• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 saat ini semakin menggembirakan sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk memodernisasi media pembelajaran, dengan menggunakan aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang media pembelajaran yang lebih menarik. Dengan adanya media pembelajaran, siswa akan lebih mudah mempelajari dan memahami isi materi yang diberikan guru selama proses belajar mengajar di sekolah. Ada berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pendidikan, yaitu: media cetak, media audio, media audiovisual, multimedia interaktif, e-learning dan media komputer.

Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan media pembelajaran yang lebih menghibur, menarik perhatian siswa, dan dapat menjadikan suasana kelas lebih efektif dan efisien untuk pembelajaran. Salah satu pengembangan media pembelajaran yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengembangkan media pembelajaran yang sebelumnya hanya terfokus pada buku cetak menjadi media pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan media pembelajaran majalah sekolah pada materi teks anekdot untuk siswa kelas X”.

Media pembelajaran berupa majalah sekolah dengan teks anekdot dapat meningkatkan minat belajar siswa. Harus ada media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar pembelajaran lebih menyenangkan. Produk media pembelajaran yang akan dikembangkan berupa media cetak berupa majalah sekolah untuk pengajaran teks anekdot untuk Kelas X SMA.

Menawarkan inovasi pengembangan media pembelajaran berupa majalah sekolah dapat menjadikan media pembelajaran lebih bervariasi sehingga memudahkan guru dalam proses pembelajaran.

Kajian Teoritis

Dengan menggunakan tahapan kegiatan dan prosedur pengembangan yang berbeda-beda, ia dapat menghasilkan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Menurut Borg dan Gall (1998) dalam Sugiyono (2017:28) Penelitian pengembangan adalah suatu proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Melalui penelitian pengembangan ini dapat dikembangkan suatu produk yaitu salah satu perangkat pembelajaran agar proses belajar mengajar di kelas siswa lebih efektif dan menyenangkan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa pengembangan adalah proses perubahan produk secara perlahan dan bertahap dalam menyempurnakan produk agar produk yang dikembangkan bermanfaat khususnya dalam bidang pendidikan.

Hakekat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media merupakan suatu proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam belajar. Menurut Sukiman (2012:29) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima guna merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. secara teratur. untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

Menurut Suryani & Agung (2012) dalam Suryani (2019:4) Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yang meliputi alat bantu mengajar guru dan sarana penyampai pesan dari sumber belajar kepada penerima pesan pembelajaran (siswa). Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat untuk mempermudah penyaluran pesan-pesan dari sumber belajar kepada siswa sehingga mempengaruhi pikiran, perasaan, minat dan kemauan pada siswa. Menurut Asyhar (2011) dalam Suryani (2019:9) Penggunaan media dapat meningkatkan daya ingat siswa karena.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, tujuan media pembelajaran adalah untuk meningkatkan efisiensi, membantu konsentrasi dan menarik perhatian siswa, serta dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Suryani & Agung (2012) dalam Suryani (2019:9) Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat pembelajaran yang turut memberikan pengaruh terhadap kondisi dan lingkungan sekitar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Arsyad, bahwa media berfungsi untuk tujuan pengajaran, dimana informasi yang ada di dalam media harus melibatkan siswa baik dalam pikiran atau mental serta dalam bentuk aktivitas nyata, sehingga dapat terjadi pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, fungsi media pembelajaran sebagai alat pembelajaran yang diciptakan oleh guru adalah untuk menyampaikan segala informasi yang melibatkan siswa, sehingga terjadilah kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pendapat di atas bahwa media pembelajaran berguna untuk kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan bervariasi serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Jenis-jenis media pembelajaran penting bagi pendidik karena dengan memahaminya pendidik dapat menyajikan pembelajaran dengan baik dan membuat siswa nyaman.

Jenis-jenis media pembelajaran menurut Arsyad (2016) dalam Suryani mengemukakan jenis-jenis media terdiri atas: . 1) Media berbasis manusia. Media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi seperti guru, instruktur, role play, kegiatan kelompok.

Media Berbasis Cetakan

Berdasarkan pendapat para ahli terhadap jenis-jenis media pembelajaran di atas, maka peneliti akan mengembangkan media pembelajaran cetak berupa majalah sekolah.

Hakekat Majalah a. Pengertian Majalah

Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain menyajikan berita yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan foto/foto full-length, ukuran besar dan terkadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakan lebih baik. . Majalah ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan agar jangkauannya seluas dan seluas-luasnya. penghasilan ganda. Pelanggan terbesarnya adalah perpustakaan, misalnya jurnal ini adalah Buletin Asosiasi Perpustakaan Indonesia, Jurnal Ilmu Peternakan.

