• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara dua variable atau lebih. Jika dua variable disebut korelasi sederhana (simple

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara dua variable atau lebih. Jika dua variable disebut korelasi sederhana (simple"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

26 3.1 Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat Deskriptif Korelasi, yaitu sebagai prosedur Atau

cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaanobjek yang

dselidiki sebagaimana adanya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual

sekarang.20dalam metode korelasi bertujuan untuk mencari sejauh mana hubungan

antara dua variable atau lebih. Jika dua variable disebut korelasi sederhana (simple

variable) sedangkan jika lebih dari dua disebut korelasi ganda (multiple variable).

Dalam penelitian ini menggunakan korelasi sederhana (simple

variable)karna menggunakan dua variable yaitu variable pengaruh media sosial youtube terhadap popularitas Jokowi – Ahok.

Metode korelasi digunakan untuk:

1. Mengukur hubungan antara berbagai variable

2. Meramalkan variable tidak bebas dari pengetahuan kita tentang variable

bebas

3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan eksperimental.21

20

HAdari, Nawawi, dan Martini HAdari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta Gajah Mada University press, 1995 hal.67

2121 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, 1984,

(2)

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey yang mengambil sampel dari

populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul datanya22.

Metode survey adalah penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh

fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan – keterangan

secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu

kelompok atau daerah23.

Alasan peneliti menggunakan metode survey adalah karena dalam

penelitian ini peneliti memerlukan pengumpulan data dan informasi dari beberapa

pihak. Agar data lebih terarah dan akurat, maka peneliti membutuhkan kuisioner

sebagai alat untuk mengumpulkan data dari responden.

3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya

akan diduga. Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan

masalah yang ingin dipelajari.

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah Masyarakat kemanggisan

utama raya rt.010/06 Jakarta Barat yang melihat tayangan video “What Makes a Beautiful “ versi Joko Widodo. Populasi dalam penelitian ini yaitu Masyarakat dewasa ataupun remaja yang masih aktif melakukan pekerjaan maupun kegiatan

di kantor, kampus maupun sekolah menengah ke atas yang sering membuka situs

22 Koentjaraningrat, “Metode-Metode Penelitian Masyarakat”, Cetakan XII, PT.Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta 1991, h.29

(3)

media sosial Youtube dirumah, dikantor, maupun dimana saja dengan jumlah

populasi sebanyak 232 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang telah

diteliti, dan merupak subjek atau objek yang mewakili populasi.24

Dalam penelitian ini, untuk menentukan sampel berdasarkan populasi 232

orang, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan taraf signifikasi 10% (taraf

kepercayaan 90 %): n = N „ 1 + Ne2 Ket : n = sampel N = jumlah populasi

e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir Jadi, n = 232 (1 + 232 x 0.1 x 0.1) 24 ibid

(4)

232

(1 + 2.32)

232 „ = 69.87

3.32

= 69,9 dibulatkan menjadi 70

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel yang akan

diteliti berjumlah 70 responden. Dalam penelitian ini ke 70 orang tersebut

dianggap mewakili penelitian.

3.3.3 Teknik Penarikan Sampling

Teknik penarikan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling.

Dalam pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dengan kata

lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu, yang

ditetapkan berdasarkan tujuan25. Sebelum diberikan kuesioner peneliti memberikan pertanyaan “apakah anda pernah melihat tayangan video Jokowi-Ahok “What Makes a Beautiful.”di media sosial Youtube”

Dengan demikian peneliti akan memilih orang-orang tertentu berdasarkan

penilaian tertentu yang akan menjadi responden dalam penelitian ini. Dan dalam

waktu penentuan sampel reponden penelitian, peneliti sebelumnya akan

memberikan pertanyaan saringan kepada setiap responden yang ditemui, yaitu dengan memberikan pertanyaan ”Apakah anda pernah melihat tayangan video Jokowi-Ahok What Makes a Beautiful ?” apabila ”ya” maka ia berhak untuk

menjadi sampel responden dan berhak mengisi kuisioner.

