• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab i pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bab i pendahuluan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam mewajibkan pada seluruh umatnya untuk senantiasa menjalankan salat lima waktu pada setiap harinya. Untuk menjalankan ibadah salat tersebut, manusia perlu mengetahui kapan waktu untuk melaksanakannya.

Oleh karena itu, melalui Rasulullah SAW Islam memberi suatu tanda yang menunjukkan waktu untuk melaksanakan salat tersebut. Di antara lambang- lambang Islam untuk salat lima waktu itu adalah, supaya diumumkan pada orang ramai (masyarakat) tentang datangnya waktu salat tersebut dengan perantara panggilan yang dikenal dengan sebutan “azan”.

Azan menurut pengertian bahasa berarti “mengumumkan, menyampaikan informasi tetang suatu persoalan”. Sedangkan menurut syariat, azan adalah

“memberitahukan tentang masuknya waktu salat dengan lafal khusus yang ditetapkan oleh syariat”1.

Dari segi bahasa Arab kalimah "azan" bermakna al i'lam yaitu pemberitahuan. Jika dilihat dari segi syara' pula ia bermakna zikir yang ditentukan waktunya; dan dalam hal ini ia adalah untuk memberitahu bahwa telah masuk waktu salat fardu.

1 Sa’id bin Ali bin Wahaf al-Qahthani, Panduan Salat Lengkap,(Jakarta: Halmahera, 2009), h.35-36

1

(2)

Asal mula dilaksanakan azan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nafi bahwa Umar ibn Khatab berkata:

Ibnu Umar berkata; "Ketika kaum muslimin datang di Madinah, mereka berkumpul. Lalu, mereka menentukan waktu salat, sedang belum ada panggilan untuk salat (azan). Pada suatu hari mereka memperbincangkan hal itu. Sebagian dari mereka berkata, 'Ambillah lonceng seperti lonceng (gereja) orang-orang Kristen.' Sebagian mereka berkata, 'Ambil terompet saja seperti terompet orang-orang Yahudi.' Umar berkata, 'Apakah kalian tidak mengutus seorang laki-laki yang memanggil untuk salat? Rasulullah. berkata, 'Hai Bilal, berdirilah, panggilah (azanlah) untuk salat!'"2(HR. Bukhori Muslim).

Azan sebagai salah satu lambang atau simbol dari agama Islam ini, hanya disyariatkan untuk salat-salat fardu. Satu hal yang sering ditanyakan berkaitan dengan azan dan iqamah ini ialah apakah yang harus kita buat (sebagai orang

2 Ibid, h.35-36

(3)

yang mendengar) apabila azan dikumandangkan? Para alim ulama telah mengingatkan apabila ingin mendapatkan fadilah dari azan maka disunnatkan untuk menjawab setiap sebutan azan yang dikumandangkan itu dengan ucapan yang sama, melainkan pada lafal "haiya 'a las solah" dan "haiya 'a lal falah"

hendaklah dijawab dengan ucapan "la haula wala quata illa billah." Artinya, kita hendaklah mendengarkan suara azan itu dengan khusyuk dan ikuti setiap sebutan dengan tawaduk. Tidak bercakap-cakap dan tidak bermain-main.

Azan melambangkan syiar ummat Islam yang dikumandangkan untuk memberi peringatan kepada ahli-ahli ibadah supaya mengerjakan salat secara berjemaah. Azan juga sebagai suatu tanda di mana umat Islam diminta bersatu padu mengukuhkan silaturrahim dan tali persaudaran.

Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat, bahwa azan dikumandangkan oleh mu’azin lima kali dalam sehari-semalam sebagai tanda masuknya waktu salat wajib bagi umat Islam, dengan kata lain ialah pengumuman tentang masuknya waktu salat fardu dengan menggunakan lafal-lafal tertentu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Nasa’iy dan Abu Dawud dari Abi Hurairah, bahwasannya Nabi Muhammad SAW telah bersabda :

(4)

Artinya : Andaikata orang-orang mengetahui keutamaan yang terdapat dalam azan dan saf pertama, kemudian mereka tidak menemukan jalan, kecuali dengan mengadakan undian untuk mencapainya, niscaya mereka adakan undian. Andaikata mereka mengetahui keutamaan salat di awal waktu, niscaya mereka berlomba menuju kepadanya. Andaikata mereka mengetahui keutamaan yang terdapat dalam salat Isya' dan Subuh, niscaya mereka mendatanginya, walaupun dengan merangkak. (H.R.

Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Nasa'iy dan Abu Dawud dari Abi Hurairah)3.

Dari hadits tersebut dapat kita ketahui betapa besar keutamaan azan dan mendirikan salat di awal waktu yaitu pada saat setelah azan dikumandangkan.

Dari sinilah kita dapat menilai kadar keimanan seorang muslim, apabila dikumandangkan azan maka hati dan jiwanya akan terpanggil untuk menemui sang pencipta dengan mendirikan salat dan mengingat Allah.

Demikian pula dalam firman Allah SWT tentang seruan untuk mendirikan salat terdapat dalam Al Qur’an yang berbunyi :

       

       

      

3 Muhammad bin Umar An-Nawawi, Terjemah Tanqihul Qaul Syarah Lubaabul Hadits, (Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995) h.57-58

(5)

Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.Q.S Al Jumuah : 9)4

Dari ayat alqur’an di atas dapat dipahami bahwa apabila muazzin telah azan untuk mengajak salat di hari Jum'at, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. Jadi begitu pentingnya azan sebagai panggilan untuk mendirikan salat, sehingga kita sebagai makhluk Allah hendaknya meninggalkan semua kegiatan duniawi sejenak untuk mengingat Allah SWT dan menjalankan perintahnya mendirikan salat fardu.

Dalam hadits lain, dijelaskan bahwa kita wajib untuk memenuhi seruan azan tersebut dengan mendirikan salat, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Barangsiapa mendengar seruan azan tapi tidak memenuhinya, maka tidak ada salat baginya kecuali karena udzur” (Hadits Riwayat Ibnu Majah).

Pernah ditanyakan kepada Ibnu Abbas, “Apa yang dimaksud dengan udzur tersebut?” ia menjawab, “Rasa takut (tidak aman) dan sakit”. Diriwayatkan, bahwa seorang buta datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata : “Wahai Rasulullah, tidak ada orang yang menuntunku pergi ke masjid.

Apakah aku punya rukhshah untuk salat di rumah?” kemudian beliau bertanya

“Apakah engkau mendengar seruan untuk salat ? “ia menjawab, “Ya”, beliau

4 Mohammad Taufiq, Quran in Word Ver 1.3, offline.

http://www.geocities.com/mtaufiq.rm/ quran.html. di akses pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2010 Jam 16.00 WIB.

(6)

berkata lagi, “Kalau begitu, penuhilah” (Dikeluarkan oleh Muslim, kitab Al- Masajid 653).5

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di lingkungan Kelurahan Kebun Bunga Palembang, respon masyarakat terhadap panggilan azan cukup beraneka ragam. Ada sebagian warga masyarakat yang segera mendirikan salat ketika terdengar azan bahkan ada sebagian lagi yang asyik bekerja mencari nafkah dengan kesibukan masing-masing. Keaneka ragaman respon masyarakat itu masing-masing dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sosial, ekonomi dari masing-masing individu tersebut. Rata-rata penduduk yang masih berada pada taraf kehidupan menengah ke bawah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat tersebut tidak menyegerakan salat dan cendrung kurang merespon panggilan azan. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masyarakat Kelurahan Kebun Bunga Palembang dalam sebuah Skripsi yang berjudul “Respon Masyarakat Terhadap Panggilan Azan (Studi Kasus pada Masyarakat Kelurahan Kebun Bunga Palembang)”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan azan di Kelurahan Kebun Bunga Palembang?

