• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Repository Poltekkes Tasikmalaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Repository Poltekkes Tasikmalaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Gastritis adalah masalah yang terjadi pada saluran pencernaan. Gastritis dapat bersifat akut yang muncul secara tiba-tiba dalam beberapa jam atau beberapa hari dan gastritis juga bisa bersifat kronis yang lama waktunya bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun (Diyono& Mulyani. S, 2016).

. Gastritis disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor biologis dan faktor non biologis. Contohnya adalah faktor biologis yaitu infeksi bakteri helicobacter pylori yaitu bakteri yang hidup di dalam lambung dan infeksi bakteri ini dapat menyerang serta merusak dinding lambung, sedangkan faktor non biologis yaitu mengkonsumsi obat-obatan seperti obat anti inflamasi, mengkonsumsi minuman beralkohol, makanan dan minuman yang bersifat iritan dan stress psikologi. Penyebab tersebut bisa menimbulkan pengikisan pada mukosa lambung sehingga dapat terjadi respon inflamasi dan menyebabkan nyeri pada ulu hati atau nyeri epigastrium (Sukarmin, 2012).

Prevalensi menurut health organization WHO pada tahun 2019 hasil persentase dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya 1,8jt - 2,1jt dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di afrika (78%), Amerika selatan, dan 51%

di asia. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 2019 angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952.

(2)

Menurut (Kemenkes, 2015) angka kejadian gastritis di Indonesia tepatnya di provinsi Jawa Barat penyakit gastritis mencapai 31,2 % data. Dan menurut dinas kesehatan kota Cirebon pada tahun 2018 kasus penyakit gastritis mencapai 24,73% data.

Manifestasi klinis yang sering terjadi pada pasien gastritis kornis adalah nyeri. Nyeri yang dirasakan adalah nyeri pada ulu hati atau nyeri epigastrium. Biasanya tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien gastritis yaitu dilihat dari perilaku pasien yang mengalami nyeri contohnya yaitu suara (menangis, merintih, menghembuskan nafas), ekspresi wajah (meringis, mengigit bibir), pergerakan tubuh (gelisah, otot tegang, mondar-mandir,dll), interaksi social (Supetran,2018).

Berdasarakan Penelitian Mia (2017) Manajemen nyeri non farmakologi yaitu tindakan menurunkan respons nyeri tanpa harus memakai agen farmakologis. salah satu penyembuhan non farmakologi atau fase tanpa menggunakan agen rehabilitasi untuk mengurangi nyeri adalah teknik kompres hangat. Dengan penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis sering ditemukan sebagai masalah utamanya yaitu nyeri akut dan salah satu intervensi keperawatan terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis kronis yaitu penerapan kompres.

Penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri terhadap pasien gastritis kronis menurut penelitian yang dilakukan oleh Amin (2017) berdasarkan dari satu responden pasien yang mengalami gastritis kronis mengatakan setelah dilakukan kompres hangat pada daerah epigastrium atau

(3)

ulu hati dengansuhu 45-50,5˚c dan selama 10-20 menit. Hasil penelitian menurut Khomariyah (2021) mengatakan setelah dilakukan penerapan kompres hangat selama 3 hari berturut turut dalam 1 kali sehari kompres hangat mengalami penurunan nyeri yaitu sebelum dilakukan kompres hangat skala nyeri (9) Nyeri berat dan setelah dilakukan kompres hangat skala nyeri menjadi (3) Nyeri ringan.

Penggunaan kompres hangat untuk mengurangi nyeri terhadap pasien gastritis kronis diharapkan dapat meningkatkan relaksasi otot-otot sehingga dapat memberikan rasa hangat pada daerah epigastrium dan juga dapat mengurangi rasa nyeri. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis berminat untuk melakukan penelitian yang berjudul : ”Penerapan kompres hangat untuk Mengurangi Nyeri Pada pasien gastritis kronis di Rumah Sakit Arjawinangun Kabupaten Cirebon”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Penerapan Kompres Hangat Untuk Mengurangi Nyeri Pada Pasien Gastritis Kronis Di Rumah Sakit Arjawinangun Kabupaten Cirebon ? 1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Setelah melakukan studi kasus penulis mampu melakukan intervensi keperawatan “Penerapan Kompres Hangat Untuk Mengurangi Nyeri Pada Pasien Gastritis Kronis Di Rumah Sakit Arjawinangun Kabupaten Cirebon”.