25Nawawi Hadari,Metode Penelitian Bidang Sosial,Gadjah Mada University Press cetakan

(5)

3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep

3.4.1 Definisi Konsep

Untuk pelaksanaan penelitian ini berbagai konsep atau istilah perlu

diperjelas definisi konsepnya adalah :

A. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang

ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

B. Popularitas

Popularitas adalah konstruksi atas representasi dan persepsi khalayak

terhadap individu, kelompok atau lembaga yang terkait dalam kiprahnya dalam

masyarakat.

3.4.2 Operasional Konsep 3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual merupakan penjelasan konsep yang terkait terhadap

penelitian ini. Definisi konsep penelitian ini akan diperjelaskan sebagai berikut :

1. Tayangan “Video Joko WIdodo” untuk variabel X

Pengaruh menjelaskan nama variabel yang mempengaruhi dan nama variabel yang dipengaruhi. Dan Tayangan “Joko WIdodo” merupakan tayangan yang diupload di media sosial youtube. Tayangan tersebut

(6)

Feature yang berisikan tentang visi dan misi mereka untuk Jakarta keddepannya. Dimana dalam variabel X ini akan menjelaskan tentang

pengetahuan khalayak dalam menonton video joko Widodo khalayak

menilai seberapa populerkah jokowi ahok setelah menonton video di

media sosial youtube.

2. Popularitas Joko Widodountuk variabel Y

Popularitas adalah respons dari terhadap perilaku orang lain. Hal ini

dikarenakan adanya persepsi tentang dunia luar yang umum dipelajari

sehingga terjadi pembentukan perilaku. Perilaku masyarakat yang

menonton menilai seberapa populerkah jokowi ahok setelah video di

media sosial youtube dikeluarkan.

3.4.2 Operasionalisasi Konsep

Operasionalisasi adalah proses pemberian definisi operasional pada sebuah

variabel. Dalam sebuah penelitian, operasionalisasi atau pejabaran mengenai

indikator dari variabel dijelaskan dalam operasionalisasi konsep. Dengan

membaca operasionalisasi konsep maka akan lebih mudah untuk mengetahui

pengukuran variabel sehingga dapat mengerti segala kekurangan dalam penelitian

tersebut. Dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang diteliti dan diukur

(7)

Tabel 3.4.2.1

Operasional Konsep

Variabel

X

Pengaruhh a. Seberapa sering

membuka media sosial

Youtube?

b. Berapa lama anda

melihat video di media

sosial youtube versi Joko

Widodo?

c. Apakah anda memahami

video di media sosial

youtube versi Joko

Widodo?

d. Apakah anda paham

tentang video di media

sosial youtube versi Joko

Sangat sering Sering

Jarang Tidak pernah Sangat tidak pernah

Sangat lama Lama Sekilas Tidak pernah Sangat tidak pernah

Sangat memahami Memhami

Ragu-ragu

Tidak memahami Sangat tidak memahami

Sangat paham Paham Ragu-ragu 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2

(8)

Widodo?

e. Apakah anda paham dari

konten video di media

sosial youtube versi Joko

Widodo?

f. Apakah anda paham

dengan informasi yang

disampaikan dalam video

di media sosial youtube

versi Joko Widodo?

g. Apakah anda memahami

durasi video yang

ditayangkan dalam video

di media sosial youtube?

Tidak paham

Sangat tidak paham

Sangat paham

Paham

Ragu-ragu

Tidak paham

Sangat tidak paham

Sangat memahami

Memahami

Ragu-ragu

Tidak memahami

Sangat tidak memahami

Sangat memahami

Memahami Ragu-ragu

Tidak memahami

Sangat tidak memahami

1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

(9)

h. Apakah anda paham

dengan tema yang

diangkat pada video di

media sosial youtube

versi joko widodo?

i. Apakah anda paham

dengan pesan atau

maksud yang

disampaikan dalam video

tersebut?

j. Apakah anda memahami

bila video tersebut

berlatar belakang

kampanye?

k. Apakah anda memahami

masalah apa saja yang

ditayangkan dalam video

tersebut?