2. Bagaimana respon masyarakat saat mendengar panggilan Azan?

5 http://jacksite.wordpress.com/2007/07/18/hukum-tidak-memenuhi-panggilan-azan/. di akses pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2010 Jam 16.00 WIB.

(7)

3. Bagaimana kondisi keberagamaan masyarakat Kelurahan Kebun Bunga ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan azan di Kelurahan Kebun Bunga Palembang.

b. Untuk mengetahui respon masyarakat saat mendengar panggilan Azan.

c. Untuk mengetahui kondisi keberagamaan masyarakat Kelurahan Kebun Bunga.

2. Kegunaan Penelitian a. Secara teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi wawasan mengenai azan dan pengaruhnya terhadap masyarakat dalam menjalankan ibadah yaitu salat fardu lima waktu.

b. Secara Praktis :

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kita tentang azan yang diantaranya :

1). Untuk mengetahui azan, tata cara azan yang benar.

2). Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan tentang azan yang merupakan simbol komunikasi umat Islam, sehingga masyarakat dapat mengetahui pentingnya panggilan azan sebagai syiar agama

(8)

Islam. Selain itu juga memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa panggilan azan merupakan panggilan untuk menunaikan perintah Allah SWT yaitu mendirikan salat.

D. Tinjauan Pustaka

Juni Irawan (2008), telah membahas permasalahan mengenai hubungan kesejahteraan sosial dengan pengamalan ajaran agama Islam dalam sebuah skripsi yang berjudul Korelasi tingkat Kesejahteraan Sosial Masyarakat dengan Pengamalan Ajaran Agama Islam di Desa Lubuk Saung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin. Dalam penelitiannya diperoleh data bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat desa Lubuk Saung Kecamatan Banyuasin III tergolong sedang dengan hasil perhitungan korelasi 0,32 <0,450 > 0,302 sehingga disimpulkan apabila kesejahteraan sedang maka pengamalan ajaran agama Islam rendah.

"Tingkat Kesejahteraan Sosial Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Pengamalan Ajaran Agama." yang ditulis oleh Desmarliza (98 51 016). Penelitian Desmarliza memfokuskan tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta pengamalan ajaran-ajaran agama dalam masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat ternyata tidak berakibat terhadap pengamalan ibadah salat, puasa dan zakat.

Berdasarkan paparan di atas dapat dijelaskan bahwa tidak ada kesamaan penelitian yang akan penulis lakukan, karena penulis menitikberatkan pada

(9)

pembahasan tentang respon masyarakat terhadap panggilan azan dalam melaksanakan perintah salat berjamaah yang mana dipengaruhi oleh kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut.

E. Kerangka Teori

Sebagai rincian pembuatan skripsi dan tolak ukur dalam suatu kegiatan penelitian yang bersifat praktis maka penulis menyusun sebuah kerangka teori.

Kerangka teori ini untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan batasan istilah atau definisi tersendiri, yang mana definsi tersebut berdasarkan sumber-sumber dan konsep dari berbagai ahli. Adapun definisi konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Kondisi Sosial Masyarakat

Menurut H. Abu Ahmad, kondisi sosial seseorang ditentukan oleh keadaan yang ada di dalam keluarganya dan interaksi antara individu tersebut dengan kebudayaan dan lingkungan sekitarnya. Keadaan sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan masyarakat, baik masyarakat dalam lingkup yang kecil (keluarga) maupun masyarakat dalam lingkup yang lebih luas6.

Kondisi sosial selalu mengalami perubahan melalui proses sosial.

