1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (2015), standar rata-rata di sebuah negara untuk persalinan dengan menggunakan tindakan sectio caesarea sudah ditetapkan sejak tahun 1985 sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia. Peningkatan dengan menggunakan persalinan sectio caesarea terjadi semenjak tahun 2007 yaitu 110.000 per kelahiran diseluruh dunia (Sihombing, dkk., 2017). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) menggambarkan bahwa proporsi persalinan menggunakan tindakan sectio caesarea sebesar 17,6% dengan Provinsi tertinggi diduduki oleh DKI Jakarta sebesar 31,1% sedangkan Provinsi terendah berada di wilayah Papua yaitu 6,7% dan Provinsi Jawa Barat sendiri sebanyak 15,5%. Data tersebut menunjukkan bahwa persalinan dengan tindakan sectio caesarea di Indonesia sudah melebih batas standar yang telah ditentukan oleh WHO.
Persalinan dengan menggunakan tindakan sectio caesarea merupakan suatu prosedur persalinan untuk mengeluarkan bayi dan plasenta dengan dilakukannya sayatan pada dinding perut dan uterus, sehingga akan menimbulkan rasa nyeri akibat terputusnya serabut syaraf, terjadinya perubahan kontinuitas jaringan serta proses penyembuhannya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan persalinan secara normal
(Morita, dkk., 2020). Ibu dengan persalinan sectio caesarea akan merasakan nyeri yang lebih tinggi yaitu sekitar 27,3% dibandingkan
dengan persalinan normal seiktar 9% (Yusliana, dkk., 2015).
Relaksasi Benson merupakan salah satu cara teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri. Caranya yaitu dengan mengalihkan perhatian klien menggunakan relaksasi pernapasan serta mengucapkan kata atau kalimat tertentu yang diucapkan secara berulang kali sehingga rasa nyeri yang dirasakan klien berkurang dan akan merasa
lebih rileks (Wahyu, 2018).
Teknik relaksasi Benson dapat menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh klien. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Morita, dkk (2020) dengan judul “Pengaruh Teknik
Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi”, didapatkan
hasil bahwa teknik relaksasi Benson dapat menurunkan tingkat nyeri yang signifikan pada post sectio caesarea. Hasil rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi setelah diberikan teknik relaksasi Benson adalah 2,20 sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan sebesar 1,70. Terdapat penelitian lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wahyu (2018) yang dilakukan di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjung Pinang dengan judul “Efektifitas Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Nyeri Pasien Pasca Sectio Caesarea”, hasil dari penelitian tersebut terbukti bahwa terapi relaksasi Benson efektif untuk menurunkan nyeri
post sectio caesarea. Penelitian tersebut hanya dilakukan pada kelompok eksperimen, tidak menggunakan kelompok kontrol dan hasil yang didapatkan yaitu tingkat nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi Benson sebesar 3-6 sedangkan setelah diberikan teknik relaksasi Benson berubah menjadi 2-4. Fithriana, dkk (2018) melakukan penelitian yang sama mengenai pengaruh relaksasi Benson terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di ruang nifas RSUD Praya Mataram.
Penelitian tersebut dilakukan kepada 15 responden kelompok eksperimen dan hasil yang didapatkan bahwa sebelum diberikan teknik relaksasi Benson responden dengan tingkat nyeri 3 sebanyak (33,3%), tingkat 5 (26,7%) dan tingkat nyeri 4 serta 6 (20%). Setelah diberikan teknik relaksasi Benson responden dengan tingkat nyeri 1 sebenyak (53,3%), tingkat nyeri 2 (20%), dan tingkat nyeri 3-4 (13,3%).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis perlu untuk melakukan studi kasus mengenai pelaksanaan intervensi keperawatan relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea di RSUD Arjawinangun.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penuluis merumuskan masalah yaitu “Bagaimanakah pelaksanaan teknik relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea di RSUD Arjawinangun?”
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Setelah melakukan studi kasus penulis dapat mengetahui pelaksanaan teknik relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea di RSUD Arjawinangun.
1.3.2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan studi kasus pada ibu post sectio caesarea dengan fokus pada intervensi terapi relaksasi Benson di RSUD Arjawinangun, penulis dapat :
a. Mengetahui tingkat nyeri sebelum dilakukan terapi relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea di RSUD Arjawinangun.
b. Mengetahui tingkat nyeri setelah dilakukan terapi relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea di RSUD Arjawinangun.
c. Membandingkan hasil intervensi pelaksanaan terapi relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea di RSUD Arjawinangun.
1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat teoritis
Karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam bidang keperawatan maternitas mengenai penerapan teknik relaksasi Benson pada ibu post sectio caesarea.
1.4.2. Manfaat praktis a. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi penulis mengenai cara pelaksanaan teknik relaksasi Benson pada klien post sectio caesarea.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Bermanfaat sebagai daftar referensi dalam melaksanakan teknik relaksasi Benson pada ibu post partum sectio caesarea dan dapat diaplikasikan oleh mahasiswa perawat dalam intervensi keperawatan secara mandiri.
c. Bagi Rumah Sakit
Bermanfaat sebagai salah satu acuan dan bahan evaluasi dalam melaksanakan teknik relaksasi Benson pada ibu dengan post sectio caesarea sehingga mampu meningkatkan pelayanan di ruang rawat inap.
d. Bagi Klien
Dapat menambah pengetahuan dan bisa melaksanakan teknik relaksasi Benson pada klien dengan post sectio caesarea.