• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - Teknokrat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I - Teknokrat Repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan budaya manusia, artinya tidak bisa disebut olahraga bila tidak ada faktor manusia yang berperan secraa pribadi untuk melakukan aktivitas olahraga tersebut. Menurut Griwijoyo & Sidik (2013) manusia adalah titik sentral dari olahraga, maksudnya tidak ada olahraga bila tidak ada manusia yang secara pribadi berperan melakukan olahraga itu sendiri. Oleh sebab itu olahraga menuntut persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi oleh manusia, baik jasmani, rohani, maupun sosial. Dunia olahraga saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga, dari anak- anak, sampai orang dewasa. Olahraga merupakan bagian dari aktifitas sehari- hari manusia yang berguna untuk membentuk jasmani dan rohani yang sehat (Candrawati, 2018)

Salah satu olahraga yang banyak digemari adalah sepakbola. Sepakbola adalah olahraga permainan beregu yang sangat popular didunia. Gerakan pemain yang baik dan terkontrol dapat mengekspresikan kualitas dirinya dalam permainan sepakbola, stamina, kekuatan, kecepatan, kekuatan, keterampilan dan pengetahuan mengenai taktik adalah aspek yang sangat penting dalam mendukung suatu permainan (Lauxbacher, 2012). Dalam permainan sepakbola, pemain diperbolehkan menggunakan semua anggota tubuh terkecuali lengan. Hanya kiper saja yang dapat diperbolehkan bermain menggunakan lengan. Waktu permainan dimainkan dengan 2 babak yaitu 2x45 menit dengan waktu istirahat 15 menit.

(2)

Tujuan permainan sepakbola yaitu untuk mencetak gol ke arah gawang.

Penguasaan Teknik dasar sepakbola sangat penting untuk menunjang pada permainan sepakbola (Augustyn, 2011). Teknik dasar sepakbola diantaranya yaitu menendang, menghentikan, menggiring, menyundul, merampas, lemparan kedalam, dan menjaga gawang, (Gumantan & Mahfud, 2018).

Menurut (Himawanto, Or, Setiawan, et al., 2018) kondisi fisik yaitu suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Maksudnya yaitu didalam usaha peningkatan kondisi fisik, maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan.

Kondisi fisik adalah suatu persyaratan yang harus dimiliki oleh atlet dalam meningkatkan dan mengembangkan prestasi yang optimal, hingga kondisi fisiknya harus dikembangangkan dan ditingkatkan sesuai dengan ciri dan karakteristik kebutuhan masing-masing cabang olahraga. Kondisi fisik yaitu satu persyaratan yang di butuhkan dalam usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikaitkan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar lagi, (Pujianto, 2015) Meraih prestasi sepakbola yang baik, disamping terdapat usaha pembinaan dan pelatihan yang teratur, terarah serta kontiniu baiknya pembinaan tersebut diarahkan pada pembinaan kondisi fisik sebagai faktor yang paling dominan terhadap keberhasilan dalam meraih prestasi puncak. Menurut Syafruddin (2014), komponen kondisi fisik terdiri dari : kekuatan (strength), kecepatan (speed), daya tahan (endurance), daya ledak (explosive power), kelentukan (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), ketepatan (accuracy), reaksi (reaction). Melalui latihan fisik kebugaran jasmani, atlet dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, baik yang berhubungan dengan keterampilan

(3)

maupun dengan kesehatan secara umum. Dimana kebugaran jasmani adalah sebagai penentu kemampuan fisik seorang atlet dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari (Yudiana, Subardja, & Juliantine, 2012).

Teknik dasar yang sangat berpengaruh didalam permainan sepakbola adalah menendang (passing dan shooting), yang merupakan salah satu usaha memindahkan bola dari satu usaha memindahkan bola dari satu tempat ke tempat yang lainnya dengan menggunakan kaki, seorang pemian sepakbola yang tidak dapat menguasai teknik menendang dengan benar, maka tidak mungkin menjadi pemian sepakbola yang handal. Bisa dillihat dari perkenaan kaki pada bola, menendang bisa dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing), menendang menggunakan kaki bagian luar (outside) digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing), menendang menggunakan punggung kaki (instep) digunakan untuk menembak (Gumantan & Mahfud, 2020)

