Pemerintahan Indonesia adalah contoh sistem pemerintahan, anak perusahaannya adalah sistem pemerintahan daerah, kemudian sistem pemerintahan desa/keseluruhan. Sistem pemerintahan mengacu pada bentuk negara Indonesia, hal ini tertuang dalam pembukaan UUD 1945 ayat IV yang menyatakan bahwa. Sejak lahirnya reformasi pada akhir tahun 1997, bangsa dan negara Indonesia telah mengalami perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yaitu dari pemerintahan terpusat menjadi desentralisasi atau otonomi daerah.
Sistem pemerintahan Indonesia dapat diartikan dalam dua bagian, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Namun dalam praktiknya, banyak bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang dimasukkan ke dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem pemerintahan di Indonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan dari:
Di Indonesia, Indonesia masih menganut sistem pemerintahan parlementer dengan demokrasi liberal semu. Sementara itu, Indonesia menganut sistem demokrasi terpimpin. Perubahan sistem pemerintahan tidak berhenti begitu saja, seiring dengan adanya perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1945 sebelum amandemen UUD 1945 dan setelah diadopsinya UUD 1945. pada tahun 1999-2002. Berikut perbedaan sistem ketatanegaraan sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945.
Dalam sistem pemerintahan presidensial yang dianut di Indonesia, pengaruh masyarakat terhadap kebijakan politik kurang mendapat perhatian.
Otonomi Daerah
Otonomi yang bertanggung jawab berarti wujud akuntabilitas sebagai konsekuensi pemberian hak dan wewenang kepada daerah dalam mencapai tujuan penyelenggaraan otonomi daerah berupa pengembangan kehidupan demokrasi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan keadilan dan kesetaraan, serta terpeliharanya hubungan yang sehat antara pusat dan daerah. daerah dan antar daerah dalam upaya menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Hakekat, Tujuan dan Prinsip Otonomi daerah 1. Hakekat Otonomi Daerah
Tujuan Otonomi Daerah
32 Tahun 2004 adalah mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Berdasarkan pencapaian tujuan di atas maka asas yang dijadikan pedoman dalam pembagian pemerintahan daerah sendiri adalah sebagai berikut (penjelasan UU No. 32 Tahun 2004): Asas pemerintahan daerah sendiri menerapkan asas otonomi sepanjang sedapat mungkin dalam arti daerah diberi wewenang untuk mengurus dan mengatur segala urusan pemerintahan di luar yang merupakan urusan pemerintahan sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini. Daerah mempunyai kewenangan untuk mengembangkan kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, meningkatkan partisipasi, prakarsa, dan kekuatan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meringankan beban pemerintah pusat sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan khususnya di daerah lebih efektif dan efisien. Pemberdayaan dan pengembangan potensi sumber daya alam dan masyarakat daerah agar mampu bersaing dan profesional. Menjaga keharmonisan hubungan antara pemerintah pusat, daerah, dan antar daerah untuk menjaga keutuhan NKRI.
Prinsip Otonomi Daerah
- Kinerja
1.Pengertian Kinerja
Selain itu juga penentuan pelatihan yang cocok untuk bekerja, memberikan jawaban yang lebih baik di masa depan dan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dalam hal promosi dan penentuan imbalan. Tujuan evaluasi prestasi kerja (kinerja) adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi sumber daya manusia organisasi.
2.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Pemerintah Desa A. Desa
Ketika reformasi digulirkan di Indonesia pada tahun 1998, penyelenggaraan pemerintahan daerah juga menjadi salah satu sasaran reformasi. 12 Tahun 2008 tidak hanya mengatur dan juga membawa perubahan pada daerah (provinsi, kabupaten, dan kota). Salah satu perubahan mendasar dalam peraturan desa adalah munculnya BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang merupakan lembaga tersendiri dan mempunyai fungsi yang sangat luas seperti pelindung adat, pembuatan Peraturan Desa, penampung dan penyalur aspirasi masyarakat serta pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan kota. .
Sedangkan menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 6 tahun 2014 pasal 1 ayat (1) yang dimaksud dengan desa adalah perkampungan dan perkampungan adat atau adat. Sedangkan pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia. Termasuk dalam Pemerintahan Desa adalah Kepala Desa atau yang dikenal dengan nama lain dibantu oleh Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 57 Tahun 2005 menyebutkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah dan berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan. Republik Indonesia. Desa mempunyai kewenangan atau hak yang luas dalam mengelola wilayahnya, sebagaimana kita ketahui bahwa desa tidak berada di bawah kecamatan. Menyelenggarakan dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat desa;
Melindungi dan memelihara persatuan, kesatuan, dan keharmonisan masyarakat desa dalam kerangka kerukunan dan keutuhan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia; Meminta dan memperoleh informasi dari pemerintah desa serta memantau kegiatan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pengembangan masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat desa; Menyampaikan cita-cita, saran, dan pendapat secara lisan atau tertulis secara bertanggung jawab mengenai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, dan penguatan masyarakat desa;
Mendorong terselenggaranya kegiatan pemerintahan desa, terselenggaranya pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat desa yang baik; Desa Binarto merupakan wujud geografis yang tercipta dari unsur-unsur fisiografi sosial-ekonomi, politik, dan budaya yang ada di sana dalam hubungan dan saling mempengaruhi dengan wilayah lain. Sedangkan menurut P.J Bournen, desa merupakan suatu bentuk kehidupan kuno bersama-sama dengan beberapa ribu orang, yang hampir semuanya mengetahuinya, termasuk hidup dari pertanian, perikanan, dan sebagainya, usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam. , dan di pemukiman itu banyak terdapat ikatan kekeluargaan yang erat, kepercayaan dan aturan sosial.
Pengertian Pemerintah Desa
Sekretaris desa mempunyai tugas dan fungsi mendukung pembelajaran pemerintahan desa. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pembangunan daerah, termasuk kantor residen, rukun tetangga, dan masyarakat setempat. Menangani penyelenggaraan pemilu, pemilu presiden, pemilu gubernur, pemilu kabupaten, pemilu kepala desa dan kegiatan sosial politik.
Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk mengarahkan dan mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang perekonomian dan pembangunan. Kepala dusun mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu kepala desa dalam melaksanakan pemerintahan desa. Melaksanakan upaya peningkatan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa bertugas menetapkan peraturan desa, memenuhi dan menyalurkan keinginan masyarakat. Meminta informasi kepada pemerintah desa 2. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan menaati semua peraturan perundang-undangan.