• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Strategic Supplier Partnership terhadap Keunggulan Bersaing pada UMKM Kedai Kopi di Kota Semarang. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan hubungan pelanggan terhadap keunggulan bersaing pada UMKM kedai kopi di Kota Semarang. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan information sharing terhadap keunggulan bersaing pada UMKM kedai kopi di Kota Semarang.

Tabel 1.1 Konsumsi Kopi di Indonesia  Tahun  Jumlah Konsumsi
Tabel 1.1 Konsumsi Kopi di Indonesia Tahun Jumlah Konsumsi

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha UMKM kedai kopi di semarang atau sebagai bahan masukan dan tambahan informasi bagi para pengusaha UMKM kedai kopi di semarang untuk dijadikan bahan pertimbangan agar perusahaan dapat mengevaluasi dan mengambil kebijakan untuk memperbaiki manajemen, manajemen rantai pasok. , untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Hasil penelitian ini dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya, menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang dimensi manajemen rantai pasok dan hubungannya dengan keunggulan kompetitif.

Kerangka Teori

Manajemen Strategik

Mengkaji dan menganalisis dampak penerapan manajemen strategis terhadap internal perusahaan, khususnya terhadap perbaikan berkelanjutan. Menetapkan gedung manajemen strategis sebagai dasar pengambilan segala keputusan perusahaan, terutama keputusan yang berkaitan dengan keuntungan dan ekspansi perusahaan. Menjadikan ilmu manajemen strategis sebagai landasan berpikir dalam penyusunan berbagai perencanaan, baik rencana produksi, pemasaran, personalia, maupun keuangan.

Keunggulan Bersaing

Beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan harga sebagai indikator keunggulan kompetitif adalah Cleveland et al. Beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan inovasi produk sebagai indikator keunggulan kompetitif adalah Safizadeh et al. Beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan keandalan pengiriman sebagai indikator keunggulan kompetitif adalah Cleveland et al.

Supply Chain Management

Acimovic (2006) menyatakan bahwa Manajemen Rantai Pasokan melibatkan pengelolaan aliran antar tingkat dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keuntungan total. Dari definisi-definisi yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen rantai pasok adalah suatu kegiatan yang disusun sedemikian rupa untuk membantu mengefektifkan seluruh rangkaian proses bisnis mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman ke pelanggan. . Strategi kompetitif suatu perusahaan memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan desain jaringan dalam rantai pasokan.

Bisnis kedai kopi memerlukan pengelolaan supply chain management karena dapat mempercepat seluruh proses aktivitas mulai dari perolehan bahan baku, proses produksi, hingga pengiriman ke konsumen sehingga bisnis kedai kopi akan memiliki kinerja bisnis yang baik dan daya saing perusahaan. keuntungan. Pemasok merupakan salah satu pihak yang berpengaruh dalam berjalannya rantai pasok suatu perusahaan dimana pemasok menjadi pihak awal dimulainya suatu rantai pasok karena berkaitan dengan pengadaan bahan baku. Keterlambatan atau kesalahan apa pun dari pemasok dapat mempengaruhi langkah selanjutnya dalam rantai pasokan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Li dkk. 2006) menemukan bahwa praktik dimensi manajemen rantai pasokan yang terdiri dari kemitraan pemasok strategis, hubungan pelanggan, tingkat pembagian informasi, kualitas pembagian informasi dan penangguhan mempunyai dampak langsung terhadap keunggulan kompetitif perusahaan. Kemitraan pemasok strategis merupakan salah satu dimensi manajemen rantai pasokan dan didefinisikan sebagai hubungan kemitraan strategis jangka panjang antara pemasok dan perusahaan, dimana kedua belah pihak saling menguntungkan. Customer Relationship Management (CRM) dalam manajemen rantai pasok merupakan suatu cara berpikir baru yang mencakup integrasi visi, budaya dan strategi untuk melayani pelanggan dengan kualitas tinggi, biaya rendah dan waktu pengiriman yang singkat (Agus dan Hassan melalui penelitiannya pada perusahaan distribusi di Manado) menemukan bahwa hubungan pelanggan sebagai salah satu dimensi manajemen rantai pasokan berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif suatu perusahaan, dimana semakin tinggi hubungan pelanggan maka semakin baik keunggulan kompetitifnya.

