayaan diri, kematangan untuk belajar, usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, kemampuan daya ingat, kemampuan indera, kurangnya bakat khusus, kurangnya moivasi, keadaan individu (perasaan), faktor jasmani, dan unsur intrinsik (gangguan penglihatan, kidal, dan cacat tubuh). Faktor eksternal meliputi faktor sekolah (sikap guru, cara mengajar, keadaan sosial, ruangan belajar, dan waktu belajar), keadaan dalam keluarga siswa, kualitas pembelajaran, fasilitas belajar, dan lingkungan sosial.

Menurut Supriyono (2013: 78-93) mengungkapkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Faktor internal (faktor dalam diri siswa)

a. Faktor fisiologis yang dapat memicu keadaan tantangan belajar pada siswa, misalnya kondisi sedang sakit, kurang sehat, kekurangan atau cacat tubuh, dan sebagainya.

b. Faktor psikologis yang dapat menyebabkan kesulitan belajar meliputi tingkat pengetahuan yang umumnya rendah, bakat yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, kurangnya minat belajar,

(16)

8

motivasi belajar yang rendah, keadaan mental yang buruk, dan perbedaan tipe belajar.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

a. Faktor non sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat berupa media pembelajaran yang kurang melengkapi, kurikulum yang sulit dijelaskan oleh guru dan dikuasai oleh siswa, kurangnya disiplin waktu pelaksanaan sistem pembelajaran, dan sebagainya.

b. Faktor sosial yang dapat memicu terjadinya kesulitan belajar, misalnya faktor keluarga, unsur sekolah, teman dekat, dan lingkungan. Faktor keluarga yang mempengaruhi sistem pembelajaran, misalnya hubungan orang tua dan anak, suasana rumah, bimbingan orang tua, kondisi ekonomi keluarga.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar. Berikut langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar menurut syah (2009:188-189) adalah:

1. Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai kesulitan masalah belajar yang dihadapi siswa.

2. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan perbaikan.

3. menyususn program perbaikan, khususnya program remidial teaching (pengajaran perbaikan).

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam mengatasi kesulitan belajar dapat diatasi dengan beberapa langkah yaitu menganalisis kesulitan siswa, mengidentifikasi penyebab kesulitan yang dialami siswa, menyususn perbaikan, dan melakukan perbaikan. Teori upaya mengatasi kesulitan belajar digunakan peneliti sebagai dasar untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.

2.1.3 Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

(17)

9

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia saat ini, khususnya dalam dunia pendidikan. Banyak kebijakan yang dikeluarkan dari pemerintah untuk membatasi penyebaran Covid-19 yang khususnya berdampak pada pendidikan di Indonesia. Salah satu kebijakan dari pemerintah yaitu pembelajaran yang dulunya dilakukan secara tatap muka diganti menjadi Pembelajaran daring. Pembelajaran daring dilakukan sebagai pilihan utama dalam memutus penyebaran covid-19 di dalam dunia pendidikan (Yudiawan, 2020:12).

Pembelajaran daring atau e-learning merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi dan informasi, misalnya internet (Mustofa, 2019:153).

Kelebihan pembelajaran daring atau e-learning menurut Zainal (2019:183) yaitu:

1. Proses login yang memudahkan siswa untuk memulai pembelajaran berbasis e-learning.

2. Pengguna mudah mengakses materi yang telah disediakan di dalam e- learning.

3. Proses pengumpulan tugas dan pengerjaan tugas dilakukan secara online melalui google docs ataupun form sehingga efektif untuk dilakukan dan dapat menghemat biaya.

4. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Adapun kelemahan pembelajaran daring atau e-learning menurut Zainal (2019:183) yaitu:

1. Tampilan halaman login yang masih membutuhkan petunjuk lebih dalam.

2. Materinya kurang luas dan ditampilkan dalam bentuk bahasa inggris sehingga merepotkan dalam mempelajarinya.

3. Adanya pengumpulan tugas yang tidak terjadwal serta tidak adanya pengawasan secara langsung atau dekat dan pribadi dalam pengerjaan tugas yang membuat pengumpulan tugas menjadi tertunda.

