• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Repository UNISBA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memicu perusahaan untuk melakukan kegiatan - kegiatan pengembangan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Berbagai macam langkah dilakukan untuk meningkatkan kinerja demi keberlangsungan hidup perusahaan antara lain melalui peningkatan kualitas produk (Pribadiyono, 2006). Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas produk yaitu dengan cara pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas produk merupakan usaha untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan terus berlanjut. Sebaliknya bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadinya penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas produk akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas dari kerusakan dan kecacatan, sehingga membuat harga lebih kompetitif.

Perkembangan industri garmen menjadi kontribusi terbesar di perkembangan industri tekstil saat ini. Garmen atau pakaian jadi menjadi salah satu kunci dari peningkatan sumbangan di bidang tekstil, industri yang menjadi salah satu sektor andalan kota Bandung dalam rangka pertumbuhan perekonomian nasional. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) per bulan Maret 2018 produk pakaian jadi bukan rajutan mengalami kenaikan secara tahun ke tahun, yaitu 15,33% dari US$667,9 juta (Rp.9,35 triliun) pada periode Januari – Februari 2017 menjadi US$770,3 juta (Rp.10,7 triliun) pada periode selama 2018 atau mengalami kenaikan dengan selisih US$102,3 juta (Rp.1,43 triliun). Hal ini menunjukan perkembangan garmen yang cukup baik secara nasional maupun regional, termasuk kota Bandung yang dikenal sebagai kota fashion, memang memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan industri pakaian. Salah satunya adalah CV Shoppia Collection merupakan salah satu industri kecil yang cukup potensial dan dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian di kota Bandung

(2)

CV Shoppia Collection merupakan perusahaan home industry yang bergerak dibidang insdustri garment, perusahaan ini memproduksi pakaian anak dan terutama adalah jenis stelan atau blus. Perusahaan ini masih mempunyai permasalahan pada banyaknya jenis dan jumlah produk cacat yang disebabkan oleh berbagai macam faktor yang menyebabkan penurunan kualitas yang berakibat pada menurunnya keuntungan yang didapatkan pada perusahaan. Pada setiap proses kegiatan produksi, perusahaan ini selalu mengalami kecacatan produk diluar batas toleransi yang telah ditentukan perusahaan. Batas toleransi kecacatan produk yang diizinkan oleh perusahaan pada setiap proses produksi paling besar berjumlah 10 unit dari 240 unit per proses produksi atau 4%, sedangkan pada proses produksinya perusahaan mengalami tingkat kegagalan berjumlah 15 sampai 30 unit atau sebesar 5-10% dan ini diluar batas dari toleransi yang diberikan pada perusahaan, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi jumlah kecacatan produk pada tiap proses produksi. Pengendalian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah melakukan pemeriksaan terhadap mesin dan produk serta melakukan perbaikan ulang produk yang cacat tanpa mengetahui penyebab- penyebab terjadinya kecacatan produk. Pengaruh produk cacat pada perusahaan berdampak pada biaya kualitas, image perusahaan, dan kepuasan konsumen. Semakin banyak produk cacat yang dihasilkan maka semakin besar pula biaya kualitas yang dikeluarkan untuk tindakan inspeksi dan rework. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya keuntungan perusahaan. Dari hasil observasi diperusahaan di dapat data hasil produksi pakaian bayi jenis stelan bayi, dari bulan November 2017 sampai dengan bulan Januari 2018 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Produksi

Jenis Pakaian Bulan Jumlah produk Jumlah cacat Persentase

November 5892 398 6.75%

Desember 6024 477 7.91%

Januari 5844 312 5.33%

November 3264 203 6.21%

Desember 2940 154 5.23%

Januari 3360 280 8.33%

November 2760 196 7.1%

Desember 2952 209 7.07%

Januari 3015 231 7.66%

Blus/stelan

Celana

Baju

Berdasarkan tabel diatas jumlah produk yang paling banyak mengalami kecacatan adalah produk pakaian blus atau stelan. Sehingga permasalahan yang terjadi di CV Shoppia Collection yaitu pada produk blus/stelan. Apabila perusahaan tidak

(3)

memperhatikan permasalahan tersebut maka berdampak peluang kehilangan konsumen dan menurunnya profit.

