• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran agama Islam di SMAN 1 Kibang. Paradigma pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di. Ha : Terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 1 Kibang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Kibang. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 1 Kibang. Dengan demikian, terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMAN 1 Kibang.

Ha : ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 1 Kibang. Ho : Tidak terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 1 Kibang. Terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMAN 1 Kibang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMAN 1 Kibang.

Tabel Kerja Uji Reliabilitas Angket Lingkungan Sekolah di SMAN 1  Kibang
Tabel Kerja Uji Reliabilitas Angket Lingkungan Sekolah di SMAN 1 Kibang

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identififkasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Motivasi Belajar Siswa

Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa dengan motivasi belajar tinggi cenderung serius dan gigih dalam belajar.

Lingkungan Sekolah

Komponen-komponen yang ada di lingkungan sekolah ini secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran. Menciptakan hubungan yang baik antar siswa sangat diperlukan agar dapat memberikan dampak yang positif bagi pembelajaran siswa.

Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Siswa

Motivasi sosial dapat muncul pada diri anak dari orang lain di sekitarnya seperti tetangga, anggota keluarga yang dekat dengan anak, dan dari teman bermain di sekolah. Pada umumnya motivasi ini tidak diterima oleh anak secara sengaja dan mungkin tidak secara sadar.

Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah: “Jika lingkungan sekolah baik bagi siswa, maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Di sisi lain, lingkungan sekolah bagi siswa kurang, maka motivasi belajar siswa akan rendah.

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Motivasi belajar siswa merupakan energi aktif yang menimbulkan perubahan dalam diri siswa, yang dinyatakan dan dinyatakan dalam cara-cara berperilaku dalam belajar. Dengan demikian, seorang siswa yang ingin bertanya akan ingin mengetahui apa yang telah diterimanya lebih dalam. Siswa yang sudah memahami topik akan dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang topik yang terkait dengan pelajaran.

Jika seorang siswa mencatat dalam proses pembelajaran, itu menunjukkan bahwa dia termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Siswa yang rajin mengerjakan latihan menunjukkan bahwa mereka termotivasi untuk benar-benar belajar. Seorang siswa yang memperoleh hasil yang baik berarti dia memiliki motivasi belajar yang tinggi begitu pula sebaliknya.

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian atau sekelompok dari sesuatu yang akan diteliti dan sudah mewakili seluruh populasi. Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti, Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa “Di masa mendatang, jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka dapat menentukan sekitar 25-30% dari jumlah keseluruhan subjek. Jika dalam menentukan sampel populasi cukup homogen dan jumlahnya lebih besar dari 100 maka dapat diambil 10% sampai 25%.

Dari pendapat di atas maka dalam penelitian ini populasi siswa kelas XI SMAN 1 Kibang adalah 176, jadi sampel yang diambil adalah 25% dari populasi. Karena sekolah tersebut terbagi menjadi dua jurusan yaitu jurusan MIA dan ISOS, maka peneliti mengambil sampel dari masing-masing jurusan untuk satu kelas. Jumlah sampel yang kami tentukan adalah 44 mahasiswa dan jika kami bagi menjadi dua jurusan maka didapatkan hasil untuk masing-masing jurusan diambil satu kelas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 22 mahasiswa.

Teknik Pengumpulan Data

  • Angket
  • Dokumentasi

Untuk kelas yang tidak dijadikan sampel, peneliti menggunakan kelas tersebut untuk menguji validitas dan reliabilitas angket dengan 10 siswa sebagai responden. Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner langsung dimana kuesioner diberikan kepada responden yaitu mahasiswa. Metode angket langsung digunakan untuk mencari informasi tentang permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa.

Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya. Dari pendapat di atas, penulis beranggapan bahwa metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis. Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data tentang struktur organisasi sekolah, daftar guru, staf, sarana prasarana dan daftar siswa SMAN 1 Kibang serta hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Instrumen Penelitian

Yaitu, ada dua jenis grid yang harus disiapkan oleh seorang peneliti sebelum merancang instrumen. General grid adalah grid yang dibuat untuk menggambarkan semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua kemungkinan metode dan instrumen yang dapat digunakan. Kisi khusus adalah kisi yang dibuat untuk menggambarkan desain item yang disiapkan untuk semua instrumen.

Pengujian instrumen merupakan pengujian terhadap butir-butir instrumen yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Hasilnya kemudian dianalisis dan kemudian ditentukan apakah item-item tersebut layak digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel lingkungan sekolah dan motivasi belajar. Validitas atau validitas berasal dari kata validitas yang berarti sejauh mana suatu alat ukur akurat dan tepat dalam menjalankan fungsi ukurnya 48 Validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkap suatu gejala yang sebenarnya valid atau tidak valid.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari 44 siswa yang termasuk dalam sampel penelitian menunjukkan bahwa 27 siswa menyatakan lingkungan sekolah di SMAN 1 Kibang berada pada kategori tepat. Tabulasi data jawaban 44 responden tentang motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1. Kemudian dianalisis untuk mencari nilai tinggi, rata-rata dan rendah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Kibang dengan.

