• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia), akibat defisiensi insulin relatif maupun absolut. Penyakit DM tidak menular, namun mengalami peningkatan terus-menerus dari tahun ke tahun (PERKENI, 2011).

Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus diabetes melitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi penyakit diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut (Indonesian Endocrinology Association, 2015).

Tatalaksana DM bertujuan untuk mengendalikan glukosa darah, menghilangkan keluhan dan tanda DM, mencegah dan mengatasi komplikasi mikroangiopati dan makroangiopati, serta meningkatkan kualitas hidup penderita, melalui terapi multidimensional yang salah satunya adalah terapi farmakologis (Indonesian Endocrinology Association, 2015). Berbagai golongan obat-obatan diperuntukan bagi DM, salah satunya yaitu golongan sulfonilurea. Namun demikian, golongan sulfonilurea paling sering menimbulkan kondisi hipoglikemia pada penderita DM, bahkan sampai mampu menimbulkan koma hipoglikemia, sehingga berbagai studi terhadap hewan dan manusia dilakukan untuk menilai

(2)

2

obat yang efektif dan aman bagi DM tipe 2, salah satunya yaitu liraglutide yang merupakan golongan analog peptida mirip glukagon-1 (GLP-1) (Yang et al, 2011). Belum banyak laporan mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan obat ini pada penderita DM tipe 2, sehingga penulis ingin membahas lebih jauh mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan obat ini dibandingkan dengan glimepiride pada DM tipe 2.

Menurut pandangan Islam, penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit pada organ pankreas dan kelainan fungsinya yang mampu menyebabkan berbagai kecacatan dan komplikasi berbahaya lainnya sehingga penderita umumnya akan mengalami penurunan kualitas hidup. Diabetes melitus mampu menyebabkan hambatan pada pemeliharaan tujuan syariat Islam (Maqashid as- Syariah), yang meliputi pemeliharaan nyawa, akal, harta, agama dan keturunan (Zuhroni, 2010). Oleh karena itu, diabtes melitus memerlukan pengobatan. Dalam berbagai riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah berobat untuk dirinya sendiri serta pernah menyuruh keluarga dan sahabatnya berobat ketika sakit (Abduh, 2010).

Dalam Islam, tidak semua jenis pengobatan diperbolehkan. Islam mengutamakan prinsip menarik maslahah (manfaat) dan menolak mafsadah (kerusakan), maka segala jenis pengobatan yang mengandung banyak manfaat akan menjadi pertimbangan untuk diterapkan, sebaliknya segala pengobatan yang membuat kerusakan lebih besar bagi pasien tidak diperbolehkan, sehingga sebelum memberikan suatu obat pada pasien, terlebih dulu dipelajari bagaimana khasiat obat tersebut dalam menyembuhkan penyakit, bagaimana cara kerjanya, apa isi kandungan obatnya, adakah efek samping yang membahayakan pasien

(3)

3

ketika menggunakannya, serta terjangkau atau tidaknya pengobatan tersebut dari segi biaya dan jarak lokasinya (Qardhawi, 2011).

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “efikasi dan keamanan liraglutide dibanding glimepiride sebagai tatalaksana diabetes melitus menurut pandangan kedokteran dan Islam”.

1.2. Permasalahan

1. Bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit DM ?

2. Bagaimana efikasi liraglutide dibanding glimepiride pada terapi DM ? 3. Bagaimana keamanan liraglutide dibanding glimepiride pada terapi DM ? 4. Bagaimana pandangan Islam mengenai efikasi dan keamanan liraglutide

dibanding glimepiride pada DM ?

1.3. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memahami dan mampu menjelaskan mengenai efikasi dan keamanan liraglutide dibanding glimepiride sebagai tatalaksana diabetes melitus menurut pandangan kedokteran dan Islam.

2. Tujuan Khusus

1. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai patofisiologi terjadinya penyakit DM.

2. Memahami dan mampu menjelaskan mengenai efikasi liraglutide dibanding glimepiride pada terapi DM.

(4)

4

3. Memahami dan mampu menjelaskan keamanan liraglutide dibanding glimepiride pada terapi DM.

4. Memahami dan mampu menjelaskan pandangan Islam mengenai efikasi dan keamanan liraglutide dibanding glimepiride pada DM.

1.4. Manfaat 1. Bagi Penulis

Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai efikasi dan keamanan liraglutide dibanding glimepiride sebagai tatalaksana diabetes melitus menurut pandangan kedokteran dan Islam, serta menambah pengalaman dalam membuat karya ilmiah yang baik dan benar.

2. Bagi Universitas YARSI

Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di perpustakaan YARSI serta menjadi bahan masukan bagi civitas akademika mengenai efikasi dan keamanan liraglutide dibanding glimepiride sebagai tatalaksana diabetes melitus menurut pandangan kedokteran dan Islam.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan skripsi ini dapat membantu menambah khasanah pengetahuan masyarakat mengenai efikasi dan keamanan liraglutide dibanding glimepiride sebagai tatalaksana diabetes melitus menurut pandangan kedokteran dan Islam.

Referensi

Dokumen terkait

diabetes melitus dibandingkan yang tidak memiliki riwayat genetik diabetes mellitus. di dalam keluarga dan apabila orangtua mengidap penyakit ini maka

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk responden khususnya yang menderita penyakit Diabetes Melitus disertai ulkus diabetes dalam mencegah

berupa senam diabetes terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien.

Hasil penelitian ini bisa menjadi pertimbangan promotor kesehatan dalam memberikan edukasi/penyuluhan yang menarik untuk masyarakat mengenai penyakit diabetes melitus

Tujuan umum Memahami dan mampu menjelaskan mengenai efektivitas dan keamanan tindakan operasi laparoskopi sebagai tatalaksana Hipertrofi Stenosis Pylorus pada anak ditinjau dari

Berdasarkan hasil tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan diabetes melitus dengan masalah ketidakpatuhan diet pada penderita Dibetes Melitus di wilayah

Hal ini yang membuat penulis tertarik mengkaji dalam skripsi ini tentang pemberian melatonin agonis reseptor pada penyakit Alzheimer dari sudut pandangan kedokteran dan Islam yang

iv HUBUNGAN ANTARA USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DI RSUD KOTA BOGOR DITINJAU DARI SISI KEDOKTERAN DAN ISLAM ABSTRAK Diabetes Melitus DM