Ketika pelanggan berinteraksi dengan perusahaan dan bertukar informasi yang baik, maka dapat memberikan berbagai dampak positif bagi kedua belah pihak, seperti pengiriman barang yang cepat, tempat pengiriman yang tepat dan hal-hal lain yang akan meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan. 2013) Berbagi informasi adalah pendistribusian informasi yang berguna kepada sistem, orang atau unit organisasi. 2006) mendefinisikan berbagi informasi sebagai dimensi manajemen rantai pasokan. Manajemen rantai pasokan selalu dihubungkan oleh arus informasi, keuangan dan material melalui pemasok, produsen, pengecer, distributor dan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian Suharto & Devie (2013) pada perusahaan manufaktur di Surabaya menemukan bahwa information sharing sebagai salah satu indikator manajemen rantai pasok berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif perusahaan.

Penelitian Terdahulu

Pertukaran informasi dengan mitra usaha dalam penyusunan rencana bisnis Mitra usaha merupakan salah satu pihak yang membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya, oleh karena itu dalam penyusunan rencana bisnis perlu adanya informasi kepada mitra usaha agar tercipta hubungan yang baik. kerja sama. Dengan adanya pertukaran informasi dari berbagai pihak dalam menyusun rencana bisnis, dapat membuat kedua belah pihak semakin kompak dalam bekerja sama dan memberikan dampak yang saling menguntungkan satu sama lain. Jadi, pertukaran informasi dikatakan baik jika perusahaan selalu berbagi informasi dengan mitra bisnis mengenai permasalahan yang mempengaruhi bisnis dan sering berbagi informasi dengan mitra bisnis dalam menyusun rencana bisnis.

Menganalisis Dampak Manajemen Rantai Pasokan terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Perusahaan/Suharto, Regina dan Devie (2013). Dampak Manajemen Rantai Pasokan terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Organisasi/Li, Suhong dkk. Kemitraan pemasok yang strategis, hubungan pelanggan, tingkat pembagian informasi, kualitas pembagian informasi dan penundaan mempunyai pengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

Strategic supplier partnership, customer relationship, level of information sharing, and quality of information sharing have an impact The Effect of Customer Relationship Management on Achieving Competitive Advantage of Tractor Manufacturing/Alipour, Mehrdad and Mohammadi, MH (2011).

Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu

Perbedaan Penelitian Yang Sedang Dilakukan Dengan Penelitian Terdahulu

Pasti terdapat perbedaan antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lain, seperti: variabel bebas, variabel terikat, dan subjek penelitian. Berdasarkan tabel diatas perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini terletak pada objek penelitian dan variabel terikatnya dimana penelitian saat ini menggunakan objek penelitian UMKM kedai kopi.

Tabel 1.4 Perbedaan Penelitian Yang Sedang Dilakukan Dengan Penelitian  Terdahulu
Tabel 1.4 Perbedaan Penelitian Yang Sedang Dilakukan Dengan Penelitian Terdahulu

Hubungan Antara Variabel Penelitian

  • Pengaruh Strategic Supplier Partnership terhadap Keunggulan Bersaing Strategic Supplier Partnership merupakan hubungan jangka panjang yang
  • Pengaruh Customer Relationship terhadap Keunggulan Bersaing
  • Pengaruh Information Sharing terhadap Keunggulan Bersaing
  • Pengaruh Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship, Information Sharing terhadap Keunggulan Bersaing

Selain itu, hubungan strategis antara pemasok dan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja rantai pasokan dan keunggulan kompetitif dalam berbagai aspek. Di pasar yang kompetitif saat ini, manajemen hubungan pelanggan adalah alat yang cocok untuk mencapai keunggulan kompetitif yang stabil. Hasil penelitian Li dkk. 2006) berpendapat bahwa hubungan pelanggan mempunyai dampak positif terhadap keunggulan kompetitif.

Memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan dan membedakan dengan pesaing sehingga meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Berbagi informasi mengacu pada sejauh mana informasi penting dikomunikasikan kepada mitra bisnis perusahaan (Monczka et al., 1998). Menurut Stein dan Swet, mitra bisnis dalam rangkaian manajemen rantai pasokan yang secara rutin bertukar informasi dapat bekerja sebagai satu unit dan bersama-sama mereka dapat lebih memahami kebutuhan pelanggan akhir dan perusahaan dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

Berdasarkan hasil penelitian Suharto & Devie (2013) menyatakan bahwa berbagi informasi berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Menurut Suharto & Devie (2013), dimensi manajemen rantai pasokan yang terdiri dari kemitraan pemasok strategis, hubungan pelanggan dan berbagi informasi secara intensif dapat memberikan keunggulan kompetitif yang baik sehingga meningkatkan kinerja organisasi dan keunggulan kompetitif perusahaan. Penerapan praktik manajemen rantai pasok yang baik dapat meningkatkan kinerja organisasi dan hasil output perusahaan sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

2006) mengemukakan bahwa hal ini dibuktikan dengan hasil analisis hubungan antara dimensi praktik manajemen rantai pasok yang terdiri dari kemitraan pemasok strategis, hubungan pelanggan, dan berbagi informasi dengan keunggulan kompetitif.

