• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1 Hotel

2.1.1. Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

Pengertian hotel berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli : Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya perjanjian khusus. Pengertian hotel menurut Sulastiyono (2011:6), adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa hotel adalah sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara

(2)

professional dan didukung oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan baik dalam bidang perhotelan

2.1.2. Klasifikasi Hotel

Proses perencanaan sebuah hotel perlu di perhatikan dari berbagai spesifikasi yang terkait dan berbeda-beda sesuai dengan komponen dan jenis hotel yang di rencanakan Menurut Prakoso (2017:6) klasifikasi hotel di bedakan berdasarkan kelas ada 6 diantaranya :

1. Hotel melati.

2. Hotel bintang satu (*) : jumlah kamar standar minimum 15 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimal 20m2

3. Hotel bintang dua (**) : jumlah kamar standar minimum 20 kamar, kamar suite minimal 1 kamar kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimal 22m2, luas kamar suite minimal 44m2.

4. Hotel bintang tiga (***) : jumlah kamar standar minimum 30 kamar, kamar suite minimal 2 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimal 24m2, luas kamar suite minimal 48m2.

5. Hotel bintang empat (****) : jumlah kamar standar minimum 50 kamar, kamar suite minimal 3 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimal 24m2, luas kamar suite minimal 48m2.

6. Hotel bintang lima (*****) : jumlah kamar standar minimum 100 kamar, kamar suite minimal 4 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar standar minimal 26m2 , luas kamar suite minal 52 m2.

Berdasarkan klasifikasi diatas, Hotel Crowne Plaza Bandung termasuk ke dalam klasifikasi hotel berbintang 5 karena hotel ini

(3)

memiliki berbagai macam fasilitas serta pelayanan multibahasa yang tersedia. Selain itu hotel ini juga menyediakan welcome drink saat tamu pertama kali masuk ke dalam hotel dan juga hotel ini memberikan fasilitas kepada tamu – tamu VIP dan tamu – tamu member seperti mendapatkan akses ke Executive Lounge, mendapatkan VIP amenities, mendapatkan koran setiap pagi, serta jika ketersediaan kamar memungkinkan maka tamu – tamu VIP maupun tamu – tamu member mendapatkan keuntungan lebih seperti late check – out. Kemudian bagi tamu – tamu VIP dan tamu – tamu member selalu mendapatkan welcoming dari hotel yaitu mendapatakan Welcome Letter yang diletakan di kamar sebelum tamu tersebut check – in.

2.2. Food and Beverage Product (kitchen)

menurut teori sulastiyono (2011:63-186) bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat di hotel, yang mempunyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman, tetapi di balik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum di restoran hotel melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk.

Departemen ini di pimpin oleh executive chef, departemen ini di artikan sebagaiu tempat di mana terjadinya proses pengolahan bahan–bahan makanan

(4)

menjadi makanan jadi maupun makanan setengah jadi dengan menggunakan alat-alat yang tersedia.

2.2.1 Kitchen

Menurut sulastiyono (2008) menerangkan bahwa “dapur” adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan usaha pengembangan produk makanan, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan di restoran hotel, melakukan pembelian bahan-bahan makanan, penyimpanan bahan-bahan makanan, melakukan pengolahan, penyajian makanan serta perhitungan produk”.

2.2.2 Seksi Kitchen

Menurut Sulastiyono (2008) kitchen di bagi menjadi beberapa bagian di antaranya adalah sebagai berikut :

1. garden manger / cold kitchen, dapur dingin yang mengolah makanan dingin atau makanan pembuka seperti salad, sandwich, canape.

2. Butcher, dapur dingin yang mengolah, memotong jenis poultry, fish, dan beef.

3. Pastries, dapur yang membbuat macam-macam kue (manis) untuk makan penutup, seperti cake, puding, dan sebagainya.

4. Bakery, dapur yang membuat macam-macam roti.

5. Main kitchen dapur yang membuat atau menyajikan macanm main course.

(5)

2.3. Event

Menurut Iqbal (2009), Event adalah suatu kegiatan yang di selenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terkait secara adat, budaya, tradisi dan agama yang di selenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang di selenggarakan pada waktu tertentu.

2.3.1. Jenis-jenis event

a. Jenis event menurut ukuran dan skala event

Acara atau event dapat di kelompokan ke dalam beberapa kategori yaitu mega event, medium event¸dan mini event.

