• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, sepeda motor sudah menjadi kebutuhan yang utama bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Data yang tercatat di Badan Pusat Statistik Indonesia menyatakan bahwa dari tahun 2006 sampai tahun 2013 jumlah kendaraan khususnya sepeda motor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat dari tahun 2006 jumlah sepeda motor mencapai 32.528.758 unit, sampai pada tahun 2013 tercatat ada 84.732.652 unit. Data tersebut menjadi bukti bahwa jumlah sepeda motor meningkat dikarenakan telah menjadi kebutuhan utama masyarakat di Indonesia sebagai alat transportasi.(Badan Pusat Statistik, 2017)

Tidak berhenti di tahun 2013 saja, pada tahun 2014 Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatat ada peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Pada tahun tersebut tercatat ada 92.976.240 unit sepeda motor, jumlah kenaikan tersebut kurang lebih mencapai 8 juta unit dari tahun 2013.( AISI, 2017)

Peningkatan yang begitu pesat, tidak lepas dari keuntungan penggunaan sepeda motor tersebut. Keuntungan tersebut adalah selain dapat menghindari macet, dan dapat juga mempersingkat waktu tempuh yang lumayan jauh dibandingkan dengan menggunakan mobil pribadi. Pengguna yang setiap hari bekerja, tentunya sangat terbantu apabila sepeda motor dapat memaksimalkan waktu tempuh dengan singkat. Namun penggunaan yang terlalu sering, dapat mengakibatkan sepeda motor mengalami kerusakan karena penggunannya yang cenderung dipakai setiap hari dan dengan jarak tempuh yang lumayan jauh. Bukan tidak mungkin sepeda motor yang baru pun jika dipakai terus-menerus dapat mengalami kerusakan.

(2)

Namun kebanyakan dari pengguna mengabaikan kerusakan tersebut, walaupun kerusakan tersebut dianggap kerusakan ringan. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar jika tidak ditangani secara cepat dan berkala.(Agustan Latif, 2015:254 )

Menurut Afnur dkk (2016:75) Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya kesehatan, pendidikan, otomotif, psikologi, permainan dan sebagainya. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

Menurut Agustan Latif (2015:254) “Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.

Sistem Pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya di berbagai bidang, baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapannya”.

Salah satu penerapan sistem pakar yaitu dalam bidang otomotif, yaitu dengan mendiagnosa kerusakan motor matic injeksi, salah satunya YAMAHA Xeon GT 125cc. YAMAHA Xeon GT 125cc adalah motor pabrikan yamaha yang dikeluarkan pada tahun 2014, Yamaha Xeon GT125 dilengkapi dengan teknologi

(3)

terbaru YM JET-FI motor matic tersebut adalah salah satu motor matic seri yamaha dengan tampilan yang menarik.(Semisena, 2017)

Beberapa tahun belakangan ini banyak pengguna motor beralih menggunakan motor matic injeksi dibanding motor matic dengan sistem karburator.

Dengan banyaknya pengendara motor matic injeksi tidak lepas juga dengan kerusakan yang terjadi pada motor matic injeksi tersebut. Masalah yang terjadi pada sepeda motor matic injeksi dikarenakan pemilik kurang paham dalam menangani kerusakan dan membiarkan kersuakan tersebut menjadi besar. Pada kenyatannya tidak semua pemilik motor memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah kerusakan kendaraan khususnya sepeda motor matic, terutama dalam hal penanganan kerusakan sepeda motor matic dengan sistem injeksi, sering kali para pengendara yang mengalami kerusakan pada sepeda motornya menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada mekanik, tanpa terlebih dulu mengetahui kerusakan itu sendiri. (Afnur dkk, 2016:75).

Namun tidak semua mekanik dapat dipercayai dalam menangani sepeda motor yang sedang diperbaiki. Hal tersebut hanya akan membuat konsumen mengalami kerugian, baik itu dalam hal keuangan dan kondisi sepeda motor yang harusnya lebih baik namun menjadi kurang baik. Tetapi jika pengguna dapat mengetahui kerusakan terlebih dahulu yang di anggap bisa ditangani sendiri, maka pengguna tidak harus datang ke tempat service.

Dengan melihat permasalahan diatas, perlu diatasi dengan pemanfaatan teknologi berkembang saat ini. Salah satunya dalah sistem pakar berbasis web yang menggunakan metode forward chaining dengan model pengembangan sistem waterfall (air terjun) sehingga dapat menghasilkan solusi yang akurat dalam

(4)

menangani kerusakan sepeda motor matic injeksi, adapun kerusakan yang dapat ditangani sendiri ataupun kerusakan yang cukup sulit diperbaiki sendiri, serta dapat meminimalisir kecurangan yang dibuat oleh seorang mekanik.

Pada penerapannya sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda motor matic injeksi berbasis web masih sulit ditemui. Untuk itu penulis mengambil tema ini sebagai skripsi dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Motor Matic Injeksi Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining”.

1.2. Identifikasi Permasalahan

Identifikasi Permasalahan pembuatan aplikasi ini:

1. Sulitnya melihat kerusakan pada sepeda motor matic injeksi dengan informasi yang minim tentang menangani kerusakan motor.