Distribusi frekuensi hasil angket motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 1. Hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di SMAN 1 Kibang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

Evi Rahmawati, Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII3 SMP Muhammadiyah 22 Pamulang Jakarta, 2014. Tabulasi Data Tanggapan Dari 10 Responden Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 1 Kibang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan Umum

  • Deskripsi Lokasi Penelitian

Pendahuluan berdirinya SMA ini tidak lepas dari sejarah pemekaran wilayah antara Kota Metro Madya dengan Lampung Timur. Maka, atas prakarsa dewan DPR saat itu, bersama jajarannya mengusulkan untuk memasukkan kawasan Kibang sebagai satu kawasan dengan Kabupaten Lampung Timur, bukan dengan kawasan Metro. Hasil prakarsa ini menghasilkan daya tarik bagi pemerintah Lampung Timur untuk memberikan dukungan operasional pendirian sekolah tersebut.

Berdasarkan keputusan Bupati Lampung Timur tersebut, beliau berpendapat bahwa dengan adanya SMP dan SMA baru di Kabupaten Lampung Timur perlu dilakukan penetapan status negara dan. Iman, taqwa, akhlak mulia, prestasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kepedulian terhadap lingkungan.. a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akademik. Mengenai sarana dan prasarana SMAN 1 Kibang terkait dengan gedung sekolah seperti ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dll dapat dilihat pada tabel berikut dan denah lokasi SMAN 1 Kibang terlampir.

Temuan Khusus

  • Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas
  • Data tentang Lingkungan Sekolah
  • Data tentang Motivasi Belajar Siswa
  • Pengujian Hipotesis

Kemudian hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown adalah 0,988 kemudian setelah dikonsultasikan dengan kriteria indeks reliabilitas tergolong sangat tinggi karena terletak diantara. Kemudian dianalisis untuk menentukan baik, sesuai dan kurang pengaruh lingkungan sekolah dengan terlebih dahulu membuat tabel frekuensi. Dari distribusi frekuensi pada tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari 44 siswa yang tergabung dalam sampel penelitian diperoleh hasil bahwa 22 siswa menunjukkan bahwa motivasi belajar berada pada kategori tinggi.

Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, selanjutnya data tersebut akan dianalisis. Untuk dapat menguji hipotesis tersebut, data yang ada akan dianalisis dan diolah dengan menggunakan rumus Chi Square, sebagai berikut. Dengan menghitung df sebesar 4, diperoleh nilai kritis Chi-Square sebagai berikut: Pada tingkat signifikan dan pada tingkat signifikan.

Pembahasan

Berdasarkan hasil angket pengaruh lingkungan sekolah, ternyata yang dijadikan sampel sebanyak 44 siswa, sebanyak 27 siswa menjawab benar (61,36%), 12 siswa menjawab cukup (27,28%) dan 5 siswa menjawab kurang (11,36%). %). %). Kemudian bandingkan nilai chi-squared value yang diperoleh dari perhitungan, yaitu sebesar 20,36, dengan harga chi-squared (2) pada tabel, dimana harga table-squared untuk db = 4, pada tingkat signifikansi 5 % = 9.488. Kepada pihak SMAN 1 Kibang agar meningkatkan silaturahmi antara siswa dan tenaga administrasi di sekolah terkait pemberian nasehat agar rajin belajar agar motivasi belajar mereka meningkat.

Hendarajana, Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP Negeri 1 Pekalongan, Metro, 2017. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press, 2012. Dengan setiap evaluasi atau penilaian terhadap mata kuliah pendidikan agama islam, anda mendapatkan nilai yang anda harapkan.

PENUTUP

Kesimpulan

Hal ini berdasarkan analisis perhitungan koefisien kontinjensi, dimana hasil perhitungan yang diperoleh adalah C = 0,562 dibandingkan Cmax = 0,816, dan hasilnya adalah 68%.

Saran

  • Kisi-kisi Umum Instrumen
  • Kisi-kisi Khusus Instrumen
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 1 Kibang
  • Daftar Nama Guru dan Pegawai SMAN 1 Kibang
  • Jumlah Keadaan Siswa SMAN 1 Kibang
  • Tabulasi Data Jawaban dari 44 Responden tentang
  • Distribusi Frekuensi Hasil Angket tentang Lingkungan
  • Tabulasi Data Jawaban dari 44 Responden tentang Motivasi
  • Distribusi Frekuensi Hasil Angket tentang Motivasi Belajar
  • Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar
  • Tabel Kerja Perhitungan Chi Kuadrat (  2 ) tentang Pengaruh
  • Tabulasi Jawaban 10 Responden tentang Lingkungan Sekolah
  • Tabel Penolong Perhitungan Validitas Angket Lingkungan
  • Hasil Uji Validitas Angket Lingkungan Sekolah

Dimyanti dan Mudjiono, Pembelajaran dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian Aplikasi Praktis, Jakarta: Ramayana Press dan. Fuad Ihsan, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2013 Hasbullah, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2009. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana, 2011 Kompri, Motivasi Belajar, Rosdaungya School You, Bandungya: : Alfabet , 2014.

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003 Ramayulis, Pendidikan Islam, Jakarta: KalamMulia, 2002. Tatang, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Bandung: Pustaka Setia 2015 Uyoh Sadulloh, Bandita Pedagogik, Ilmu Pendidikan, lfabung 2011 Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk melengkapi data yang sebenarnya, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian instrumen dengan melakukan uji coba dengan responden di luar sampel penelitian.

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur kesesuaian instrumen untuk digunakan sehingga dapat menjadi alat ukur yang cocok dalam menyaring data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah yang sedang dipelajari.

Gambar

Tabel Kerja Uji Reliabilitas Angket Lingkungan Sekolah di SMAN 1  Kibang

Referensi

Dokumen terkait

Di lembaga pendidikan seperti sekolah, kurikulum yang memuat nilai moderasi beragama adalah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).. Diharapkan mata pelajaran