Hubungan pengetahuan perawatan payudara ibu nifas dengan minat menyusui di tempat kerja di Puskesmas Huragi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawatan payudara ibu nifas dengan minat menyusui di tempat kerja pada Puskesmas Huragi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2021. Pengetahuan tentang perawatan payudara pasca melahirkan dengan minat menyusui di wilayah kerja Puskesmas Huragi Kabupaten Padang Lawas.
Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Nifas Dengan Minat Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Huragi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2021.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara sangat menunjang bagi ibu setelah melahirkan, sehingga dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan melakukan perawatan payudara pada ibu menyusui, sehingga membantu kelancaran pengeluaran ASI. Perawatan payudara pada ibu nifas merupakan suatu perawatan yang wajib dilakukan untuk mempersiapkan payudara agar dalam keadaan baik pada saat menyusui bayinya, termasuk menjaga kebersihan payudara baik sebelum maupun sesudah menyusui.
Oleh karena itu, pengetahuan ibu nifas mengenai perawatan payudara sebagai penghasil ASI bagi bayi sangatlah penting (Angraini, 2018).
Rumusan Masalah
Berdasarkan survei awal pada tanggal 12 Oktober 2021, peneliti melakukan wawancara terhadap 10 orang ibu nifas, dimana dan diperoleh data bahwa 7 orang ibu nifas belum mengetahui cara merawat payudaranya dan menghadapi stasis ASI, 3 orang ibu nifas mengetahui, cara pengambilan merawat payudara Anda. Ibu nifas yang mengalami stasis ASI melaporkan tidak memberikan ASI pada bayinya sejak hari pertama setelah melahirkan karena ASI tidak dapat dikeluarkan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Nifas Dengan Minat Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Huragi Kecamatan Padang Lawas Tahun 2021”.
Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
- Manfaat Teoritis
Pengetahuan
- Pengertian Pengetahuan
- Tingkat Pengetahuan a. Tahu (Know)
- Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan a. Umur
- Pengetahuan Kesehatan
- Pegukuran Pengetahuan
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk mendeskripsikan dan/atau memisahkan lalu mencari hubungan antar komponen-komponen yang terkandung dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Sintesis menunjukkan kemampuan seseorang dalam merangkum atau menyusun hubungan logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula ia menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
Hasil penelitian American Physicological Association (APA) tahun 1995 dalam Zubaedi (2017) menyatakan bahwa tayangan yang berkualitas akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik, sedangkan tayangan yang berkualitas buruk akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku buruk.
Masa Nifas
- Pengertian Masa Nifas
- Tahapan Masa Nifas
- Tujuan Asuhan Masa Nifas
- Perubahan Pada Masa Nifas
- Kunjungan Masa Nifas
- Kebutuhan Dasar Masa Nifas a. Kebutuhan Nutrisi
- Tanda Bahaya Masa Nifas a. Perdarahan Postpartum
Perawatan nifas sangat diperlukan pada masa ini karena merupakan masa kritis bagi bayi ibu dan bayinya. Diperkirakan 69% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian ibu nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Saleha, 2015). Pada masa nifas, alat kelamin dalam dan luar secara bertahap akan pulih seperti sebelum hamil.
Pada hari ke 5 setelah lahir, rahim berada ± 7 cm di atas simfisis atau separuh simfisis sentral, setelah 12 hari rahim tidak dapat lagi teraba di atas simfisis. Pada hari ke 3, ke 7, ke 14, keluarnya cairan berwarna kuning, cairan ini tidak mengeluarkan darah lagi. Kunjungan dilakukan minimal empat kali selama masa nifas, kegiatan yang dilakukan selama kunjungan adalah pencegahan, deteksi dan pengobatan permasalahan yang terjadi pada masa nifas.
Kunjungan ini dilakukan untuk mencegah perdarahan nifas akibat atonia uteri, mendeteksi dan mengobati penyebab perdarahan lain, serta merujuk apabila perdarahan berlanjut, memberikan penyuluhan kepada ibu dan anggota keluarga tentang cara mencegah perdarahan nifas akibat atonia uteri, pemberian ASI dini, membina ibu. -hubungan dengan ibu dan bayi baru lahir, juga menjaga kesehatan anak dengan mencegah hipotermia, dan bila ada tenaga kesehatan yang membantu persalinan maka harus mendampingi ibu dan bayi baru lahir selama 2 jam pertama setelah melahirkan atau ibu dan anak stabil. Setelah kunjungan ketiga, dilakukan kunjungan keempat 6 minggu setelah kelahiran, yang merupakan kunjungan terakhir pada masa nifas dan bertujuan untuk menanyakan kepada ibu mengenai komplikasi yang dialami dirinya dan anaknya, serta memberikan konseling. akses dini terhadap pelayanan keluarga berencana. Hari ke-2 boleh duduk, hari ke-3 jalan kaki, dan hari ke-4 atau ke-5 boleh pulang.