Sangat memahami

Memahami Ragu-ragu

Tidak memahami

Sangat tidak memahami

Sangat memahami

Memahami

Ragu-ragu

Tidak memahami

Sangat tidak memahami

Sangat memahami

Memahami

Ragu-ragu

Tidak memahami Sangat tidak memahami

Sangat memahami Memahami Ragu-ragu 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

(10)

Popularitas

l. Apakah anda memahami

visi dan misi yang

disampaikan dalam video

Joko Widodo di media

Sosial Youtube?

a. Apakah anda memahami

visi dan misi dari video

Joko Widodo di media

sosial Yoiutube?

b. Apakah sejak melihat

video tersebut anda

populer dengan nama

Joko Widodo?

Tidak memahami

Sangat tidak memahami

Sangat memahami

Memahami

Ragu-ragu

Tidak memahami

Sangat tidak memahami

Sangat mengetahui Mengetahui

Ragu-ragu

Tidak mengetahui

Sangat tidak mengetahui

Sangat populer

Populer

Ragu-ragu

Tiidak populer Sangat tidak populer

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

(11)

c. Sejak video tersebut

keluar, apakah Joko

Widodo semakin dikenal

oleh masyarakat?

d. Apakah video di media

Sosial Youtube dapay

membuat Joko Widodo

semakin Populer?

e. Apakah Seorang Joko

Widodo pantas untuk

dipopulerkan?

f. Apakah sejak melihat

video tersebut anda

populer dengn nama

Joko Widodo?

Sangat dikenal

Dikenal Ragu-ragu

Tidak dikenal

Sangat tidak dikenal

Sangat populer Populer

Ragu-ragu

Tidak populer

Sangat tidak populer

Sangat pantas Pantas

Ragu-ragu

Tidak pantas

Sangat tidak pantas

Sangat populer

Populer

Ragu-ragu

Tidak populer Sangat tidak populer

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

(12)

g. Apakah video Joko

Widodo mengandung

unsur sara?

h. Apakah video Joko

Widodo dapat

dipopulerkan oleh orang

Jawa?

i. Apakah video Joko

Widodo dipopularitaskan

oleh kalangan kebawah

(kalangan pedagang kaki

lima dsb)?

j. Apakah video tersebut

sangat dipopularitaskan?

Sangat bisa

Bisa

Ragu-ragu Tidak bisa

Sangat tidak bisa

Sangat bisa Bisa

Ragu-ragu

Tidak bisa

Sangat tidak bisa

Sangat dipopularitaskan Dipopularitaskan

Ragu-ragu

Tidak dipopularitaskan

Sangat tidak dipopularitaskan

Sangat dipopulerkan

Dipopulerkan

Ragu-ragu

Tidak dipopulerkan Sangat tidak dipopulerkan

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

(13)

k. Jika hari ini diadakan

pemilihan kepala daerah

kembali apakah anda

akan memilih Joko

Widodo untuk menjadi

kepala daerah ?

l. Seandainya Joko Widodo

mencalonkan diri

menjadi presiden apakah

anda akan memilih Joko

Widodo sebagai calon

Presiden nanti?

Sangat memilih Memilih

Ragu-ragu

Tidak memilih

Sangat tidak memilih

Sangat memilih

Memilih

Ragu-ragu

Tidak memilih Sangat tidak memilih

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer

Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di

lokasi penelitian atau objek penelitian. Atau sumber pertama dimana sebuah data

dihasilkan. Berupa kuesioner yaitu, pertanyaan yang disusun secara tertulis,

(14)

jawaban-jawaban dari para responden. Setelah diisi, kuesioner dikirim kembali atau

dikembalikan ke peneliti. Jenis pertanyaan yang diajukan sebagian besar

menggunakan metode angket langsung tertutup, yaitu angket yang dirancang

sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami responden

sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah

tertera dalam angket tersebut.26

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah, data yang diperoleh dari sumber kedua dari data

yang kita butuhkan. Yaitu sumber data kedua sesudah sumber data primer. Karena

sesuatu dan lain hal, peneliti tidak atau sukar memperoleh data dari sumber data

primer. Sumber data skunder diharapkan dapat berperan membantu mengungkap

data yang diharapkan. Sumber data sekunder juga dapat membantu memberikan

keterangan, atau data pelengkap sebagai bahan pembanding.27 Yaitu dengan

kepustakaan untuk menunjang dan melengkapi skripsi ini, peneliti berusaha

melakukan pembacaan literatur program di televisi yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas, digunakan untuk melengkapi data-data yang sudah

ada.