1) Mega event menunjuk pada kriteria diikuti pengunjung intersnasional, regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari 1 juta pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar, berdampak besar pada ekonomi masyarakat dan di liput oleh media secara luas.

2) Medium event menujuk pada kegiatan event menegah yang di kunjungi antara seratus ribu orang sampai dengan satu juta pengunjung, berdampak secara nasional.

3) Mini event menunjuk pada kegiatan yang di ikuti oleh kurang dari seratus ribu orang pengunjung dan bersifat lokal.

(6)

b. Jenis event berdasarkan kategori spesial event

Spesial event mengandung makna semua aktifitas hidup manusia, spesial event merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Spesial event dapat di selenggarakan mulai dari jenis event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sampai dengan event yang besar. Spesial event juga dapat di selenggarakan dengan kompleksitas yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games, karena jenis kegiatannya, maka setiap event yang memiliki kekhasan tersendiri dari even dapat mendukung terselenggaranya spesial event.

2.4. Wedding

Wedding berasal dari bahasa inggris yang bermakna pernikahan dan pernikahan juga mempunyai pengertian yang luas menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Menurut Prof. DR. R. Wirjono Prodjodikoro, perkawinan atau pernikahan adalah hidup bersama antara seorang perempuan yang memenuhi syarat- syarat termasuk dalam peraturan hukum perkawinan.

b. Menurut UU Perkawinan NO. 1 Tahun 1974, perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketentuan yang Maha Esa.

c. Menurut Prof. MR. Paul Scholten, Perkawinan adalah hubungan hukum antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup bersama dengan kekal yang di akui oleh negara dan agama.

(7)

2.5. S.O.P (Standard Operational Procedure) 1. Pengertian S.O.P

Pengertian Standar Operasional Prosedur (S.O.P) Menurut Puspitasari, Rosmawati & Melfrina (2012:30), “Standar Operasional Prosedur (S.O.P) merupakan suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi”. Menurut Griffin (2011: 190), “Standard Operational Procedure is a standard plan that outlines the steps to be followed in particular circumstances”. Diartikan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu standar perencanaan yang menguraikan langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada keadaan tertentu.

Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa Standar Operasional Prosedur (S.O.P) merupakan suatu standar acuan atau pedoman yang berisi langkah-langkah kerja untuk mendorong suatu kelompok dalam melakukan pekerjaan dan mencapai tujuan organisasi.

2. Tujuan S.O.P

Adapun tujuan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) menurut para ahli : Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 31), terdapat beberapa tujuan dibuatnya (S.O.P) antara lain:

a) Mempertahankan konsistensi kerja karyawan.

b) Mengetahui peran dan fungi kerja di setiap bagian.

c) Memperjelas langkah-langkah tugas, wewenang dan tanggung jawab.

d) Menghindari kesalahan administrasi.

(8)

e) Menghindari kesalahan/kegagalan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.

Dari teori di atas, dapat disimpulkan tujuan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) adalah untuk mepertahankan konsistensi kerja karena pengetahuan akan tugas dan peranan yang jelas dari masing-masing karyawan sehingga dapat terhidar dari kesalahan yang mengurangi efisiensi kerja suatu organisasi.

3. Manfaat S.O.P

Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 32), beberapa manfaat penerapan Standar Operasional Prosedur (S.O.P) antara lain:

Dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas, menyelesaikan pekerjaan secara konsisten, sebagai alat komunikasi dan pengawasan. b.

Meningkatkan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan pekerjaan dan mengetahui jelas dengan pekerjaan yang harus dilakukan. c. 29 Dapat digunakan sebagai salah satu alat pelatihan dan tolak ukur kinerja karyawan. Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat Standar Operasinal Prosedur (S.O.P) adalah sebagai landasan atau pedoman dalam melakukan tugas, alat ukur kinerja dan juga dapat memberikan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan setiap langkah kerja.

Adapun penulis menyimpulkan bahwa standar operasional prosedur di lapangan kerja nyata memiliki standar masing-masing yang sedikit berbeda dengan teori-teori di atas.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

When administering an injection: a check the drug chart or prescription for the medication and the corresponding patient’s name and dosage; b perform hand hygiene; c wipe the top of the