4. Materi pembelajaran menjadi kurang dimengerti saat pembelajaran tidak ditunjang dengan penjelasan dari guru secara langsung.

(18)

10

Isnaini (2020:22) mengemukakan indikator kesulitan belajar terhadap sistem pendidikan e-learning yang terdiri dari tiga indikator diantaranya:

1. Kesulitan teknis yang mempengaruhi sinyal dan ketidak mampuan dalam pembelajaran online.

2. Kesulitan pelaksanaan pembelajaran.

3. Kesulitan dalam faktor eksternal

Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa indikator yang dapat mengungkap kesulitan belajar siswa dan guru melalui sistem pendidikan online di rumah. Indikator yang digunakan sebagai acuan penelitian yaitu indikator kesulitan belajar melalui sistem online yang dikemukakan oleh Isnaini seperti kesulitan teknis, pelaksanaan pembelajaran, dan faktor eksternal.

2.1.4 Karakteristik Siswa SD

Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah g tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak- anak sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda, ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.

Tahap perkembangan kognitif individu menutrut Piaget (dalam Sugiyanto, 2016:20) melalui empat tahapan yaitu :

1. Sensorimotorik (0-2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan mendorong mengeksplorasi dunianya.

2. Praoperasional (2-7 tahun), anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Tahap pemikirannya yang lebih simbolis tetapi tidak meibatkan pemikiran operasional dan lebih bersifat egosentris dan intuitif daripada logis.

3. Operasional Kongkrit (7-11 tahun), penggunaan logika yang memadai.

Tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkrit.

(19)

11

4. Operasional Formal (12-15 tahun), kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

2.2 Kajian Penelitian Relevan

Penelitian “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada Siswa di Desa Bendanpete pada Masa Pandemi Covid-19” dikuatkan oleh beberapa penelitian terdahulu. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Yuni Darijani pada tahun 2015 dengan judul “Analisis Kesulitan-Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SD Ploting Se- Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015”, Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang kesulitan belajar. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang kesulitan belajar pada saat pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yuni Darijani membahas tentang kesulitan belajar dalam pembelajaran matematika.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Hadi Cahyono pada tahun 2019 dengan judul “Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa MIN Janti”. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang faktor-faktor kesulitan belajar.

Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang faktor-faktor kesulitan belajar siswa pada saat pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hadi Cahyono membahas tentang faktor-faktor kesulitan belajar siswa sebelum pandemi.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Muhammad Mahmud Fauzi pada tahun 2019 dengan judul “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Jatisari Kademangan Blitar”. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas upaya dalam mengatasi kesulitan belajar. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang faktor-faktor dan upaya mengatasi kesulitan belajar siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mahmud Fauzi hanya membahas tentang upaya guru untuk mengatasi kesulitan belajar.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Mardhatillah pada tahun 2016 dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di

(20)

12

Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016”.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang kesulitan belajar. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang kesulitan belajar pada saat pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mardhatillah membahas tentang kesulitan belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Masykuri pada tahun 2019 dengan judul

“Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I MI Pesantren Pembangunan Cibeunying Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang kesulitan yang dialami oleh siswa. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membahas tentang kesulitan belajar pada masa pandemi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Masykuri membahas tentang kesulitan membaca permulaan pada siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Adanya kondisi sekarang yang masih mengalami masa pandemi Covid-19 ditemukan adanya kesulitan belajar pada siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di Desa Bendanpete terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar pada saat pandemi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka peneliti dalam penelitian akan menganalisis faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa di Desa Bendanpete pada masa pandemi Covid-19.

Dengan keadaan pandemi saat ini, banyak sekali kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa pada proses pembelajaran, karena proses pembelajaran yang dilakukan tidak secara tatap muka melainkan dengan pembelajaran daring.

Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi. Kesulitan belajar juga merupakan kondisi dimana anak siswa tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan adanya gangguan dalam proses belajar yang berasal dari faktor internal siswa maupun dari faktor eksternal siswa.

(21)

13

Dengan demikian upaya yang dilakukan yaitu menganalisis kesulitan siswa, mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa, menyususn perbaikan, melakukan perbaikan. Maka ditemukannya jenis dan penyebab kesulitan yang dialami siswa pada masa pandemi serta mengetahui upaya yang telah dilakukan mengatasi kesulitan tersebut.

(22)

14

Analisis Kesulitan Belajar siswa SD pada masa Pandemi Covid-19

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

 Kesulitan teknis yang

mempengaruhi signal dan ketidak

mampuan dalam belajar online

 Kesulitan pelaksanaan pembelajaran

 Kesulitan dalam faktor eksternal

 Faktor Internal

 Faktor Eksternal

 Menganalisis kesulitan siswa

 mengidentifikas i penyebab kesulitan yang dialami siswa

 menyusun perbaikan

 melakukan perbaikan

 Menemukan jenis dan penyebab kesulitan belajar

 Menemukan solusi mengatasi kesulitan belajar Belajar Anak SD di Desa Bendanpete Pada

Masa Pandemi

Kesulitan belajar yang dialami siswa

SD

Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar

Upaya mengatasi kesulitan belajar

(23)

15 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bendanpete Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Dimana peneliti akan meneliti tentang Analisis Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Pada Siswa SD di Desa Bendanpete.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan adapun waktu yang digunakan untuk merencanakan penelitian pada bulan November 2020, kemudian pelaksanaan pada bulan Januari 2021 dan pelaporan dimungkinkan pada bulan April 2021 yang bertempat di Desa Bendanpete Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Penelitian ini diharapkan dapat selesai tepat waktu sehingga peneliti dalam memperoleh penelitian sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.2.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan secara lebih cermat kesulitan siswa dalam belajar pada masa pandemi. Menurut Sugiyono (2015:399) mengatakan bahwa alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistic, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif. Selain itu, peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis, dan teori.

(24)

16 3.2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus, menurut Sugiyono (2017:59) metode deskriptif adalah penelitian yang melukiskan, menggambarkan, atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagai apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan.

Penelitian ini dilakukan dengan mengutamakan observasi langsung ke lapangan, kemudian melakukan proses pendataan, mengolah data dan menganalisis secara mendalam, Adapun rancangan penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Setelah menentukan permasalahan dan tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian, kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan ke tempat anak yang mengalami kesulitan belajar tempatnya terletak di Desa Bendanpete, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.

2. Selanjutnya peneliti menentukan informasi dan metode-metode yang digunakan untuk menggali informasi agar memperoleh data yang diperlukan diantaranya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3. Setelah seluruh data terkumpul, langkah terakhir adalah mengidentifikasi dan menyajikan data dari hasil penelitian di Desa Bendanpete Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara.

3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi mengenai Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar pada saat Pandemi. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar antara lain, siswa belum mahir mengoperasikan handphone, siswa sulit mencerna materi yang diberikan guru, siswa merasa jenuh dengan pembelajaran daring, fasilitas belajar kurang memadai, semangat belajar berkurang, kurangnya pengawasan orang tua, dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.

(25)

17 3.3.2 Sumber Data

Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Sugiyono (2013: 218-219) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, sumber data dibagi 2 yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Berikut merupakan pernyataan menurut Sugiono (2016:

137):

1. Sumber data primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu melalui observasi dan wawancara. Dalam mengumpulkan data primer dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada subjek dan objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini mengambil subjek 3 siswa, 3 orang tua siswa, dan guru yang mengampu siswa.