Berkaitan dengan kualitas, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al Kahfi ayat 30 yang berbunyi :

Artinya :

“Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan yang baik.” (QS. Al Kahfi : 30).”

Berdasarkan Al-Quran surat Al Kahfi ayat 30 tersebut, dijelaskan bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang yang mengerjakan amalan nya dengan baik. Jika dikaitkan dengan kualitas, maksud dari amalan tersebut adalah pekerjaannya. Bekerja merupakan ibadah. Maka jika dalam melakukan pekerjaannya dilakukan dengan baik dan sempurna, sehingga apa yang dia kerjakan mempunyai kualitas yang baik, sesuai janji Allah SWT dalam Al-Quran, Allah SWT tidak akan menyia-nyiakannya.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan suatu metode yang tepat untuk mencari akar penyebab kecacatan untuk menurunkan tingkat kecacatan produk. . Salah satu metode pengendalian kualitas yang dapat digunakan adalah Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analyis (FMEA). FTA merupakan suatu alat analisis yang membuat gabungan dari kegagalan yang pasti terhadap suatu sistem. FTA ini berguna untuk menggambarkan kejadian dalam suatu sistem. Kelebihan dari FTA adalah dapat menganalisa kegagalan sistem, dapat mencari aspek-aspek dari sistem yang terlibat dalam kegagalan utama, dan menemukan penyebab terjadinya kecacatan produk pada proses produksi. Sedangkan FMEA adalah teknik yang digunakan untuk mendefinisikan, mengidentifikasi, dan menghilangkan kegagalan dan masalah pada proses produksi, baik permasalahan yang telah diketahui maupun yang potensial terjadi pada sistem. FMEA dapat memberikan usulan perbaikan pada proses produksi yang mempunyai tingkat kegagalan yang tinggi.

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka yang menjadi inti permasalahan adalah:

1. Jenis cacat apa saja yang sering terjadi pada produk pakaian anak jenis stelan dan penyebabnya?

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan pada proses pembuatan produk pakaian anak jenis stelan?

3. Bagaimana usulan perbaikan yang dilakukan untuk mengurangi tingkat kecacatan produk pada CV Shoppia Collection?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan diantaranya sebagai berikut:

1. Mengetahui jenis cacat dan mengetahui penyebab terjadinya kecacatan produk.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecacatan yang terjadi pada proses pembuatan produk jenis stelan.

3. Memberikan usulan perbaikan dengan tujuan mengurangi jumlah produk celana jeans pada CV Shoppia collection.

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar masalah yang diteliti tidak menyimpang dari tujuan awal penelitian. Adapun batasan masalah dari penelitian pada Cv.

Shoppia Collection adalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan adalah data produksi pada bulan November 2017 sampai Januari 2018

2. Biaya yang timbul dari usulan perbaikan tidak dikemukakan dalam penelitian ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

(5)

Bab ini berisi tentang teori-teori mengenai pengendalian kualitas, fault tree analysis (FTA), dan failure mode effect analysis (FMEA) yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian sebagai penunjang untuk mengolah dan pembahasan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran dari metodologi penelitian yakni menguraikan tahapan- tahapan penelitian secara lengkap untuk memecahkan masalah. Mulai dari observasi lapangan, studi pustaka, pengumpulan data, pengolahan data (metode FTA dan FMEA) analisis, kesimpulan dan saran.

BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data yang telah diperoleh selama penelitian berlangsung, mengenai objek penelitian, proses pengerjaan dan hasil pengamatan serta pengolahan data.

BAB V ANALISIS

Pada bab ini berisikan analisa-analisa yang dapat diambil dari hasil pengamatan dan hasil pengolahan data pada bab sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran yang ditujukan baik pada proses pengerjaanya maupun pada pihak-pihak terkait yang dapat dijadikan suatu bahan perbaikan untuk kedepannya.

Referensi

Dokumen terkait

Actors student Triggers Answer question click submit button Precondition 01 Must be register 02 login the system Post conditions 01 Answer store in database 02 Click to show

An Internship Report on Working Experience as an Intern Photographer at The Daily Jugantor Department of Journalism and Mass Communication Daffodil International University