• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 mengubah status kehidupan yang menimbulkan beban psikologis bagi wanita hamil. Pandemi Covid-19 disini adalah Pandemi yang dimana seluruh masyarakat baik didunia maupun di Indonesia mengharuskan tidak melakukan aktivitas diluar rumah dan Hal ini dapat mempengaruhi kunjungan ibu hamil. Salah satu kunjungan pemeriksaan kehamilan yang dimana satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi resiko kehamilan dan kunjungan pemeriksaan dilakukan minimal 4 kali kunjungan untuk memenuhi standar pemeriksaan ANC (Kemenkes RI, 2020).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia selama periode tahun 2018 – 2019 terdapat penurunan AKI dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia. Penyebab AKI terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), dan infeksi (207 kasus) (Kemenkes RI, 2020). Jumlah AKI di Jawa Barat sebesar 416 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu antara lain perdarahan (28%), hipertensi (29%), infeksi (4%), gangguan darah (12%), gangguan metabolik (3%) dan lain – lain (24%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2020). Terdapat 29 AKI sepanjang tahun 2019 di Kota Bandung dan tidak berbeda jauh dengan jumlah AKI di tahun sebelumnya. Penyebab AKI

(2)

di Kota Bandung antara lain 11 kasus perdarahan, 6 kasus hipertensi pada kehamilan, 3 kasus gangguan sistem peredaran darah, 1 kasus gangguan metabolik, serta kasus komplikasi kehamilan lainnnya (Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2019)

Kehamilan adalah sebuah proses fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga kelahiran bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan (Kumalasari, 2015). Pada masa kehamilan status kesehatan ibu dapat diketahui dengan cara melakukan pemeriksaan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat yang disebut pelayanan Antenatal Care (ANC).

ANC merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu. Pelayanan ANC mampu mendeteksi dini dan menangani resiko terhadap kehamilan (Kemenkes RI, 2014). ANC bertujuan untuk memantau kemajuan ibu hamil selama kehamilan, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayinya. Selain itu, untuk mendeteksi secara dini resiko tinggi terhadap kehamilan dan proses persalinan sehingga dapat menurunkan AKI dan memantau keadaan janin (Kumalasari, 2015).

Pemanfaatan pelayanan ANC oleh ibu hamil dapat dilihat dari jadwal kunjungan pemeriksaan ANC.

(3)

Terdapat jadwal kunjungan pemeriksaan ANC. Kunjungan ibu hamil selama kehamilan terdapat 4 kali kunjungan untuk memenuhi standar pemeriksaan ANC. Kunjungan 1 yaitu pada usia kehamilan 16 minggu, kunjungan II pada usia kehamilan 24 – 28 minggu, kunjungan III dan kunjungan IV pada usia kehamilan 32 – 36 minggu (Kumalasari, 2015).

Peningkatan cakupan K1 pada tahun 2018 dan 2019 paling tinggi berada di wilayah Kecamatan Batununggal 17,08% dan Bojong Kaler 12,93%, sedangkan penurunan cakupan ibu hamil pada tahun 2018 dan 2019 terbesar berada pada wilayah Kecamatan Bandung Wetan 27,13% dan Bandung Kaler 11,11% (Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2019).

Menurut Dinas Kesehatan Kota Bandung (2019) jumlah ibu hamil di kota Bandung yang tidak melanjutkan pemeriksaan dari status K1 – K4 terbesar berada di Kecamatan Batununggal sebanyak 112,81% (2.204 kunjungan) dan Panyileukan sebanyak 107,81% (752 kunjungan).

Sedangkan wilayah dengan kunjungan K4 terkecil berada di wilayah Kecamatan Bandung Wetan 70,51% (349 kunjungan), Gedebage 81,51%

(595 kunjungan), Sumur Bandung 83,86% (530 kunjungan ), dan Kota Bandung sebesar 32% (42 kunjungan).