(4)

1.3.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan studi kasus pada pasien dengan fokus terhadap intervensi keperawatan Penerapan Kompres Hangat Untuk Mengurangi Nyeri Pada Pasien Gastritis Kronis Di Rumah Sakit Arjawinangun Kabupaten Kabupaten Cirebon” penulis dapat :

a. Mengetahui Karakteristik Penyakit Gastritis Kronis.

b. Mengetahui penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis kronis.

c. Mengidentifikasi pengaruh intervensi keperawatan penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri terhadap pasien gastritis kronis.

d. Mengetahui respon pasien sebelum dan sesudah dilakukan penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis.

e. Mengidentifikasi perbedaan respon dua pasien sebelum dan sesudah diberikan intervensi keperawatan penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis kronis.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan dari hasil penelitian ini penulis dapat menjadikan dalam pengembangan ilmu keperawatan medikal bedah mengenai penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis kronis.

(5)

1.4.2 Manfaat Praktik 1.4.2.1 Bagi Penulis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini penulis dapat memperoleh pengalaman dan dapat mengaplikasikannya dalam bidang keperawatan terutama pada studi kasus penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri terhadap pasien gastritis kronis.

1.4.2.2 Bagi Pasien

Diharapkan pasien dapat Tindakan intervensi keperawatan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan menerapkannya secara mandiri di rumah.

1.4.2.3 Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dengan adanya penulisan ini dapat menambah masukan dan dapat menambah ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam penanganan nyeri terhadap pasien gastritis kronis.

1.4.2.4 Bagi Masyarakat

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu masyarakat dalam mengatasi keluhan gastritis kronis dengan menggunakan metode yang sederhana dan mudah yaitu tindakan kompres hangat.

Referensi

Dokumen terkait

Subjek 1 dan 2 dilakukan kompres hangat 1 hari karena pada hari selanjutnya pasien di ukur suhu tubuhnya tidak ada kenaikan suhu, kemungkinan karena efek dari antipiretik yang diberikan

Mengetahui tingkat nyeri sebelum dilakukan intervensi terapi dzikir istighfar pada ibu post SC atas indikasi letak sungsang di Ruang Dewi Sartika RSUD Arjawinangun.. Mengetahui tingkat

Penelitian yang dilakukan oleh Agusrianto, dkk, 2020 tentang penerapan senam rematik terhadap penurunan skala nyeri pada asuhan keperawatan Rheumatoid Arthritis di kelurahan Gebangrejo

Hal ini menandakan bahwa terdapat perubahan persepsi nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan setelah dilakukan intervensi Indrawati.U, et.al, 2020 Berdasarkan

1.3.2 Tujuan Khusus Setelah melaksanakan studi kasus pada keluarga Tn.A dan Tn.E dengan masalah utama DM tipe II di wilayah kerja puskesmas Sumber kabupaten Cirebon dengan fokus

Penelitian selanjutnya, dilakukan oleh Sumayyah & Maulana, 2019 tentang “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Risiko Perilaku Kekerasan” menunjukkan bahwa dalam pemberian

1.4.2.2 Institusi Pendidikan Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi tambahan informasi dan referensi bagi intsitusi tentang kompres hangat pada klien anak dengan Kondisi demam, 1.4.2.3

1.3.2 Tujuan khusus Setelah melakukan penelitian pada klien Ny.J dan Ny.T dengan fokus pada intervensi senam ergonomis pada Penderita penyakit arhtritis gout penulis dapat :