• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Repository UHN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Repository UHN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Unsur-unsur kejahatan setidak-tidaknya dapat dibedakan dari satu sudut pandang, yaitu: (1) dari sudut pandang teoretis; dan (2) dari hukum. Tidak jauh berbeda dengan rumusan di atas, Jonkers merumuskan unsur-unsur pidana sebagai berikut: 12. Dari semua rumusan unsur-unsur pidana yang dikemukakan oleh para ahli, ada satu atau lebih persamaannya.

Pengertian Pertanggungjawaban Pidana

Pertanggungjawaban pidana atau pertanggungjawaban pidana berarti bahwa seseorang yang telah melakukan tindak pidana bukan berarti harus dihukum, ia harus dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan yang dilakukannya jika dalam dirinya terdapat unsur kesalahan,19 sehingga tindak pidana terdiri dari Actus reus dan mens rea.20 Actus reus atau perbuatan bersalah dan mens rea atau kesalahan pikiran dua unsur pokok pertanggungjawaban pidana 21 Pertanggungjawaban pidana hanya dapat terjadi setelah sebelumnya melakukan tindak pidana. 22 Dengan demikian tindak pidana (tindak pidana, delik) dan pertanggungjawaban pidana dipisahkan atau lepas dari unsur kesalahan 23 Pengecualian terhadap asas actus reus dan mens rea adalah delik yang bersifat strict liability, dimana mens rea tidak perlu dibuktikan. Sehubungan dengan pertanggungjawaban pidana ini, orang hanya dapat dimintai pertanggungjawaban pidana karena tidak melakukan suatu tindak pidana yang dilarang atau melanggar suatu kewajiban yang diwajibkan oleh undang-undang, yang harus dibuktikan oleh penuntut umum, bahwa pada waktu melakukan tindak pidana itu, pelaku harus memiliki mens rea,25 Menurut Roeslan Saleh26, unsur mensrea merupakan salah satu ciri dari hampir semua sistem. 20 Syawal Abdullajid, Anshar, Pertanggungjawaban Pidana Kodam atas Pelanggaran Berat HAM Kajian Teori Reformasi Kriminal, Laksbang, Yogyakarta, 2010, hal.30.

Mens rea atau niat pidana diartikan sebagai kejahatan yang dilakukan oleh pelaku dengan maksud jahat atau dengan sikap tercela atau orang yang membahayakan jiwanya 27 Dengan kata lain mens rea diartikan sebagai unsur kejiwaan pelaku 28 Oleh karena itu perbuatan dipisahkan dari kesalahan dan jika ada perbuatan dan kesalahan, pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Sedangkan actus reus diartikan sebagai perbuatan yang melanggar ketentuan hukum pidana atau tindak pidana untuk melakukan sesuatu yang diwajibkan oleh undang-undang. Begitu pentingnya unsur kesalahan ini ditetapkan, dikatakan actus non facit reum, nisi mens rea sit rea atau perbuatan tidak membuat seseorang bersalah kecuali pikirannya bersalah.

Asas actus reus dan mens rea ialah perbuatan yang tidak boleh menyebabkan seseorang itu bersalah melainkan ia dilakukan dengan niat jahat.30 Dua perkara adalah prinsip penting asas mens rea dan actus reus. Keadaan jiwa seseorang sepatutnya begini, sehingga dia sedar perbuatan yang dilakukan itu adalah perbuatan yang terlarang.

Pengertian Dan Unsur Tindak Pidana Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan

Karena melebihi baku mutu lingkungan dapat menyebabkan degradasi lingkungan yang mengakibatkan berkurangnya atau ketidakmampuan lingkungan untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pencemaran lingkungan selalu berkaitan dengan peruntukan lingkungan (pemanfaatan lingkungan). Pasal 1 angka 13 UUPPLH menyatakan “Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain yang dimasukkan ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melebihi baku mutu lingkungan hidup yang ditetapkan”.