Proses sosial merupakan interaksi sosial. Menurut Subandiroso, interaksi sosial adalah proses hubungan dan saling mempengaruhi yang terjadi antara

6 H. Abu Ahmad, Sosiologi Pendidikan.(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982), h.46

(10)

individu dengan individu, atau individu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok7.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, maka kondisi sosial meliputi :

a. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat pendidikan pertama yang menyediakan kebutuhan biologis dari anggota keluarga dan sekaligus memberikan pendidikan sehingga menghasilkan pribadi – pribadi yang dapat hidup dalam masyarakatnya sambil menerima dan mengolah serta mewariskan kebudayaannya8.

b. Lingkungan Sekitar

Pada masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan yang lebih baik, masyarakatnyapun tertata pada sosial ekonomi yang sebanding dan memiliki tingkat pendidikan dan pengetahuan yang jauh lebih baik.

Pada lingkungan tempat tinggal ini, biasanya keluarga membuat aturan – aturan tertentu yang membentuk sebuah kedisiplinan, misal kapan anak harus bermain bersama lingkungannya dan kapan anggota keluarga harus menjalankan ibadah wajib dan belajar agama.

7 Subandiroso. Sosiologi Antropologi I. (Klaten: Intan Pariwara. 1987), h.45

8 Slameto. Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta: Bina Aksara.

1988), h.62

(11)

2. Kondisi Ekonomi

M. Sastrapraja mendifinisikan ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia dalam mencapai cita – cita kemakmuran yaitu untuk mendapatkan kepuasan dalam memenuhi segala kebutuhan9. Sedangkan Dr. Fuad Moh. Fahrudin berpendapat bahwa ekonomi adalah suatu ilmu yang menyelidiki persoalan pemenuhan kebutuhan jasmaniah manusia dalam arti mencari keuntungan atau mengadakan penghematan untuk keperluan hidup10.

Selanjutnya pengertian sosial ekonomi menurut Kaare Svalatoga adalah posisi yang ditempati individu atau keluarga dengan ukuran yang umum berlaku tentang kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemeliharaan barang dan potensi dalam aktifitas kelompok dan komunitasnya11.

3. Respon

Respon menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti, tanggapan, reaksi, jawaban.12 Tanggapan atau reaksi tersebut dapat berupa reaksi negatif maupun positif.

Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga

9 M. Sastrapraja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum. (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h.19

10 Dr. Fuad Moh. Fahrudin. Ekonomi Islam. (Jakarta: Mutiara. 1982), h.75 11Kaare Svalatoga. 1989. Differensiasi Sosial. (Jakarta: Bina Aksara), h.26.

12 Budiono, MA. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Surabaya : Karya Agung, 2005) h. 417

(12)

dijelaskan definisi respon adalah berupa tanggapan, reaksi, dan jawaban.

Dalam pembahasan teori respon tidak terlepas dari pembahasan, proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi.13

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M Caffe respon dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

2. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu.

3. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan.14

4. Masyarakat

Masyarakat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sehimpunan manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan- ikatan aturan yang tertentu atau khalayak.15

Pengertian Masyarakat menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

13 Hasan Ismail, Pengertian Respon. Online. (http://hasanismailr.blogspot.com/2009/06/

pengertian-respon.html. 19 Desember 2010: 16.00 WIB.

14 ibid. h.1

15 Budiono, MA , Loc Cit, hal.336

(13)

a. Menurut Kuncoro Ningrat, masyarakat adalah : " kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama."16

b. Menurut Linton, Masyarakat adalah: "Sekelompok manusia yang tetap cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir mengenai dirinya sendiri sebagai kesamaan sosial, yang dikutip oleh Sidi Gazalba.17

Di dalam membentuk masyarakat yang sejahtera maka harus mempunyai usaha atau tingkat ekonomi yang memadai sehingga kehidupan bisa terjamin. Oleh adanya usaha atau pekerjaan, maka perekonomianlah yang pertama kali mendukung kehidupan yang sejahtera. Selanjutnya dikatakan bahwa ekonomi mempelajari segi tindakan, individu dan masyarakat yaitu tindakan yang paling erat berhubungan dengan perolehan dan penggunaan barang-barang yang diperlukan bagi kesejahteraan.

Jadi ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dengan kegiatan dalam tindakan mencari dan memperoleh serta memanfaatkan barang-barang yang diperlukan untuk kesejahteraan hidup masyarakat.