2. Kurangnya pengetahuan pengendara motor mengenai kendala yang terjadi pada sepeda motor.

3. Penanganan teknologi injeksi tidak dapat dilakukan di bengkel biasa, dikarenakan sistem injeksi yang harus di kontrol oleh perangkat komputer.

Dengan dibuatnya sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda motor injeksi ini, diharapkan pengguna mengetahui informasi lebih dalam menangani motor matic injeksi yang sedang mengalami kerusakan dan memperbaiki dengan cepat kerusakan yang dapat ditangani sendiri. Sehingga meminimalisir keruskan yang dapat berakibat besar.

(5)

1.3. Perumusan Masalah

Perumusan Masalah dari skripsi ini adalah:

1. Bagaimana membuat aplikasi sistem pakar kerusakan sepeda motor injeksi berbasis website menggunakan metode forwad chaining ?

2. Bagaimana membangun apliksi sistem pakar yang dapat mempermudah masyarakat pengguna motor matic injeksi untuk mendiagnosis kerusakan pada sepeda motor matic pengguna itu sendiri secara cepat dan efektif ?

3. Bagaimana membuat aplikasi sistem pakar yang dapat berguna bagi pengguna motor matic injeksi agar paham tentang kendala sepeda motornya sendiri?

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan skripsi ini adalah:

1. Aplikasi sistem pakar ini dibuat berbasis website, dengan metode forward chaining .

2. Aplikasi ini dibuat agar dapat mempermudah masyarakat terutama pengguna sepeda motor matic injeksi untuk mendiagnosis kerusakan pada sepeda motor maticnya sendiri secara cepat dan efektif.

3. Aplikasi sistem pakar ini dibuat agar pengguna motor matic injeksi menjadi paham tentang kendala yang terjadi pada sepeda motornya sendiri.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang Strata Satu (S-1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik di Universitas Bina Sarana Informatika Bandung.

(6)

1.5. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini dan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode pendekatan yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam penulisan laporan, pengumpulan data dan informasi. Metode-metode yang digunakan antara lain :

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang akan dijadikan referensi, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu:

A. Observasi (observation)

Obervasi ini dilakukan dengan cara datang langsung ke tempat service yang dapat menangani kerusakan sepeda motor matic injeksi guna mendapatkan informasi yang terkait.

B. Wawancara (interview)

Teknik pengumpulan ini penulis gunakan untuk bertanya jawab langsung dengan mekanik dan seorang ahli atau pakar di tempat service yang dapat menangani kerusakan motor matic injeksi.

C. Studi Pustaka (Study Liteurature)

Untuk mendukung pembuatan aplikasi ini, penulis mengumpulkan bahan dari beberapa sumber, seperti buku referensi, media internet dan jurnal-jurnal yang membahas tentang kerusakan mesin motor matic injeksi.

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan sistem model model air terjun (waterfall).

(7)

Menurut Nugroho dkk (2016:48) metode waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan, dimana proses pengerjaannya terus mengalir dari atas ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase sebagai berikut:

A. Analisa Kebutuhan (Requirement)

Aplikasi ini dibangun guna membantu mengidentfikasi kerusakan yang kerap terjadi pada sepeda motor matic, khusunya motor matic berteknologi injeksi.

Dalam tahap ini penulis pengumpulkan data guna untuk pembangunan aplikasi.

B. Disain atau Rancangan (Design)

Pada tahap ini, penulis membangun aplikasi dengan melakukan desain struktur data, serta desain tampilan antar muka. Sehingga pengetahuan seorang pakar dapat di masukan kedalam web.

C. Penerapan (Implementation)

Pada tahapan ini penulis melakukan pengkodean dalam bahasa pemrograman berbasis objek menggunakan sublime text 3.

D. Integrasi & pengetesan (Verification)

Pada tahapan ini penulis menggunakan pengecekan langsung pada web untuk memastikan program berjalan sesuai dengan yang telah dibuat atau masih mengalami kesalahan.

E. Pemeliharaan (Maintenance) atau pendukung (support)

Mendefinisikan pengembangan sistem yang sedang dibangun dalam menghadapi, mengatasi perkembangan maupun perubahan sistem bersangkutan terkait dengan hardware dan software yang digunakan.

(8)

1.6. Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penulis dalam pembuatan skripsi ini, maka penulis membatasi ruang lingkup sebagai berikut:

1. Aplikasi sistem pakar ini berbasis website.

2. Aplikasi sistem pakar ini dibuat hanya untuk mendiagnosis kerusakan sepeda motor matic.

3. Apliksi sistem pakar ini dibuat hanya untuk motor matic yang dengan sistem bahan bakar injeksi.

4. Aplikasi sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining.

5. Aplikasi sistem pakar ini hanya membahas kerusakan yang berhubungan dengan mesin injeksi pada sepeda motor matic.

6. Aplikasi ini dibuat hanya menganalisa kerusakan pada sepeda motor YAMAHA XEON GT125.

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning

[r]