• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI MASA PANDEMI COVID-19 KELAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI MASA PANDEMI COVID-19 KELAS "

Copied!
143
0
0

Teks penuh

UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA BIDANG AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMAN UTARA. UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA BIDANG AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 KELAS XI SMA NEGERI 1.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Nilai Pada Masa Pandemi Covid-19 Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara. Untuk mengetahui upaya guru mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan mata pelajaran kelas pada masa pandemi Covid-19 di kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara b.

Penelitian Relevan

  • Pengertian Upaya Guru
  • Pentingnya Upaya Guru dalam Pembelajaran
  • Materi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas Sebelas Pekerti Kelas Sebelas

Meningkatkan Upaya Meningkatkan Kesulitan Belajar Siswa Khususnya Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Karakter Pada Masa Pandemi Covid-19 Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara c. Maka disini peneliti mengkaji upaya guru mengatasi kesulitan belajar siswa pada pendidikan agama Islam dan karakter pada masa pandemi Covid-19 di Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara.

Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Masa Pandemi Covid-Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Masa Pandemi Covid-

  • Jenis Penelitian
  • Sifat Penelitian

Jenis penelitian kualitatif ini diuji berdasarkan teori yang berfungsi sebagai pedoman peneliti dalam melakukan proses bertanya dan mengumpulkan data serta menganalisis data. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang telah dipersiapkan sebelumnya, melainkan dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alam.

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder

Data primer merupakan jenis data yang digali dan diperoleh langsung dari sumber primer, baik melalui wawancara, observasi atau yang lainnya.” 4 Sumber data yang peneliti peroleh secara langsung adalah dari informan yang akan digunakan nantinya yaitu guru agama Islam. pendidikan dan akhlak, serta siswa kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara yang menjadi informan dalam penelitian ini.Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data kedua yang kami perlukan.” 5 Data sekunder diperoleh peneliti melalui banyak sumber, salah satu sumber informan adalah kepala sekolah. Data diperoleh dari kepala sekolah berupa sejarah singkat, profil, dll. mengenai lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 1 Raman Utara.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara atau Interview
  • Observasi

Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi aktual tentang bagaimana upaya guru mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter di masa pandemi Covid-19 untuk kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara. Jadi disini peneliti akan menggunakan metode observasi partisipan dimana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati, melihat dan mendengar apa yang ada di lapangan dan mengumpulkannya secara sistematis dan menyeluruh sesuai dengan data yang diperoleh. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter pada masa pandemi Covid-19 di kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara.

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, antara lain buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, dokumenter, data-data yang relevan dengan penelitian.” 11 Dokumen adalah catatan peristiwa masa lalu. Metode dokumentasi digunakan sebagai wadah atau tempat untuk melengkapi data yang peneliti perlukan dengan mengumpulkan bukti-bukti tertulis, cetak, bergambar, dan lain-lain. Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh informasi atau bukti dari kepala sekolah, staf, atau guru mata.

Selain itu, peneliti juga mengumpulkan sampel berupa dokumentasi pada saat melakukan wawancara atau observasi dengan informan, baik secara langsung maupun virtual.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

  • Reduksi Data
  • Penyajian data
  • Penarikan kesimpulan

Analisis data merupakan suatu proses pencarian dalam menyusun suatu sistem data yang diperoleh dengan hasil baik dari wawancara, registrasi kejadian (lapangan) dan hasil dari perolehan dokumentasi. Menurut Milles dan Huberman, ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.” 13. Reduksi data adalah suatu proses memusatkan perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data mentah. diperoleh di lapangan penelitian.

Hal ini akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dan dapat meminta data tambahan jika diperlukan. Dalam menarik kesimpulan, penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir untuk memperoleh data dari hasil yang diperoleh peneliti. Penarikan kesimpulan bisa saja sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan pada awal penelitian, karena seperti yang telah dijelaskan, permasalahan dan rumusan masalah dalam penelitian ini masih bersifat sementara dan akan dikembangkan setelah penelitian berada pada tahap selanjutnya. bidang .14.

Temuan tersebut dapat berupa uraian atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih gelap atau belum jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti dan berupa hubungan klausa (interaktif), hipotesis (teori).

Gambaran Umum Tempat Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang, pegawai tata usaha negara 2 orang dan pegawai honorer 5 orang, jumlah siswa 392 orang, dan jumlah ruang kelas 13 orang. Pada tahun 2015, kepala sekolah yang keempat digantikan oleh Tumin, S.Pd, MM. dengan jumlah guru Negeri sebanyak 35 orang, guru honorer sebanyak 7 orang, pegawai tata usaha negara sebanyak 2 orang, pegawai tata usaha honorer sebanyak 5 orang dan siswa sebanyak 363 orang. Pada tahun 2019-sekarang, kepala sekolah kelima digantikan oleh Tutut Zatmiko, S.Pd, M.Pd dengan jumlah guru sebanyak 44 orang, siswa berjumlah 423 orang, dengan jumlah siswa laki-laki 138 orang dan perempuan 285 orang serta ruang kelas 15 orang.

