Selain itu, pengukuran berat badan bayi juga penting untuk mendapatkan gambaran kapasitas panggul ibu (Indrayani, 2012). g) Riwayat kehamilan saat ini. Hal yang diteliti adalah usia kawin pertama, status perkawinan, lama perkawinan dan jumlah suami pada saat hamil (Sulistyawati, 2013). i) Sejarah kontrasepsi. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini disebabkan oleh kegagalan kontrasepsi atau bukan. j) Pola kebiasaan sehari-hari.
Penting untuk mengetahui bagaimana pasien memenuhi asupan nutrisinya selama hamil agar jika ditemukan ada yang tidak beres. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui eliminasi ibu yang akan mempengaruhi kehamilan atau ketidaknyamanan kehamilan pada trimester ketiga. Melakukan peninjauan terhadap data pola aktivitas agar tenaga kesehatan mengetahui seberapa gencarnya aktivitas ibu hamil.
Pada trimester ketiga, sebagian ibu hamil merasakan minat berhubungan seks menurun, hal ini disebabkan perasaan tidak nyaman, nyeri punggung, badan menjadi lebih berat, pernafasan menjadi lebih sulit (Mandang et al., 2014). Adanya glukosa dalam urine ibu hamil dianggap sebagai gejala diabetes kecuali dapat dibuktikan ada hal lain yang menjadi penyebabnya.
Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Pada akhir kehamilan, reaksi reduksi dapat menjadi (+) akibat adanya laktosa pada rahim, albumin (+) pada urin pada nefritis, toksemia gravidarum dan radang saluran kemih. Nyeri ligamen rahim teres diduga disebabkan oleh peregangan dan tekanan akibat beban rahim yang meningkat pesat pada ligamen tersebut. Nyeri punggung bawah, khususnya di daerah lumbosakral, disebabkan oleh pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh ibu hamil yang semakin parah seiring dengan membesarnya rahim.
Jika ibu hamil tidak memperhatikan postur tubuhnya, ia akan berjalan dengan tubuh berayun ke belakang akibat lordosis yang meningkat.
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
IUFD
Identifikasi Kebutuhan Segera
Intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan obstetrik, komplikasi/kelainan dapat diketahui secara dini dan ibu dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Kriteria Hasil : Ibu dapat mengatasi sembelit, kebutuhan gizi ibu terpenuhi a) Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah. R/ Posisi bersila sambil duduk dapat membatasi aliran darah. e) Menganjurkan ibu untuk tidak berdiri atau duduk terlalu lama.
Kriteria luaran : Ibu dapat mengatasi insomnia dan dapat tidur dengan tenang.. a) Menganjurkan ibu untuk tidak terlalu banyak berpikir sebelum tidur. Kriteria luaran : Ibu dapat beradaptasi dengan perubahan fisiologis yang dialami Nyeri ligamen berkurang dan aktivitas ibu tidak terganggu. Kriteria Hasil : Nyeri punggung ibu berkurang dan aktivitas ibu tidak nyeri lagi a) Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai penyebab nyeri tersebut.
R/kompres hangat akan meningkatkan vaskularisasi punggung sehingga nyeri akan berkurang. e) Anjurkan ibu untuk memijat daerah yang nyeri. R/ Pijat dapat meningkatkan relaksasi sehingga nyeri berkurang. f) Mendorong ibu untuk rutin melakukan senam hamil.
Implementasi
Sakit punggung terjadi akibat kesejajaran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuh akibat perubahan pusat gravitasi tubuh. R/ Pekerjaan berat dapat meningkatkan kontraksi otot, mengurangi suplai darah dan merangsang reseptor nyeri. R/ Sepatu hak tinggi akan meningkatkan sikap ibu terhadap hiperlordosis dan spinas otot lumbal sehingga nyeri semakin bertambah.
Evaluasi
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis
- Manajemen Kebidanan Kala I
Hal ini dinilai untuk mengetahui asupan cairan selama proses persalinan karena akan menentukan kecenderungan dehidrasi yang dapat memperlambat kemajuan persalinan. Ada keputihan seperti keputihan berwarna kuning kehijauan dan berbau, ada kondiloma akuminata dan kondiloma talata, ada luka, erosi, keputihan, benjolan tidak normal dan nyeri bila disentuh. h) Pemeriksaan internal. Jika bagian terbawah adalah kepala, tentukan landmark (fontanel, fontanel besar, atau fontanel magna) dan celah sagital (jahitan) untuk menilai derajat interferensi atau tumpang tindih tulang kepala (moulage). i) Anus : Untuk mengetahui apakah ada kelainan yang dapat mempengaruhi proses persalinan seperti wasir, jika ada wasir dikhawatirkan akan menimbulkan nyeri akibat trombosis atau prolaps. j) Ekstremitas : Untuk mendeteksi adanya kelainan yang mempengaruhi proses kelahiran atau tanda-tanda yang mempengaruhi kelahiran, misalnya edema dan varises.
Tujuan : Ibu dapat menjalani persalinan dengan tenang Kriteria hasil : Ibu dapat lebih tenang dan persalinan dapat berjalan dengan lancar. G_P_ _ _ _A_ _ _ UK_ Minggu, T/H/I, posisi kepala Puka/Puki, presentasi kepala bagian belakang, UUK tahap kedua inpratu menyebutkan dengan kondisi ibu dan janin yang baik. Jika plasenta tidak keluar setelah 30-40 detik, hentikan kontrol ketegangan tali pusat (PTT) dan tunggu hingga kontraksi terjadi.