Hambatan dalam kunjungan pelayanan ANC pada masa Pandemi Covid-19 Covid-19 yang dilihat pada data di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung tahun 2021 bahwa diketahui jumlah kunjungan pelayanan ANC menurun yaitu sebesar 49% yang seharusnya 75% artinya 26% tidak melakukan kunjungan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu

(4)

Ibu hamil tidak melakukan kunjungan ANC secara teratur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Nurlaelah, (2014) mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi pemeriksaan ANC diantaranya adalah pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, paritas, pekerjaan, status ekonomi, dukungan suami dan kualitas pelayanan ANC. Selain itu kurangnya motivasi dari keluarga, kurangnya minat dari pasangan atau suami untuk melakukan kunjungan dan mengetahui perkembangan janinnya (Nurlaelah, 2014).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Cempaka Arum Kota Bandung pada tanggal 28 April 2021, petugas puskesmas menyatakan bahwa sasaran ibu hamil pada tahun ini yaitu sebanyak 156 ibu hamil dari 2 kecamatan terdiri dari Kecamatan Rancanempang dan Cimincrang. Selama masa Pandemi Covid-19 puskesmas mengurangi kegiatan yang bersifat berkerumun seperti senam ibu hamil, namun untuk data yang di peroleh dari bulan Januari – April ada 42 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan, diantaranya sebanyak 40 ibu hamil tidak di dampingi oleh suami ketika melakukan pemeriksaan kehamilan dan 2 ibu hamil di dampingin oleh suami, tetapi suami memiliki sikap tidak peduli terhadap pemeriksaan yang dilakukan dan lebih memilih untuk menunggu di ruang tunggu.

Jumlah penurunan pelayanan kunjungan ANC di situasi Pandemi Covid-19 sangat signifikan yaitu jumlah kunjungan ibu hamil hanya 25%

yang seharunya 75% yang berarti 50% ibu tidak melakukan kunjungan selama kehamilan di masa Pandemi Covid-19. Selain itu pernyataan kepala

(5)

Puskesmas Cempaka Arum Kota Bandung diketahui ada 3 ibu hamil ibu hamil yang dirujuk ke rumah sakit dan ibu hamil terpapar oleh virus covid- 19, akan tetapi tidak ditangani di Puskesmas dan langsung di Rujuk ke Rumah Sakit.

Hasil dari wawancara peneliti pada beberapa ibu hamil di Kota Bandung menyebutkan suami sibuk bekerja, suami tidak mengizinkan melakukan pemeriksaan karena khawatir istrinya akan terkena Covid-19, suami jarang membantu pekerjaan rumah, suami selalu cuek terhadap perubahan mood istri, adapun ibu hamil yang bercerai saat masa kehamilan dan tidak mengakui anak yang ada di dalam kandungannya sehingga ia melakukan pemeriksaan sendiri. Selama Pandemi Covid-19 ini ibu hamil lebih memilih untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di praktik bidan mandiri atau klinik swasta terdekat. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor yang Memengaruhi Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian adalah “Faktor apa yang memengaruhi kunjungan pemeriksaan kehamilan pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Bandung?”

(6)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Mengetahui Faktor yang Memengaruhi Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Bandung

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik demografi ibu hamil: usia, pendidikan, paritas, dan pekerjaan.

b. Mengidentifikasi hubungan dukungan suami dengan pemeriksaan kehamilan pada masa Pandemi Covid-19.

c. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu hamil mengenai Pandemi Covid-19 dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan pada masa Pandemi Covid-19.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan sarana dan referensi untuk pengaplikasian ilmu yang telah didapat kepada pihak – pihak terkait serta menambah wawasan khususnya mengenai faktor yang memengaruhi kunjungan pemeriksaan kehamilan pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Bandung.

(7)

2. Manfaat Praktis a. Bagi ibu hamil

Bagi ibu hamil hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khusunya mengenai pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan di masa Pandemi Covid-19.

b. Bagi puskesmas

Bagi puskesmas hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dalam menyusun perencanaan yang terkait dengan permasalahan Faktor yang Memengaruhi Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Bandung.

c. Bagi perawat

Dari hasil penelitian ini diharapkan perawat di puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan mampu memberikan edukasi tentang pemeriksaan kehamilan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam bidang keilmuan yang terkait dengan ilmu keperawatan maternitas, waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di Kota Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima dalam perkuliahan khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia yang terkait

Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima dalam perkuliahan khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia yang terkait