• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

Hal ini dapat dihubungkan antara asupan gizi ibu dengan tumbuh kembang janin dalam kandungan yang dapat dipantau melalui tinggi fundus uteri pada ibu hamil (Hatini, 2018). h) Alamat. Jika ibu hamil sedang mengonsumsi obat, ibu diminta menyebutkan obat apa yang digunakan dan menjelaskan kegunaannya. Tinggi badan ibu hamil < 145 cm menandakan ukuran panggul kecil, sehingga ibu berisiko melahirkan melalui operasi caesar (Kamariyah dkk, 2014).

Banyak ibu hamil yang menderita wasir setelah usia kehamilan 6 bulan karena peningkatan tekanan vena di daerah panggul. Pada ibu hamil trimester ketiga sering terjadi edema dependen yang disebabkan oleh kongesti peredaran darah pada ekstremitas bawah, peningkatan permeabilitas kapiler, tekanan rahim yang membesar pada vena panggul saat duduk atau pada vena cava inferior saat berbaring.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Beberapa indikasi pemeriksaan USG pada kehamilan trimester III antara lain penentuan usia kehamilan, dugaan kematian janin, dugaan kelainan volume cairan ketuban, penilaian kesejahteraan janin, kelahiran prematur, penentuan presentasi janin, bantuan bedah luar, dugaan serviks. inkompetensi, dugaan plasenta previa, solusio plasenta, nyeri panggul atau perut, evaluasi kelainan kongenital, dugaan tumor panggul atau kelainan rahim, kordosentesis atau infus amnion (Romauli, 2011). Palpasi perut: Leopold I: Menentukan usia kehamilan dengan menentukan TFU dan menentukan porsi janin di fundus rahim.

Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Identifikasi Kebutuhan Segera

Intervensi

Memberikan informasi kepada ibu tentang perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan umum yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga. Rasional : Respon positif ibu terhadap perubahan yang terjadi dapat menurunkan kecemasan dan dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Perubahan posisi mempengaruhi fungsi ginjal seperti posisi terlentang dan tegak menurunkan aliran darah ginjal hingga 50%, dan posisi miring ke kiri meningkatkan aliran darah ginjal.

Latar Belakang: Pakaian ketat menghambat aliran darah dari kaki ke tubuh bagian atas. Latar Belakang: Penggunaan alat penyangga perut dapat menurunkan tekanan pada ekstremitas bawah (mengurangi tekanan pada vena panggul) sehingga darah mengalir kembali dengan lancar.

Implementasi

Catatan Perkembangan Kehamilan Tanggal Pengkajian

Tujuan pemeriksaan Leopold II adalah untuk mengetahui posisi janin apakah memanjang atau melintang, serta mengetahui bagian janin pada sisi kanan dan kiri rahim (Musbayarun, 2009). Tujuan pemeriksaan palpasi Leopold III. adalah untuk mengetahui bagian paling bawah (ruang depan) janin dan mengetahui apakah presentasi janin sudah mulai mengalami transisi ke PAP (Musbayarun, 2009). Jelaskan pada ibu mengenai perlunya nutrisi, cairan dan istirahat selama hamil terutama pada trimester ketiga.

Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti pendarahan, sakit kepala hebat, edema, sesak napas. Jelaskan pada ibu mengenai tanda-tanda persalinan, seperti nyeri yang semakin hebat dan teratur, keluarnya lendir berdarah dan kebocoran cairan ketuban, serta anjurkan ibu untuk segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda-tanda persalinan.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan 2.3.1 Asuhan Kebidanan Kala I

Diskusikan dengan ibu untuk melakukan kunjungan berikutnya yaitu setelah seminggu atau bila ada keluhan.