Tabel 3.3.2 Informan Anak

No. Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas Nama SD

1. FY Perempuan V SD 2

2. RM Laki-laki V SD 2

3. RO Laki-laki V SD 2

2. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal yang telah dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu dokumentasi file, foto, dan gambar.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk memperoleh data penelitian yaitu :

(26)

18 3.4.1 Observasi

Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data karena peneliti ingin mengetahui perilaku, sikap, dan suasana yang menyeluruh dalam penelitian.

Menurut Riyanto (2019: 96), observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi pada proses pembelajaran siswa pada kelas V yang digunakan untuk data awal. Selanjutnya saat pengumpulan data peneliti melakukan observasi pada kondisi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran.

3.4.2 Wawancara semi terstruktur (indepth interview)

Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal mendalam yang tidak ditemui melalui observasi. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara menurut P. Joko Subagyo (2011: 39) adalah suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan.

Penelitian ini akan melakukan wawancara semi terstruktur agar data didapatkan memiliki tingkat akurasi tinggi atau valid, berikut ini merupakan informan yang akan diwawancarai oleh peneliti :

1. Siswa kelas I dan V 2. Guru wali kelas anak 3.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari observasi dan wawancara, sehingga hasil wawancara dan observasi akan lebih kredibel atau dapat dipercaya. Dokumentasi menurut Sogiyono (2015:

329) adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

(27)

19

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang dikumpulkan yaitu berupa foto, pengumpulan data berupa wawancara kepada seluruh informan dalam proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

3.5 Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas.

3.5.1 Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas terhadap data hasil penelitian dilakukan dengan cara triangulasi.

1. Triangulasi

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber dari siswa yang berbeda. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan hasil wawancara dari siswa yang berbeda sampai didapat pandangan yang sama mengenai kesulitan belajar pada masa pandemi dan faktor-faktor yang mempengaruhi hingga data hasil penelitian dapat dikatakan valid.

2. Peningkatan Ketekunan

Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar atau tidak.

3. Penggunan Referensi

Dalam penelitian ini, referensi yang digunakan yaitu foto-foto yang menggambarkan suatu keadaan untuk mendukung data tentang interaksi manusia.

(28)

20 3.6Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (2007:20) analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang, dan terus menerus. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, dan generalisasi.

Gambar 3.6 Analisis data menurut Miles dan Huberman

1. Reduksi data

Miles dan Huberman mengartikan reduksi data sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi dilakukan secara terus menerus dari awal sampai sesudah penelitian hingga penulisan laporan akhir lengkap tersusun. Pada proses reduksi peneliti memilih data mana yang akan dikelompokkan dan mana yang akan dibuang atau tidak dipakai dalam penyajian data. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi akan dikelompokkan berdasarkan jenis kesulitan yang dialami, penyebab kesulitan, serta upaya untuk mengatasi kesulitan tersebut. Misalnya dari hasil wawancara siswa dirangkum, kemudian dipilih jawaban-jawaban yang menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar pada masa pandemi. Jawaban yang tidak mengarah pada kesulitan

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Kesimpulan

(29)

21

belajar pada masa pandemi tidak akan dipakai atau dianalisis lebih lanjut sehingga mempermudah peneliti saat membuat kesimpulan.

2. Penyajian data (display)

Setelah dilakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Penyajian data dilakukan dengan tujuan memahami informasi yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian kualitatif penyajian data biasanya dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan lain-lain. Melalui penyajian data, data akan terorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami. Dalam hal ini, peneliti menyajikan data ke dalam bentuk deskriptif dan tabel agar mempermudah pembaca dalam memahaminya.

3. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang belum pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar, kemudian diteliti agar lebih jelas.

Kesimpulan ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh dari seluruh proses analisis selanjutnya disimpulkan secara deskriptif dengan melihat data yang ditemukan seperti jenis kesulitan belajar yang dialami siswa, penyebab kesulitan yang dialami, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut.

(30)

22

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, H. 2019. Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Min Janti. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 7(1), 1-4.