Dari beberapa teknik dasar tersebut, teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola yakni menendang. Menurut Gumantan & Mahfud (2018) menendang bola adalah suatu usaha untuk memindahkan bola dari satu tempat ketempat lain dengan menggunakan kaki. Menendang bola dapat digunakan sebagai cara mengoper bola pada teman dalam berbagai jarak dan menembak bola kearah gawang. Tendangan dalam permainan sepakbola digunakan untuk menembak bola ke arah gawang (shooting at the goal). Teknik menendang (shooting) karena salah satu unsur dalam permainan sepakbola adalah ketepatan dalam melakukan tendangan, semakin tepat dalam melakukan tendangan tersebut maka akan mendapat lebih banyak peluang untuk mencetak gol. Menendang bola

(4)

digunakan untuk mengoper bola kepada teman dalam berbagai jarak dan menembak bola kearah gawang. Untuk mempunyai kemampuan menendang yang baik pemain harus mempunyai kemampuan motorik yang sangat baik. Proses motorik yakni gerakan yang secara langsung melibatkan otot untuk bergerak dan proses persyaratan yang menjadikan seseorang mampu untuk dapat menggerakkan anggota tubuh (tangan, kaki, juga anggota tubuh lainnya). Dalam melakukan tendangan, pemain harus mempunyai rangkaian gerak yang kompleks juga didukung dengan komponen kondisi fisik dan postur tubuh (Mahfud & Fahrizqi, 2020). Salah satu aspek biologis yang ikut menentukan pencapaian prestasi dalam olahraga adalah struktur dan postur tubuh (Fahrizqi, 2018). Selain penguasaan, teknik dasar dan kondisi fisik serta antropometri tubuh juga sangat menentukan dalam permainan sepakbola (Mahfud dkk, 2020). Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi ketepatan menembak bola ke gawang sepakbola diperlukan unsur- unsur kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan, kelenturan, keseimbangan, ketepatan, daya tahan, kelincahan, dan koordinasi (Adityatama, 2017).

Menciptakan gol adalah tujuan utama dalam permainan sepakbola, maka dari itu, penelitian ini akan meneliti faktor yang mempengaruhi ketepatan dalam tendangan shooting, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah kekuatan otot tungkai. Kekuatan otot tungkai meupakan kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal dalam satu usaha, kemampuan kekuatan berarti terjadinya kontraksi otot pada manusia, (Chan, 2012). Tungkai yaitu bagian tubuh yang sangat penting bagi setiap pemain sepakbola. Ukuran panjang tungkai adalah sebagai salah satu unsur postur tubuh yang ikut menentukan pencapaian prestasi dalam olahraga (Fakhruzzaman dkk, 2015). Apalagi pada permainan

(5)

sepakbola, yang dimana olahraga ini sebagian besar menggunakan tungkai.

Menurut Adhi & Gumantan, 2020 power otot tungkai merupakan kemampuan untuk mempergunakan otot tungkai secara maksimal dengan kurun waktu yang cepat. Yang di maksud dengan power tungkai pada penelitian ini yaitu kemampuan otot atau sekelompok otot tungkai untuk melakukan gerakan dengan menegerahkan tenaga yang maksimal secara eksplosif.

Kemampuan motorik yang menunjang terhadap pelaksanaan sepakbola sangat banyak diantaranya koordinasi, kelincahan, kelentukan, kecepatan, serta keseimbangan, (Nenaz, 2016). Keseimbangan merupakan kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic balance), (Zulfikar, 2016).

Ada dua macam keseimbangan diantaranya keseimbangan statis dan dinamis.

Keseimbangan statis merupakan kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam, sedangkan keseimbangan dinamis merupakan kemampua mempertahankan keadaan seimbangan dalam keadaan bergerak missal melambung, berlari serta berjalan, dan sebagainya (Fenanlampir & Muhyi 2015). Keseimbangan yaitu kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, missal berjalan, berlari dan sebagian besar ada pada olahraga juga permainan (Fenanlampir & Muhyi 2015). Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan system neuromuscular (system saraf otot) kita dalam kondisi statis atau mengontrol system saraf-saraf otot agar supaya tidak terjatuh atau kemampuan untuk mempertahankan system neuromaskular kita dalam kondisi statis atau mengontrol system neuromascular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien saat kita bergerak (Harsono, 2020).