Data Subjektif a) Keluhan Utama

Data fokus meneliti kapan atau jam berapa terakhir Anda makan, makanan yang dimakan, jumlah yang dimakan. Hal itu diteliti untuk mengetahui berapa kali ibu buang air kecil dan besar dalam sehari, apakah berhubungan dengan sembelit atau tidak. Pada kala I, bila air ketuban belum pecah maka ibu bersalin boleh duduk atau berjalan-jalan, bila dalam posisi berbaring sebaiknya posisi membelakangi janin, bila air ketuban pecah, Wanita. ia dilarang berjalan-jalan dan harus berbaring (Mochtar, 2012).

Serta memperoleh data mengenai tugas-tugas yang dilakukan ketika menghadapi persalinan, salah satunya adalah persalinan yang ditolong oleh bidan.

Data Objektif a) Keadaan Umum

Untuk resusitasi → tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, handuk atau kain bersih dan kering, alat pengisap lendir, reflektor 60 W pada jarak 60 cm di atas tubuh anak. a) Letakkan kain di atas perut ibu dan area resusitasi serta topang bahu bayi. Tunggu hingga muncul keinginan untuk mengejan, pantau terus kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman dan dokumentasikan setiap temuan yang ada. Letakkan tangan yang lain di atas kepala bayi dan gendong bayi dalam posisi membungkuk agar tidak mengejan. tidak menyimpang dan membantu persalinan kepala.

Anjurkan ibu untuk mengejan secara perlahan atau bernapas dengan cepat dan dangkal saat 1/3 kepala bayi sudah keluar dari vagina. Pegang kedua pergelangan kaki (masukkan jari telunjuk di antara kedua kaki dan pegang masing-masing pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lainnya).. a) Kaji kuatnya tangisan dan/atau pernapasan anak tanpa kesulitan.

Asuhan Kebidanan Kala III a. Subjektif

Dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan pasang kembali tali pusat dengan jarak 2 cm dari klip pertama. Jika plasenta belum lahir setelah 30-40 detik, hentikan peregangan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya terjadi dan ulangi prosedur di atas. Pegang dan putar plasenta (searah jarum jam) hingga selaput ketuban terdistorsi kemudian keluarkan dan letakkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.

Jika selaput ketuban robek, kenakan DTT atau sarung tangan steril untuk menghilangkan sisa selaput.

Letakkan plasenta di dalam kantong plastik atau di tempat khusus. Jika ada robekan yang menyebabkan pendarahan aktif, segera jahit).

Pengkajian Bayi Baru Lahir a. Subjektif

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 2.4.1 Pengkajian

  • Identifikasi Diagnosa dan Masalah
  • Identifikasi Kebutuhan Segera
  • Intervensi
  • Implementasi

Hal ini terjadi ketika suplai ASI meningkat, sekitar hari ke-3 pasca melahirkan baik pada ibu menyusui maupun tidak menyusui, dan berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam. Untuk mengetahui apakah ada komplikasi atau kekhawatiran selama kehamilan, serta masalah yang mempengaruhi masa nifas. Data-data tersebut sebaiknya diminta karena riwayat kelahiran dapat mempengaruhi masa nifas ibu, misalnya pada saat persalinan terjadi retensio plasenta, perdarahan, preeklampsia, atau eklampsia.

Selain itu juga perlu ditanyakan mengenai tanggal persalinan, jenis persalinan, jenis kelamin anak, kondisi bayi termasuk PBL, BBL, penolong persalinan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada proses persalinan yang dapat mempengaruhi kehamilan. . masa nifas saat ini (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada masa nifas permasalahan gizi patut mendapat perhatian serius, karena gizi yang baik dapat mempercepat kesembuhan ibu dan sangat mempengaruhi komposisi ASI. Anjurkan ibu untuk kembali melakukan aktivitas rumah tangga secara perlahan dan tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.