Waskitoningtyas, R. S. 2016. Analisis Kesulitan belajar matematika siswa kelas V sekolah dasar kota Balikpapan pada materi satuan waktu tahun ajaran 2015/2016. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 5(1), 24- 32.

Pingge, H. D., dan Wangid, M. N. 2016. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sekolah dasar di kecamatan kota Tambolaka. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Ahmad Dahlan, 2(1), 107-122.

Januarti, N. K., Dibia, I. K., dan Widiana, I. W. 2016. Analisis Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Membaca Cepat Siswa Kelas V SD Gugus VI Kecamatan Abang. MIMBAR PGSD Undiksha, 4(1).

Anzar, S. F., dan Mardhatillah, M. 2018. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1).

Lomu, L., dan Widodo, S. A. 2018. Pengaruh motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. In Prosiding Seminar nasional pendidikan matematika etnomatnesia (pp. 745-751).

Januarti, N. K., Dibia, I. K., dan Widiana, I. W. 2016. Analisis Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Membaca Cepat Siswa Kelas V SD Gugus VI Kecamatan Abang. MIMBAR PGSD Undiksha, 4(1).

Munir, A. S., dan Muassomah, M. 2021. Pembelajaran Bahasa Arab Di Era Pandemi: Implementasi E-Learning Di Sekolah Dasar Islamic Global School Kota Malang. Lisanul Arab: Journal of Arabic Learning and Teaching, 10(1), 93-102.

Setiawan, M. A. 2017. Belajar dan pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia.

Sary, D. P., & Afrila, D. 2017. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Kelas X Di SMK Negeri 4 Kota Jambi. SJEE: Scientific Journals of Economic Education, 1(1), 11-19.

(31)

23

Bili, A. C. B. 2021. Evaluasi Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Ekonomi Pada Jenjang Pendidikan SMA Di Kota Kupang Selama Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Gatranusantara, 19(1), 99-110.

Ernawati, D. 2016. Peran Guru Kelas Dalam Menangani Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri Suryodiningratan I Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Prodi PGSD UPY.

Hutabarat, K. M. 2021. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Di Masa Pandemi COVID-19.

Mahdayani, R. 2016. Analisis kesulitan siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi aritmatika, aljabar, statistika, dan geometri.

Jurnal Pendas Mahakam, 1(1), 86-98.

Rahman, N. H. A., dan Ahwan, Y. (2017). Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah Waipare. OIKOS, 2(1), 40-46.

Hasibuan, E. K. 2018. Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di SMP Negeri 12 Bandung. Axiom: Jurnal Pendidikan dan Matematika, 7(1).

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Novianti, A., dan Mushafanah, Q. 2019. Analisis Nilai Karakter Pada Siswa Sekolah Adiwiyata SD Negeri Pleburan 04 Semarang. Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an, 6(2), 133- 138.

Kurnia, L. 2020. Dampak Interaksi Sosial Anak Usia Dini Akibat Latar Belakang Orangtua Tuna Wicara. E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS, 1(1).

Wari, R., dan Maula, L. H. 2020. Analisis Pendapat Siswa Tentang Pembelajaran Berbasis Media Televisi Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Perseda:

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2), 99-104.

Cahyaningtyas, T. N. 2020. Analisis Dampak Pandemi Virus Corona Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas II SD Percobaan II Malang. In Prosiding Seminar Nasional PGSD UNIKAMA (Vol. 4, No. 1, pp. 434-440).

Lubis, A., Elita, Y., dan Afriyati, V. 2018. Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Meningkatkan Regulasi Emosi Pada Siswa SMA Di Kota

(32)

24

Bengkulu. Consilia: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling, 1(1), 43- 51.

