• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Repository UHN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Repository UHN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009, Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Bagaimana bentuk hukuman bagi mereka yang terlibat mengeluarkan ikan tanpa izin dari wilayah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun 2009, perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Pengertian Pemidanaan

Hukum subjektif berarti hak atau kekuasaan negara untuk menjatuhkan dan melaksanakan sanksi pidana terhadap orang yang terbukti melanggar larangan hukum pidana. Sanksi pidana yang diatur dalam undang-undang kemudian dijatuhkan dan dilaksanakan oleh negara terhadap pelaku perbuatan tersebut.

Tujuan Pemidanaan

19 Nafi' Mubarok, Tujuan Pemidanaan dalam Hukum Pidana Nasional dan Fiqih Jinayah, Jurnal Uin Sunan Ampel Surabaya, Vol. Mengenai tujuan pemidanaan, terdapat beberapa teori kejahatan tradisional (strafrechts theorieen), yang terdiri dari: 20 . a) Teori mutlak/pembalasan (absoluut theorieen).

Jenis-Jenis Pemidanaan

Terlepas dari adanya pendapat-pendapat yang tidak sependapat dengan keberadaan hukuman mati, realitas hukum formal dari hukuman mati memang dapat dibenarkan. Di luar KUHP, hukuman mati kerap dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana subversi (UU No. 11/PnPs/1963) dan pelaku tindak pidana narkotika (UU No. 9 Tahun 1976). Apabila terpidana dalam masa percobaan menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji, dengan keputusan Menteri Kehakiman, pidana mati dapat diubah menjadi pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun.

Apabila pidana mati tidak dilaksanakan selama sepuluh tahun setelah permohonan grasi ditolak bukan karena terpidana melarikan diri, maka pidana mati dapat diubah menjadi pidana penjara seumur hidup berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman. Dari ketentuan hukuman mati di atas terlihat adanya perubahan dan inovasi terhadap ketentuan yang dianut selama ini.

Pidana penjara

Di bawah ini dapat dilihat beberapa hal terkait ketentuan penjara yang dapat menjadi just constituendum yaitu sebagai berikut. satu. Jangka waktu yang ditentukan adalah paling lama lima belas tahun berturut-turut atau paling sedikit satu hari, kecuali ditentukan batas minimum tertentu. Jika Anda bisa memilih antara hukuman mati dan penjara seumur hidup; atau apabila merupakan tindak pidana yang pidananya lebih berat, yang diancam dengan pidana penjara 15 tahun, pidana penjara dapat dijatuhkan terus-menerus selama dua puluh tahun.

Mekanisme yang berkaitan dengan pelepasan bersyarat adalah seperti berikut. a) Keputusan Menteri Kehakiman ditetapkan setelah pertimbangan Badan Pengembangan Rakat Pemasya dan Hakim Pengawas.

Pidana Kurungan

Jika kita bandingkan pidana penjara singkat dengan pidana penjara, kita dapat menyimpulkan bahwa pembentuk undang-undang menganggap pidana penjara lebih ringan dibandingkan pidana penjara. Padahal, dalam Pasal 69 ayat 1 KUHP disebutkan bahwa beratnya pidana ditentukan oleh perintah dalam Pasal 10 KUHP, dimana tampak pidana penjara berada pada urutan ketiga, di bawah pidana mati dan pidana penjara. Sebagaimana dinyatakan di atas, hukuman penjara dapat dihukum bahkan untuk kejahatan yang dianggap kecil, seperti kejahatan yang patut disalahkan dan pelanggaran (culpa adalah tindakan yang tidak disengaja dan dolus adalah tindakan yang disengaja).31.

Pidana Denda

Denda pidana bersifat perdata, serupa dengan pembayaran yang diwajibkan dalam kasus perdata terhadap orang yang melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Denda tetap dikenakan meskipun terpidana telah membayar ganti rugi perdata kepada korban. Lamanya pidana penjara sebagai pengganti denda ditentukan berdasarkan kasus per kasus melalui keputusan hakim, umumnya minimal satu hari dan satu tahun. paling lama enam bulan (Pasal 30 ayat 3 KUHP). Hasil pemungutan denda diperuntukkan bagi kas 32.. pidana denda yang paling besar menurut rancangan undang-undang pidana yang bersangkutan adalah sebagai berikut. satu.