3.6 Hipotesis Statistik

Dalam hubungannya dengan studi tentang pengaruh tayangan video dalam

media sosial youtube terhadap popularitas Joko Widodo, maka dapat dirumuskan

suatu hipotesa yang dapat memberikan jawaban sementara bagi permasalahan.

26Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,Prenada Media,Jakarta,2005 hal 122 27 Ibid, Hal 122

(15)

Rumusan Hipotesis Penelitian adalah :

“Ada pengaruh video dalam media sosial youtube terhadap popularitas Joko Widodo.”

Jadi untuk menentukan kreteria pengujian Ho dan H1 nya adalah dengan

menggunakan uji t.

Ho = Tidak ada pengaruh tayanganvideo dalam media sosial youtube antara

warga Rt.010/06 kemanggisan Jakarta Barat terhadap popularitas Joko Widodo

H1= Ada pengaruh tayangan video dalam media sosial youtube antara warga

Kemanggisan Utama Rt.010/06 Jakarta Barat terhadap popularitas Joko Widodo.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel X

dengan Variabel Y terdapat pengaruh yang berarti untuk uji ini digunakan uji t.28

Adapun formula untuk uji t, yaitu

Dimana hasil dari perhitungan ini nantinya akan dibandingkan dengan tabel t,

dengan ketentuan “

28

(16)

Ho = Tidak ada pengaruh tayangan video dalam media sosial youtube antara

warga Kemanggisan Utama Rt.010/06 Jakarta Barat terhadap Popularitas Joko

Widodo.

H1= Ada pengaruh tayangan video dalam media sosial youtube antara warga

Rt.010/06 Kemanggisan Jakarta Barat terhadap popularitas Joko Widodo..

Jadi Ho diterima (H1 ditolak) apabila t hitung< t table

Ho ditolak (H1 diterima) apabila t hitung> t table

3.7 Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Validitas

Validitas merupakan ukuran sejauh mana ketepatan dan kecermatan

kuisioner untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Ketepatan uji dilakukan

mengkorelasi masing-masing skor variabel mempunyai hubungan signifikan

dengan totalnya, maka variabel tersebut dikatakan valid. Sedangkan bila ada

salah satu variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan totalnya, maka

variable tersebut dikatakan tidak valid. Untuk melakukan uji validitas metode

yag dilakukan adalah dengan mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan

dengan skor pertanyaan secara keseluruhan dengan menggunakan rumus

(17)

Dimana :

n = banyaknya pasangan data

= jumlah data variabel independent

= jumlah data variabel dependen

= jumlah perkalian variabel independent dan dependen

Dan diuji dengan rumus uji signifikansi uji t:

t =

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel

dengan taraf kesalahan 5% atau 1% df= n-2. Dalam menghitung validitas dan

realibilitas peneliti menggunakan bantuan software SPSS 16.

Alasan peneliti menggunakan validitasi untuk menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Karena data penelitian

yang di dalam proses pengumpulannya seringkali menuntut pembiayaan, waktu

dan tenaga yang besar, tidak akan berguna bilamana alat pengukur yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas

dan reliabilitas yang tinggi. Dan mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan

data yang dikumpulkan tidak valid dan tidak reliabel, dan mengetahui bagaimana

(18)

3.7.2Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kemampuan atau konsisten suatu alat

ukur. Analisa reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan dan

presisi jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini,

uji reliabilitas akan dilakukan dengan metode AlphaCronbach bantuan software

SPSS.

