• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Masih terdapat beberapa siswa dengan motivasi belajar siswa yang rendah ditandai dengan hasil belajar yang belum mencapai KKM. Masih ada siswa yang memiliki lingkungan sosial yang tidak mendukung keberhasilan belajar siswa itu sendiri.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Masih ada siswa yang memiliki lingkungan sosial yang tidak mendukung keberhasilan belajar siswa itu sendiri. sekolah tentang prestasi siswa SMAN 1 Kibang Kecamatan Metro Kibang tahun pelajaran. Sehingga siswa dapat menghindari dan terhindar dari akibat negatif jika memiliki teman yang buruk dan meningkatkan prestasi belajarnya.

Penelitian Relevan

Kajian lain dilakukan oleh Okky Wicaksono tentang hubungan antara pergaulan teman sebaya dengan prestasi belajar siswa. Perbedaannya terletak pada pergaulan penulis berfokus pada pergaulan lawan jenis, sedangkan penelitian berfokus pada pergaulan teman sebaya.

LANDASAN TEORI

Pengertian Prestasi Belajar

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor pertama bisa disebut faktor internal dan faktor kedua adalah faktor eksternal. Faktor raw input dapat diklasifikasikan menjadi faktor yang berasal dari dalam diri seseorang atau disebut faktor internal, sedangkan faktor input lingkungan dan faktor input instrumental dapat dikategorikan menjadi faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau disebut faktor eksternal termasuk objek pendidikan.

Kriteria Prestasi Belajar

Setelah mengetahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan juga hasil pembelajaran ini, maka hal terpenting yang harus dilakukan oleh guru khususnya dalam meningkatkan kinerja pembelajaran adalah mengatur dan memperkuat faktor-faktor tersebut sehingga menjadi faktor yang dapat mendukung. dan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian, pengukuran prestasi belajar diperoleh dari nilai ulangan harian, kehadiran siswa, UTS, dan UAS.

Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan Sekolah

  • Pengertian Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan
  • Bentuk-bentuk Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan

Angket tertutup ini digunakan untuk memperoleh data tentang lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah. Data dari hasil angket pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa kelas XI Pai. Data dari hasil angket pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa kelas XI Pai.

Keterkaitan Antara Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan

Kerangka Konseptual

  • Kerangka Konseptual Penelitian
  • Paradigma

Penulis dapat menyimpulkan bahwa ada hubungan antara lingkungan sosial lawan jenis di lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki lingkungan sosial yang baik memiliki prestasi belajar yang baik.

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan sosial lawan jenis terhadap kinerja siswa. Variabel independen adalah “variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel dependen (tergantung)”. Inilah “lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah”. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat yang diakibatkan oleh variabel bebas.41 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Prestasi Belajar Siswa”.

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

  • Populasi
  • Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Edi Kusnadi, sampel adalah “bagian atau perwakilan dari populasi yang akan diteliti”. 45 Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. 46. ​​Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian atau kelompok dari sesuatu yang akan diteliti dan sudah mewakili seluruh populasi. Untuk kemudian menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, penulis melakukan teknik pengambilan sampel.

Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti, Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa “Jika dikemudian hari peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka dapat menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah keseluruhan subjek. Dari pernyataan di atas, maka populasi adalah siswa kelas XI SMAN 1 Kibang pada penelitian ini berjumlah 169, maka diambil 25% dari populasi sebagai sampel, sehingga jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 siswa dengan karakteristik siswa yang memiliki teman lawan jenis. .

Selain itu, peneliti menggunakan purposive sampling, karena pengambilan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang diyakini memiliki hubungan yang erat dengan karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI dimana terdapat kelas Mia dan Isos, sehingga peneliti mengambil satu perwakilan kelas dari kelas Mia dan Isos.