Apabila ibu mengalami luka episiotomi atau laserasi, anjurkan ibu untuk tidak menyentuh area luka tersebut (Maryunani, 2017). Untuk mengetahui apakah klien dan keluarganya menganut kebiasaan-kebiasaan yang bermanfaat atau merugikan klien terutama pada masa nifas. Misalnya saja kebiasaan pantang makan menghambat proses penyembuhan luka (Sulistyawati, 2009). Pada masa nifas, pemeriksaan payudara dapat mengetahui hal-hal berikut, yaitu puting pecah-pecah/pendek/datar, nyeri tekan, abses, terhentinya produksi ASI, dan laktasi (Saifuddin, 2014). Menunjukkan adanya manajemen kolostrum dan puting pada wanita menyusui. f) Perut.

Fase kedua masa nifas adalah fase menahan yang terjadi antara tiga hingga sepuluh hari setelah kelahiran. Selama pelaksanaan pelayanan obstetrik pada ibu nifas, bidan biasanya akan mengetahui suatu kondisi pada pasien melalui proses pengkajian yang memerlukan suatu pelaksanaan tertentu. Jika ibu mengalami kejang, segera ambil tindakan untuk mengatasi kejang dan bekerja sama untuk merujuk ibu untuk perawatan lebih lanjut.

Menggendong bayi, jika kondisi ibu dan bayi memungkinkan, menunjukkan kedekatan dan perilaku bonding yang pantas. Denyut nadi lebih dari 100 x/menit pada masa nifas merupakan indikator adanya infeksi, yang salah satunya mungkin disebabkan oleh sulitnya proses persalinan atau kehilangan banyak darah (Angraini, 2010). f) Pernapasan.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Neonatus .1 Pengkajian

  • Identifikasi Diagnosis dan Masalah
  • Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
  • Identifikasi Kebutuhan Segera
  • Intervensi
  • Implementasi
  • Evaluasi
  • Catatan Perkembangan Neonatus Tanggal Pengkajian

Tinggi badan bayi baru lahir dinilai paling akurat ketika kepala bayi baru lahir rata dengan permukaan yang keras. Beberapa hasil interpretasi data dasar dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan diagnosis atau potensi masalah, sehingga dapat ditemukan diagnosis atau potensi masalah yang berbeda pada bayi baru lahir dan masalah yang mungkin timbul dapat diantisipasi. Jaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara mengeringkan kepala dan badan bayi baru lahir, menutup kepala dan membungkusnya dengan selimut hangat, meletakkan bayi baru lahir di lingkungan hangat atau dalam posisi pelukan orang tua dan memperhatikan suhu lingkungan.

Mencegah kehilangan panas melalui konduksi, yaitu perpindahan panas dari bayi baru lahir ke benda atau permukaan yang lebih dingin dari bayi. Didekatkan dengan tubuh orang tua dan kontak kulit dengan kulit akan mengurangi kehilangan panas pada bayi baru lahir. Kehilangan panas secara konveksi terjadi ketika bayi kehilangan panasnya karena arus udara yang lebih dingin.Kehilangan panas secara radiasi terjadi ketika panas dipindahkan oleh bayi baru lahir ke suatu benda atau permukaan yang tidak bersentuhan langsung dengan bayi baru lahir.

Rasional : Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna, maka semua bayi berisiko mengalami pendarahan. Penularan hepatitis pada bayi baru lahir dapat terjadi secara vertikal (penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan) dan horizontal (penularan dari orang lain). Rasional : Meningkatkan pemahaman prinsip dan teknik perawatan bayi baru lahir, membantu mengembangkan keterampilan orang tua sebagai caregiver.

Konseling tanda bahaya secara umum dapat meningkatkan pemahaman orang tua terhadap tanda-tanda bahaya yang muncul pada bayi baru lahir, sehingga orang tua dapat segera membawa bayinya ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Rasional: Bayi prematur, bayi dengan diabetes, bayi baru lahir dengan asfiksia, stres karena kedinginan, sepsis, atau polisitemia berisiko mengalami hipoglikemia. Pernafasan Frekuensi bayi baru lahir normal adalah 30-60x/menit (Sembiring, 2019). a) Kepala : caputsuccadeneum ( ), cephal hematoma ( ) b) Wajah : simetris, sindrom Down.