R11=

Dimana :

R11 = Reliabilitas instrument

K = Banyak butir pertanyaan

= Jumlah Varians Butir

= Varians total

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan

skala alpa 0 sampai dengan 1. Apakah skala tersebut dikelompokkan ke dalam

lima kelas dengan range yang sama maka ukuran kemantapan alpha dapat di

interpretasikan dalam tabel berikut.29

29

(19)

Tabel 3.7.2.1

Tabel Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s/d 0,20 >0,20 s/d 0,40 >0,40 s/d 0,60 >0,60 s/d 0,80 >0,80 s/d 1,00 Kurang reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel

Alasan peneliti menggunakan metode AlphaCronbach bantuan software

SPSS untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten

apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Pengukuran validitas kuesioner pada penelitian ini diuji dengan

menyebarkan kuesioner, 24 Pertanyaan kepada 70 Responden dengan nilai r tabel

0,361 dan dihitung menggunakan bantuan (Statistical Program For Social

Science) SPSS 17.0. n = 70 Responden taraf siginifikan 5%. Untuk variabel Pengaruh terdapat 12 pertanyaan.

(20)

Tabel 3.8.1.1

Uji Validitas

Variabel Pengaruh

No Item Corrected Item – Total Corellation r tabel Kesimpulan 1 Butir_1 0,425 0,361 Valid 2 Butir_2 0,406 0,361 Valid 3 Butir_3 0,721 0,361 Valid 4 Butir_4 0,657 0,361 Valid 5 Butir_5 0,678 0,361 Valid 6 Butir_6 0,397 0,361 Valid 7 Butir_7 0,530 0,361 Valid 8 Butir_8 0,639 0,361 Valid 9 Butir_9 0,641 0,361 Valid 10 Butir_10 0,437 0,361 Valid 11 Butir_11 0.452 0.361 Valid 12 Butir_12 0.444 0.361 Valid

(21)

Tabel 3.8.1.2

Uji Validitas Variabel Perilaku

No Item Corrected Item – Total Corellation r tabel Kesimpulan 1 Butir_1 0,596 0,361 Valid 2 Butir_2 0,643 0,361 Valid 3 Butir_3 0,738 0,361 Valid 4 Butir_4 0,658 0,361 Valid 5 Butir_5 0,720 0,361 Valid 6 Butir_6 0,710 0,361 Valid 7 Butir_7 0,762 0,361 Valid 8 Butir_8 0,448 0,361 Valid 9 Butir_9 0,588 0,361 Valid 10 Butir_10 0,573 0,361 Valid 11 Butir_11 0,687 0,361 Valid 12 Butir_12 0.468 0,361 Valid

Pada Tabel 3.8.1.2 diatas untuk variabel Y untuk Perilaku menunjukan

kondisi validitas 12 butir pertanyaan. Dari 12 pertanyaan semua memiliki nilai

valid sehingga seluruh 12 pertanyaan yang dinyatakan valid akan dipakai untuk

(22)

3.8.2 Uji Reliabilitas

Hasiluji reliabilitas semua item yang valid dari variabel Pengaruh maupun

Perilaku menggunakan bantuan program SPSS 16.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8.2.1

Reliability Variabel Pengaruh

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .776

N of Items 6a

Part 2 Value .744

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .723

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length .839

Unequal Length .839

Guttman Split-Half Coefficient .839

a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006.

b. The items are: VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012.

Pengujian Reliabilitas dapat dilihat nilai korelasi Spearman-Brown

Coefficient 0.839Korelasi berada pada kategori kuat. Bila dibandingkan denganr

tabel (0,361) maka r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian bisa di simpulkan

(23)

Tabel 3.8.2.2

Reliability Variabel Popularitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .876

N of Items 6a

Part 2 Value .824

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .675

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .806

Unequal Length .806

Guttman Split-Half Coefficient .796

a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006.

b. The items are: VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012.

Berdasarkan tabel yang tertera diatas, dapat dilihat bahwa nilai hasil untuk

variable popularitas adala 0.806 sehingga ada pengaruh kuat yang dapat

diandalkan..