Batas ukuran atau kandungan makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain dalam lingkungan hidup. Maksud unsur pertama ini adalah adanya ukuran batas atau kandungan makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain dalam lingkungan hidup yang merupakan alat untuk mengukur terjadinya pencemaran agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan hidup lainnya. . . Unsur kedua ini dengan melihat faktor penyebabnya yaitu pencemaran lingkungan, dapat dibedakan antara pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh alam.

Mengenai perbuatan perusakan baku mutu lingkungan hidup secara tegas dirumuskan dalam pasal 1 angka 16, pasal 1 angka 16 berbunyi: “Perusakan lingkungan hidup adalah perbuatan seseorang yang menyebabkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia dan atau disebabkan secara biologis ciri-ciri lingkungan hidup sehingga melebihi kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Sesuai dengan pasal 124 (penutup) Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) yang menyatakan: “Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang melaksanakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 ini memuat Manajemen 41.

Pengertian Perseroan Terbatas Dan Jenis-Jenis Perseroan Terbatas

Undang Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 dalam Pasal 1 angka 1 menyebutkan pengertian perseroan terbatas sebagai berikut:44. Perseroan Terbatas atau PT, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan perseroan modal yang didirikan berdasarkan suatu kontrak, yang melakukan kegiatan dengan modal yang disetujui, yang seluruhnya terbagi atas saham dan memenuhi persyaratan artikel ini. Hukum dan peraturan. Suatu badan intelektual yang dibentuk oleh hukum (badan intelektual) yang terdiri dari beberapa orang di bawah payung 1 (satu) nama bersama, dimana perseroan terbatas sebagai badan intelektual tetap sama dan dikenal, meskipun anggotanya berpindah dari satu ke yang lain. .

Perseroan Terbatas Tertutup adalah perseroan terbatas yang sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu, tetapi setiap orang dapat ikut serta dalam modal. Perseroan Terbatas yang kosong adalah Perseroan Terbatas yang tidak lagi menjalankan usahanya, hanya tinggal nama saja. Perseroan terbatas asing adalah perseroan terbatas yang didirikan di luar negeri menurut hukum yang berlaku di tempat itu dan berkedudukan di luar negeri.

Perseroan Terbatas Dalam Negeri adalah perseroan terbatas yang melakukan kegiatan komersialnya dan berkedudukan di dalam negeri, serta mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. Perseroan terbatas perseorangan adalah perseroan terbatas dengan syarat hanya ada satu pemegang saham yang juga menjabat sebagai direktur perseroan.

Organ Perseroan Terbatas

Saham PT Publik biasanya ditulis “dibebani dengan reservasi” sehingga dapat dengan mudah dialihkan dengan menjualnya kepada pihak lain. Dewan Syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan prinsip syariah. Sesuai dengan ketentuan § 1, subbagian 2, UU No. 40 Tahun 2007, organ perseroan adalah rapat umum, direksi dan direksi. kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang semua wewenang yang tidak didelegasikan kepada dewan atau komisaris.

Direksi adalah badan perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan.

Teori Pertanggungjawaban Korporasi

Teori identifikasi ini merupakan salah satu teori pertanggungjawaban pidana korporasi yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan korporasi dalam hukum pidana, padahal pada kenyataannya korporasi secara fisik tidak mampu melakukan perbuatan dan tidak mempunyai hubungan internal untuk melakukan kejahatan tersebut. Dasar pembenaran korporasi dimintai pertanggungjawaban dalam hukum pidana atas kejahatan yang dilakukan oleh seseorang adalah pendelegasian wewenang yang diberikan kepada yang bersangkutan. Salah satu kelemahan dari teori identifikasi ini adalah bahwa korporasi baru dapat dipertanggungjawabkan secara pidana jika orang yang diidentikkan dengan korporasi itu, yaitu dirinya sendiri, bertanggung jawab secara individual karena ia mempunyai mens rea untuk dilakukannya tindak pidana tersebut.