Perubahan yang terjadi pada payudara setelah melahirkan yaitu penurunan kadar progesteron seiring dengan peningkatan hormon prolaktin setelah melahirkan, kolostrum sudah terdapat pada saat melahirkan. Produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 setelah melahirkan dan payudara menjadi keras dan besar sebagai tanda dimulainya proses laktasi (Widyastuti, 2018). Infeksi masa nifas merupakan suatu peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam alat kelamin pada saat persalinan dan masa nifas.
Perawatan Payudara
- Pengertian Perawatan Payudara
- Fisiologi Payudara
- Tujuan Perawatan Payudara
- Persyaratan Perawatan Payudara
- Pelaksanaan Perawatan Payudara
- Masalah-Masalah Yang Dialami Selama Menyusui
- Pencegahan Pembengkakan Payudara
Payudara bengkak mempunyai tanda-tanda payudara bengkak, nyeri, puting kencang, kulit mengkilat meski tidak merah, dan tidak keluar ASI, diikuti badan panas setelah 24 jam. Perawatan payudara bertujuan untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah penyumbatan aliran ASI, memperlancar keluarnya ASI dan mencegah pembengkakan dan masalah menyusui, sekaligus menjaga kebersihan payudara agar tidak mudah terkena infeksi. Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara, khususnya pada masa nifas (masa menyusui), untuk memperlancar keluarnya air susu.
Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang merupakan cara merawat payudara agar ASI lancar keluar (Elisabeth, 2018). Tempelkan kapas yang diberi minyak kelapa atau baby oil ± 5 menit, lalu bersihkan puting. Letakkan kedua telapak tangan, lalu bersihkan dan tarik keluar putingnya, terutama untuk puting yang rata.
Pada umumnya ibu akan merasakan nyeri pada awal-awal menyusui, rasa nyeri ini akan berkurang setelah ASI keluar, jika posisi mulut bayi dan puting ibu sudah benar maka rasa nyeri tersebut akan hilang. Puting lecet bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, namun bisa juga disebabkan oleh sariawan (calon) atau dermatitis. Cara Penanganan : 1) Cari penyebab puting lecet (posisi menyusui salah, canidate atau dermatitis) 2) Obati penyebab puting lecet dengan memberikan perhatian khusus pada posisi menyusui.
Peristiwa ini terjadi pada saat persalinan 1-3 minggu setelah melahirkan akibat adanya penyumbatan permanen pada saluran susu. Menurut Yanti (2017), pemberian ASI dini, pelekatan yang baik, pemberian ASI “on demand” diperlukan untuk mencegah payudara kembung, bayi disusui lebih sering, bila payudara tegang atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu sebelum menyusui. , sehingga tegangannya berkurang.
- Beberapa Hal Yang Harus Dipersiapkan Minat Ibu Untuk Menyusui Pada Masa Nifas
- Faktor Yang Memengaruhi Minat Ibu Untuk Menyusui a. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)
Sarankan ibu untuk membuang pikiran-pikiran negatif seperti bagaimana jika ASI tidak mengalir atau bagaimana jika payudara bermasalah, dan sebagainya. Anjurkan ibu untuk melakukan segala hal positif yang menyenangkan selama hamil, seperti jalan-jalan, berekreasi, berkumpul bersama teman, melakukan hobi, dan lain-lain. Semua aktivitas tersebut sangat penting untuk menjaga ketenangan pikiran, karena perasaan tenang dan bahagia mempengaruhi produksi ASI.
Oleh karena itu, asupan makanan yang dikonsumsi ibu harus mencakup pola makan gizi yang cukup dan seimbang. Konsultasikan dengan ahli kesehatan Anda mengenai kegiatan ini, karena pada kasus tertentu tindakan ini tidak boleh dilakukan, terutama bagi ibu yang pernah melahirkan bayi prematur. Ibu disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan menghindari asap rokok.