Arah hubungan korelasi ditunjukan oleh tanda (+) atau (-) di depan angka

koefesien korelasi yang dihubungkan dengan huruf r. Namun korelasi positif

tidak berarti baik, tetapi hanya menunjukan bahwa makin tinggi nilai variabel X

(24)

3.9 Koefisien Korelasi

Metode yang digunakan dalam pengukuran ini adalah dengan

korelasi yaitu dengan metode korelasi Product Moment Person. Metode

korelasi ini dilakukan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis

hubungan dua variabel, bila kedua variabel berbentuk interval atau rasio

dan smber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.30

N ( ∑XY ) – ( ∑X∑Y ) r xy = √ [ N ∑X 2– ( ∑X)2 ] [ N ∑Y 2 – ( ∑Y)2 ] Keterangan : r = Koefisien Korelasi N = Jumlah Sampel X = Variabel X Y = Variabel Y

Alasan peneliti menggunakan rumus Product Momentkarena

menggunakan variabel interval. Variabel interval menghitung skor antara

Pengaruh tayangan highlights otomotif terhadap perilaku modifikasi

kendaraan untuk mendapatkan jawaban ada tidaknya hubungan antara dua

variabel X dan Y

30

(25)

Kuat lemahnya hubungan antara X dan Y dapat diukur dengan nilai

yang disebut dengan koefisien korelasi. Nilai tersebut berada diantara -1

dan +1 dimana kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut :31

a. Jika nilai r > 0 artinya telah terjadi hubungan linier positif, yaitu :

makin besar nilai variabel X, Maka semakin besar pula nilai Y, atau

semakin kecil nilai variabel X, maka semakin kecil nilai variabel Y.

b. Jika nilai r < 0 artinya telah terjadi hubungan linier negatif, yaitu

makin kecil nilai variabel X, Maka semakin besar nilai variabel Y,

atau semakin besar nilai variabel X, Maka semakin kecil nilai

variabel Y

c. Jika r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X

dan variabel Y

d. Jika r = +1 atau mendekati 1, korelasi positif sempurna antara X dan

Y dalam bentuk lurus.

Jika r = -1 atau mendekati -1, korelasi negatif sempurna antara X dan

Y dalam garis tidak lurus.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada. 32

31 Rosady Ruslan, Metode Penelitian, Jakarta : Rajawali pers, 2001, hal : 185 32

(26)

Tabel 3.9.1 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3.10 Uji Regresi Sederhana

Setelah mengetahui kekuatan hubungan, maka akan diuji dengan

analisaregresi, analisa ini digunakan untuk memprediksi variabel X dan variabel

Y, serta memperoleh pemahaman tentang hubungan antara variabel indpendent

dan variabel dependen. Dalam uji regresi ini, peneliti menggunakan metode

analisis regresi sedrhana (simple regression) dengan menempatkan variabel

pengaruh (tayangan highlights otomotif) dan variabel terpengaruh (perilaku

modifikasi kendaraan).

(27)

Dimana :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang dipresiksi

a = Harga Y ketika X =0 (konstan)

b = menunjukan arah koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan

atau penurunan variabel dependen berdasarkan perubahan variabel independen

3.12 Tekhnik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan di interpresentasikan.33

Berdasarkan hasil survey mengenai Pengaruh Warga Rt.010/06

Kemanggisan Jakarta Barat skor Pengaruh dan Popularitas akan dihitung dengan

menggunakan skala likert yaitu ukuran gabungan yang berdasarkan pada struktur

intensitas pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian, nilai peringkat setiap

jawaban Pengaruh dan Perilaku itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total.34

Score akan dihitung dengan teknik sebagai berikut :

Setiap kategori Pengaruh akan diberi nilai 1 – 5 (dalam hal ini peneliti

menggunakan kategori Variatif)

Sangat Suka, Sangat Setuju, Sangat Mengetahui : 5

Meniru, Sesuai, Mengetahui : 4

Cukup Meniru, Cukup Setuju, Cukup Mengetahui : 3 Tidak Suka, Tidak Setuju, Tidak Mengetahui : 2

Sangat Tidak Suka, Sangat Tidak Setuju, Sangat

Tidak Mengetahui : 1

33 Marsi Singarimbun Sofian Efendy, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3S, 1989, hal. 264 34

(28)

Dan untuk kategori Perilaku akan diberi nilai 1 – 5 (dalam hal ini

peneliti menggunakan kategori Variatif)

SS = Sangat Meniru : 5

S = Meniru : 4

RR = Ragu-Ragu : 3

TS = Tidak Meniru : 2

STS = Sangat Tidak Meniru : 1

Dalam penelitian ini, yang akan menjadi objek penelitian terdiri

dari dua variabel yaitu :

1. Variabel X adalah variabel bebas (independent variabel). Dalam

penelitian ini variabel X adalah pengaruh video dalam media sosial

youtube terhadap popularitas Joko Widodo.