Sering dikatakan bahwa korporasi tidak dapat melakukan kejahatan karena korporasi tidak dapat berpikir dan korporasi tidak mempunyai kemauan untuk berbuat jahat. Hanya mereka yang berada di dalam korporasi yang dapat melakukan kejahatan. Meski begitu, gagasan tentang kepribadian sebuah korporasi akhirnya diterima. pada sebuah fiksi. Kesalahan perusahaan atau korporasi ini tidak bersamaan dengan terjadinya tindak pidana, melainkan kesalahan dalam memberikan tanggapan, tanggapan atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh karyawannya. Artinya, terjadinya atau terbentuknya kesalahan itu tidak bersamaan dengan terjadinya suatu tindak pidana yang dilakukan oleh atau atas nama korporasi.

Berdasarkan persyaratan penerapan teori re ipsa loquitur, saya berpendapat bahwa teori ini dapat diterapkan pada pertanggungjawaban korporasi dalam kasus-kasus kelalaian pidana. Teori pertanggungjawaban pidana korporasi yang telah dijelaskan dalam meminta pertanggungjawaban korporasi untuk melakukan kejahatan. Dalam teori error clustering, tindakan yang dimaksud tidak hanya pada satu aktor, tetapi pada sejumlah aktor. Karakteristik teori akumulasi kesalahan kolektif (collective knowledge), suatu konsep yang memungkinkan adanya akumulasi (kombinasi) unsur kesalahan dari sejumlah pelaku untuk diatribusikan kepada badan usaha sehingga badan usaha dituntut pertanggungjawaban pidana.

Sistem Pertangungjawaban Perseroan Terbatas

Sistem ini dianggap tidak dapat dipisahkan dari ketentuan KUHP yang menganjurkan bahwa subjek dari suatu tindak pidana adalah orang (perorangan) dengan latar belakang pengaruh asas “society delinguere nonpotest”: bahwa tidak mungkin seorang badan hukum melakukan kejahatan. Sistem ini ditandai dengan adanya pengakuan bahwa suatu kejahatan dapat dilakukan oleh suatu kelompok atau badan usaha (korporasi). Tindak pidana yang dilakukan oleh perusahaan pada hakekatnya merupakan tindak pidana yang dilakukan oleh orang tertentu sebagai pengurus dan badan hukum.

Dalam hal tindak pidana lingkungan juga dirumuskan sistem pertanggungjawaban pidana korporasi dalam UU No. Orang yang memberi perintah untuk melakukan kejahatan bagi orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam kejahatan itu. Bukan tidak mungkin pemidanaan yang dijatuhkan kepada pengurus atas kerugian yang diderita masyarakat dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh korporasi akan seimbang sehingga tidak cukup hanya dikenakan denda kepada bukan pengurus saja, tetapi pemidanaan itu dapat dijatuhkan. terhadap korporasi dengan membayar denda dan mencabut izin mendirikan badan usaha.

Penjatuhan pidana denda terhadap pengurus tidak memberikan jaminan yang cukup bahwa korporasi tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, oleh karena itu perlu juga menghukum korporasi dan pengurus atau pengurusnya yang bertanggung jawab atas keduanya. Sistem pertanggungjawaban pidana korporasi ditinjau dari kebijakan kriminal dan kebijakan kriminal tidak terlepas dari tahapan perumusan yang meliputi pengertian korporasi, latar belakang tahapan perkembangan korporasi sebagai subjek hukum pidana. , perkembangan teori. Pertanggungjawaban pidana dan model penentuan jenis sanksi pidana korporasi juga menjadi persoalan yang sangat penting, karena jika kelemahan manajemen dapat memperlambat penerapan hukum dalam konteks tanggung jawab korporasi dalam hukum pidana.

Metode Pendekatan

Dalam penelitian ini perlu ditekankan batasan dan ruang lingkup penelitian, batasan tersebut dimaksudkan agar penelitian tidak mengambang dan pada akhirnya diarahkan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, sehingga ruang lingkup penelitian ini menjadi lebih luas.

Bahan Hukum Penelitian

Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

ADMISSION FEE Application Submission Annoucement 1 Pass on the Administration Written and or Interview Test Final Annoucement Registration January 1 - February 20, 2023 1 week