Teknik Pengumpulan Data

  • Angket
  • Dokumentasi

Menurut Edi Kusnadi, dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik itu berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya. Sumber informasi dokumenter pada dasarnya adalah semua jenis sumber informasi yang berkaitan dengan dokumen, baik yang resmi maupun yang tidak resmi. Dari pendapat di atas, penulis beranggapan bahwa metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis dan penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh data kinerja siswa sekolah dasar, struktur organisasi sekolah dan daftar siswa di SMAN 1 Kibang dan hal-hal lain yang terkait. untuk penyelidikan ini.

Instrumen Penelitian

Dalam perencanaan instrumen, pertama-tama Anda menyiapkan instrumen per variabel dengan membuat tabel spesifikasi. Dalam hal ini perlu dijelaskan secara rinci bagaimana instrumen dirancang dan disusun sesuai dengan indikator yang telah ditentukan sehingga dapat disajikan dalam kisi-kisi pengembangan instrumen yang menggambarkan jumlah dan urutan item pada setiap variabel yang akan dimasukkan dalam penelitian. lembar alat. Yaitu, ada dua jenis grid yang harus disiapkan oleh seorang peneliti sebelum merancang instrumen.

Pengujian instrumen adalah pengujian terhadap butir-butir instrumen yang dibuat peneliti untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen dengan menguji responden di luar sampel penelitian. Kemudian hasilnya dianalisis dan selanjutnya ditentukan apakah item-item tersebut layak digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel lingkungan sosial masyarakat dan motivasi belajar. Keabsahan atau validitas berasal dari kata validitas yang berarti tingkat ketelitian dan ketepatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya 56 Validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkap suatu gejala yang sebenarnya valid atau tidak valid.

Agar penelitian ini valid, harus ada alat ukur yang dapat disajikan terhadap acuan, yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur kesesuaian instrumen untuk digunakan dalam penelitian sehingga dapat menjadi alat ukur yang cocok dalam menyaring data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah yang sedang diteliti.

Teknik Analisis Data

Maka setelah data penelitian terkumpul, khususnya data kuesioner, maka data tersebut akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus statistik. Setelah besar koefisien diketahui, dilakukan pengujian signifikansi koefisien kontingen C dengan cara menguji harga Chi Square hitung yang terdapat pada tabel Chi Square, pada taraf signifikansi 5%, jika harga chi square hitungnya adalah lebih besar dari harga Chi Squared tabel, maka hipotesis alternatif dalam penelitian ini diterima dan hipotesis nol ditolak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada tahun ajaran 2018/2019, SMAN 1 Kibang memiliki 18 kelas, dengan tiga tingkatan, yaitu kelas X sebanyak 6 kelas, kelas XI sebanyak 6 kelas, dan XII sebanyak 6 kelas.

Gambar 2: Struktur Organisasi SMAN 1 Kibang
Gambar 2: Struktur Organisasi SMAN 1 Kibang

Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan data umum tentang lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah, maka peneliti membagikan angket tentang lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah kepada siswa kelas XI SMAN I Kibang pada tanggal 10 April 2019. . jika nilai interval diketahui, maka data interval di atas dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut. Oleh karena itu lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah termasuk dalam kategori baik, karena sebanyak 25 siswa atau 59,52% menjawab kategori tersebut.

Untuk mengetahui data tentang prestasi belajar PAI siswa, peneliti memperoleh skor bantalan dari pihak sekolah pada tanggal 10 April 2019. Setelah nilai interval diketahui, maka data dari interval diatas dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dapat dikategorikan 42 siswa menjadi sampel sebanyak 19 siswa atau 45,24%. mendapatkan prestasi belajar dalam kategori baik, dan sebanyak 23 siswa atau 54,76% kurang.

Dengan demikian prestasi belajar siswa termasuk kategori terkecil, karena 23 siswa atau 54,76% mendapat nilai kurang. Temuan khusus (Pengaruh lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar PAI siswa SMAN 1.

Temuan Khusus

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa harga Chi Square (X2) adalah 7,621, maka untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan sosial lawan jenis di lingkungan sekolah terhadap kinerja siswa harus diuji dengan nilai Chi-kuadrat dengan tabel kriteria uji db = 1 yang diperoleh dari db = (r - 1)(C - 1). Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh lingkungan sosial lawan jenis di lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar PAI diterima. Agar nilai-C Chi Square yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai tingkat hubungan antar faktor, nilai-C ini harus dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang dapat terjadi.