Faktor pemungkin adalah faktor luar yang memungkinkan dilakukannya sesuatu atau motivasi, termasuk keterampilan dan sumber daya pribadi selain sumber daya masyarakat. Faktor pemberdayaan meliputi ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat untuk melakukan perilaku kesehatan. Faktor pemungkin ini juga berkaitan dengan keterjangkauan sumber daya, biaya, jarak, ketersediaan transportasi, jam buka atau jam pelayanan, dan lain sebagainya.
Faktor penguat adalah faktor penyerta (yang muncul setelah) perilaku dan berperan dalam bertahan atau hilangnya perilaku tersebut. Termasuk dalam faktor ini adalah apresiasi atau dukungan dari keluarga, sahabat, petugas kesehatan, tokoh masyarakat dan pengambil keputusan (Minangkani, 2017).
Kerangka Konsep
Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Alternatif (H a )
Jenis dan Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian .1 Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Sampel
Pengetahuan merupakan hasil mengenal seorang ibu dan apa yang terjadi setelah ibu setelah melahirkan melakukan sensasi yang berhubungan dengan perawatan payudara.
Instrumen Penelitian
Minat ibu menyusui menggunakan kuesioner dengan 10 pertanyaan dengan skala Guttman yaitu jawaban responden “ya” dan “tidak”.
Prosedur Pengumpulan Data
Setiap responden yang merupakan ibu nifas diberikan informed consent dan kemudian diisi kuesioner.
Pengolahan dan Analisa Data .1 Pengolahan Data .1 Pengolahan Data
- Analisa Data 1. Analisa Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau ukuran proporsi berdasarkan tabel yang diulas. Distribusi frekuensi variabel independen (pengetahuan ibu tentang perawatan payudara setelah melahirkan), variabel dependen (minat ibu menyusui).
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Karakteristik Responden
Analisa Univariat
- Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Nifas
- Minat Ibu Menyusui
Analisa Bivariat
- Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Nifas Dengan Minat Ibu Menyusui
PEMBAHASAN
- Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Nifas
- Minat Ibu Menyusui
- Hubungan Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Nifas Dengan Minat Ibu Menyusui Ibu Menyusui
- Kesimpulan
- Saran
Penelitian Minangkani (2017) “hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dengan minat ibu dalam memberikan ASI eksklusif”. Pada masa nifas, pengetahuan tentang perawatan payudara sangat penting untuk diketahui ibu, bermanfaat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan perawatan payudara ibu nifas dengan minat ibu menyusui di Puskesmas Kejra Huragi Kabupaten Padang Lawas Tahun 2021 dengan nilai p = 0,000.
Pengetahuan ibu nifas mengenai perawatan payudara merupakan hasil dari apa yang ibu nifas mengetahui cara merawat payudaranya. Hasil penelitian Tyfani dkk (2017) menyatakan bahwa penerapan perawatan payudara akan mempercepat dan meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas. Semakin seorang ibu merawat payudaranya dengan baik, maka ASI akan semakin banyak mengalir dan semakin besar pula minat ibu untuk menyusui bayinya.
Kebanyakan ibu pasca melahirkan merawat payudaranya ketika merasakan tanda dan gejala retensi ASI, seperti payudara bengkak dan hangat, serta ibu merasa demam. Selain itu, ibu nifas masih minim informasi mengenai cara dan teknik perawatan payudara yang benar. Pengetahuan perawatan payudara pada ibu nifas di wilayah Kejra Puskesmas Huragi Kabupaten Padang Lawas sebagian besar pengetahuannya kurang sebanyak 12 orang (38,7%).
Ada hubungan antara pengetahuan perawatan payudara ibu nifas dengan minat ibu menyusui di wilayah Kejra Puskesmas Huragi Kabupaten Padang Lawas, dengan hasil analisis Chi-square diperoleh p = 0,000. Hal ini dapat memberikan wawasan bagi peneliti untuk lebih komprehensif khususnya mengenai perawatan payudara pada ibu nifas yang mempunyai minat terhadap ibu menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
Kuesioner Data demografi II. Identitas Responden
Pengetahuan Perawatan Payudara Ibu Nifas
Setelah dipijat, payudara diperas bergantian dengan air hangat dan dingin selama ± 5 menit kemudian dikeringkan dengan handuk. Segala gerakan perawatan payudara bermanfaat untuk mempercepat refleks pengeluaran ASI dan meningkatkan jumlah ASI pada ibu menyusui.
Minat Ibu Menyusui
OUTPUT SPSS
DOKUMENTASI
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWATAN PAYUDARA IBU NIFAS DENGAN MINAT IBU MENYUSUI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS HURAGI KABUPATEN PADANG LAWASTAHUN 2021