Semua persoalan ini adalah tuntutan dari kebutuhan ekonomi masyarakat bahwa secara individu maupun kelompok, ekonomi merupakan

16 Kuncoro Ningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta : Aksara Baru, 1989), h.146 17 Sidi Gazalba, Masyarakat Islam Pengantar Sosiologi dan Sosiografi, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), h. 1

(14)

persoalan yang penting dan tidak dapat dipisahkan demi kehidupan manusia karena setiap aspek dan geraknya tak luput dari masalah ekonomi ini. Status ekonomi seseorang dapat didefinisikan sebagai barang dan jasa yang dapat di hatinya di pasar pada waktu tertentu meskipun status sosial dan politik maupun status informasional biasanya mendefinisi derajat pengabaian tertentu, namun pengabaikan terhadap stataus ekonomi seseorang mungkin sangat sering berubah menurut keinginan.

Untuk mengejar ketinggalan ini maka oleh MEN-KESRA telah dibentuk suatu team untuk merumuskan penyempurnaan indikator sosial, suatu team yang bersifat interdepartemental.

Dewasa ini telah dapat dirumuskan indikator sosial yang menyangkut berbagai aspek yaitu:

a. Kependudukan, termasuk K.B dan Transmigrasi b. Kesehatan

c. Gizi

d. Tenaga kerja e. Pendidikan

f. Kesejahteraan sosial g. Perumahan

h. Keamanan dan Ketertiban masyarakat i. Agama

j. Umum18

18 Departemen Penerangan RI, Kependudukan Dan Kesejahteraan Rakyat. (Jakarta:

Komisi VIII DPR-RI, 1976) h. 33

(15)

Dalam masyarakat Islam ekonomi di dasarkan pada ekonomi pasar bebas dan menghormati hak milik pribadi tapi di pihak lain Islam bertujuan mengurangi perbedaan-perbedaan antara golongan-golongan kaya dan golongan miskin dalam masyarakat. Tujuannya ini dapat dicapai terutama dengan memeratakan sumber-sumber daya, sebagaimana efisien kerja Islam, mendorong dan memajukan dedikasi dalam kerja untuk memperoleh penghidupan namun Islam memandang kebersihan dalam memperoleh rahmat Allah.

Sedangkan sistem Islam juga menegaskan bahwa ajaran Islam memberikan kondisi spiritual kepada umat Islam untuk melakukan suatu aktivitas keduniaan yang bermanfaat dan kegiatan yang beraspek religius.

Ajaran Islam juga merupakan sumber aktivitas untuk berlangsungnya transportasi struktural dan memberikan bentuk kepada sistem perilaku anggota masyarakat yang berkaitan dengan fenomena sosial ekonomi.

5. Panggilan Azan

Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat, bahwa azan dikumandangkan oleh mu’azin lima kali dalam sehari-semalam sebagai tanda masuknya waktu salat wajib bagi umat Islam. Azan menurut pengertian bahasa berarti mengumumkan, menyampaikan informasi tentang sesuatu persoalan. Menurut istilah, azan adalah ucapan-ucapan tertentu untuk mengumumkan waktu salat fardu, atau dengan kata lain ialah pengumuman

(16)

tentang masuknya waktu salat fardu dengan menggunakan lafal-lafal tertentu.19

Azan ini sudah sering kali kita dengar di masjid-masjid yang menyeru kepada umat Islam untuk menunaikan ibadah salat fardu. Namun azan yang akan dibahas oleh penelitian ini adalah bagaimana respon masyarakat terhadap panggilan azan.

F. Hipotesis

"Hypothesa" atau hipotesis berasal dari dua kata yaitu "hypo" yang artinya di bawah dan "thesa" yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah suatu kebenaran yang dianggap belum menjadi kebenaran yang sebenar-benarnya. Pada dasarnya hipotesa merupakan jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.20

Ha = Ada pengaruh tingkat sosial ekonomi masyarakat terhadap respon panggilan azan.