(33)

25

LAMPIRAN

(34)

26 Lampiran 1 Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan

Bulan

Mei 2021 Juni 2021 Juli 2021 Ags 2021 Sep 2021 Okt 2021 Nov 2021 Des 2021 Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 A Persiapan

1 Pengajua n Judul Skripsi 2 Menyus

un Proposa l

3 Seminar Propsal B Pelaksanaa 1 Menyiap

kan Penelitia n

2 penelitian 3 memperole

h hasil penelitian C Laporan

(35)

27 1 Penyusun

an Laporan Hasil Penelitian 2

Pelapran dan Penyempur naan Hasil Laporan 3 Ujian

Skripsi

(36)

28 Lampiran 2 Kisi-Kisi Observasi

KISI KISI OBSERVASI

No. Indikator Aspek yang diamati No.

Item

1. Kesulitan teknis Kesulitan sinyal 1

Ketidakmampuan siswa dalam pembelajaran daring

2

2. Pelaksanaan pembelajaran Partisipasi siswa 3

Motivasi dan minat siswa 4

Penjelasan guru 5

Pemahaman siswa pada materi 6

3. Kesulitan faktor eksternal Kesulitan ekonomi 7

Dukungan dari orang tua 8 Dukungan dari lingkungan sekitar

9

(37)

29 Lampiran 3 Pedoman Observasi

Pedoman Observasi A. Kesulitan Belajar Anak

Lokasi :

Hari/Tanggal :

Narasumber :

No Indikator Kesulitan Belajar

Aspek yang diamati

Terlihat Keterangan Ya Tidak

1.

Kesulitan teknis

Kesulitan sinyal Ketidakmampuan siswa dalam pembelajaran daring

2.

Pelaksanaan pembelajaran

Partisipasi siswa

Motivasi dan minat siswa Penjelasan guru Pemahaman siswa pada materi 3. Kesulitan faktor

eksternal

Kesulitan ekonomi

Dukungan dari orang tua

Dukungan dari lingkungan sekitar

(38)

30 Lampiran 4 Pedoman Pra Wawancara

HASIL WAWANCARA STUDI PENDAHULUAN SISWA Nama : FY

Kelas : V

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Mei 2021

Tempat : Bendanpete, Nalumsari, Jepara

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana rasanya belajar di rumah selama pandemi?

Tidak menyenangkan 2. Apakah kamu mengalami kesulitan

belajar saat belajar di rumah?

Mengalami

3.

Apakah pada saat pandemi pembelajaran dilaksanakan secara daring?

Iya dilaksanakan secara daring

4.

Apakah kamu saat belajar menggunakan handphone orang tua atau sendiri?

Menggunakan HP sendiri

5.

Apakah kamu menyukai belajar daring atau belajar di sekolah? apa alasanmu?

Belajar di sekolah, karena materi lebih mudah dipahami

Narasumber

FY

Jepara, 27 Mei 2021 Pewawancara

Handy Kurniawan NIM. 201733150

(39)

31

HASIL WAWANCARA STUDI PENDAHULUAN SISWA Nama : RM

Kelas : V

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Mei 2021

Tempat : Bendanpete, Nalumsari, Jepara

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana rasanya belajar di rumah selama pandemi?

Sedikit bosan 2. Apakah kamu mengalami kesulitan

belajar saat belajar di rumah?

Mengalami

3.

Apakah pada saat pandemi pembelajaran dilaksanakan secara daring?

Iya

4.

Apakah kamu saat belajar menggunakan handphone orang tua atau sendiri?

Handphone sendiri

5.

Apakah kamu menyukai belajar daring atau belajar di sekolah? apa alasanmu?

Di sekolah, karena materi pelajaran disampaikan oleh guru secara langsung

Narasumber

RM

Jepara, 27 Mei 2021 Pewawancara

Handy Kurniawan NIM. 201733150

(40)

32

HASIL WAWANCARA STUDI PENDAHULUAN SISWA Nama : RO

Kelas : V

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Mei 2021

Tempat : Bendanpete, Nalumsari, Jepara

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana rasanya belajar di rumah selama pandemi?

Banyak tidak senangnya 2. Apakah kamu mengalami kesulitan

belajar saat belajar di rumah?