Semakin dekat nilai C dengan Cmax maka harga asosiasi semakin dekat, dengan kata lain satu faktor berhubungan dengan satu faktor.

Tabel Kerja Perhitungan Chi Kuadrat (X 2 ) Tentang Pengaruh  Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan Sekolah terhadap
Tabel Kerja Perhitungan Chi Kuadrat (X 2 ) Tentang Pengaruh Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan Sekolah terhadap

Pembahasan

Atau dengan kata lain hipotesis nol atau hipotesis bahwa tidak ada pengaruh antara lingkungan sosial lawan jenis di lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa PAI SMAN 1 Kibang Kecamatan Metro Kibang tahun ajaran 2018/ 2019. Tahun ditolak. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh hasil: sebanyak 25 responden menilai lingkungan pergaulan lawan jenis dalam kategori baik. Berdasarkan pengelolaan dan analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus chi square (X2), langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan chi square (bilangan X2) dengan tabel chi square (X2).

Selain itu untuk mengetahui hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya yaitu variabel bebas (lingkungan pergaulan lawan jenis di lingkungan sekolah) dengan variabel terikat (prestasi belajar PAI) dihitung dengan menggunakan rumus koefisien kontingensi (KK). ) atau C, diperoleh dari hasil perhitungan harga C dan Cmax yang dibandingkan = 0,707. Siswa diharapkan mampu menahan diri dan sikapnya saat berinteraksi dengan teman lawan jenis. Lingkungan sosial yang buruk akan mendorong siswa untuk memiliki kepribadian yang buruk dan menurunkan motivasi mereka untuk belajar, yang akan mengakibatkan rendahnya prestasi akademik. Ela Nuraini lahir di Margajaya, pada tanggal 20 Juni 1996 di Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.

Sedangkan pendidikan menengah atas berada di SMAN 1 Kibang, Metro Kibang, Lampung Timur dan selesai pada tahun 2014.

PENUTUP

Saran

  • Data Jumlah Siswa Kelas XI
  • Kisi-kisi Umum Instrumen
  • Kisi-kisi khusus Instrumen
  • Tabel Interprestasi nilai “r”
  • Daftar Nama-nama Guru dan Pegawai SMAN 1 Kibang
  • Data Jumlah Siswa SMAN 1 Kibang
  • Keadaan Sarana dan Prasarana
  • Data Angket Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan
  • Distribusi Frekuensi Hasil Angket Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis
  • Tabel Prestasi Belajar PAI
  • Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
  • Data Hasil Angket Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan
  • Distribusi Frekuensi tentang Pengaruh Lingkungan Pergaulan Lawan
  • Tabel Kerja Perhitungan Chi Kuadrat (X 2 ) tentang Pengaruh

Kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN Metro Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI mulai semester 1 TA.

Tabel Nilai-Nilai r Product Moment  N  Taraf Signifikan
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment N Taraf Signifikan

Gambar

Gambar 2: Struktur Organisasi SMAN 1 Kibang
Tabel Kerja Perhitungan Chi Kuadrat (X 2 ) Tentang Pengaruh  Lingkungan Pergaulan Lawan Jenis di Lingkungan Sekolah terhadap
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment  N  Taraf Signifikan
FOTO DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait

PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA. ISLAM DI SMP

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa SMAN 90 Jakarta kelas X pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan

Pengaruh kompetensi pedagogik guru tentang evaluasi pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Trenggalek ...124. Pengaruh

Judul Skripsi : “ Pengaruh Kinerja Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMAN 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun

Pendidikan Agama Islam akan dapat meningkatkan prestasi belajar mata.. pelajaran Pendidikan

Hasil temuan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

melakukan penelitian dengan judul: “ Metode Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN

agama islam. Tempat belajar mengajar majelis ta’lim dapat berfungsi sebagai tempat belajar mengajar umat islam, khususnya bagi kaum perempuan dalam rangka