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Masa Interval .1 Pengkajian

  • Identifikasi Diagnosa dan Masalah
  • Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
  • Identifikasi Kebutuhan Segera
  • Intervensi
  • Implementasi

Gangguan tidur yang dialami ibu penerima suntik KB seringkali disebabkan oleh efek samping suntik KB (mual, pusing, sakit kepala) (Saifuddin, 2010). e) Pola kebiasaan. Suhu tubuh yang tinggi menandakan adanya infeksi pada panggul atau saluran kemih sehingga tidak bisa menggunakan IUD. Ibu dengan frekuensi pernafasan >24x/menit kemungkinan besar menderita asma, sehingga sebagai awalan penderita asma dapat menggunakan segala bentuk kontrasepsi (Pemeriksaan Antropometri Saifuddin.

Masalah berat badan merupakan efek samping dari penggunaan kontrasepsi hormonal, terjadi penambahan atau penurunan berat badan (Pemeriksaan Fisik Affandi a) Wajah. Oleh karena itu, ibu dengan preeklampsia/eklampsia tidak cocok menggunakan kontrasepsi suntik kombinasi dan pil kombinasi, namun cocok menggunakan kontrasepsi pil mini (Hartanto, 2013). c) Payudara. Sakit perut bagian bawah yang parah dapat mengakibatkan kehamilan ektopik, infeksi saluran kemih atau penyakit radang panggul.Anda tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi IUD (Saifuddin, 2009). e) Genetika.

Diagnosa : P_ _ _ _Ab_ _ _ usia _ _ tahun, dengan peserta kontrasepsi (oral/MAL/kondom/suntikan/IUD/implan), tanpa kontraindikasi kontrasepsi. Pemeriksaan : tidak ada perdarahan fluoride albus/vagina berlebihan, tidak ada kondiloma acuminata/matalata, tidak ada pembesaran kelenjar Bartholin dan Skene. Diagnosa : P_ _ _ _Ab_ _ _ usia _ _ tahun, dengan peserta KB (oral/MAL/kondom/suntik/IUD/implan), tidak ada kontraindikasi kontrasepsi, dalam keadaan baik.

Rasional : Penggunaan alat kontrasepsi merupakan kesepakatan antara pasangan usia subur sehingga perlu dukungan dari pasangan klien. Rasional : Penjelasan yang lebih lengkap mengenai alat kontrasepsi yang digunakan klien dapat membuat klien lebih percaya diri dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Rasional : Kunjungan berulang digunakan untuk memantau kondisi ibu dan mendeteksi secara dini jika terjadi komplikasi atau masalah selama penggunaan alat kontrasepsi.

Referensi

Dokumen terkait

a) Mampu melakukan asuhan kehamilan pada Ny.T dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi

digunakan untuk menemukan kesalahan / defect potensial pada proses, mengidentifikasi potensial cause (penyebab dari kesalahan / defect yang terjadi), mengidentifikasikan

Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus patologis mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah/potensial,

Diagnosis keperawatan pada laporan tugas akhir ini adalah hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi bakteri salmonella typhosa) yang ditandai dengan

Tahap I, Pengumpulan data dasar Tahap II, interpretasi data dasar Tahap III, Identifikasi diagnosis/masalaj potensial dan antisipasi penanganannya Tahap IV,

Sampel urin yang digunakan untuk urinalisa khususnya dalam pemeriksaan skrining maupun diagnosa infeksi saluran kemih tidak boleh dilakukan penundaan transport

Menurut North American Nursing Diagnosis Association (Nanda, 2006) batasan karakteristik dari diagnosa keperawatan distres spiritual adalah 1) berhubungan dengan diri,

4.. Diagnosis Laboratorium dalam menegakkan diagnosa demam tifoid sangat penting dilakukan karena dapat membantu dalam menentukan hasil pemeriksaan. Sampai saat ini masih