Hipotesis

Definisi Konsep

Definisi Operasional

Dalam penyampaian informasi, yang ingin diukur adalah tingkat kualitas penyebaran informasi antara kafe UMKM di Semarang dengan mitra usaha dengan perbedaan baik dan buruk. Keunggulan kompetitif merupakan keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan untuk tetap bersaing dan menonjol dibandingkan para pesaingnya. Dari segi keunggulan bersaing, kualitas keunggulan bersaing UMKM kedai kopi di kota semarang diukur dengan varian baik dan buruk.

Agus dan Hassan (2008). mendefinisikan kemitraan pemasok strategis sebagai hubungan strategis jangka panjang antara dua atau lebih entitas bisnis dalam rantai pasokan. No konsep Variabel Indikator Item dan Hassan, .. hubungan adalah kumpulan praktik yang bertujuan untuk mengelola keluhan pelanggan, membangun .. hubungan jangka panjang yang baik dengan pelanggan dan meningkatkan kepuasan. Li dkk.(2006). Keunggulan kompetitif mendefinisikan sejauh mana suatu organisasi mampu menciptakan posisi kompetitif.

Perusahaan mempunyai inovasi produk sejalan dengan perubahan kebutuhan pelanggan 7. Perusahaan mempunyai produk unggulan 5) Time To Market.

Tabel 1.5 Matriks Operasionalisasi Variabel
Tabel 1.5 Matriks Operasionalisasi Variabel

Metode Penelitian .1 Tipe Penelitian

  • Populasi dan Sampel .1 Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Skala Pengukuran
  • Teknik Pengolahan Data
  • Teknik Analisis .1 Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
    • Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas
    • Uji Analisis Regresi Liner Berganda

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola UMKM kedai kopi di Semarang yang berjumlah 127 kedai kopi. Jenis non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau sering disebut sensus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu data yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dalam bentuk angka atau berupa angka yang langsung dapat diukur atau dihitung, jenis data yang digunakan adalah penilaian terhadap UMKM kedai kopi. manajer di Kota Semarang mengenai penerapan dimensi manajemen rantai penawaran perusahaan yang terdiri dari hubungan kemitraan strategis, hubungan pelanggan, dan pertukaran informasi dan keunggulan kompetitif.

Data primer yang diperoleh adalah data responden survei melalui wawancara lapangan dan penyebaran kuesioner yaitu penyebaran kuesioner kepada pengelola UMKM kedai kopi di kota semarang. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Sugiyono (2009) menyatakan bahwa skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang. Kuesioner: berupa teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan tertulis kepada pengelola kedai kopi UMKM di Semarang untuk dijawab sesuai alternatif jawaban.

Wawancara pendahuluan: berupa penyelidikan terhadap beberapa data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada informan yaitu pengelola kedai kopi UMKM di Semarang. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data adalah valid (Sugiyono, 2015) Jika valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel yang akan diukur dan sebaliknya.

Analisis regresi berganda merupakan alat analisis yang digunakan untuk memprediksi perubahan nilai variabel tertentu ketika variabel lain berubah (Sugiyono, 2013). Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X1, X2 dan X3 yaitu Strategic Supplier Partnership, Customer Relationship dan Information Sharing secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Y) . ), yaitu Keunggulan Kompetitif. Uji t merupakan uji koefisien regresi parsial individu yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel dependen (Y).

Gambar

Tabel 1.1 Konsumsi Kopi di Indonesia  Tahun  Jumlah Konsumsi
Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 1.4 Perbedaan Penelitian Yang Sedang Dilakukan Dengan Penelitian  Terdahulu
Gambar 1.3 Model Hipotesis Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Lado, Byod dan Wright 1992 dalam model keunggulan bersaing yang berkelanjutan mengakui bahwa produktivitas manajerial dalam kinerja bisnis dengan pendekatan seleksi strategis akan