Majalah ini bertujuan untuk digunakan oleh kalangan sendiri, misalnya karyawan di suatu perusahaan, biasanya berisi informasi tentang perusahaan, seperti perkembangan yang diperoleh, kerjasama dengan perusahaan lain, misalnya ketika ada terobosan baru dalam bisnisnya, misalnya Amerika. Majalah Buletin Pusat Kebudayaan. Yang paling penting untuk diingat adalah berapa pun jumlah halaman yang diinginkan, jumlah halamannya harus genap jika terbagi 4, hal ini karena untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. Halaman depan biasanya menampilkan nama media beserta motto (visi-misi), judul topik utama terbitan, dan berbagai judul menarik lainnya.

Pada terbitan pertama, kolom ini dapat diisi dengan surat selamat datang pembaca yang berisi harapan, saran, dan lain sebagainya. Pada dasarnya bagian ini bebas diisi apa saja, yang penting informasi mengenai editorial. Topik utama dapat diisi dengan liputan hasil wawancara dengan berbagai sumber berita yang telah ditentukan, kemudian dikemas dalam bentuk deep news atau dalam bentuk feature.

Kolom ini diisi dengan berita-berita tentang kejadian dan kegiatan siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah. Kolom ini dapat diisi oleh penulis lepas (pembaca), namun dapat pula menulis di redaksi sendiri. Bagian ini dapat ditulis oleh editor, dan naskah dapat dikirimkan oleh pembaca.

Graham Davis dalam Kiding (2013:41) terdapat beberapa jenis teknik tata letak yang biasa digunakan untuk menata halaman majalah antara lain sebagai berikut: . 1) Konvensional, fokus/berat pada penulisan bodycopy dengan headline di pojok atas halaman dan ilustrasi di akhir/bawah artikel. Konsistensi dapat dicapai antara lain dengan: konsisten pada margin atas, bawah, dan samping; konsisten pada tampilan font, ukuran font dan spasi teks, judul, subjudul, dan keterangan. Reaksi calon pembaca terhadap tata letak sampul majalah bersifat 'subliminal', kecuali ada aspek visual yang mengejutkan, maka calon pembaca non-profesional akan merasa senang jika desain wajahnya dikerjakan dengan baik.

Masri dalam Kiding (2013:44) mengklasifikasikan bentuk tata letak/layout cover atau tampilan media massa sebagai berikut.

Hakekat Teks Anekdot a. Pengertian Teks Anekdot

Dari pendapat di atas bahwa unsur kebahasaan dalam teks anekdot adalah penggunaan kalimat lampau, penggunaan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban, penggunaan kata hubung, penggunaan kata kerja tindakan, penggunaan kalimat teritorial, dan penggunaan kata hubung. kalimat seru. Untuk menulis anekdot, siswa harus terlebih dahulu belajar mentranskripsikan teks anekdot yang telah dibacanya dengan menggunakan pola penyajian yang berbeda-beda. Setelah itu, dalam membuat teks anekdot, siswa harus memahami beberapa langkah yang harus dilakukan agar siswa dapat membuat teks anekdot yang baik.

Berdasarkan pandangan di atas, menyusun teks anekdot mengharuskan anda memperhatikan kaidah penulisannya, agar sebuah teks anekdot dapat tersusun dengan baik dan benar. Berdasarkan pernyataan di atas, langkah-langkah menulis teks anekdot dapat disimpulkan ada 6 hal yang perlu diperhatikan yaitu menentukan topik anekdot, merumuskan tujuan, memperkenalkan tokoh dan latar, melengkapi struktur anekdot, memperhatikan ketepatan penggunaan bahasa dan mencantumkan judul sesuai isi anekdot. Komandan : Apa yang kamu lakukan jika dihadapkan dengan jumlah musuh yang sangat banyak?

Neil Armstrong, yang terbang ke bulan dengan Apollo 11, terkejut dan bertanya kepada orang China bagaimana dia bisa sampai ke bulan. Wow, pikir Armstrong, sepertinya satu miliar orang bisa berkumpul dan akhirnya sampai ke bulan. Saat menyeberang di depan Sarinah di Jalan Thamrin, wisatawan tersebut bertanya kepada sopirnya, “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun gedung tersebut?”.

Sesampainya di Bundaran HI, wisatawan tersebut kembali bertanya, “Untuk bangunan ini kira-kira berapa lama hingga benar-benar berbentuk hotel?” Sesampainya di dekat Kompleks Stadion Bung Karno atau dulu bernama Stadion Utama Senayan, wisatawan tersebut kembali menanyakan pertanyaan yang sama.

Kerangka Konseptual

Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran berupa majalah Islami berbasis digital untuk keterampilan menyimak siswa kelas III subtopik sumber energi layak dan mendapat respon positif untuk dijadikan pembelajaran. media. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka produk yang dikembangkan peneliti layak digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov, uji homogenitas menggunakan One-way Anova dan dilanjutkan.

Referensi

Dokumen terkait

6 Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Bahan Bekas Untuk Menstimulasi Kemampuan Megenal Huruf