• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI - Repository UMA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Selain itu, alinea pertama Pasal 118 HIR memberikan hak dan wewenang kepada orang yang berwenang atau wakilnya untuk membuat, menandatangani, mengajukan, atau mengajukan gugatan kepada pengadilan negeri. Atas dasar surat kuasa, berlakulah surat kuasa untuk membuat, menandatangani, dan mengajukan gugatan atas nama dan kepentingan penggugat atau surat kuasa (mandat terakhir, amanat). Oleh karena berhasil tidaknya suatu gugatan tergantung pada keberadaan pokok sengketa, maka perlu dilakukan tindakan yang cermat, hati-hati dan tepat oleh penggugat/penggugat atau kuasanya terhadap adanya pokok sengketa, baik formil maupun materil. , dalam gugatan tersebut.

Namun apabila pokok sengketanya berkenaan dengan benda bergerak (benda tidak bergerak), maka gugatan harus menjelaskan bagaimana penggugat/penggugat memperolehnya, bentuk, jumlah, jenis, sifat-sifatnya dan sebagainya. Ketika mempelajari teknik-teknik subyek yang disengketakan, perhatian harus diberikan pada masalah yurisdiksi dimana gugatan harus diajukan. Setelah tahap teknis pemeriksaan pokok sengketa, langkah selanjutnya adalah memperhatikan masalah kelengkapan formil dan surat tuntutan.

Perlu ditegaskan bahwa untuk mendukung isi dan tujuan surat tuntutan, hendaknya penggugat atau kuasa hukumnya sedapat-dapatnya mengajukan permohonan penyitaan barang jaminan, baik berupa penyitaan barang bergerak maupun barang bergerak. harta tak bergerak. barang tak bergerak milik terdakwa (penyitaan oleh Concervatoir, pasal 227 HIR, 261 RBg), dalam kepemilikan terdakwa) pasal. 226 HIR, 260 RBg) atau permintaan Sita Maritaal (pasal 823-823 j Rv) dalam perkara perceraian (referensi).

Fundamentum Petendi/Posita

Pada asasnya, peralatan material ini, walaupun ia akan digunakan dengan lebih intensif di peringkat pembuktian, perlu disediakan seawal mungkin, terutamanya berkaitan dengan bukti. Jika boleh dalam kes sivil, keterangan sesuatu surat adalah bukti yang mencukupi untuk menentukan sifat kebenaran formal yang dicari, maka keterangan surat tersebut hendaklah tepat, kukuh dan meyakinkan supaya ia boleh menjadi bukti yang sempurna. Selain itu, ia juga perlu disokong dengan bukti lain seperti saksi, sangkaan dan bukti lain.

Undang-undang mensyaratkan bahwa setiap surat tuntutan harus memuat juga Statuta Orang, dan Petitum juga mencantumkan Fundamentum Petendi.30. Pada dasarnya fundamentum petendi terdiri atas bagian yang menggambarkan peristiwa atau kejadian (feitelijke gronden, dasar faktual). Dalam praktek peradilan, baik putusan hakim maupun pernyataan tuntutan biasanya disebut dengan istilah “untuk mengadili perkara”.

Dalam uraian undang-undang ini tidak perlu dicantumkan ketentuan-ketentuan pasal-pasal yang menjadi dasar hukum gugatan, karena bila hak-hak tersebut disebutkan dalam praktek, terkesan “patronase” hakim. Oleh karena itu tugas para pihak hanya menguraikan apa yang terjadi dan menjelaskan undang-undangnya, dan dalam menentukan pasal-pasalnya, tugas hakim memperhatikan apa yang tertulis dalam putusannya.

Petitum

Dalam surat tuntutan harus dimohonkan “petitum” secara tegas dan apabila tidak demikian, maka tuntutan menjadi kabur dan tidak lengkap, sehingga tuntutan tidak dapat diterima sebagaimana tertuang dalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 443 K./Sip/1983 tanggal 30 November 1983 oleh karena itu hakim wajib mengajukan Petitum tidak boleh melebihi yang disyaratkan dan apabila putusan hakim melebihi yang disyaratkan, maka menurut putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia , putusan tersebut pada tingkat kasasi akan dibatalkan. Selanjutnya untuk sekedar gambaran mengenai ruang lingkup petitum, kita dapat melihat misalnya gugatan melawan hukum yang pada dasarnya. Menghukum dan/atau memerintahkan tergugat atau siapapun yang mempunyai hak atasnya untuk segera mengosongkan rumah/bangunan sengketa yang terletak di atas tanah milik Nomor.