Iya mengalami kesulitan

3.

Apakah pada saat pandemi pembelajaran dilaksanakan secara daring?

Iya

4.

Apakah kamu saat belajar menggunakan handphone orang tua atau sendiri?

Menggunakan handphone sendiri

5.

Apakah kamu menyukai belajar daring atau belajar di sekolah? apa alasanmu?

Belajar di sekolah, karena lebih menyenangkan belajar di sekolah

Narasumber

RO

Jepara, 27 Mei 2021 Pewawancara

Handy Kurniawan NIM. 201733150

(41)

33 Lampiran 5 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

No. Pertanyaan

1. Apa kesulitanmu saat mengikuti pembelajaran daring?

2. Apakah kamu bersemangat saat mengikuti pembelajaran daring?

3. Di ruang apa biasanya kamu belajar?

4. Apakah kamu saat belajar selalu didampingi orang tuamu?

5. Apakah kamu belajar kelompok dengan temanmu?

6. Apakah saat belajar jaringan internetmu lambat?

7. Pernahkah kamu kehabisan kuota saat pembelajaran berlangsung?

8. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran apakah kamu langsung memahami materi tersebut?

9. Apakah tugas yang diberikan guru terlalu banyak?

10. Apakah kamu mengerjakan tugas secara mandiri?

11. Apakah kamu dapat memahami tugas yang diberikan dari guru?

12. Apa yang kamu lakukan jika tidak dapat mengerjakan tugas dari guru?

13. Apakah kamu ikut bermain jika diajak temanmu saat belajar?

14. Apa yang menjadi motivasi kamu saat belajar?

15. Apa upaya kamu agar mendapat nilai yang bagus?

16. Apakah gurumu memberi pujian jika kamu mendapatkan nilai yang bagus?

17. Bagaimana cara kamu mengurangi kesulitan dalam belajar?

(42)

34

PEDOMAN WAWANCARA GURU

No. Pertanyaan

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada saat pandemi?

2. Apakah pada saat pandemi pernah melaksanakan pembelajaran di sekolah?

3. Apakah pembelajaran daring hanya menggunakan handphone?

4. Aplikasi apa saja yang digunakan dalam pembelajaran online?

5. Apakah siswa hanya diberi tugas atau diberi materi beserta penjelasan?

6. Apakah pernah mengalami kendala pada saat proses pembelajaran berlangsung?

7. Apakah ada siswa yang merasa kesulitan saat pembelajaran daring berlangsung?

8. Kesulitan apa yang biasanya dialami siswa tersebut?

9. Bagaimana upaya Bapak saat ada siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran daring?

Gambar

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Tabel 3.3.2 Informan Anak
Gambar 3.6 Analisis data menurut Miles dan Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai masalah belajar daring selama pandemi adalah sebagai berikut (1) Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses

Berdasarkan review artikel yang telah dilakukan faktor yang mempengaruhi kesehatan mental lansia pada masa pandemi Covid-19 adalah kecemasan.. Pada dasarnya,

Untuk menganalisa faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kemampuan ibadah Salat pada masa pandemi Covid-19 dengan

Kesimpulan Hasil penelitian di dapatkan dari analisis faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi di masa pandemi Covid-19 pada pembangunan Gedung Kuliah Terpadu

vi ABSTRAK UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI MASA PANDEMI COVID-19 KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMAN UTARA

Implementasi Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi COVID-19: Konsep, Prinsip, dan Strategi Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi COVID-19, Pengelolaan dan Jadwal

vii KUALITAS PELAYANAN PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS WAHYU WINANDA SUPRAYOGI ABSTRAK Tujuan penelitian Pada masa pandemi COVID-19, upaya kesehatan

Berikut merupakan analisis yang didapat setiap indikator butir pernyataan yang dijawab responden: Tabel 1 kesulitan mahasiswa menyelasaikan skripsi di masa pandemi covid-19 Hasil