2. Variabel Y adalah variabel tidak bebas (dependent

variabel). Dalam penelitian ini variabel Y adalah popularitas joko Widodo. Analisa data dilakukan melalui pengumpulan data, pengelompokan

data responden, sehingga bisa diinterpretasikan. Adapun pengukurannya

dilakukan melalui tabel distribusi frekuensi yang dihitung secara

prosentase dari jumlah jawaban yang diberikan oleh responden melalui

kuesioner.

Analisa data dilakukan penelitian untuk menguraikan, mengupas,

dan menafsirkan data yang terkumpul. Dalam melakukan analisa data,

langkah-langkah yang dilakukan adalah melakukan pemerikasaan data,

mengkode data, menyajikan data, dan menafsirkan data.

Sebelum dianalisis, seluruh data yang sudah terkumpul diproses dahulu

(29)

kode (coding sheet), dan pengumpulan data yang ditunjang oleh buku kode

(coding book).

Dalam menganalisa dan menafsirkan data peneliti ditunjang oleh asumsi-asumsi teori yang diuraikan dalam tinjauan pustaka. Hal ini dilakukan agar dapat

ditarik kesimpulan. Perhitungan presentase dilakukan dengan rumus

F P = x 100% n Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi n = Jumlah Responden

Setelah dihitung nilai setiap item kemudian menentukan kategori dengan

pedoman interpretasi menurut Arikunto : 35

Tinggi = lebih dari 75%

Sedang = 60% - 75%

Rendah = Kurang dari 60%

Untuk mengetahui jumlah skor tertinggi adalah : 36

Skor Tertinggi x Jumlah Responden

Untuk mengetahui jumlah skor terendah adalah :

Skor Terendah x Jumlah Responden

35

Suharsimi Arrikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002, hal : 130

36

(30)

Rumus menghitung total skor :

Skor 1 x banyaknya skor tersebut dijawab =

Skor 2 x banyaknya skor tersebut dijawab =

Skor 3 x banyaknya skor tersebut dijawab =

Skor 4 x banyaknya skor tersebut dijawab =

Skor 5 x banyaknya skor tersebut dijawab = +

Total Skor Rumus Perhitungan presentase adalah :

Total Skor

X 100% Jumlah Skor Tertinggi

Maka akan didapat hasil dalam bentuk presentasi “ Kriteria Interpretasi Skor”

sebagai berikut :

0% - 20 % = Sangat Tidak Baik (STB) / Sangat negatif 20% - 40 % = Tidak Baik (TB) / Negatif

41% - 60 % = Cukup Baik (CB) / Netral 61% - 80% = Baik (B) / Positif

Gambar

Tabel 3.9.1  Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pelatihan ini manfaat yang diharapkan akan diperoleh diantaranya: kreatifitas siswa dan nelayan dalam mengembangkan potensi pariwisata domestic; mampu berpikir

Dari gambar kuadran analisis SWOT dapat disebutkan bahwa strategi yang dapat dikembangkan adalah strategi SO atau disebut pula strategi EKSPANSI (pengembangan). Hal

Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019

Pada tahap pembuatan digram sebab-akibat yang bertujuan untuk menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan cacat kenyal sebagain pada nata de coco yang berdasarkan

Form Rekomendasi STT Reformed Injili Internasional Hal 3 dari 4 Evaluasi Akademis: (mohon bisa memberikan penjelasan selengkapnya, kalau perlu silahkan memakai kertas

Perspektif ketiga dan perspektif yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis proses ratifikasi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura

 Diberitahukan kepada seluruh Koordinator Sektor &amp; Wakil Koordinator sektor, Pengurus ke 6 Pelkat dan Koordinator Komisi GPIB Jemaat Petra, jika ingin

Berdasarkan SNI 19-6724-2002 tentang Jaring Kontrol Horisontal (2002), pengertian jaring kontrol horisontal merupakan kumpulan titik kontrol horisontal yang saling