Menyatakan bahwa putusan dalam ketentuan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun terdapat keberatan, banding, atau kasasi sampai diperoleh keputusan pasti menurut hukum mengenai pokok perkara. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat karena perbuatan tergugat yang salah atau tidak dapat menikmati apa yang menjadi haknya. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (compulsion sum) yang besarnya setiap hari dapat dikumpulkan segera dan sekaligus oleh penggugat atas kegagalan melaksanakan putusan dalam perkara ini.

Menyatakan bahwa putusan pengadilan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada penolakan, banding, atau kasasi. Mengenai bentuk, format, dan jenis permohonan, tidak ada ketentuan baku dalam peraturan perundang-undangan. Bentuk dan bentuk serta ketikan surat pengadilan harus serapi, seindah bentuk dan bentuk yang dapat menggugah hati nurani hakim.

Oleh karena itu perlu dan bertujuan untuk mengetik surat gugatan sebaik mungkin, bersih dan jelas serta bebas dari kesalahan ketik (kesalahan centang) atau bersih dan coretan (renvooi) dan sedapat mungkin menghindari tip-ex. Membuat pendapat dan pengertian hakim bahwa penggugat atau kuasa hukumnya adalah orang-orang yang sungguh-sungguh menghendaki keadilan atau ingin menjunjung hak-haknya sesuai dengan rasa keadilan, sehingga permohonan tersebut tidak mencerminkan bahwa permohonan itu dibuat secara tergesa-gesa, serampangan dan tidak sah. secara sementara. hanya. Meskipun hal ini bukan merupakan aspek teknis hukum, namun hal ini harus dipertimbangkan dengan matang karena hakim juga merupakan orang biasa yang mempunyai etika, rasa terhadap nilai keindahan, kerapian dan kebersihan. 36.

Kompetensi Peradilan

Sebab-sebab Gugatan Tidak Diterima

Ciri penting dari hukum acara perdata adalah bahwa pada dasarnya penyidikan perdata dimulai, dilanjutkan dan diakhiri berdasarkan kehendak penggugat sebagai perseorangan. Hal ini sesuai dengan sifat hak dan kewajiban dalam hukum perdata, yang pelaksanaannya pada umumnya tergantung pada kemauan orang yang berhak melaksanakannya.39 Namun, sebelum gugatan penggugat diterima oleh pengadilan yang berwenang, Pengadilan harus menghindari penggugat: hal-hal yang membuat tuntutan tersebut tidak dapat diterima. Surat tuntutan harus ditujukan secara resmi dan diamanatkan kepada pengadilan negeri, sesuai dengan yurisdiksi masing-masing.

Surat gugatan, secara formil harus ditujukan dan diamanatkan kepada Pengadilan Negeri sesuai dengan kompetensi relatif

Penyebutan identitas dalam surat gugatan, merupakan syarat formil keabsahan gugatan

Oleh karena itu, karena tujuan utama penyertaan identitas adalah untuk memungkinkan penyampaian perintah dan pemberitahuan, maka cukup dikatakan bahwa identitas tersebut mencakup. Tujuan pencantuman gelar atau nama panggilan adalah untuk membedakan orang tersebut dengan orang lain yang mempunyai nama yang sama di daerah tempat tinggalnya. Pelanggaran syarat formil yang berakibat pada kekurangan formil gugatan, dianggap sebagai kesalahan klerikal atau pencantuman nama tergugat yang sangat menyimpang dari yang seharusnya, sehingga justru mengubah identitas.

Dalam kasus-kasus seperti ini timbul ketidakpastian terhadap orang atau pihak yang digugat, sehingga terdapat cukup alasan untuk melabeli gugatan tersebut sebagai kesalahan in persona atau pencemaran nama baik yang tidak jelas, dalam artian terdakwa tidak jelas atau tidak jelas. Identitas lain yang harus dicantumkan adalah alamat atau tempat tinggal tersangka atau para pihak. Untuk perorangan bisa diambil dari KTP, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan KK (Kartu Keluarga).

Oleh karena itu, pencantuman alamat berdasarkan alamat sumber tidak dapat diganggu gugat. Hal tersebut tidak mengakibatkan gugatan cacat formal, sehingga perubahan dan perbedaan alamat tidak mempengaruhi keabsahan gugatan. Oleh karena itu, tergugat tidak dapat menjadikan hal itu sebagai dasar keberatan atau eksepsi, sehingga tuntutan dinyatakan tidak ditangani dengan benar, atau sebagai dasar untuk menyatakan tuntutan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijk verklaard). 46.

