Sebagai dokumen rencana tahunan Satuan Kerja Daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Renja dan Nagari Kabupaten Agam mempunyai kepentingan strategis dalam mendukung pelaksanaan Program Pembangunan Tahunan Pemerintah Kabupaten Agam, mengingat hal-hal sebagai berikut. Dasar hukum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Agam dalam menyusun rencana kerja tahun 2022 adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Daerah No. Lembaran Daerah Kabupaten Agam Nomor 11);
Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2021 Kabupaten Agam Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Agam Nomor 3); Peraturan Bupati Agam Nomor 26 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2021 Nomor 26); Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 Nomor 11);
Tujuan penyusunan rencana kerja ini adalah sebagai pedoman dalam mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2021, dan merencanakan program/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Agam. Daerah. pada tahun 2022. Oleh karena itu, Rencana Kerja Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat dan Nagar di Kabupaten Agam pada tahun 2021 juga perlu dievaluasi. Evaluasi Rencana Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Agam dan Nagari Tahun 2021 meliputi 3 (tiga) hal yaitu kebijakan perencanaan program dan kegiatan, pelaksanaan rencana program dan kegiatan, serta hasil rencana program dan kegiatan.
Perihal peningkatan kapasitas dan sumber daya aparatur pemerintah nagari yang belum bisa dilaksanakan karena pada tahun 2021 sedang terjadi pandemi Covid-19, sehingga anggarannya diprioritaskan untuk menangani permasalahan nasional tersebut, selain penerapan protokol kesehatan yang tidak memperbolehkan adanya kerumunan. , lain-lain. pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perangkat tidak dapat dilakukan.
Isu isu penting penyelenggaraan Tupoksi OPD
Lingkungan internal terdiri dari dua faktor strategis yang secara keseluruhan dapat dikelola oleh pengurus Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab. Agam, siap mendukung pengelolaan program pemberdayaan masyarakat dan Nagari dalam percepatan pencapaian kemandirian dan swasembada masyarakat. Lingkungan eksternal terdiri dari 2 (dua) faktor strategis yang karena berada di luar lingkungan organisasi tidak dapat dikelola langsung oleh pimpinan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kab.
Dua faktor strategis dari lingkungan eksternal suatu organisasi adalah faktor peluang organisasi dan ancaman atau tantangan organisasi. A. Tepatnya pengembangan masyarakat bergeser ke pemberdayaan masyarakat, sehingga perlu dilakukan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia/SDM (aparat pemerintah daerah, pemerintah nagari dan masyarakat nagari), serta lembaga kemasyarakatan di nagari. Jadi pengembangan pemberdayaan masyarakat Nagari pada awalnya bersifat terpusat dan berubah menjadi pemberdayaan masyarakat partisipatif.
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Jumlah pengelolaan aplikasi keuangan nagari Jumlah fasilitasi penyaluran dana desa dan ADN Jumlah laporan penyusunan keuangan nagari. Jumlah aplikasi keuangan nagari yang dikelola Jumlah fasilitasi penyaluran Dana Desa dan ADN Jumlah laporan penyusunan keuangan nagari Jumlah nagari yang dilakukan pembinaan keuangan nagari Jumlah nagari yang dinilai. Jumlah nagari yang dipantau dan evaluasi aset nagari Jumlah nagari yang pengelolaan aset nagarinya dinilai.
Pemberdayaan lembaga masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan lembaga adat tingkat daerah provinsi, serta pemberdayaan masyarakat hukum adat. Pemanfaatan Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM dan Karang Taruna), Lembaga Adat Desa/Kelurahan, dan Masyarakat Hukum Adat. Jumlah kecamatan yang difasilitasi kegiatan Pokjanal Posyandu Jumlah desa yang dilakukan pemantauan Pelaporan EHDw Jumlah desa yang mengikuti Bimtek untuk pencatatan swadaya masyarakat dalam pembangunan Jumlah pelaksanaan Jambore Kader Pemberdayaan.
Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM dan Karang Taruna), lembaga adat desa/kelurahan, dan masyarakat hukum adat. Jumlah kelompok penilai KP-SPAMS tingkat kabupaten dan provinsi Jumlah peserta rapat koordinasi pembinaan UEM-SP, BMT, UBK. Penilaian inovasi TTG dan TTG unggulan di tingkat kabupaten dan provinsi Pemimpin posyantek nagari Jumlah peserta rakor inovator teknologi tepat guna.
Jumlah FGD yang dilakukan untuk gerakan Nagari Madani Jumlah peserta bimbingan teknis staf evaluasi gerakan Nagari Madani. Jumlah kecamatan yang mengikuti rapat koordinasi tim pengarah BCP Jumlah kecamatan yang diberikan bimbingan teknis gerakan 10 Program utama BCP.
Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
Tujuan dan Sasaran Renja OPD
Meningkatkan mutu pelayanan publik melalui optimalisasi pelayanan administrasi perkantoran, penyediaan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, serta peningkatan kinerja dan prestasi keuangan. Meningkatkan pembangunan nagari melalui optimalisasi kinerja kelembagaan perekonomian nagari dan penggunaan teknologi tepat guna (TTG). Meningkatkan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan serta melestarikan nilai-nilai tradisional dan sosial budaya serta kearifan lokal kota.
Untuk melaksanakan strategi tersebut, dirumuskan kebijakan strategis yang menjadi pedoman perumusan dan operasionalisasi program Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Agam. Meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan aparatur pemerintah daerah pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Agam dalam pengelolaan keuangan dan pemberdayaan masyarakat dan Nagari. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tepat guna (TTG) yang berwawasan lingkungan, ketahanan pangan dan kemandirian energi di pedesaan.
Meningkatkan fungsi kapasitas pemerintah Nagari terkait dengan kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Nagari (SDM) dan Sumber Daya Manusia pada Badan Permusyawaratan Nagari (Bamus Nagari) serta kapasitas kelembagaan pemerintah Nagari (Pemerintah Nagari dan Bamus Nagari ). Meningkatkan pengembangan sistem pengelolaan partisipatif, mengembangkan rasa percaya diri masyarakat dan kelembagaan masyarakat Nagari dalam pembangunan desa serta melestarikan nilai-nilai adat dan sosial budaya masyarakat serta kearifan lokal Nagari.
Rencana Program dan Kegiatan
Pemberdayaan lembaga masyarakat yang terlibat dalam pemberdayaan desa dan lembaga adat pada tingkat daerah provinsi serta pemberdayaan masyarakat hukum adat yang masyarakatnya menganut hukum adat yang sama di daerah/perkotaan. Rumusan rencana program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari tahun 2022 serta perkiraan lanjutan tahun 2023 disajikan pada Tabel 4.1. Masyarakat desa/kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM dan Karang Taruna), lembaga adat desa/kelurahan, dan masyarakat hukum adat.
Banyaknya dokumen hasil penataan, pemberdayaan dan pemanfaatan kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM dan Karang Taruna), Lembaga Adat Desa/Kelurahan, dan Masyarakat Hukum Adat. Peningkatan kapasitas kelembagaan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM dan Karang Taruna), lembaga adat desa/kelurahan, dan masyarakat hukum adat. Jumlah lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan (RT, RW, PKK, Posyandu, LPM dan Karang Taruna), lembaga adat desa/kelurahan, dan masyarakat hukum adat.
Banyaknya dokumen hasil fasilitasi tim penggerak PKK dalam pelaksanaan gerakan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan keluarga. Selanjutnya rencana program dan kegiatan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Agam Tahun 2022 sesuai Permendagri Nomor 90 Tahun 2019, dengan peraturan baru ini terdapat 5 (lima) program dengan 9 (sembilan) kegiatan dan 31 (tiga puluh satu) program. sub kegiatan sebagaimana disebutkan dapat dilihat pada tabel 4.1.
PENUTUP