Data mengenai tenaga pengajar meliputi nama, jabatan dan tingkat pendidikan, peneliti peroleh melalui dokumentasi yang tersedia di SMA Negeri 1 Raman Utara. 30 Patricia Yeni D, S.Pd Guru Sarjana Matematika 31 R.A Fitri Maryana, SE Guru Sarjana Akuntansi 32 Devi Kurniati, S.Pd Guru Sarjana Biologi. Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter Kelas XI SMA Negeri 1 Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter Kelas XI SMA Negeri 1.

Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA Negeri 1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA Negeri 1

Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru Agama Islam dan Pendidikan Karakter Kelas XI SMA Negeri 1 Raman. Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar Secara Daring Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Karakter di Kelas Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara yaitu Dr.

Pertemuan tersebut dilaksanakan berdasarkan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam dan pendidikan karakter pada pembelajaran di kelas. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam dan karakter kelas XI yaitu Drs. Upaya guru agama Islam bidang pendidikan agama dan karakter dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di masa pandemi ini sudah cukup baik dan mulai terlihat hasilnya.

Penyebab siswa kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan kesulitan belajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Penyebab Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara Mengalami Kesulitan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Kesulitan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam dan karakter kelas XI, Dr. Dari hasil wawancara terlihat bahwa kelas sehingga dapat dikatakan baik guru maupun siswa mengalami kesulitan dalam belajar di masa pandemi Covid-19.

Di masa pandemi ini, saya berusaha memilih media atau aplikasi yang mudah diakses oleh siswa, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Sehingga interaksi antara guru dan siswa menjadi kurang maksimal sehingga menyebabkan siswa mengalami penurunan belajar. Kegiatan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara sangat baik.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa penyebabnya adalah pembelajaran dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa.

Pembahasan

  • Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI
  • Penyebab Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara Mengalami Kesulitan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan

Kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar adalah tersedianya kuota internet yang tinggi dan jaringan yang sulit sehingga siswa kesulitan dalam mengumpulkan tugas. Meskipun banyak kesulitan yang ada, namun guru bidang pendidikan agama dan budi pekerti Islam berusaha semaksimal mungkin agar pembelajaran tetap lancar dan siswa tidak lagi menemui kesulitan dalam belajar. Berdasarkan penyajian data di atas melalui wawancara dan observasi, seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar.

Maka dapat dimaklumi bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut siswa merasa permasalahan belajarnya agak terpecahkan. Guru dan orang tua memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dorongan dari orang sekitar mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilan belajar siswa. Namun apabila fasilitas tersebut tidak ada atau tidak stabil untuk digunakan dalam pembelajaran, maka mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, menyerahkan tugas, mengisi absensi dan lain-lain.

Minimnya interaksi antara guru dan siswa juga menjadi penyebab siswa kesulitan dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran pendidikan agama dan akhlak Islam di masa pandemi Covid-19.

PENUTUP

Saran

Dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari ajaran agama Islam, khususnya di masa pandemi Covid-19, guru harus menjalin hubungan baik dengan siswa. Alasan siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter di masa pandemi Covid-19. Upaya Guru Pendidikan Agama dan Akhlak Islam Atasi Kesulitan Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19.

Permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan karakter pada masa pandemi Covid-19. 1 Observasi kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam dan karakter pada masa pandemi Covid-19 di kelas XI SMA Negeri Raman 1 Utara. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kegiatan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara sangat baik.

Upaya apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi kesulitan dalam pengajaran PAI dan karakter di masa pandemi Covid-19? Pernahkah Anda mengalami penurunan nilai pada mata pelajaran pendidikan agama dan karakter Islam di masa pandemi Covid-19? Adakah upaya atau solusi yang dilakukan guru pendidikan agama dan karakter Islam di masa pandemi Covid-19? kurangi kesulitan kami saudari.

Gambar 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Raman Utara
Gambar 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Raman Utara

Gambar

Gambar 2. Peneliti sedang Malakukan Izin Research dan Wawancara dengan  Kepala Sekolah Bapak Tutut Zatmiko, S.Pd, MM dan Waka Kesiswaan Jumari,
Gambar 1. Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Raman Utara
Gambar 4. Peneliti sedang Melakukan Wawancara dengan  Reza Apriyanto,  Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara
Gambar 3. Peneliti sedang Melakukan Wawancara dengan Guru Pendidikan  Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA Negeri 1 Raman Utara, Bapak Drs
+7

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 ABSTRAK Oleh: Muhammad Harits Habibi