Akibat Hukum Kesalahan pihak

Putusan Pengadilan Ditinjau Dari Beberapa Segi

Dari Aspek Kehadiran Para Pihak

Terhadap putusan menolak gugatan tidak dapat diajukan keberatan atau banding, terhadap putusan ini hak penggugat untuk mengajukan keberatan atau banding tertutup. Putusan Verstek merupakan kebalikan dari penolakan gugatan, yakni sebagai hukuman yang diberikan undang-undang kepada terdakwa di atas. Hal ini dapat diajukan dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal pemberitahuan putusan pengadilan kepada terdakwa.

Oleh karena itu, apa yang dikemukakan dalam uraian ini hanya menunjukkan bentuk putusan Verstek dalam kaitannya dengan pokok persoalan putusan dalam kaitannya dengan berbagai aspek. Jenis putusan lain yang berkaitan dengan kehadiran para pihak dalam persidangan adalah putusan yang bertentangan. Keputusan jenis ini berkaitan atau dipandang dalam kaitannya dengan kehadiran para pihak pada saat keputusan itu diambil.

Ketika putusan diucapkan, kedua belah pihak menghadiri sidang, yang berarti bentuk putusannya saling bertentangan. Oleh karena itu, yang menentukan bertentangan atau tidaknya suatu putusan adalah kehadiran para pihak pada saat hakim mengucapkan putusan tersebut. Namun pada saat putusan diucapkan, pihak atau salah satu pihak tidak hadir, sehingga dalam hal demikian putusannya berupa putusan yang bertentangan dan bukan putusan yang wanprestasi.

Misalnya pada saat putusan diucapkan, tergugat atau penggugat tidak hadir di persidangan, ketidakhadiran tersebut tidak mengubah putusan dan bentuk sebaliknya menjadi wanprestasi. 252 K/Sip/1 971 yang menegaskan bahwa putusan Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung harus dibatalkan, karena Pengadilan Negeri melakukan wanprestasi dengan dasar bahwa terdakwa tidak hadir pada saat putusan diberikan, meskipun dalam keadaan demikian. dalam hal keputusan harus didasarkan pada sanggahan atau pertentangan. Pengambilan keputusan Vertek harus didasarkan pada ketidakhadiran terdakwa pada sidang pertama tanpa alasan yang sah.

Putusan Ditinjau Dari Sifatnya

Kerangka Pemikiran

Sila keempat Pancasila berbunyi: “Rakyat berpedoman pada kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” yang mempunyai arti mengutamakan musyawarah untuk mengambil keputusan yang dijiwai dengan rasa kekeluargaan untuk mencapai mufakat yang bertujuan untuk kebaikan bersama dan menghormati setiap keputusan yang diambil dan menjunjung tinggi hasil musyawarah dengan itikad baik. Dari makna Sila Keempat Pancasila, diperlukan musyawarah untuk mufakat melalui kekeluargaan apabila terdapat benturan kepentingan diselesaikan dengan suatu keputusan, namun dalam perkara perdata dapat diselesaikan. Pihak yang merasa dirugikan hak keperdataannya dapat membawa perkaranya ke pengadilan melalui jalur hukum untuk mendapatkan penyelesaian yang tepat, yaitu dengan mengajukan gugatan terhadap pihak yang merasa dirugikan.

Maka dalam hal ini dapat mengabaikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila keempat yang disebutkan di atas. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”, maka segala kepentingan warga negara Republik Indonesia harus dilaksanakan dan diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dan peraturan, oleh karena itu, setiap orang yang haknya dilanggar oleh pihak lain dapat mengajukan tuntutan hak untuk menyelesaikan haknya kepada Pengadilan Negeri sesuai dengan kewenangannya masing-masing, karena dalam hubungan sosial sangat mungkin terjadi perselisihan yang dapat menimbulkan ketidakstabilan. penyebab di masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme hukum untuk memulihkan hubungan tersebut dengan menggunakan suatu lembaga yang berwenang melaksanakan dan menegakkan hukum yang berlaku dan mengikat bagi setiap subjek hukum, karena negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Gagasan inilah yang mendasari penulis untuk menyelidiki gugatan yang dinyatakan tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Medan dalam perkara perdata antara CV.

Hipotesa

Referensi

Dokumen terkait

geografis dan segmentasi demografis. Target pasar toko mebel samsuri adalah pasar sasaran jangka pendek, pasar sasaran primer dan sasaran sekunder. Dan posisi pasar toko

"It is widely distributed in the south-eastern region of central South America comprising south-eastern Bolivia, Paraguay, southern Brazil, Uruguay, and southern and central Argentina"