(6)

Dari uraian diatas maka untuk mendapatkan pemain yang baik harus melalui proses pembinaan dan pembibitan sedari dini diantaranya meliputi pembibitan di Sekolah Dasar, SSB, dan pembinaan kelompok pemula. Perkembangan dan pembinaan olahraga sepakbola di Lampung tepatnya di Kota Bandar Lampung bisa dikatakan cukup baik, hal ini ditandai dengan banyaknya tim sepakbola asal Kota Bandar Lampung yang menjuarai berbagai turnamen. Hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri SSB (Sekolah Sepak Bola). Salah satunya adalah SSB Lampung Football School Bandar Lampung. SSB ini baru didirikan pada bulan Maret 2021 oleh 3 orang coach, diantaranya yaitu coach Anton Irawan dan coach Adittyo Pratama, serta seorang pelatih kiper yaitu coach Edi Wardhana. SSB ini rutin mengadakan latihan 3 kali dalam seminggu bertempat di Lapangan Sepak Bola Kompi dan Stadion Pahoman Bandar Lampung. Terdapat kategori usia pada SSB ini yaitu usia 10-16 tahun dan usia 17-21 tahun. SSB ini diharapkan bisa melahirkan pemain-pemain yang berkualiatas untuk mengangkat persepakbolaan Lampung pada umumnya, khususnya Kota Bandar Lampung.

Dan dalam pengamatan ini, saya melaksanakan latihan bersama dengan SSB Lampung Football School. Pada saat latihan bersama, ada beberapa fenomena yang menarik diantaranya adalah kemampuan para pemain dalam melaksanakan tendangan shooting. Dalam pelaksanaannya, tendangan shooting dilakukan oleh semua pemain SSB ini, akan tetapi hasil tendangan yang membedakannya yaitu ada yang tepat dan ada yang masih kurang tepat dalam melakukan tendangan shooting, tidak hanya dapat diukur dengan melihat postur tubuh atau pun faktor lain. Dalam pengamatan yang saya temukan di lapangan, saya melihat beberapa dari pemain SSB ini terdapat pemain yang memiliki power yang kuat saat menembakan bola,

(7)

juga disisi lain kurang maksimal dikarenakan faktor lain nya yaitu keseimbangan pada saat menendang bola. Dari pengamatan saya, hasil tendangan shootingnya masih banyak yg kurang tepat, masih belum optimal terlihat dari kecepatan bola yang kurang keras saat meluncur, sehingga saya tertarik untuk melakukan penelitian di SSB Lampung Football School dalam melakukan tendangan shooting berdasarkan fenomena yang telah saya temukan selama saya melakukan pengamatan saat latihan bersama. Karena penulis mengetahui seberapa penting power tungkai dan keseimbangan untuk mendukung ketepatan shooting.

Berdasarkan uraian para ahli diatas bisa disimpulkan bahwa prestasi sepak bola seseorang itu di pengarui oleh faktor power dalam hal ini yaitu power tungkai.

Prestasi sepak bola juga dipengaruhi oleh faktor biomotor, dalam hal ini adalah keseimbangan sehingga menarik penulis untuk meneliti hubungan power tungkai dan keseimbangan terhadap ketepatan hasil shooting, dengan judul Hubungan Power Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada “Hubungan Power Tungkai Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung”.

2. Apakah ada “Hubungan Keseimbangan Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung”.

3. Apakah ada “Hubungan Power Tungkai dan Keseimbangan Terhadap

(8)

Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung”.

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap pekerjaan pasti mempunyai tujuan didalamnya, sehingga tidak ada penyimpangan yang dapat mencapai sasarannya begitu juga pada pelaksanaan penelitisn ini yang mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Hubungan Power Tungkai Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui Hubungan Keseimbangan Terhadap Ketepatan ShootingPemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

3. Untuk mendapatkan gambaran tentang Hubungan Power Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi pemain SSB Lampung Football School dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi dan juga untuk mengetahui hubungan power tungkai dan keseimbangan terhadap ketepatan shooting.

2.` Bagi pelatih dapat di jadikan sebagai sumber bacaan untuk menjadikan sebuah rancangan dalam meningkatkan prestasi para atletnya.

(9)

3. Bagi penulis supaya dapat semakin memahami apakah ada hubungan antara power tungkai dan panjang tungkai terhadap ketepatan shooting dalam permainan sepakbola.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu aspek yang diteliti pada penelitian yang hanya ingin:

1. Mengetahui Hubungan Power Tungkai Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

2. Mengetahui Hubungan Keseimbanngan Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

3. Mengetahui Hubungan Power Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Ketepatan Shooting Pemain SSB Lampung Football School Bandar Lampung.

Referensi

Dokumen terkait

"It is widely distributed in the south-eastern region of central South America comprising south-eastern Bolivia, Paraguay, southern Brazil, Uruguay, and southern and central Argentina"