Ho = Tidak ada pengaruh tingkat sosial ekonomi masyarakat terhadap respon panggilan azan.

G. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

19 Sa’id bin Ali bin Wahaf al-Qahthani, Op Cit, h.35-36

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991) h. 62

(17)

Jenis-jenis penelitian menurut Sugiyono ada 3 (tiga) jenis penelitian yaitu21 a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel.

b. Penelitian Kompratif

Penelitian Kompratif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

c. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian Asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel, yaitu tingkat status sosial ekonomi (X) dengan respon panggilan Azan (Y).

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kebun Bunga Kota Palembang.

3. Variabel Penelitian

21 Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2000) h.11

(18)

Variabel Bebas Variabel Terikat

(Independent) (Dependent)

Definisi Operasional dalam Penelitian ini adalah :

No Variabel Definisi Indikator-Indikator

1. Sosial Ekonomi Masyarakat

Keadaan umum

masyarakat dilihat dari segi pendapatan/

kekayaan (ekonomi) dan juga status sosial, dan tingkatan sosial.

1. Tingkat Ekonomi 2. Mata Pencarian 3. Pendidikan

2. Respon

Panggilan Azan

Tanggapan, reaksi, dan jawaban terhadap panggilan azan sebagai alat komunikasi, tanda masuknya waktu salat dan ajakan untuk salat berjamaah

1. Tingkat Keimanan

2. Kebiasaan Salat

Berjamaah

3. Pengetahuan Agama

- Sosial Ekonomi Respon Panggilan Azan

Keadaan Masyarakat

(19)

Sumber : Gagasan Penulis, 2010

4. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan22. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat di kelurahan Kebun Bunga Kota Palembang.

Sampel (n) adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi dengan biaya penelitiannya lebih murah dan waktu penelitian yang lebih cepat. Populasi penelitian ini bersifat finite.

Menurut Soeratno dan Lincolin Arsyad dapat diambil paling sedikit 30 responden (n>30)23. Dalam penelitian ini dimana populasinya adalah masyarakat kelurahan Kebun Bunga Palembang yang berjumlah 13.021 orang secara keseluruhan. Sehingga jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini hanya dibatasi sebanyak 30 responden.

5. Data yang Diperlukan

22 Ibid, h. 115

23 Soeratno dan Lincolin Arsyad, 2003, Metode Penelitian untuk Ekonomi dan. Bisnis, Edisi Revisi, (Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN).

h.197.

(20)

Dilihat dari cara memperolehnya menurut Husein Umar :

a. Data primer merupkan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara dan hasil pengisian kuisioner yang bisa dilakukan oleh peneliti.

b. Data skunder merupakan data yang di peroleh dari dokumen penting atau catatan tertulis tentang berbagai kegiatan peristiwa pada waktu lalu24 . Data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah data primer.

Adapun data primer yang dimaksud berupa jawaban responden berupa daftar pertanyaan yang di edarkan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Husaini Usman dan Purnomo Stiadi Akbar25 adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Merupakan Tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung.

b. Daftar pertanyaan (kuisioner)

Metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang disebarkan kepada responden yang terpilih. Dalam hal ini yang beragama Islam dan yang salat berjamaah di Masjid.

24 Husein, Umar, 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran, (Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama). h.42.

25 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta : PT.

Bumi Aksara, 2001) h. 54

(21)

c. Dokumentasi

Pengumpulan data yang di lakukan melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian dari kegiatan operasional perpustakaan.

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan (kuisioner) yang berhubungan dengan indikator-indikator yang di gunakan yang disebarkan kepada responden.

7. Analisis Data dan Teknik Analisis a. Analisis Data

Menurut Soeratno dan Lincolin, Analisis Data terdiri dari 26:

1) Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan jika data yang di kumpulkan hanya sedikit, bersifat monografis atau berwujud kasus- kasus sehingga tidak dapat di susun kedalam suatu struktur klasifikatoris.

2) Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan jika data yang di kumpulkan berjumlah besar dan mudah diklasifikasikan kedalam kategori

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif di gunakan skala likert dengan pilihan jawaban responden sebaga berikut :

26 Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003) h. 126

(22)

Sangat setuju = SS

Setuju = S

Netral = N

Tidak setuju = TS

Sangat tidak setuju = STS

Kemudian di kuantitatifkan sebagai berikut :

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

b. Teknik Analisis

1) Regresi Linier Berganda.

Teknik analisis Linier Berganda digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Regresi liniear berganda adalah regresi dimana variabel terkaitnya (Y) di hubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

Y= a + βX + e Dimana :

a = Konstanta

(23)

β1, β2 = Koefisien regresi

e = Residual

Y = Tingkat Sosial Ekonomi

X = Respon terhadap panggilan azan

2) Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah hipotesis di terima atau tidak maka akan dilakukan uji hipotesis sebagai berikut :

Ha = Ada pengaruh yang signifikan tingkat sosial ekonomi masyarakat terhadap respon panggilan azan.

Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan tingkat sosial ekonomi masyarakat terhadap respon panggilan azan.

c. Uji F

Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudono, uji F yaitu secara keseluruhan dari variabel independent untuk mengetahui apakah nilai koefesien regresi tersebut berarti atau tidak27. Uji F dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Ver. 16

Kriteria pengujian

27 Farid Harianto dan Siswanto Sudono, 1998, Perangkat dan Teknik. Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: PT. Bursa Efek). h. 349.

(24)

Apabila F-hitung < F tabel : maka Ha di tolak dan Ho diterima Apabila F-hitung > F tabel : maka Ho di tolak dan Ha diterima

d. Uji t

Menurut Djarwanto PS dan Pangestu S , uji t yaitu uji yang dilakukan secara satu persatu terhadap variabel untuk mengetahui besarnya t hitung di gunakan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS28.

Kriteria pengujian

Apabila t-hitung < t tabel : maka Ha di tolak dan Ho diterima Apabila t hitung > t tabel : maka Ho di tolak dan Ha diterima

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembahasan dalam menganalisa studi ini, diperlukan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk

28 Djarwanto, PS. dan Pangestu Subagyo. 2000. Statistik Induktif. Edisi 4. (Yogyakarta : BPFE).h.349.

(25)

apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu dalam pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika penulisan.

BAB II : Gambaran Umum mengenai tempat penelitian yang meliputi pembahasan mengenai gambaran indikator dan juga karakteristik responden

BAB III : Metode penelitian, menjelaskan secara rinci dan operasional tentang metode dan tekhik yang digunakan dalam mengkaji subyek penelitian. Adapun urutannya adalah: pendekatan dan jenis penelitian, subyek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik pemeriksaan keabsahan data.

BAB IV : Penyajian dan analisis data, yang meliputi: setting penelitian, penyajian data, analisis data, dan pembahasan.

BAB V : Penutup,yang berisi tentang simpulan dan saran.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan konsep yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa: Prancis membantu Pemerintah Nigeria melawan pemberontakan Boko

Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah di atas,

Dengan berdasar dari rumusan masalah dan kerangka pemikiran, jawaban sementara yang dapat ditarik untuk menjawab mengapa Indonesia belum mampu mengurangi

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenaranya. Hipotesis penelitian merupakan hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan

Pemilihan media kartu Tanya jawa sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini dapat diambil hipotesa bahwa media kartu Tanya jawab dapat membantu meningkatkan

Berdasarkan permasalahan dan landasan teori, serta kerangka pikir tersebut, maka dapat disusun suatu hipotesa yang merupakan jawaban sementara dari

Berdasarkan teori-teori tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa pendapatan konsumen, harga produk dari restaurant yang bersangkutan,

Dari teori diatas penulis dapat memberikan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan, yaitu Strategi ekonomi yang digunakan Ahmadinejad