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Nifas Fisiologis Tanggal
- Subjektif
- Objektif
- Assessment
- Plan
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga kebersihan tubuh khususnya pada area genital karena pada masa nifas masih mengeluarkan lochea. Gambarkan pola aktivitas sehari-hari karena data ini akan memberikan gambaran seberapa banyak aktivitas yang ibu lakukan di rumah. Apakah ibu melakukan ambulasi, seberapa sering, apakah ibu mengalami kesulitan, dengan bantuan atau sendiri, apakah ibu pusing saat berjalan?
Kesiapan ibu dan keluarga dalam menerima anggota baru serta kemampuan ibu dalam menerima dan merawat anggota baru. Fase intake merupakan fase ketergantungan yang terjadi pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan. Fase menggendong merupakan fase dimana ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
Ibu sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan, tahap ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan nasehat dalam merawat diri dan bayinya, agar ibu terlahir dengan rasa percaya diri. Fase pelepasan merupakan fase dimana ibu dapat menerima peran barunya sebagai ibu yang berlangsung sepuluh hari setelah kelahiran. Yang perlu dikaji dari aspek ini adalah kesediaan keluarga dalam menerima anggota keluarga baru dan kesediaan keluarga dalam membantu ibu dalam merawat bayinya.
Budaya sekitar juga patut dikaji, banyak budaya yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi, seperti budaya pantang. Payudara : periksa kedua sisi payudara kanan dan kiri apakah ada pembengkakan, peradangan atau benjolan pada payudara, keluarnya kolostrum/tidak. Membantu ibu untuk memahami untuk tidak menahan BAK c) Membantu ibu untuk rileks dan menarik nafas dalam-dalam 2) Nyeri pada luka jahitan.
Tujuan : ibu dapat menyusui bayinya tanpa gangguan Kriteria hasil : ibu dapat menyusui bayinya dengan baik Rencana. Tujuan : payudara tidak bengkak dan tidak nyeri Kriteria hasil : ibu merasa nyaman saat menyusui. Rencana. Kriteria hasil: ibu buang air besar teratur atau maksimal satu kali sehari, keluhan tidak buang air besar.
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Neonatus Tanggal
- Subjektif 1) Biodata
- Objektif
- Assessment
- Plan
Kepala : periksa ukuran, bentuk, jahitan tertutup atau melebar, periksa trauma lahir, contoh: caput succedaneum dan cephalhematoma. Periksa keluarnya cairan pada mata, konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri gonokokal dapat menjadi panophthalmia dan menyebabkan kebutaan. Hidung: cari sekret mukopurulen yang kadang berdarah, bisa jadi itu sifilis kongenital.
Leher: Leher bayi baru lahir pendek, tebal, dikelilingi lipatan kulit, lentur dan mudah digerakkan, serta tidak memiliki selaput. Alat Kelamin: Pada anak laki-laki kecil, panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm, kulit khatan tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan phimosis. Pada bayi perempuan cukup bulan, labia mayora menutupi labia minora, bukaan uretra terpisah dari bukaan vagina, terkadang muncul sekret berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawal pendarahan) ( Marmi, 2015). .
Umumnya mekonium keluar dalam waktu 24 jam pertama, bila dalam waktu 48 jam tidak keluar maka dapat terjadi meconium plug syndrome, megacolon atau obstruksi saluran cerna (Marmi, 2015). Fontanel yang menonjol disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial, sedangkan ubun-ubun yang cekung mungkin terjadi karena dehidrasi (Marmi & Rahardjo, 2015). Denyut jantung kurang dari 120 denyut/menit disebut bradikardia, yang mungkin berhubungan dengan anoksia, kelainan otak, atau peningkatan tekanan intrakranial.
Denyut nadi lebih dari 160 kali/menit adalah takikardia, yang mungkin berhubungan dengan masalah pernapasan, anemia, atau gagal jantung. Kriteria luaran : Suhu anak c, tidak ada tanda-tanda hipotermia, seperti anak tidak mau menyusu, terlihat lesu, badan terasa dingin, detak jantung anak menurun, kulit anak mengeras. Kriteria hasil: kadar bilirubin serum, 12,9 mg/hari, tidak ada tanda-tanda penyakit kuning, seperti warna kekuningan pada kulit, mukosa sklera, dan urin.
Kriteria Hasil : Tidak terdapat ruam kuning tebal pada kulit kepala, kulit kepala bersih dan tidak terdapat ketombe a) Cuci kepala bayi menggunakan sampo bayi ringan 2-3 kali seminggu. Kriteria hasil : Tidak ada lepuh kecil berisi cairan di sekujur tubuh a) Mandikan anak secara rutin dua kali sehari. Tujuan : Anak tidak muntah atau gumoh setelah minum Kriteria Hasil : Anak tidak muntah atau gumoh setelah minum.
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana Tanggal
- Subjektif
- Data obyektif
- Assessment
- Plan
Cari tahu alat kontrasepsi apa yang pernah digunakan, keluhan saat menggunakannya, kapan menggunakannya dan metode mana yang ingin digunakan.