Dilihat dari namanya, jelas hukuman tambahan ini hanya menambah hukuman pokok yang dijatuhkan. Terdapat kasus tertentu yang memerlukan sanksi tambahan, yaitu pada Pasal 250a, 261, dan 275.

Pencabutan Hak-Hak Tertentu

Lamanya pencabutan hak-hak tertentu adalah : Dalam pidana seumur hidup, jangka waktu berlakunya seumur hidup. Dalam hal pidana penjara atau kurungan sementara, jangka waktu diskualifikasi paling sedikit dua tahun dan paling lama lima tahun lebih lama dari pidana pokok. Menurut Jonkers, perampasan hak juga berlaku bagi terpidana mati, yaitu seumur hidup, dengan alasan bahwa pidana mati dapat diubah karena terpidana lolos dari eksekusi atau dapat juga diampuni.34.

Menurut Jonkers, hal ini berarti seseorang dapat dicabut haknya untuk menduduki semua jabatan dalam arti jabatan publik. Pencabutan hak ini tidak berarti hapusnya jabatan itu sendiri, melainkan hak untuk mempertahankan jabatan itu.35.

Perampasan Barang-Barang Tertentu

Pengumuman Putusan Hakim

Menurut Jonkers, cara penyelesaian biaya penertiban daripada perampasan kebebasan sama dengan penyelesaian hukuman penjara dan bukan denda. Hukuman tambahan berupa pengumuman putusan hakim hanya dapat dijatuhkan dalam hal-hal yang ditentukan oleh undang-undang. Contohnya adalah Pasal 128 ayat 3 KUHP (mengacu pada Pasal 127 KUHP yaitu pada waktu perang melakukan penipuan dalam penyerahan barang-barang keperluan angkatan laut dan angkatan darat), Pasal 206 ayat 2 KUHP (mengacu pada pasal 204 dan 205 KUHP yaitu penjualan dsb, atau karena kelalaiannya dalam penyerahan barang yang membahayakan nyawa atau kesehatan manusia), § 261 KUHP ( mengacu pada pasal 359 KUHP -360 yaitu karena kelalaiannya yang mengakibatkan orang meninggal dunia atau luka berat), Pasal 377 ayat. KUHP yaitu tindak pidana kecurangan), KUHP Pasal 405 ayat 2 (mengacu pada pasal 396-402 KUHP yaitu kerugian bagi yang berhutang atau yang berhak).

Sebaliknya surat kabar sering kali memuat putusan-putusan hakim pidana, kadang-kadang nama terdakwa disingkat, kadang-kadang dicantumkan secara lengkap, dan kadang-kadang bahkan sebelum putusan hakim dituliskan sesuatu seperti “telah”. Putusan sebagai tindak pidana selanjutnya berbeda dengan pengumuman di surat kabar, yaitu pada saat putusan hakim diumumkan, biayanya ditanggung oleh terpidana. Selain itu, pidana tambahan ini mempunyai tujuan preventif, berbeda dengan berita di surat kabar yang kebanyakan bersifat sensasional.

Tinjauan Umum Mengenai Penyertaan 1. Pengertian Mengenai Penyertaan

Bentuk Bentuk Penyertaan

Yang dimaksud dengan pemberi perintah adalah seseorang yang ingin melakukan suatu pelanggaran tetapi tidak melakukannya sendiri melainkan memerintahkan orang lain untuk melakukannya. Syarat penting dalam hal ini adalah orang yang disuruh haruslah orang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum pidana.41. Apabila orang yang disuruh melakukan tindak pidana mempunyai penyimpangan atau kesalahpahaman mengenai unsur-unsur tindak pidana yang bersangkutan.

Jika orang yang dituduh melakukan kesalahan tidak mempunyai unsur-unsur bersalah, haik dolus atau culpa, atau jika orang itu tidak memenuhi unsur niat seperti yang dikehendaki oleh undang-undang untuk kesalahan itu. Jika orang yang diarahkan untuk melakukan kesalahan tidak mematuhi unsur niat, walaupun elemen ini diperlukan dalam penggubalan undang-undang yang berkaitan dengan kesalahan yang disebutkan di atas.

Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Perikanan 1. Pengertian Tindak Pidana Perikanan

Unsur-Unsur Tindak Pidana Perikanan

Kepemilikan, penguasaan, pengangkutan dan/atau penggunaan alat penangkapan ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan secara sengaja yang mengganggu dan merusak kelestarian sumber daya ikan pada kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 UU undang-undang no. Memiliki dan/atau mengoperasikan kapal perikanan berbendera Indonesia yang melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan. Negara Republik Indonesia dan/atau di laut lepas yang belum memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) UU No.

Memasukkan, mengeluarkan, mengadakan, mengedarkan, dan/atau menyimpan Ikan yang membahayakan masyarakat, budidaya ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan di dalam dan/atau di luar wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia. Memasukan atau mengeluarkan ikan dan/atau hasil perikanan dari dan/atau ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak dilengkapi dengan sertifikat kesehatan untuk dikonsumsi manusia.

Jenis-Jenis Tindak Pidana Perikanan

Negara Republik Indonesia dan/atau luar negeri yang belum memiliki SIPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) UU No. Memasukkan, mengeluarkan, mengadakan, mengedarkan, dan/atau menyimpan Ikan yang membahayakan masyarakat, budidaya ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan di dalam dan/atau di luar wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia. Penanganan dan pengolahan ikan yang tidak memenuhi dan tidak memenuhi persyaratan kesesuaian pengolahan ikan, sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan; Dan. Sanksi pidana yang dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana di bidangnya berupa pidana penjara dan denda.

Penanganan dan pengolahan ikan yang tidak memenuhi dan tidak menerapkan persyaratan kelayakan pengolahan ikan, sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Menjalankan usaha perikanan di bidang penangkapan, budidaya, pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan, yang tidak mempunyai SIUP.

Tinjauan Umum Mengenai Dasar Pertimbangan Hakim

Pertimbangan hukum adalah pertimbangan hakim berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan dan yang oleh undang-undang ditetapkan sebagai hal-hal yang akan dimuat dalam putusan. Keterangan saksi dapat dikategorikan sebagai alat bukti apabila keterangan tersebut berkaitan dengan peristiwa pidana yang didengar, dilihat, dan disaksikan oleh saksi. pengalaman sendiri dan harus disumpah di pengadilan. Alat bukti tersebut tidak termasuk alat bukti karena undang-undang menetapkan lima jenis alat bukti, yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.

Salah satu hal yang sering ditemukan dalam proses peradilan adalah pasal-pasal peraturan hukum pidana. Tidak ada satu aturan pun dalam KUHP maupun KUHAP yang secara tegas menyatakan bahwa keadaan sosial ekonomi terdakwa harus menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan mengenai bentuk hukuman.

Jenis Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah peraturan pidana bagi pelaku ikut serta mengeluarkan ikan tanpa izin dari wilayah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun 2009, Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. dan dasar. pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman kepada pelaku yang membawa ikan keluar wilayah Indonesia tanpa izin (Putusan Penyidikan Nomor: 131/Pid.Sus/2020/PN Kla).

Metode Pendekatan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan putusan pengadilan (Putusan Studi Nomor.131/Pid.Sus/2020/PN Kla) tentang hukuman bagi pelanggar yang ikut serta dalam pengeluaran ikan dari wilayah Indonesia tanpa izin.47.

Sumber Bahan Hukum

Metode pendekatan kasus, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan hakim untuk mengambil keputusan yang telah ditetapkan. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai badan hukum primer, seperti buku, jurnal hukum, literatur terkait dan pendapat para ahli atau pakar hukum. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang dapat menunjang informasi dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum dan hal-hal yang dapat memberikan pedoman erat kaitannya dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Metode Penelitian

Analisis Bahan Hukum

Referensi

Dokumen terkait

2.5 Khảo sát các điều kiện nuôi cấy thích hợp cho sinh tổng hợp amylase Các điều kiện nuôi cấy thích hợp cho sinh tổng hợp amylase của các chủng vi nấm nghiên cứu được khảo sát theo